RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.80
2 Besarnya Perubahan Angaran dan Sempitnya Waktu Pelaksanaan.
Perubahan anggaran dengan alokasi dana perubahan yang cukup besar yaitu terjadi penambahan dana secara keseluruhan mencapai 21. Besaran
kenaikkan dana 21 masih “manageble” atau masih sangat mungkin untuk dilaksanakan jika memiliki rentang waktu yang cukup, namun karena
penetapan anggaran perubahan dengan segala persyaratan adminstrasi yang harus dilalui, implementasi anggaran perubahan ini dilaksankan sudah
menjelang berakhirnya tahun anggaran Bulan Oktober 2012. Hal ini mengakibatkan beberapa kegatan tertunda, sehingga penyerapan dana yang
terjadi rendah. Sampai dengan akhir tahun anggaran penyerapan dana hanya 68,19 .
3 Diberlakukannya Ketentuan Tentang Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial.
Keterlambatan dan rendahnya penyerapan dana juga disebabkan oleh banyaknya kegiatan bansoshibah tahun 2012 yang masuk pada anggaran
perubahan dan terdapat sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi sesuai dengan Pemendagri No. 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan
Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sehingga menyebabkan banyak kegiatan bansos yang tertunda pelaksanaannya
.
2.4. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH
Permasalahan pembangunan daerah merupakan “gap expectation” antara kinerja pembangunan yang dicapai saat ini dengan yang direncanakan serta antara apa yang
ingin dicapai dimasa datang dengan kondisi riil saat perencanaan sedang dibuat. Potensi permasalahan pembangunan daerah pada umumnya timbul dari kekuatan
yang belum didayagunakan secara optimal dan kelemahan yang tidak diatasi. Faktor- faktor yang menjadi peluang maupun yang menjadi faktor penghambat perlu ditelaah
dan dianalisis lebih dalam.
Tujuan dari perumusan permasalahan pembangunan daerah adalah untuk mengidentifikasi berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilankegagalan kinerja
pembangunan daerah dimasa lalu, khususnya yang berhubungan dengan kemampuan manajemen pemerintahan dalam memberdayakan kewenangan yang dimilikinya.
2.4.1 Permasalahan Daerah yang Berhubungan dengan Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah.
Suatu permasalahan daerah dianggap memiliki nilai prioritas jika berhubungan dengan tujuan dan sasaran pembangunan khususnya program pembangunan daerah
RPJMD dengan prioritas pembangunan daerah RKPD pada tahun rencana serta prioritas lain dari kebijakan nasionalprovinsi yang bersifat mandatory. Permasalahan
pembangunan Kota Semarang yang akan dihadapi di Tahun 2013 yang berhubungan dengan sasaran pembangunan daerah sebagaimana Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah RPJMD Kota Semarang adalah sebagai berikut:
Tabel 2.40. Permasalahan Tahun 2014 terkait dengan RPJMD
No Tujuan Sasaran Pembangunan
RPJMD Kota Semarang Permasalahan Tahun 2014
1. Mengembangkan pemerataan akses
dan mutu pendidikan dasar 9 tahun dan rintisan wajar 12 tahun didukung
oleh saranaprasarana yang memadai dan
tenaga pendidikan
yang profesional serta peningkatan tata
kelola pendidikan
yang berskala
standar nasional 1.
Kualitas sarana dan prasarana sekolah masih belum merata, kondisi fisik ruang kelas untuk
kegiatan belajar terutama Sekolah-Sekolah di wilayah
pengembangan masih
perlu diperhatikan kondisi bangunan tidak baik
SDMI 6,54;
SMPMTs 2,18;
SMAMASMK 0,95.
RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.81
No Tujuan Sasaran Pembangunan
RPJMD Kota Semarang Permasalahan Tahun 2014
2. Masih dijumpai adanya siswa putus sekolah
Angka Putus Sekolah APS di th 2012 SDMI 0,33 ; APS SMPMTs 0,10 ; APS
SMAMASMK 0,31;
membutuhkan Pemantapan wajardikdas 12 tahun
3. Jumlah anak usia 4-6th yang mengikuti PAUD
th. 2012 meningkat secara signifikan mencapai 94,84 menuntut semakin dibutuhkannya
peningkatan kualitas pendidikan untuk anak usia dini
4. Adanya kesenjangan mutu dan pelayanan
pendidikan diantara sekolah-sekolah. 5.
Relevansi Pendidikan belum mengarah pada kebutuhan pasar kerja
2. Pengembangan
pemerataan jangkauan
dan mutu
pelayanan kesehatan masyarakat dan pelayanan
kesehatan perseorangan
rujukan dengan rintisan pengembangan
pelayanan berskala rumah sakit, pengembangan profesionalisme dan
kompetensi tenaga kesehatan yang didukung dengan pesebaran sarana
dan
prasarana dan
terwujudnya jaminan
pemeliharaan kesehatan
masyarakat. 1.
Masih terdapat Jumlah penderita DBD 1.283 jiwa naik 27,17 dari tahun lalu; Jml
penderita baru TB BTA + 1.128 jiwa turun 1,07 dari tahun lalu.
2. Sarana Prasarana kesehatan yang masih belum
optimal secara kualitas. 3.
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin yang cukup tinggi.
4. Masih belum optimalnya SDM Kesehatan serta
distribusi yang tidak merata di daerah. 5.
Distribusi obat yang bermutu dan terjangkau; 6.
Akses pelayanan kesehatan khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu sebagian
tidak mengenai sasaran yang tepat 3.
Pengembangan sistem pengendalian laju
pertumbuhan dan
persebarannya, fasilitasi
Keluarga Berencana dan sistem administrasi
kependudukan yang terintegrasi. 1.
Masih tingginya urbanisasi sebagai dampak Kota semarang merupakan pusat perdagangan,
pendidikan, jasa, pemerintah merupakan daya tarik penduduk
2. Pemantapan Penyelenggaraan SIAK;
3. Diperlukan
peningkatan pelayanan
administrasi kependudukan dan capil untuk menunjang pelayanan publik yang cepat dan
efisien.
4. Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam
ber KB yang baru mencapai Cakupan Peserta KB Aktif 76,09
4. Fasilitasi pengembangan kesempatan
kerja berusaha, kesejahteraan dan perlindungan
tenaga kerja,
serta kualitas tenaga kerja yang mampu
bersaing di era global 1.
Meski Tingkat pengangguran terbuka turun menjadi 10,07 namun dirasa masih cukup
tinggi. 2.
Masih belum optimalnya Kualitas SDM tenaga kerja yang secara tidak langsung berpengaruh
pada daya saing tenaga kerja
RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.82
No Tujuan Sasaran Pembangunan
RPJMD Kota Semarang Permasalahan Tahun 2014
3. Masih tingginya angka kecelakaan kerja dan
jumlah perselisihan
hubungan industrial
PHIPHKUnjukrasa yang ada dengan jumlah perselisihan pekerja-pengusaha mencapai 192
kasus
5. Pengembangan peran pemuda dan
organisasi kepemudaan
dalam mendukung sikap dan perilaku,
kepeloporan, kemandirian, inovasi, dan
kreativititas serta
wawasan kebangsaan dan cinta tanah air guna
meningkatkan partisipasi
dalam pembangunan
1. Peran serta pemuda dalam pembangunan fisik
dan non fisik dirasa masih belum optimal; 2.
Menurunnya sikap pemuda dalam mendukung sikap dan perilaku, kepeloporan, kemandirian,
inovasi, dan kreativititas, wawasan kebangsaan 3.
Terbatasnya akses pemuda dalam kepeloporan 6.
Pengembangan pembudayaan
olahraga masyarakat dan fasilitasi olahraga prestasi unggulan yang
didukung sarana prasarana olahraga yang memadahi
1. Belum optimalnya prestasi olah raga dan
budaya olahraga, dan sarana dan prasarana olahraga
yang masih
terbatas tidak
berkembang. 7.
Pengembangan pelayanan
dan aksesbilitas perpustakaan berbasis
teknologi informasi, optimalisasi minat baca masyarakat dan rintisan
Perpustakaan berbasis IT 1.
Meski secara data jumlah pengunjung perpustakaan
dan jumlah
perpustakaan rumah pintar meningkat menjadi 163 unit,
namun budaya baca masyarakat harus terus didukung melalui Gerakan Gemar Membaca
GGM ataupun melalui akses yang lebih mudah dan merata webinternet.
8. Pengembangan dan pelestarian seni
dan budaya tradisional, bangunan bersejarah serta benda cagar budaya
dalam rangka memperkuat identitas dan jati diri masyarakat
1. Masih belum tingginya minat generasi muda
terhadap seni dan budaya tradisional sehingga sulit untuk menghasilkan generasi penerus
khususnya terhadap seni tradisi dan budaya lokal;
2. Belum optimalnya kepedulian masyarakat
terhadap seni dan budaya; 3.
Kurang lengkapnya fasilitas dan kualitas sarana dan prasarana di obyek wisata
9. Peningkatan
pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran
agamakepercayaan melalui
pemeliharaan kerukunan hubungan antar dan inter umat beragama serta
fasilitasi sarana
prasarana peribadatan,
1. Menurunnya sikap dan perilaku masyarakat
yang tidak sesuai dengan norma etika agama; 2.
Pendidikan agama untuk anak-anak akan semakin diperlukan dan menjadi kebutuhan di
masyarakat.
10. Pengembangan pemahaman politik untuk mewujudkan budaya politik
demokratis yang
santun dan
partisipasi politik yang didukung oleh infra dan supra struktur politik yang
sehat 1.
Masih rendahnya
tingkat kesadaran
masyarakat dalam demokrasi politik; 2.
Diperlukan dukungan pelaksanaan kegiatan Pileg 2014 dan Pilpres 2014;
3. Persiapan Pilwakot 2015;
4. Diperlukan kegiatan pengamanan sebagai
bentuk fasilitasi dukungan pemilu
RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.83
No Tujuan Sasaran Pembangunan
RPJMD Kota Semarang Permasalahan Tahun 2014
11. Pengembangan kualitas
penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien sesuai dengan
prinsip-prinsip good governance yang didukung penerapan e-government
menuju e-city, 1.
Belum optimalnya keterlibatan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan pengawasan
serta pengendalian
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan;
2. Masih terbatasnya kemampuan masyarakat
dalam penggunaan teknologi tepat guna 12. Pengembangan
sumber-sumber pendapatan daerah yang potensial
dan kreatif dengan tidak membebani rakyat
1. Meskipun mengalami kenaikan secara jumlah
rupiah maupun
prosentasenya terhadap
APBD, potensi pendapatan asli daerah masih dapat ditingkatkan lagi melalui optimalisasi
sumber-sumber pendapatan yang sudah ada atau melalui ekstensifikasi sumber-sumber
pendapatan yang lain;
2. Diperlukan SDM yang memadai untuk
mendukung pelaksanaan pengelolalan PBB dan BPHTB
13. Pengembangan budaya
kerja aparatur yang profesional, bersih,
beretika, dan berwibawa serta anti korupsi, kolusi dan nepotisme dalam
rangka tata kelola pemerintahan yang baik
yang didukung
oleh kelembagaan dan ketatalaksanaan
serta Sistem Informasi Manajemen kepegawaian yang transparan dan
akuntabel serta
Pengembangan kerjasama daerah dengan berbagai
pihak baik tingkat lokal, nasional maupun internasional
1. Meski terus ditingkatkan namun masih ada
keterbatasan kapasitas dan kuantitas PNS, distribusi pegawai yang tidak merata. Hal ini
justru terutama dirasakan di kelurahan dan kecamatan yang nota bene merupakan ujung
tombak pelayanan terhadap masyarakat.
14. Pengembangan sistem dan akses pelayanan publik melalui peningkatan
kompetensi sesuai kewenangan pada bidang
pelayanan dasar
dan penunjang
berbasis teknologi
infomatika guna
mewujudkan pelayanan prima.
1. Sebagai bagian dari akuntabilitas kepada
publik, ketersediaan
akses informasi
perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan masih dirasakan belum optimal.
Untuk itu diperlukan adanya pengembangan dan pemanfaatan teknologi informasi yang
dapat diakses oleh masyarakat, optimalisasi pengelolaan Pusat Informasi Pembangunan
serta transparansi pelaporan keuangan daerah.
2. Perlu ditingkatkannya kemampuan SDM
aparatur dalam
mewujudkan pelayanan
kepada masyarakat bauk secara langsung maupun secara sistem;
15. Pengembangan upaya perlindungan masyarakat
untuk menjaga
dan memelihara keamanan, ketertiban,
persatuan, dan
kesatuan serta
kerukunan masyarakat dalam rangka mewujudkan terjaminnya keamanan
dan ketertiban umum dan tegaknya hukum
serta terselenggaranya
perlindungan dan
pengayoman terhadap masyarakat yang didukung
1. Kemajemukan
masyarakat berpotensi
terjadinya konflik unjuk rasa gangguan keamanan dan ketrtiban
2. Rendahnya kesadaran hukum masyarakat
dalam mematuhi
peraturan daerah
keterlambatan mengajukan ijin; 3.
Masih adanya daerah rawan pelanggaran
RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.84
No Tujuan Sasaran Pembangunan
RPJMD Kota Semarang Permasalahan Tahun 2014
oleh sarana prasarana keamanan dan ketertiban yang memadahi
16. Pengembangan komunikasi
timbal balik
antara pemerintah
dan pemangku
kepentingan yang
mendorong terwujudnya masyarakat yang responsif terhadap informasi
yang didukung oleh keterbukaan informasi
publik yang
bertanggungjawab 1.
Pemanfaatan teknologi informasi yang dapat diakses oleh masyarakat, optimalisasi Pusat
Informasi Pembangunan serta transparansi pelaporan keuangan daerah;
2. Tuntutan masyarakat untuk keterbukaan
publik dalam penyelenggaraan pemerintahan akan semakin besar UU no.14 ttg keterbukaan
informasi publik;
3. Meningkatnya
kebutuhan sarana
dan prasarana pemerintahan dalam menunjang
teknologi informasi menuntut pengelolaan manajemen yang lebih baik;
4. Masih terbatasnya kemampuan masyarakat
dalam penggunaan teknologi tepat guna; 5.
Belum terkoordinasinya e-goverment dengan sempurna di seluruh SKPD.
17. Mengembangkan peran koperasi dan UMKM serta lembaga keuangan mikro
dalam pemenuhan kebutuhan pasar, serta pengembangan kewirausahaan
dan pengembangan
lokal untuk
mendorong daya saing, 1.
Rendahnya kualitas SDM yang tercermin dari masih
rendahnya produktivitas
dan pemanfaatan peluang usaha dan pasar
2. Keterbatasan akses sumberdaya produktif baik
berupa akses permodalan, informasi dan pemasaran;
3. Masih belum optimalnya sarana dan prasarana
usaha untuk memenuhi kebutuhan bagi KUMKM;
4. Rendahnya kualitas SDM yang tercemin dari
masih rendahnya
produktivitas dan
pemanfaatan peluang usaha dan pasar. 18. Mengembangkan
struktur perekonomian
daerah melalui
pengembangan investasi, potensi dan produk
unggulan daerah
yang berdaya saing serta mengembangkan
BUMD dan aset-aset daerah untuk mendorong sektor riil dalam rangka
memperluas kesempatan kerja 1.
Dalam Pengembangan investasi kota masih sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian
makro nasional; 2.
Meski sudah dilakukan, namun promosi investasi
masih perlu
ditingkatkan jar.
Komunikasi web 3.
Masih rendahnya
kualitas pengurusan
perijinan di Kota Semarang yang ditandai dengan belum optimalnya integritas dan
transparansi serta akuntabilitas pengurusan perijinan. Diperlukan adanya perbaikan tata
kelola perijinan dan peningkatan budaya aparatur
4. Belum optimalnya kinerja BUMD, sehingga
belum memberikan kontribusi terhadap PAD. 19. Mengembangkan
produktivitas pertanian yang berorientasi pada
sistem agribisnis 1.
Masih rendahnya kualitas SDM pertanian ditingkat pelaku utama, yang disebabkan
lambatnya sistem alih regenerasi, sehingga diperlukan sosialisasi lebih intensif dalam hal
RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.85
No Tujuan Sasaran Pembangunan
RPJMD Kota Semarang Permasalahan Tahun 2014
menarik minat; 2.
Masih belum optimalnya akses petani dan lembaga tani terhadap sumberdaya produktif,
termasuk akses permodalan dan infrastruktur. 20. Mengembangkan produktivitas bahan
pangan untuk menjaga ketersediaan bahan pangan dan meningkatkan
ketahanan pangan 1.
Kapasitas produksi pangan yang semakin terbatas,
dimana Kota
Semarang bukan
merupakan daerah produksi pangan melainkan pusat konsumen.
2. Kelembagaan pemasasaran hasil pangan belum
mampu berperan dalam menstabilkan harga; 3.
Perilaku konsumsi masyarakat terhadap pangan
impor cenderung
meningkat khususnya di perkotaan.
4. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang
keamanan pangan
yang dihasilkan
oleh industri tumah tangga;
5. Masih banyak digunakan bahan tambahan
pangan yang
berbahaya dalam
pengolahanpangan seperti pewarna tekstil, boraks, formalin dsb.
21. Mengembangkan kualitas pariwisata melalui
pemanfaatan teknologi,
kelembagaan, obyek
wisata dan
sarana prasarana pendukung 1.
Belum optimalnya destinasi dan event-event pariwisata;
2. Kurang efektifnya koordinasi antar asosiasi
pelaku pariwisata; 3.
Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kepariwisataan.
22. Mengembangkan Produktivitas
kelautan dan
perikanan yang
berorientasi pada sistem agribisnis 1.
Berubahnya bentuk fisik pantai dan laut akibat
adanya reklamasi,
erosi dan
sedimentasi pantai; 2.
Terbatasnya infrastuktur di wilayah pesisir dan belum lengkapnya dokumen pengelolaan
wilayah pesisir; 3.
Terbatasnya kapasitas usaha perikanan, mencakup permodalan, sarana prasarana
produksi dan teknologi serta produktifitas; 4.
Terbatasnya pengetahuan dan ketrampilan pelaku usaha perikanan;
5. Menurunnya lahan dari budidaya perikanan
dan masih adanya pengoperasian alat tangkap yang tidak ramah lingkungan.
23. Rintisan pasar-pasar
tradisional modern
dan perlindungan
bagi keberadaan pasar tradisional serta
pengembangan perdagangan dalam negeri dan ekspor
1. Pengelolaan
baik manajemen
maupun operasional dari pasar-pasar modern yang
telah dibangun; 2.
Masih terdapat sarana perdagangan baik bangunan maupun lingkungan yang belum
representatif. 3.
Menjamurnya mini
marketswalayan,
RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.86
No Tujuan Sasaran Pembangunan
RPJMD Kota Semarang Permasalahan Tahun 2014
memerlukan regulasi yang lebih tegas. 4.
Pengoptimalan pendapatan pasar. 24. Mengembangkan
kualitas produk
sektor perindustrian
melalui pemanfaatan teknologi, kelembagaan
dan sarana prasarana pendukung 1.
Masih belum optimalnya kualitas daya saing produk dan akses pasar baik regional maupun
internasional; 2.
Rendahnya kualitas SDM yang tercemin dari masih
rendahnya produktivitas
dan pemanfaatan peluang usaha dan pasar;
3. Keterbatasan akses sumberdaya produktif baik
berupa akses permodalan, informasi dan pemasaran.
25. Meningkatkan penataan lahan kritis, penataan lahan bekas galian C dan
penataan kawasan
pantai dan
pengembangan kegiatan perlindungan dan
konservasi, rehabilitasi
dan pemulihan
cadangan sumberdaya
alam dan pengendalian polusi 1.
Menurunnya muka tanah landsubsidance, 2.
Rusaknya lingkungan bekas galian, 3.
Tingginya bencana longsor 4.
Menurunya debit sumber air baku 5.
Tingginya tingkat sedimentasi sungai 6.
Kejadian rob dan banjir 7.
Antisiasi perubahan iklim 8.
Masih adanya kasus pencemaran lingkungan. 26. Peningkatan kualitas dan kuantitas
prasarana dan sarana pengelolaan sampah serta pengembangan kegiatan
penanganan sampah 1.
Daya tampung TPA Jatibang melebihi kapasitas,
2. Pelayanan persampahan masih mencakup 134
kelurahan 75,71 dari seluruh wilayah Kota Semarang;
3. Pelayanan sampah terangkut baru 80,99 dari
total sampah + 4757,1 m
3
hari 4.
Aksesbilitas ke TPA masih sulit 5.
Kurngnya kesadaran
masyarakat dalam
pengelolaan sampah 3R 27. Pengembangan kualitas dan kuantitas
Ruang Terbuka Hijau RTH 1.
Luasan RTH baru mencapai 52,39 2.
Kebijakan yang belum mengarah kepada pembuatan lahan terbuka baru
3. Pergantian lahan untuk permukiman yang
cukup tinggi 4.
Terbatasnya anggaran untuk mengembangkan taman atau ruang terbuka hijau
28. Perwujudan struktur tata ruang yang seimbang, peningkatan pemanfaatan
ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang yang konsisten dengan rencana
tata ruang yang ditetapkan 1.
Alih fungsi lahan yang begitu cepat 2.
Kurang konsistennya SKPD terkait dalam memahami rencana tata ruang wilayah RTRW
Kota Semarang 2011-2030 3.
Terbatasnya pengawasan pemanfaatan lahan dilapangan
RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.87
No Tujuan Sasaran Pembangunan
RPJMD Kota Semarang Permasalahan Tahun 2014
29. Pengembangan pengelolaan
manajemen pelayanan transportasi 1.
Menurunnya pelayanan angkutan umum karena
kurang nyaman
dan rendahnya
pelayanan angkutan umum 2.
Masih banyaknya parkir on street yang berdampak pada penyempitan jalan sehingga
menggangu kelancaran lalu lintas; 3.
Kurangnya integrasi antar moda angkutan umum dan moda transportasi darat, laut dan
udara; 30. Pengembangan
manajemen pola
pergerakan angkutan barang yang terintegrasi antar moda angkutan
darat dan laut 1.
Kurangnya konsep yang terintegrasi dalam penataan angkutan barang
2. Sarana dan prasaran yang kurang memadai
untuk sistem integrasi antar moda 31. Pengembangan
kelengkapan jalan
street furniture 1.
Penataan wajah kota yang sedang dalam proses 2.
Terbatasnya penyediaan kelengkapan jalan untuk daerah pedalaman perbatasan
3. Pertumbuhan kendaraan yang tidak sebanding
dengan prasana jalan 4.
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik yang masih kecil yaitu hanya sekitar
45,99. 5.
Akses wilayah
dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi wilayah khususnya daerah pinggiranterisolir
32. Penyediaan perumahan yang layak huni
bagi masyarakat
dan masyarakat berpenghasilan rendah
MBR dan fasilitas pendukungnya, 1.
Masih adanya permukiman kumuh ;
2. Masih adanya rumah yang tidak layak huni,
3. Keterbatasan
masyarakat khususnya
masyarakat miskin untuk memiliki rumah yang layak huni;
33. Pengembangan sarana dan prasarana penanganan system jaringan drainase
1. Terbatasnya koordinasi antar pemeirintah dan
masyarakat dalam menjaga kebersihan dari hulu hingga hilir;
2. Luas genangan rob dan banjir cenderung
meningkat 3.
Kondisi hujan yang ekstrim akibat perubahan iklim;
34. Pengembangan sarana dan prasarana penyediaan air baku masyarakat dan
kerjasama antar wilayah, hulu hilir dan
antara Pemerintah
Pusat, Provinsi dan Kota dalam pengelolaan
air baku 1.
Menurunnya kualitas
dan kuantitas
Penyediaan air bersih, bagi masyarakat yang tidak terlayani PDAM;
2. Penyediaan air baku untuk pertanian;
3. Tidak adanya program pengelolaan air hujan;
4. Belum jelasnya sistem kerjasama antar daerah
dalam pengelolaan air baku. 35. Pengembangan
pengarusutamaan gender
melalui fasilitasi
1. Masih tingginya kesenjangan gender diberbagai
RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.88
No Tujuan Sasaran Pembangunan
RPJMD Kota Semarang Permasalahan Tahun 2014
pengembangan kelembagaan,
kesetaraan dan
keadilan gender
dalam berbagai bidang kehidupan serta perlindungan anak, remaja dan
perempuan dalam
segala bentuk
diskriminasi dan eksploitasi bidang pembangunan.
2. Kurangnya pemahaman masyarakat tentang
konsep kesetaraan dan keadilan gender; 3.
Masih adanya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak
; 4.
Belum optimalnya
peran serta
lembagaorganisasi wanita
dalam pembangunan.
5. Belum
terkoordinasinya penyusunan
perencanaan dan penganggaran responsive gender di SKPD.
36. Pengembangan penanganan
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS, lansia, anak jalanan
dan anak
terlantar, anak
berkebutuhan khusus, korban napza, penyandang HIV- AIDS, wanita rawan
sosial dan penyandang cacat secara sistematis,
berkelanjutan dan
bermartabat melalui pelayanan panti, non panti maupun rumah singgah
dilandasi rasa kesetiakawanan sosial
1.
Meski jumlah penanganan PMKS meningkat, namun hal tsb belum bisa mengurangi jumlah
PMKS secara signifikan;
2.
Dengan bertambahnya sarana sosial, maka diperlukan
pengelolaan sarana
prasarana pelayanan yang harus lebih memadai,
3.
Masih perlu penanganan lebih intensif untuk penderita cacat, anak jalanan, kenakalan
remaja, penyalahgunaan NAPZA, Gelandangan dan pengemis serta penyandang masalah
kesejahteraan sosial PMKS lainnya;
4.
Perlu ditingkatkannya partisipasi masyarakat dan
kerelawanan dunia
usaha dalam
kepedulian sosial,
2.4.2 Identifikasi Permasalahan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah