RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.26
menunjukkan pergerakan industri di Kota Semarang relatif tinggi. Untuk fasilitas telepon seiring dengan perkembangan teknologi untuk jaringan
tetap jaringan telepon lokal, SLI, SLJJ, dan tertutup mengalami kecenderungan menurun. Tetapi untuk jaringan bergerak yakni satelit dan telepon seluler mengalami
perkembangan cukup pesat. Jangkauan komunikasi saat ini tidak menjadi suatu permasalahan, melalui layanan jaringan bergerak yang ditawarkan oleh perusahaan
penyedia jaringan telepon antara lain Telkom, Indosat, XL, dan lain-lain pelanggan dapat secara cepat dapat menggunakannya.
e. Fasilitas Perdagangan dan Jasa
Kota Semarang sebagai Kota Perdagangan dan jasa, dapat dilihat dari ketersediaan fasilitas hotel, penginapan, restoranrumah makan, pasar modern dan
pasar tradisional. Sampai dengan tahun 2012 jumlah fasilitas perdagangan dan jasa mengalami peningkatan, jumlah restoranrumah makankedai sebanyak 231 buah,
Hotel Berbintang sebanyak 38 buah, hotel non bintang 54 buah, pasar tradisional sebanyak
47 buah,
pasar lokal
sebanyak 22
buah, pasar
swalayansupermarkettoserba sebanyak 303 buah, malplaza sebanyak 14 buah, dan pertokoanwarungkios sebanyak 1.634 buah. Disamping itu juga terdapat fasilitas
pendidikan, tempat wisata alam dan wisata religus. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Semarang memilki daya tarik bagi investor untuk investasi dan para wisatawan baik
domestik maupun manca negara untuk berkunjung di Kota Semarang.
2.1.4.3. Fokus Iklim Berinvestasi
Daya tarik investor untuk memanamkan modalnya sangat dipengaruhi faktor-faktor seperti tingkat suku bunga, kebijakan perpajakan dan regulasi perbankan, sebagai
infrastruktur dasar yang berpengaruh terhadap kegiatan investasi. Iklim investasi juga sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang mendorong berkembangnya
investasi antara lain kondisi keamanan dan ketertiban wilayah serta kemudahan proses perijinan.
a. Keamanan dan Ketertiban
Kondisi keamanan dan ketertiban Kota Semarang relatif kondusif bagi berlangsungnya aktivitas masyarakat maupun kegiatan investasi. Berbagai tindakan
kejahatan kriminalitas, unjuk rasa dan mogok kerja yang merugikan dan mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat dapat ditanggulangi dengan sigap oleh apratur
Pemerintah. Situasi tersebut juga didorong oleh pembinaan keamanan dan ketertiban masyarakat dengan melibatkan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan
lingkungannya. Kondisi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kamtibmas pada tahun 2012 terjadi peningkatan angka kriminalitas atau gangguan keamanan yaitu
sebanyak 45 kali dibandingkan pada tahun 2011 sebanyak 33 kali, namun demikian kriminalitas atau gangguan yang terjadi tidak berdampak luas terhadap aktivitas
kehidupan masyarakat. Dalam mewujudkan Kamtibmas dilakukan pemberdayaan masyarakat melalui wadah Satuan Perlindungan Masyarakat Satlinmas dengan
Sistem Keamanan Lingkungan Siskamling.Pada tahun 2012 jumlah anggota Linmas yang telah terdaftar dan memiliki KTA Kartu Tanda Anggota adalah sebanyak 6.647
orang, sedangkan jumlah Poskamling yang menjalankan Siskamling adalah sebanyak 4.818 unit meningkat dibandingkan tahun 2011 sebanyak 4.673.
Sedangkan untuk stabilitas bidang sosial politik juga dipengaruh oleh aktivitas kelompok masyarakatyang menyampaikan pendapat dimuka umum unjuk rasa, pada
tahun 2012 aktivitas unjuk rasa sebanyak 101 kali, terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2011 sebannyak 72 kali, kenaikan jumlah aktivitas unjuk rasa pada tahun 2012
ini dipengaruhi oleh rencana Pemerintah menaikan harga BBM, rencana penetapan Upah Minimum Kota UMK dan beredarnya film “Innocence of Muslims” di internet.
Secara umum unjuk rasa yang dilakukan berjalan dengan tertib, tidak anarkis dan tidak melakukan pengerusakan fasilitas umum
RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.27
b. Kemudahan Perijinan