RKPD Kota Semarang Tahun 2014 III.16
No Uraian
Proyeksi RPJMD tahun 2014
Rp Proyeksi RKPD
tahun 2014 Rp
Selisih Rp
Ket
1 2
3 4
6 7
Total Pendapatan 1 2.304.734.720.409
2.389.316.168.000
84.581.447.591
2 Penerimaan Pembiayaan
- Sisa  Lebih  Perhitungan  Anggaran
Sebelumnya SILPA 145.882.000.000
238.593.708.367 92.711.708.367
- Pencairan Dana Cadangan
- 7.188.023.450
7.188.023.450
Jumlah 2 145.882.000.000
245.781.731.817 99.899.731.817
Jumlah Kapasitas Keuangan Daerah 1 + 3
2.450.616.720.409
2.635.097.899.817
184.481.179.408
Dari tabel perbandingan target Kemampuan Keuangan RPJMD Kota Semarang tahun  2014  dengan    Proyeksi    Kemampuan  Keuangan  pada  RKPD  Kota  Semarang
Tahun  2014    terjadi    selisih  sebesar    Rp.
184.481.179.408
,-    atau  sebesar  4,79. Terjadinya selisih tersebut disebabkan  pada  Penerimaan Pendapatan Daerah yang
bersumber  dari  Pemerintah  Pusat  dan  Provinsi  Jawa  Tengah  yakni  pada  Dana Perimbangan  dan  Lain-lain  Pendapatan  yang  syah.  Disamping  itu  pada  Proyeksi
RKPD  Tahun  2014    untuk  penerimaan  dari  Dana  Alokasi  Khusus  dan  Bantuan Keuangan  Pemerintah  Provinsi  belum  dimasukan  karena  merupakan    kebijakan
Pemerintah Pusat maupun provinsi  yang pengalokasiannya  berdasarkan  Petunjuk Pelaksanaan  yang  ditetapkan  oleh  Pemerintah  Pusat  maupun  pemerintah  provinsi.
Kegiatan-kegiatan  yang  diusulkan  untuk  mendapatkan  pendanaan  dari  pemerintah pusatprovinsi dapat terlihat pada tabel 5.35
Untuk    pemenuhan  kebutuhan  pendanaanpembiayaan  pembangunan    maka Pemerintah  Kota  Semarang  dapat  melakukan  upaya  penggalian    sumber-sumber
penerimaan  pendanaan    baik  yang  bersumber  dari  masyarakat  CSR  maupun kerjasama dengan Pemerintah daerah lainnya.
3.2.5 Pengeluaran Daerah Belanja daerah tahun 2014
Analisis  belanja  daerah  RKPD  Kota  Semarang  tahun  2014,  rumuskan berdasarkan  prinsip-prinsipketentuan sebagai berikut :
a. Belanja tidak langsung,:
1 Pengalokasi    Belanja    Gaji  dan  tunjangan  PNS  dengan  mempertimbangkan
adanya  kenaikan  gaji  dan  tunjangan,  antara  lain  akibat  kenaikan  pangkat dan  jabatan,  gaji  berkala,  tunjangan  keluarga,  dan  sejumlah  accress  yang
ditetapkan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. 2
Belanja  penerimaan  anggota  dan  pimpinan  DPRD  serta  operasional KDHWKDH  dihitung  sesuai  dengan  ketentuan  mengenai  besarnya
penghasilan  dan  penerimaan  pimpinananggota  DPRD  yang  ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
3 Belanja  bunga  dihitung  berdasarkan  besarnya  jumlah  pinjaman  daerah
sesuai tingkat bunga dalam perjanjian. 4
Belanja  bagi  hasil  dihitung  berdasarkan  besarnya  perjanjian  bagi  hasil dengan pihak III.
5 Belanja  bantuan  partai  politik  ditentukan  sesuai  dengan  peraturan
perundang-undangan. b.
Belanja langsung, meliputi: 1
Belanja  honorarium  PNS,  khusus  untuk  guru  dan  tenaga  medis  dihitung dengan berdasarkan kelangkaan profesi.
2 Belanja beasiswa pendidikan PNS.
RKPD Kota Semarang Tahun 2014 III.17
3 Belanja  jasa  kantor  khusus  tagihan  bulanan  kantor  seperti  listrik,  air,
telepon dan sejenisnya. 4
Belanja sewa gedung kantor. 5
Belanja  sewa  perlengkapan  dan  peralatan  kantor  yang  telah  ada  kontrak jangka panjangnya.
Pengeluaran pembiayaan tahun 2014
Pengeluaran pembiayaan RKPD Tahun 2014 dirumuskan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a. Pembentukan dana cadangan.
Sebagaimana  diatur  dalam  Peraturan  Daerah  Nomor  13  Tahun  2012  tentang Pembentukan  Dana  Cadangan  Pemilihan  Umum  Walikota  Dan  Wakil  Walikota
Semarang  Tahun  2015  bahwa  dalam  pengalokasian  anggaran  untuk  Pembentukan Dana  Cadangan    maka  pada  tahun  2014    pemerintah  Kota  Semarang  diwajibkan
menyediakan dana sebesar Rp. 25.439.914.000,-
b. Penyertaan modal investasi pemerintah daerah:
1 Badan usaha milik pemerintah BUMN;
2 Badan usaha milik daerah BUMD;
3 Badan usaha milik swasta.
c. Pembayaran pokok utang:
1 Pembayaran pokok utang yang jatuh tempo kepada pemerintah;
2 Pembayaran pokok utang yang jatuh tempo kepada pemerintah daerah lain;
3 Pembayaran pokok utang yang jatuh tempo kepada lembaga keuangan bank;
4 Pembayaran  pokok  utang  yang  jatuh  tempo  kepada  lembaga  keuangan
bukan bank; 5
Pembayaran pokok utang sebelum jatuh tempo kepada pemerintah; 6
Pembayaran  pokok  utang  sebelum  jatuh  tempo  kepada  pemerintah  daerah lain;
7 Pembayaran  pokok  utang  sebelum  jatuh  tempo  kepada  lembaga  keuangan
bank; 8
Pembayaran  pokok  utang  sebelum  jatuh  tempo  kepada  lembaga  keuangan bukan bank;
9 Pelunasan obligasi daerah pada saat jatuh tempo;
10 Pembelian kembali obligasi daerah sebelum jatuh tempo.
d. Pemberian pinjaman daerah:
1 Pemberian pinjaman daerah kepada pemerintah;
2 Pemberian pinjaman daerah kepada pemerintah daerah lain.
Perumusan Belanja
daerah harus
mempertimbangan programkegiatan
wajibmengikat yang harus diselenggarakan  oleh Pemerintah Kota Semarang antara lain :
a. Menyangkut  pelayanan  dasar  wajib  yang  diamanatkan  oleh  peraturan
perundang-undangan; b.
Menyangkut  kebutuhan  operasional  rutin  perkantoran  yang  harus diselenggarakan.
Dengan  mempertimbangkan  prinsip-prisip    Belanja  daerah  dan  Pengeluaran pembiayaan    serta  untuk  mendapatkan  nilai  dana  yang  akan  digunakan  dalam
penghitungan pagu indikatif, atas kapasitas riil dikurangkan dengan kebutuhan dana bagi  programkegiatan  wajibmengikat  yang  harus  diselenggarakan    maka  proyeksi
Penghitungan  Kebutuhan    Belanja  dan  Pengeluaran  Daerah  Rencana  Kerja Pemerintahan  Daerah  RKPD  Kota  Semarang  Tahun  2014    perhitungan      sebagai
berikut.
RKPD Kota Semarang Tahun 2014 III.18
Tabel 3.14 Perhitungan Kebutuhan Belanja  Pengeluaran Pembiayaan Daerah
Yang Mengikat  RKPD  Kota Semarang Tahun 2014
\No Uraian
Proyeksi RPJMD tahun 2014
Rp Proyeksi RKPD
tahun 2014 Rp
Selisih Rp
Keterangan A.
BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.177.033.000.000
1.211.562.902.850 25.529.902.850
1. Belanja Gaji dan Tunjangan
1.161.267.000.000 1.205.574.335.850
44.307.335.850 2.
Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta
Operasional KDHWKDH 14.686.000.000
- -14.686.000.000
Masuk dalam Belanja Gaji
dan Tunjangan 3.
Belanja Bunga 1.080.000.000
200.000.000 -880.000.000
4. Belanja Bagi Hasil
- -
5. Belanja Bantuan Partai Politik
- 788.567.000
788.567.000 6.
Belanja Tdk Terduga -
5.000.000.000 5.000.000.000
B. BELANJA LANGSUNG
233.642.000.000 189.550.068.796
-44.091.931.204 Programkegiatan pada
Setiap SKPD 233.642.000.000
189.550.068.796 -44.091.931.204
Efisiensi
C. Pengeluaran Pembiayaan
69.900.000.000 25.439.914.000
-44.460.086.000
1. Pembentukan Dana Cadangan
- 25.439.914.000
25.439.914.000 Perda  132012
Pembentuan Dana
Cadangan 2.
Pembayaran Pokok Utang 69.900.000.000
-69.900.000.000 Pinjaman
daerah tidak dilaksanakan
TOTAL PENGELUARAN WAJIB DAN MENGIKAT A+B+C
1.480.575.000.000 1.426.552.885.646
- 54.022.114.354
Total  pengeluaran  wajib  dan  mengikat  diatas  menjadi  dasar  dalam menentukan kebutuhan anggaran belanja yang tidak dapat dihindari dan tidak dapat
ditunda  dalam  rangka  penghitungan  kapasitas  riil  keuangan  daerah  untuk  analisis kerangka pendanaan.
Dengan  demikian,  ketersediaan  dana  untuk  mendanai  program  dan  kegiatan  tahun 2014 , yaitu:
a. Total penerimaan daerah I
Rp. 2.635.097.899.817,-
b. Total Pengeluaran belanja wajibmengikat II
Rp.  1.426.552.885.646,-      -
Kapasitas keuangan daerah riil III Rp  1.208.545.014.171,-
Dari  perhitungan  Kapasitas  Keuangan  Daerah  riil  tersebut  diatas  dapat diketahui  bahwa  kemampuan  riil  Keuangan  daerah  Kota  Semarang  untuk
membiayai  pembangunan  Kota  Semarang  pada  Tahun  2014  adalah  sebesar Rp.  1.208.545.014.171,-.  Secara  rinci  penggunaan  dana  Pembangunan  Tahun
2014 adalah sebagai berikut  :
RKPD Kota Semarang Tahun 2014 III.19
Tabel 3.15 Penggunaan Pembiayaan Pembangunan Tahun 2014
No Uraian Belanja
Rencana Anggaran Rp
1.  Belanja  Bantuan Hibah 50.472.160.950
2.  Belanja  Bantuan Sosial 3.599.500.000
3.  Belanja ProgramKegiatan 1.154.473.353.221
Jumlah 1.208.545.014.171
Dari    urian  penggunaan  dana  pembangunan    tahun  2014  tersebut  diatas,    maka kemampuan riil keuangan  Daerah dalam membiayai Pelaksanaan ProgramKegiatan
Pembangunan Tahun 2014 adalah sebesar Rp. 1.154.473.353.221,-.
Dengan  kemampuan  keuangan  riil  tersebut  maka  programkegiatan  yang  akan dilaksanakan    harus  diprioritaskan  agar  dapat  berjalan  secara  efektif,  efisien  dan
tepat sasaran.
RKPD Kota Semarang Tahun 2014 IV.1
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
4.1. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN
Dalam  penentuan  prioritas  pembangunan  Kota  Semarang  Tahun  2014,  perlu mempertimbangkan  hasil  analisis  evaluasi  serta  capaian  kinerja  pembangunan  tahun
sebelumnya,  isu-isu  strategis,  prioritas  pembangunan  Nasional  maupun  Provinsi  Jawa Tengah,  dan  sasaran  pembangunan  pada  RPJMD  Kota  Semarang  tahun  2014.  Sehingga
diharapkan adanya kesesuaian program-program pembangunan dari tingkat pusat hingga daerah maupun dengan dokumen perencanaan di daerah.
Sebagai  acuan  pertimbangan  penentuan  perencanaan  pembangunan  Kota Semarang, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional RPJMN 2010-2014 telah
menggariskan  bahwa  Visi  Pembangunan  2010-2014  adalah  Terwujudnya  Indonesia Yang  Sejahtera,  Demokratis,  Dan  Berkeadilan.  Untuk  mewujudkan  visi  ini  juga  telah
ditetapkan 3 tiga misi yang harus diemban yakni: 
Misi 1: Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesia yang Sejahtera 
Misi 2: Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi 
Misi 3: Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang Untuk melaksanakan misi ini telah ditetapkan 11 Prioritas Nasional dan 3 Prioritas
Nasional lainnya sebagaimana ditujukkan dalam gambar di bawah ini:
Gambar 4.1.
Penyusunan  Prioritas  pembangunan  di  dalam  RKPD  Kota  Semarang  penting  untuk dilakukan  mengingat  keterbatasan  sumber  daya  yang  dimiliki  daerah  untuk  melakukan
pembangunan.  Penyusunan  prioritas  pembangunan  daerah  didasarkan  kriteria-kriteria sebagai  berikut:  1  Kesesuaian  dengan  dokumen  perencanaan,  2  Urgensi  penanganan
isu, 3 Kemanfaatan pada hajat hidup masyarakat, 4 Kelayakan teknis, dan 5 Kesiapan bagi pelaksana kegiatanusulan,
Selain  kriteria-kriteria  tersebut  di  atas  penyusunan  prioritas  juga  harus memperhatikan  hal-hal  sebagai  berikut:  1  Visi  dan  misi  pembangunan  Kota  Semarang
2010-2015, 2 Isu Strategis Kota Semarang, dan 3 Prioritas program pembangunan. Visi  untuk  membangun  Kota  Semarang  tahun  2010-2015  adalah:
”Terwujudnya Semarang  Kota  Perdagangan  dan  Jasa,  yang  Berbudaya  Menuju  Masyarakat
Sejahtera”. Perwujudan visi tersebut mengandung filosofis bahwa Kota Semarang sebagai suatu  daerah  otonom  dalam  kerangka  Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia,  harus
mampu  mengoptimalkan  segala  potensi  untuk  meningkatkan  kesejahteraan  dan kemakmuran  masyarakatnya,  khususnya  bertumpu  pada  kekuatan  perdagangan,  jasa,
dan budaya.