Capaian Kinerja Program Masing-Masing Urusan

RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.31 Kode Urusan Persentase Realisasi SPJ Persentase Realisasi Fisik Deviasi 08 Lingkungan Hidup 83.11 91,81 8,7 09 Pertanahan 98,52 100,00 1,48 10 Kependudukan Dan Catatan Sipil 99,97 99,66 -0,31 11 Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak 91,29 100,00 8,71 12 Keluarga Berencana Dan Keluarga Sejahtera 70,53 94,19 23,66 13 Sosial 79,72 95,62 15,90 14 Ketenagakerjaan 68,79 99,65 30,86 15 Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah 95,42 100,00 4,58 16 Penanaman Modal 88,93 97,00 8,07 17 Kebudayaan 94.81 99,44 4,63 18 Pemuda Dan Olahraga 46.91 96,67 49,76 19 Kesatuan Bangsa Dan Politik Dalam Negeri 93,89 98,43 4,54 20 Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian Dan Persandian 74,61 87,97 13,36 21 Ketahanan Pangan 99,29 100,00 0,71 22 Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa 97,26 97,31 0,05 23 Statistik 97,84 100,00 2,16 24 Kearsipan 88,56 100,00 11,44 25 Komunikasi Dan Informatika 88,99 100,00 11,01 26 Perpustakaan 96,80 100,00 3,20 27 Pertanian 88,47 99,77 11,30 28 Kehutanan 84,38 100,00 15,62 29 Energi Dan Sumberdaya Mineral 14,77 54,53 39.76 30 Pariwisata 85,44 95,00 9,56 31 Kelautan Dan Perikanan 96,87 100,00 3,13 32 Perdagangan 84,41 99,26 14,85 33 Perindustrian 74,44 99,66 25,22 34 Transmigrasi 0,00 0,00 0,00

2.2.3 Capaian Kinerja Program Masing-Masing Urusan

Capaian Indikator Kinerja Program masing-masing urusan dapat dilihat pada masing-masing-masing tabel berikut ini :

1. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Pendidikan

Kondisi pembangunan pada urusan pendidikan di Kota Semarang menunjukkan kinerja yang Cukup Baik. Sebanyak 47 indikator yang diampu dalam urusan tersebut, masih terdapat 14 indikator yang capaiannya tidak mencapai target pada tahun 2012. 14 Indikator yang dimaksud antara lain: 1 Rasio Ketersediaan Sekolah, 2 Angka Partisipasi Sekolah, 3 Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah, 4 Kondisi Sekolah SMPMTs kondisi baik, 5 Angka Putus Sekolah SDMI, 6 Angka Putus Sekolah SMPMTs, 7 Angka Putus Sekolah SMAMASMK, 8 Angka Melanjutkan SDMI ke SMPMTs, 9 Guru yang memenuhi Kualifikasi D4S1, 10 meningkatkan Jumlah lembaga kursus dan pelatihan berakreditasi sebesar 25, 11 Akreditias PKBM sebesar 40, 12 1 kelurahan VOKASI di setiap Kecamatan, 13 1 TBM di masing-masing Kecamatan, dan 14 Jumlah guru SD berkualifikasi S-1D-4 sebesar 88. Sebanyak 33 indikator kinerja program lainnya telah memenuhi target yang telah ditetapkan, bahkan terdapat 17 indikator yang pencapaian targetnya mencapai lebih dari 100. RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.32 Permasalahan yang melatarbelakangi rendahnya pencapaian dari beberapa indikator kinerja urusan pendidikan antara lain: 1 Adanya regulasi juknis- juklak DAK tahun 2012 yang diterbitkan tidak sesuai dengan model pengelolaan keuangan daerah, 2 Dana DAK tidak dapat terserap secara optimal karena harus melalui mekanisme lelang yang waktunya sangat terbatas pada triwulan akhir tahun anggaran, sehingga mengakibatkan kegagalan lelang, dan 3 Adanya perubahan regulasi tentang Hibah dan Bansos menyebabkan beberapa kegiatan yang tidak terealisir. Tindak lanjut yang akan dilakukan oleh SKPD pengampu urusan pendidikan antara lain: 1 melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Kementerian atau instansi terkait agar juknis dan juklak dapat menyesuaikan dengan kondisi dan model pengelolaan keuangan daerah, 2 Dana Alokasi Khusus DAK yang tidak dapat dilaksanakan pada tahun anggaran 2012 akan dianggarkan kembali pada tahun 2013, 3 melakukan penyesuaian jenis dan bentuk kegiatan agar tidak bertentangan dengan regulasi tentang Hibah dan Bansos. Total alokasi anggaran urusan Pendidikan sebesar Rp 186.076.803.000,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 85.273.836.138,- atau sebesar 45,83 , sangat rendah, namun demikian capaian prestasi fisiknya tinggi yaitu sebesar 98,00 . Capaian indikator kinerja program urusan pendidikan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.7. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Pendidikan Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaia n Status SKPD Angka Partisipasi Kasar 100 108,5 108,5 tercapai Dinas Pendidikan Rasio Ketersediaan Sekolah 6,02 0,38 6,31 tidak tercapai Dinas Pendidikan Rasio guru murid 1:20 1:16 120 tercapai Dinas Pendidikan APS 94 81,9 87,13 tidak tercapai Dinas Pendidikan Rasio ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah 3 0,3 10 tidak tercapai Dinas Pendidikan Rasio guru terhadap murid 1:14 1:11 121,43 tercapai Dinas Pendidikan Penduduk yang berusia 15 tahun melek huruf tidak buta aksara 99,5 99,79 100,29 tercapai Dinas Pendidikan Sekolah SDMI dengan kondisi baik unit 3.361 4.301 127,97 tercapai Dinas Pendidikan Kondisi Sekolah SMPMTs kondisi baik unit 2.465 2.209 89,61 tidak tercapai Dinas Pendidikan Sekolah SMAMASMK Kondisi baik unit 1.521 2.294 150,82 tercapai Dinas Pendidikan Jumlah Siswa pada jenjang RA 82 94,84 115,66 tercapai Dinas Pendidikan Angka Putus Sekolah SD Siswa 25 33 68 tidak tercapai Dinas Pendidikan Angka Putus Sekolah SMPMTs Siswa 20 30 50 tidak tercapai Dinas Pendidikan Angka Putus Sekolah siswa 15 55 -166,67 tidak Dinas RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.33 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaia n Status SKPD SMAMASMK tercapai Pendidikan Angka Kelulusan SDMI 99,99 100 100 tercapai Dinas Pendidikan Angka Kelulusan SMPMTs 95,50 97,28 101,9 tercapai Dinas Pendidikan Angka Kelulusan SMAMASMK 97 99,62 102,7 tercapai Dinas Pendidikan Angka Melanjutkan SDMI ke SMPMTs 105 102.69 97,8 tidak tercapai Dinas Pendidikan Angka Melanjutkan SMPMTs ke SMAMASMK 110,00 116,3 105,7 tercapai Dinas Pendidikan Guru yang memenuhi Kualifikasi D4S1 88 79,7 90,6 tidak tercapai Dinas Pendidikan mempertahankan jumlah TK NBI dan mendorong menjadi TK Bertaraf Internasional sekolah 1 1 100 tercapai Dinas Pendidikan Mempertahankan APK SD diatas 100, dan APM SD diatas 90 100 100 100 tercapai Dinas Pendidikan Mempertahankan APK SMP diatas 100, dan APM SMP diatas 75 100 100 100 tercapai Dinas Pendidikan Meningkatkan kualitas Peserta didik dengan mempertahankan kelulusan SD diatas 95, dan SMP diatas 90 100 100 100 tercapai Dinas Pendidikan Meningkatkan kualitas ruang kelas SD, memperbaiki 325 ruang kelas rusak ruang 231 454 196,5 tercapai Dinas Pendidikan Meningkatkan kualitas ruang kelas SMP,memperbaiki 160 ruang kelas rusak ruang 106 290 273,6 tercapai Dinas Pendidikan capaian 16 rintisan SD pelaksanaan e- pembelajaran sekolah 5 5 100 tercapai Dinas Pendidikan capaian 60 SMP pelaksanaan e- pembelajaran 54 54 100 tercapai Dinas Pendidikan Mempertahankan jumlah SD SBI sekolah 1 1 100 tercapai Dinas Pendidikan Mempertahankan jumlah SMP SBI sekolah 4 4 100 tercapai Dinas Pendidikan Mempertahankan APK SM diatas 100, dan mempertahankan APM diatas 75 100 100 100 tercapai Dinas Pendidikan RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.34 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaia n Status SKPD Meningkatkan kualitas Peserta didik dengan mempertahankan kelulusan SMASMK diatas 90 100 100 100 tercapai Dinas Pendidikan Meningkatkan jumlah SMK ber ISO 9001-2008 sebanyak 11 sekolah 8 8 100 tercapai Dinas Pendidikan Mempertahankan jumlah sekolah SMA RSBI sekolah 4 4 100 tercapai Dinas Pendidikan Mempertahankan jumlah sekolah SMK RSBI sekolah 4 4 100 tercapai Dinas Pendidikan meningkatkan Jumlah lembaga kursus dan pelatihan berakreditasi sebesar 25 10 4 40 tidak tercapai Dinas Pendidikan Akreditasi PKBM sebesar 40 lembaga 10 8 80 tidak tercapai Dinas Pendidikan sekurang-kurangnya 1 kelurahan VOKASI di setiap Kecamatan 16 Kecamatan kecamat an 10 4 40 tidak tercapai Dinas Pendidikan 1 TBM di masing-masing Kecamatan 16 kecamatan TBM 10 6 60 tidak tercapai Dinas Pendidikan Jumlah guru SMASMK berkualifikasi S-1D-4 sebesar 87 86 92 107,0 tercapai Dinas Pendidikan Jumlah guru SMASMK bersertifikasi 90 62 92 148,4 tercapai Dinas Pendidikan Jumlah guru SD berkualifikasi S-1D-4 sebesar 88 86 64 74,4 tidak tercapai Dinas Pendidikan Jumlah guru SMP berkualifikasi S-1D-4 sebesar 98 88 88 100 tercapai Dinas Pendidikan Meningkatkan jumlah 11 SMK ber ISO 9001:2008 sekolah 8 8 100 tercapai Dinas Pendidikan meningkatkan jumlah sekolah SD, SMP terakreditasi 95 92 94 102,2 tercapai Dinas Pendidikan meningkatkan 90 SD dan SMP terakreditasi minimal B 84 88 104,8 tercapai Dinas Pendidikan meningkatkan jumlah SMA berkreditasi B sebesar 90 78 84 107,7 tercapai Dinas Pendidikan

2. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Kesehatan

Capaian indikator kinerja program urusan kesehatan menunjukkan kinerja yang baik. Hal tersebut tercermin dari 99 indikator yang melekat pada urusan kesehatan, Sebanyak 81 indikator kinerja telah mencapai target yang telah ditentukan pada tahun 2012 dan sebanyak 18 indikator tidak tercapai. Indikator cakupan rawat inap di puskesmas belum bisa mencapai target dikarenakan masih RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.35 kurang optimalnya sarana dan prasarana kesehatan yang tersedia di masing- masing puskesmas di Kota Semarang. Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang adalah dengan membangun sarana dan prasaran puskesmas dan puskesmas pembantu di kecamatankelurahan yang masih kekurangan sarpras yankes. Beberapa indikator lain, seperti cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, cakupan prevalensi gizi buruk, serta penemuan pneumoni masih belum dapat mencapai target dikarenakan masih kurang optimalnya kinerja dari SDM SKPD dalam melaksanakan kegiatan yang menunjang pencapaian indikator tersebut ditunjang dengan masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam melakukan pemeriksaan dini terhadap beberapa penyakit yang diderita. Total alokasi anggaran Urusan Kesehatan adalah sebesar Rp 102.751.075.038,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 98.713.971.455,- atau sebesar 96,07 . Capaian prestasi fisiknya lebih tinggi yaitu sebesar 97,66 . Capaian indikator kinerja program Urusan Kesehatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.8. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Kesehatan Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 97 55,4 57,11 tidak tercapai Dinas Kesehatan Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan 93 98,2 105,59 tercapai Dinas Kesehatan Cakupan kelurahan UCI 98.00 100 102,04 tercapai Dinas Kesehatan Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100.00 100 100,00 tercapai Dinas Kesehatan Penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA 55.00 69,98 127,24 tercapai Dinas Kesehatan Penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD 55.00 100 181,82 tercapai Dinas Kesehatan Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 14.50 132,2 911,72 tercapai Dinas Kesehatan Cakupan kunjungan bayi 91.00 99,3 109,12 tercapai Dinas Kesehatan Ketersediaan Obat sesuai kebutuhan 100 100 100 tercapai Dinas Kesehatan ketersediaan obat generik 100 100 100 tercapai Dinas Kesehatan ketersediaan obat esensial 100 100 100 tercapai Dinas Kesehatan ketersediaan narkotika,spikotropika sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan 100 100 100 tercapai Dinas Kesehatan Pembinaan kesarana distribusi obat puskesmas 100 100 100 tercapai Dinas Kesehatan Pembinaan kesarana distribusi obat apotek 50 98 196 tercapai Dinas Kesehatan RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.36 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Pembinaan kesarana distribusi obat toko obat 80 95 118,75 tercapai Dinas Kesehatan Pembinaan kesarana distribusi obat IKOT 15 80 533,33 tercapai Dinas Kesehatan Pembinaan kesarana distribusi obat toko kosmetik 95 80 84,21 tidak tercapai Dinas Kesehatan penulisan obat generik 100 100 100 tercapai Dinas Kesehatan industri kecil obat tradisional IKOT yang menerapkan CPOTB 100 80 80 tidak tercapai Dinas Kesehatan Meningkatnya mutu pelayanan Puskesmas ISO buah 6 5 83,33 tidak tercapai Dinas Kesehatan Pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin 80 80 100 tercapai Dinas Kesehatan cakupan rawat jalan di sarkes dasar puskesmas 17 24 141,18 tercapai Dinas Kesehatan cakupan rawat inap di sarkes dasar puskesmas 0,47 0,30 63,83 tidak tercapai Dinas Kesehatan Pelayanan kesehatan pada kejadian bencana 100 100 100 tercapai Dinas Kesehatan pelayanan kesehatan rujukan pada masyarakat miskin 15 100 666,67 tercapai Dinas Kesehatan sarkes rujukanRS dgn kemampuan gawat darurat yang dapat diakses masyarakat 100 100 100 tercapai Dinas Kesehatan Pelayanan Gangguan jiwa di sarkes 0.32 0,25 78,13 tidak tercapai Dinas Kesehatan sarkes penunjang yang melaksanakan pemantapan mutu internal 80 80 100 tercapai Dinas Kesehatan sarkes penunjang yang melaksanakan pemantapan mutu eksternal 65 62 95,38 tidak tercapai Dinas Kesehatan Rumah tangga Sehat 60 60 100 tercapai Dinas Kesehatan Posyandu purnama 40 35,93 89,83 tidak tercapai Dinas Kesehatan Posyandu mandiri 7 37,98 542,57 tercapai Dinas Kesehatan Angka bebas jentik 85 91,99 108,22 tercapai Dinas Kesehatan kelurahan siaga aktif 100 100 100 tercapai Dinas Kesehatan Balita 0-59 blyang datang dan ditimbang DS 78 78,51 100,65 tercapai Dinas Kesehatan Balita 0-59 blyang naik berat badannya ND 78 88,33 113,24 tercapai Dinas Kesehatan RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.37 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Balita Bawah Garis Merah BGM 2.8 1,45 148,21 tercapai Dinas Kesehatan Prevalensi Gizi kurang balita 13,5 6,10 154,81 tercapai Dinas Kesehatan Prevalensi Gizi buruk balita 1.6 0,69 156,88 tercapai Dinas Kesehatan Ibu hamil mendapat 90 tablet Fe 94 95,86 101,98 tercapai Dinas Kesehatan Pemberian Vit A balita mendapat 2 kali th 97 99,54 102,62 tercapai Dinas Kesehatan Pemberian Vit A bayi mendapat 1 kali th 92 100,60 109,35 tercapai Dinas Kesehatan Pemberian Vit A Ibu nifas 87 106,59 122,52 tercapai Dinas Kesehatan Anemi gizi besi ibu hamil 23 19,07 117,09 tercapai Dinas Kesehatan Ibu hamil kurang energi kronik KEK 4.5 4,06 109,78 tercapai Dinas Kesehatan Balita gizi buruk mendapat perawatan 100 100 100 tercapai Dinas Kesehatan Pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bln dari keluarga miskin 100 100 100 tercapai Dinas Kesehatan Bayi mendap ASI Eksklusif 45 51,73 114,96 tercapai Dinas Kesehatan Keluarga sadar gizi 74 82,27 111,18 tercapai Dinas Kesehatan Cakupan garam beryodium 90 97,92 108,80 tercapai Dinas Kesehatan Cakupan air bersih 91,6 96,00 104,80 tercapai Dinas Kesehatan Kualitas air minum memenuhi syarat 77 94,10 122,21 tercapai Dinas Kesehatan Kualitas air bersih memenuhi syarat 72 72 100 tercapai Dinas Kesehatan Rumah sehat 83 89,70 108,07 tercapai Dinas Kesehatan Penduduk yang memanfaatkan jamban 93 91,20 98,06 tidak tercapai Dinas Kesehatan Rumah yang mempunyai saluran pembuangan air limbah 80 85,20 106,50 tercapai Dinas Kesehatan Tempat pembuangan sampah yang memenuhi syarat kesehatan 85 82 96,47 tidak tercapai Dinas Kesehatan Angka kematian DBD 2 1,58 121 tercapai Dinas Kesehatan incident Rate DBD pendud uk 240.00 100.000 64,40 100.000 173,16 tercapai Dinas Kesehatan RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.38 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD prevalensi TB pendud uk 107.00 100.000 107.00 100.000 100 tercapai Dinas Kesehatan Angka kematian diare pendud uk 1.00 10.000 23 10.000 - 2.100,00 Tidak tercapai Dinas Kesehatan Angka kesakitan pnemoni balita pendud uk 310.00 10.000 277 112,90 tercapai Dinas Kesehatan Kasus DBD yg difoging 5 hari 40 100 250 tercapai Dinas Kesehatan Cakupan BIAS 97.6 98,40 100,82 tercapai Dinas Kesehatan Case detection rate TB 60 70 116,67 tercapai Dinas Kesehatan Balita dengan diare yg ditangani 100 100 100 tercapai Dinas Kesehatan Penemuan pnemoni balita 36 28 77,78 Tdak tercapai Dinas Kesehatan Balita pnemoni yg ditangani 100 100 100 tercapai Dinas Kesehatan RFT rate kusta 90 58,53 112,90 tercapai Dinas Kesehatan kasus DBD yg di PE 24 jam 25 78,40 313,60 tercapai Dinas Kesehatan Penderita DBD yg ditangani 100 100 100 tercapai Dinas Kesehatan Kelurahan UCI 99 100 101,01 tercapai Dinas Kesehatan imunisasi CJH 100 100 100 tercapai Dinas Kesehatan AFP rate pendud uk 2.00 100.000 2.70 100.000 135 tercapai Dinas Kesehatan Ketepatan laporan surveilen 99 92 92,93 tidak tercapai Dinas Kesehatan Kelengkapan laporan surveilen 100 95 95 Tidak tercapai Dinas Kesehatan Jejaring surveilen PTM di RS puskesmas yg mantap 80 100 125 tercapai Dinas Kesehatan Puskesmas yg melakukan deteksi dini PTM 80 100 125 tercapai Dinas Kesehatan Ketepatan laporan PTM 65 70 107,69 tercapai Dinas Kesehatan Kelengkapan laporan PTM 80 91 113,75 tercapai Dinas Kesehatan Klien Klinik VCT test HIV 80 84 105 tercapai Dinas Kesehatan Kasus Infeksi menular seksual yg diobati 100 100 100 tercapai Dinas Kesehatan Kelurahan yg mengalami KLB keracunan mkn PD3I yang ditangani 24 jam 100 100 100 tercapai Dinas Kesehatan Kesembuhan penderita TB BTA Pos cure rate 80 64 80 tidak tercapai Dinas Kesehatan RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.39 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Angka Kesakitan Diare pendud uk 20.00 1000 23 1000 85 Tidak tercapai Dinas Kesehatan Penemuan penderita diare pendud uk 20.00 1000 14 1000 70 tidak tercapai Dinas Kesehatan Prevensi HIV-AIDS diantara penduduk yg beresiko pendud uk 2,00 10000 2,95 10000 55 tidak tercapai Dinas Kesehatan Donor darah diskrening HIVAIDS 100 100 100 tercapai Dinas Kesehatan Kelurahan yg mengalami KLB peny bersumber binatang yg ditangani 24 jam 35 100 285,71 tercapai Dinas Kesehatan Bayi diimunisasi campak 90 113,90 126,56 tercapai Dinas Kesehatan Perencanaan monitoring evaluasi kegiatan 100 100 100 tercapai Dinas Kesehatan tersedianya gedung pusk pustu yg memenuhi syarat 100 100 100 tercapai Dinas Kesehatan Pelayanan kesehatan bayi 92 92 100 tercapai Dinas Kesehatan Pelayanan kesehatan Balita 90 90 100 tercapai Dinas Kesehatan Pelayanan kesehatan Lansia 55 55 100 tercapai Dinas Kesehatan Industri Rumah tangga yang memproduksi makanan minuman yang memenuhi syarat kesehatan orang 36 36 100 tercapai Dinas Kesehatan Pelayanan kesehatan ibu hamil 96 96 100 tercapai Dinas Kesehatan Pelayanan oleh tenaga kesehatan 95 95 100 tercapai Dinas Kesehatan Data informasi kesehatan yg lengkap,akurat tepat waktu 100 100 100 tercapai Dinas Kesehatan

3. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Pekerjaan Umum

Capaian kinerja urusan pekerjaan umum menunjukkan kinerja yang cukup baik terlihat dari capaian 16 ndikator kinerja program yang diampu oleh urusan Pekerjaan Umum sebanyak 11 diantaranya telah tercapai, dan 3 indikator yang tidak tercapai. Total alokasi anggaran Urusan Pekerjaan umum adalah sebesar Rp 364.060.665.450,- dan dari dana tersebut realisasi penyerapannya adalah sebesar Rp 253.367.014.863,- atau sebesar 69,59 . Sementara itu capaian prestasi fisiknya lebih tinggi yaitu sebesar 90,01. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Pekerjaan Umum dapat dilihat pada tabel di bawah ini. RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.40 Tabel 2.9. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Pekerjaan Umum Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik 47,50 45,99 96,82 Tidak tercapai Bina Marga Rasio tempat ibadah per satuan penduduk 2,16 2,23 103,24 tercapai Bag. Kesra Persentase rumah tinggal bersanitasi 50,85 48,86 96,09 Tidak tercapai DTKP Panjang jalan dilalui roda 4 km 3.063,06 2.690 87,82 Tidak tercapai Bina Marga Panjang jalan kota dalam kondisi baik 40 kmjam 0,44 0,47 106,82 tercapai Bina Marga Jumlah LPJU baru yang terpasang 2,50 2,50 100 tercapai Dinas PJPR Jumlah LPJU yang terpasang dan terpelihara 5,00 5,00 100 tercapai Dinas PJPR Jumlah titik reklame yang tertata terpelihara 10 10 100 tercapai Dinas PJPR Tingkat kapasitas jalan, frekuensi pemanfaatan jalan, dan waktu pelayanan jalan dalam kota 18 18 100 tercapai Dinas Bina Marga Jumlah prasarana jalan dan jembatan secara mantap dan berfungsi 19 19 100 tercapai Dinas Bina Marga Tingkat ketersediaan data dan informasi jalan dan jembatan 20 20 100 tercapai Dinas Bina Marga Ketersediaan sarana dan prasarana kebinamargaan yang berfungsi dan terpelihara 21 21 100 tercapai Dinas Bina Marga Tingkat pengendalian ruang wilayah strategis dan cepat tumbuh dalam kota 16 16 100 tercapai Dinas Bina Marga Pengelolaan infrastruktur wilayah 100 100 100 tercapai Dinas Bina Marga

4. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Perumahan

Kinerja pembangunan urusan perumahan secara umum menunjukkan kinerja yang cukup baik. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja program yang diampu oleh urusan perumahan, yaitu sebanyak 25 indikator, terdapat 11 indikator yang tidak tercapai. Rendahnya capaian standar pelayanan kebakaran di Kota Semarang dikarenakan Jumlah sarana prasarana dan personil petugas kebakaran yang dimiliki oleh Dinas Kebakaran masih kurang untuk memenuhi pembagian wilayah manajemen kebakaran yang terbagi di Kota Semarang. Tidak tercapaianya indikator kinerja pembentukan lingkungan pemukiman sehat di Kota Semarang dikarenakan dalam pelaksanaan pembuatan sanitasi komunal di 29 lokasiKelurahan melalui kegiatan Pendampingan Fasilitasi Program Urban Sanitation and Rural Infrastructure USRI Suport to PNPM mengalami hambatan dalam pelaksanaan pembangunan fisiknya, dikarenakan sulitnya mencari lahan yang dipersyaratkan oleh pemberi donor. Lahan yang RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.41 digunakan haruslah lahan milik masyarakat yang dihibahkan dan tidak boleh menggunakan lahan bengkok. Indikator Penyediaan Areal Pemakaman bagi 1.000 penduduk per kelurahan mengalami permasalahan dengan tidak adanya lokasi tambahan yang tersedia dalam pelaksanaan pembangunanperluasan TPU.. Total alokasi anggaran Urusan Perumahan adalah sebesar Rp 52.147.698.500,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 48.899.394.188,- atau sebesar 93,77 . Capaian prestasi fisiknya seimbang yaitu sebesar 92,78. Sedangkan capaian indikator kinerja program Urusan Perumahan wajib dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.10. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Perumahan Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Jumlah rumah tangga ber sanitasi 52,80 48,86 92,54 tidak tercapai DTKP Luas lingkungan permukiman kumuh 1,53 1,66 108,50 Tidak tercapai DTKP Rasio Jumlah rumah layak huni 29,60 25,60 86,49 tidak tercapai DTKP Bertambahnya unit mobil pemadam kebakaran unit 8 8 100 tercapai Dinas Kebakaran Meningkatnya peralatan gedung kantor paket 2 2 100 tercapai Dinas Kebakaran Terlaksananya pengawasan kebijakan pencegahan bahaya kebakaran 84 84 100 tercapai Dinas Kebakaran Pengiriman peserta pendidikan dan pelatihan bagi aparatur pemadam kebakaran 15 20 133,33 tercapai Dinas Kebakaran Terlaksananya penyuluhan pencegahan bahaya kebakaran keg 60 60 100 tercapai Dinas Kebakaran Meningkatnya sarana dan prasarana pencegahan bahaya kebakaran paket 2 2 100 tercapai Dinas Kebakaran Terlaksananya pencegahan dan pengendalian bahaya kebakaran keg 6 6 100 tercapai Dinas Kebakaran Terlaksananya operasional pelayanan penanggulangan kebakaran keg 24 24 100 tercapai Dinas Kebakaran Meningkatnya kwalitas SDM melalui kegiatan lomba ketrampilan pemadaman keg 4 3 75 tidak tercapai Dinas Kebakaran Tersedianya tenaga relawan kebakaran yang siap dalam menanggulangi bahaya kebakaran di tingkat kelurahan orang 60 64 106 tercapai Dinas Kebakaran Tersedianya dokumen kebijakan pencegahan bahaya kebakaran yang sesuai dengan kondisi unit 1 0 tidak tercapai Dinas Kebakaran RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.42 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD sekarang sebagai dasar pelaksanaan kebijakan pencegahan bahaya kebakaran Terlaksananya standar pelayanan yang berbasis ISO Paket 1 0 tidak tercapai Dinas Kebakaran Terlaksananya bintek pencegahan penanggulangan dan evakuasi kebakaran bagi aparatur pemadam 130 130 100 tercapai Dinas Kebakaran Peningkatan perbaikan permukiman layak huni dan rumah sehat unit 47 45 95,74 tidak tercapai DTKP Rehab rumah miskin Pemugaran rumah layak huni unit 408 204 50 tidak tercapai DTKP Tingkat pencemaran lingkungan oleh limbah padat, cair, dan udara dilingkungan permukiman dan Jumlah pembangunan kawasan Permukiman kumuh 53 50 105 tercapai DTKP Tingkat partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan 47 40 95,74 tidak tercapai DTKP Peningkatan ketersediaan TPU persatuan Penduduk per 1000 dan pengembangan makam di 16 Kecamatan 45 43 95,56 tidak tercapai DTKP Peningkatan rekayasa teknologi dan pelayanan serta pengendalian usaha dibidang jasa konstruksi 56 54 96,43 tidak tercapai DTKP Jumlah gedung yang terbangun sesuai standar unit 7 3 42,86 tidak tercapai DTKP

5. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Penataan Ruang

Kinerja pembangunan urusan penataan ruang menunjukkan kinerja yang cukup baik. Kondisi ini ditunjukkan oleh capaian indikator yang telah mencapai target sebanyak 2 indikator, sedangkan 2 indikator lainnya masih berada di bawah capaian target 2012. Indikator yang tidak tercapai pada tahun 2012 ini adalah: 1 Meningkatkan prosentase luas ruang hijau dibanding luas Wilayah ber HPL HGB, dan 2 Meningkatkan jumlah rumah yang memiliki IMB dan peningkatan pelayanan HO. Total alokasi anggaran Urusan Penataan Ruang adalah sebesar Rp 8.100.488.300,- dan dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 7.074.442.398,- atau sebesar 87,33 . Sementara itu capaian prestasi fisiknya lebih tinggi yaitu sebesar 98,14 . Sedangkan capaian indikator kinerja program Urusan Penataan Ruang dapat dilihat pada tabel di bawah ini. RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.43 Tabel 2.11. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Penataan Ruang Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Operasionalisasi Kantor lebih optimal 100 100 100 tercapai DTKP Meningkatkan prosentase luas ruang hijau dibanding luas Wilayah ber HPL HGB 43 40 93,02 tidak tercapai DTKP kelestarian bangunan dan kawasan kota lama 25 25 100 tercapai DTKP Meningkatkan jumlah rumah yang memiliki IMB dan peningkatan pelayanan HO 43 40 93,02 tidak tercapai DTKP

6. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Perencanaan Pembangunan

Kinerja urusan perencanaan pembangunan di Kota Semarang menunjukkan kinerja yang baik. Sebanyak 8 dari 9 indikator yang diampu oleh urusan perencanaan pembangunan telah tercapai. Indikator kinerja program yang tidak tercapai pada urusan perencanaan pembangunan yaitu Jumlah program RKPD Tahun berkenaan. Total alokasi anggaran Urusan Perencanaan Pembangunan adalah sebesar Rp 11.268.080.000,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 9.278.149.796,- atau sebesar 82,34 . Capaian prestasi fisiknya lebih tinggi yaitu sebesar 98,55 . Sedangkan capaian indikator kinerja program Urusan Perencanaan Pembangunan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.12. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Perumahan Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Tersedianya dokumen perencanaan Pembangunan Tahunan 100 100 100 tercapai Bappeda Tersedianya Dokumen Perencanaan Teknis Strategis 70 70 100 tercapai Bappeda Jumlah program RKPD Tahun berkenaan 100 93,14 93,14 Tidak tercapai Bappeda Tingkat ketersediaan data informasi untuk perencanaan dan pengendalian pembangunan kota, baik dari segi jumlah, jenis maupun akurasinya 82,5 82,5 100 tercapai Bappeda Tingkat kemantapan kerjasama pembangunan dengan domain pemerintah daerah, swasta dan masyarakat 80 80 100 tercapai Bappeda Ketersediaan pranata perencanaan pembangunan pengembangan fasilitas kota dokum en 3 4 133,33 tercapai Bappeda RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.44 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Kapasitas kelembagaan dan personil perencana pembangunan kota 100 100 100 tercapai Bappeda Tingkat partisipasi komponen masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan daerah 100 100 100 tercapai Bappeda Tingkat ketersediaan pranata perencanaan program pembangunan ekonomi dokum en 2 7 350 tercapai Bappeda

7. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Perhubungan

Kinerja pembangunan urusan perhubungan di Kota Semarang menunjukkan kinerja yang cukup baik terlihat dari sebanyak 21 indikator yang diampu oleh urusan tersebut, sebanyak 15 indikator telah berstatus tercapai. Kelimabelas indikator yang telah tercapai tersebut, sebanyak 9 indikator memiliki persentase capaian yang lebih dari 100. Indikator tersebut antara lain: 1 Jumlah arus penumpang angkutan umum, 2 Tingkat ketersediaan aturan bidang perhubungan, 3 Meningkatnya jumlah penumpang di terminal, dan 4 Pelayanan angkutan umum massal BRT. Indikator yang belum dapat tercapai pada tahun 2012 adalah: 1 Rasio ijin trayek, 2 Jumlah uji kir angkutan umum, 3 Kepemilikan KIR angkutan umum, 4 Pemasangan rambu-rambu, 5 Tingkat ketersedian rencana jaringan lintas angkutan barang, 6 Tingkat ketersedian rencana simpul angkutan barang, 7 Tingkat ketersediaan titik parkir on street di wilayah perkantoran, 8 Tingkat ketersediaan pemberhentian akhir angkutan penumpang umum, dan 9 Tingkat kendaraan lulus uji laik jalan Total alokasi anggaran Urusan Perhubungan adalah sebesar Rp 29.264.010.200,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 26.571.936.819,- atau sebesar 90,80 . Sementara itu capaian prestasi fisiknya lebih tinggi yaitu sebesar 99,17 . Sedangkan capaian indikator kinerja program Urusan Perhubungan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.13. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Perhubungan Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Jumlah arus penumpang angkutan umum Orang 5.816.68 5 14.025.9 26 241,13 tercapai Dinas Perhubungan Rasio ijin trayek 0,0024 0,0010 41,67 Tidak tercapai Dinas Perhubungan Jumlah uji kir angkutan umum 5.192 7.315 140,89 Tidak tercapai Dinas Perhubungan Jumlah Pelabuhan LautUdaraTerminal Bis Buah 7 7 100 tercapai Dinas Perhubungan Jumlah angkutan darat 12,81 13,49 105,31 tercapai Dinas Perhubungan Kepemilikan KIR angkutan umum 3577 702 19,63 Tidak tercapai Dinas Perhubungan RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.45 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Lama pengujian kelayakan angkutan umum KIR jam Jam 2 2 100 tercapai Dinas Perhubungan Biaya pengujian kelaikan angkutan umum rp Rupiah 30.000 30.000 100 tercapai Dinas Perhubungan Pemasangan Rambu- rambu Buah 2586 142 5,49 Tidak tercapai Dinas Perhubungan Tingkat ketersediaan aturan bidang perhubungan buah 2 200 tercapai Dinas Perhubungan Tingkat fasilitas perhubungan terpantau 100 100 100 tercapai Dinas Perhubungan Meningkatnya jumlah penumpang di terminal 2 28 1.400 tercapai Dinas Perhubungan Pelayanan angkutan umum massal BRT koridor 1 2 200 tercapai Dinas Perhubungan Tingkat pelanggaran angkutan umum di jalan menjadi 10 dalam 5 tahun 10,60 10,60 100 tercapai Dinas Perhubungan Tingkat ketersediaan titik parkir on street di wilayah perkantoran titik 1.424 1.270 89,19 tidak tercapai Dinas Perhubungan Tingkat ketersediaan titik parkir off street titik 160 162 101,25 tercapai Dinas Perhubungan Tingkat ketersediaan pemberhentian akhir angkutan penumpang umum lokasi 3 1 33,33 tidak tercapai Dinas Perhubungan Tingkat ketersediaan prasarana penunjang BRT 40 60 150 tercapai Dinas Perhubungan Tingkat ruas jalan rawan kemacetan lalu- lintas 11 12 109,09 tercapai Dinas Perhubungan Tingkat kendaraan lulus uji laik jalan kendaraan 72.735 72.725 99,99 tidak tercapai Dinas Perhubungan Tertatanya pembangunan tower telekomunikasi yang tertib 100 100 100 tercapai Dinas Perhubungan

8. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Lingkungan Hidup

Kinerja pembangunanan urusan Lingkungan Hidup Kota Semarang memiliki capaian kinerja yang baik. Sebanyak 25 dari 27 indikator yang diampu pada urusan tersebut telah berstatus telah tercapai sedangkan 2 sisanya berstatus tidak tercapai. Kedua indikator yang tidak tercapai tersebut antara lain: 1 Persentase Luas pemukiman yang tertata, 2 Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air. Rendahnya capaian dari beberapa indikator diatas antara lain diakibatkan oleh dua faktor, yaitu yang berasal dari masyarakat dan dari internal SKPD. Faktor penyebab dari masyarakat antara lain, masih rendahnya pemahaman masyarakat RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.46 mengenai pentingnya pengelolaan sampah bagi lingkungan. Masyarakat selama ini cenderung mengelola sampah secara salah, yaitu dengan membakar sampah tersebut. Permasalahan yang muncul pada internal SKPD antara lain, kurangnya sarana dan prasarana dalam melaksanakan programkegiatan pembangunan urusan lingkungan hidup. Total alokasi anggaran Urusan Lingkungan Hidup adalah sebesar Rp 57.653.567.950,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 47.918.347.946,- atau sebesar 83,11. Capaian prestasi fisiknya lebih tinggi yaitu sebesar 91,81. Capaian indikator kinerja program Urusan Lingkungan Hidup dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.14. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Lingkungan Hidup Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Persentase Penduduk berakses air minum 60,59 80,99 133,67 tercapai Dinas Kebersih an dan Pertama nan Persentase Luas pemukiman yang tertata 49,02 47,97 97,86 tidak tercapai DTKP Pencemaran status mutu air 58 100 172,41 tercapai BLH Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan Sumber Mata Air 22,47 2,63 11,70 tidak tercapai BLH Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal. 84 100 119,05 tercapai BLH Tempat pembuangan sampah TPS per satuan penduduk 72,27 100 138,37 tercapai Dinas Kebersih an dan Pertama nan Meningkatnya pengelolaan kebersihan, keindahan dan keteduhan lingkungan di Kota Semarang 60 60 100 tercapai BLH Meningkatnya jumlah industri danatau kegiatan usaha yang menaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air 50 50 100 tercapai BLH Meningkatnya jumlah industri danatau kegiatan usaha yang menaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara 30 30 100 tercapai BLH Meningkatnya jumlah Kelurahan ramah lingkungan di Kota Semarang 18 18 100 tercapai BLH RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.47 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan melalui pencegahan, pengendalian, pengawasan pemantauan kualitas lingkungan 10 10 100 tercapai BLH Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan melalui penaatan dan penanganan kasus lingkungan 40 40 100 tercapai BLH Meningkatnya kapasitas SDM dalam pelayanan jasa Laboratorium 60 60 100 tercapai BLH Terwujudnya peningkatan mitigasi adaptasi daerah rawan kekeringan akibat dampak perubahan iklim 18 5 27,78 tercapai BLH Terwujudnya peningkatan luasan daerah lahan kritis yang dikonservasi 76 76 100 tercapai BLH Terwujudnya peningkatan pengelolaan lahan galian Golongan C 25 25 100 tercapai BLH Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan melalui pengendalian, pengawasan dan pemantauan kualitas lingkungan 15 15 100 tercapai BLH Terwujudnya perencanaan dan penyusunan program pembangunan pengendalian sumber daya alam SDA dan lingkungan hidup LH yang berkenlanjutan dan akuntabel 60 60 100 tercapai BLH Tersedianya akses informasi SDA LH secara berkelanjutan media cetak, elektronik internet 42 42 100 tercapai BLH Meningkatnya kesadaran Sekolah dalam kepedulian lingkungan 10 10 100 tercapai BLH Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan melalui penerapan hari bebas kendaraan bermotor Car Free Day 41 41 100 tercapai BLH Terwujudnya penurunan tingkat pencemaran udara, limbah padat dan limbah cair melalui pengembangan teknologi tepat guna dan pengelolaan limbah industri 10 10 100 tercapai BLH RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.48 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Terwujudnya peningkatan rehabilitasi kawasan pesisir pantai Kota Semarang dari bahaya abrasi 6 6 100 tercapai BLH tingkat kemampuan pelayanan persampahan kota 87 79 90,80 tercapai Dinas Kebersih an dan Pertama nan tingkat cakupan pelayanan persampahan wilayah kel 134 135 100,75 tercapai Dinas Kebersih an dan Pertama nan terpantaunya dampak lingkungan akibat TPA dan IPLT 100.00 100.00 100.00 tercapai Dinas Kebersih an dan Pertama nan terbangunnya dan rehabilitasi taman kota taman 8 10 125 tercapai Dinas Kebersih an dan Pertama nan

9. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Pertanahan

Kinerja urusan pertanahan di Kota Semarang termasuk dalam kategori cukup baik. Hal ini terlihat dari capaian indikator kinerja yang diampu oleh urusan pertanahan terdapat 1 indikator yang tidak tercapai. Indikator yang dimaksud adalah tersedianya data pertanahan yang valid. Target yang dialokasikan pada tahun 2012 adalah sebanyak 35 kelurahan, namun capaian kinerja baru mencapai 34 kelurahan. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya jumlah SDM yang mampu untuk menginventarisir keseluruhan data pertanahan di ke-35 kelurahan tersebut. Persentase capaian indikator yang telah berstatus tercapai memiliki kinerja yang sangat baik dengan ditunjukkan oleh persentase capaian kinerja yang mencapai 500.Total alokasi anggaran Urusan Pertanahan adalah sebesar Rp. 500.000.000,- dan dari dana tersebut realisasi penyerapannya adalah sebesar Rp. 492.615.400,- atau sebesar 98,52 . Sementara itu capaian prestasi fisiknya telah mencapai 100,00 . Sedangkan capaian indikator kinerja program Urusan Pertanahan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.15. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Lingkungan Hidup Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Penyelesaian kasus tanah Negara 20 100 500 tercapai Bagian Tapem Tersedianya data pertanahan yang valid kelurahan 35 34 97,14 tidak tercapai Bagian Tapem RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.49

10. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Kependudukan dan Catatan

Sipil Total alokasi anggaran Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil adalah sebesar Rp. 11.564.905.000,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp. 11.561.683.500,- atau sebesar 99,97 . Adapun capaian prestasi fisiknya setara yaitu sebesar 99,66 . Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil di Kota Semarang memiliki 11 indikator kinerja program yang harus dipenuhi pada tahun 2012. Sebanyak 9 indikator kinerja telah berstatus tercapai sedangkan 2 indikator kinerja program lainnya berstatus tidak tercapai capaian target 2012 kurang dari 100. Dua indikator yang tidak tercapai tersebut adalah : 1 Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk, 2 Rasio keluarga ber KK. Dari 9 indikator kinerja yang berstatus tercapai, sebanyak 4 indikator kinerja memiliki persentase capaian yang tinggi, yaitu capaian lebih dari 100. Sedangkan capaian indikator kinerja program Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.16. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk 87 96 110,34 tercapai Disdukcapil Rasio bayi berakte kelahiran 76,77 90,96 118.48 tercapai Disdukcapil Rasio pasangan berakte nikah 100 100 100 tercapai Disdukcapil Kepemilikan KTP 87 96 110,34 tercapai Disdukcapil Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk 82 65.01 79.28 tidak tercapai Disdukcapil Ketersediaan Database Kependudukan Skala Nasional ada ada ada 100,00 tercapai Disdukcapil Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK ada ada ada 100 tercapai Disdukcapil tersedianya data monografi dan kependudukan kota semarang kecamatan 16 16 100 tercapai Bagian Tapem Rasio keluarga ber KK 100 97 97 tidak tercapai Disdukcapil Rasion penduduk ber NIK 82 100 121,95 tercapai Disdukcapil Rasion pasangan cerai ber Akta Perceraian 100 100 100,00 tercapai Disdukcapil

11. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak Kinerja pembangunan urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak menunjukkan kinerja yang cukup baik, terlihat dari 9 indikator program yang dilaksanakan pada tahun 2012 masih terdapat 2 indikator yang berstatus tidak tercapai. Indikator program yang tidak tercapai tersebut antara lain: 1 Persentase partisipasi perempuan di lembaga RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.50 pemerintah, dan 2 Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan. Penyebab ketidaktercapaian indikator tersebut yaitu karena belum semua pemangku kepentinganpengelola pembangunan yang memahami Pengarustamaan Gender sebagai sebuah strategi pembangunan sehingga banyak dari perencana pembangunan yang tidak mengintegrasikan prinsip kesetaraan dan keadilan gender dalam perumusan program, kegiatan maupun kebijakan. Terdapat 2 indikator kinerja program yang memiliki persentase capaian yang tinggi atau lebih dari 100, yaitu 1 partisipasi perempuan di lembaga swasta, dan 2 rasio KDRT. Total alokasi anggaran Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak adalah sebesar Rp 2.504.413.300,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 2.286.283.094,- atau sebesar 91,29 . Meskipun demikian capaian prestasi fisiknya telah mencapai 100,00 . Sedangkan capaian indikator kinerja Program urusan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.17. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 capaian Status SKPD Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah 52 4,14 7,96 tidak tercapai Bapermas Partisipasi perempuan di lembaga swasta 89,68 95,86 106,89 tercapai Bapermas Rasio KDRT 0.61 0,03 195,08 tercapai Bapermas Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan kasus 191 125 65,45 tidak tercapai Bapermas Meningkatnya komitmen pemerintah terhadap anggaran responsif gender 0,47 0,47 100 tercapai Bapermas Meningkatnya pemahaman tentang pengarusutamaan hak anak dan pengarusutamaan gender 20 20 100 tercapai Bapermas terwujudnya sinkronisasi program kegiatan organisasi yang responsif gender 20 20 100 tercapai Bapermas Cakupan penanganan kasus KDRT Anak 20 20 100 tercapai Bapermas Kesadaran masyarakat terhadap pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan dan anak 25 25 100 tercapai Bapermas

12. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Keluarga Berencana dan

Keluarga Sejahtera Kinerja pembangunan keluarga berencana dan keluarga sejahtera menunjukkan kinerja yang cukup baik. Terlihat dari 14 indikator program masih ada 4 indikator yang berstatus tidak tercapai. Indikator yang berstatus tidak tercapai itu adalah : 1 Jumlah PUS dibawah 20 tahun , 2 Kelompok aktif BK: BKB 291, 3 Kelompok aktif BK: BKR 162. Tidak tercapainya kedua indikator tersebut pada tahun 2012 disebabkan karena tenaga fungsional penyuluh KB secara kuantitas masih kurang, saat ini RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.51 rasio tenaga penyuluh 1 : 4 1 orang melayani 4 wilayah kelurahan . Adapun rencana tindak lanjut urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera dalam menghadapi permasalahan diatas yaitu : 1 Peningkatan kualitas pelayanan Keluarga Berencana bagi masyarakat dan mendorong masyarakat untuk mengendalikan kelahiran, 2 pengintegrasian Program KB ke dalam Kebijakan Kependudukan melalui Sosialisasi, advokasi dan koordinasi yang sesuai dengan kebutuhan, aspirasi dan kemampuan masyarakat setempat, 3 optimalisasi masyarakat atau jaringan yang ada dalam masyarakat yang telah dibina dan di latih tentang program Keluarga Berencana . Total alokasi anggaran Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah sebesar Rp. 2.036.679.700,- dari dana tersebut realisasi penyerapannya adalah sebesar Rp. 1.436.509.050,- atau sebesar 70,53 . Sementara itu capaian prestasi fisiknya lebih tinggi yaitu sebesar 94,19 . Sedangkan capaian indikator kinerja program Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.18. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 capaian Status SKPD Rata-rata jumlah anak per keluarga anak 2,25 2 111,11 tercapai Bapermas Rasio akseptor KB 28,64 76,09 265,68 tercapai Bapermas Cakupan peserta KB aktif 75,61 76,09 100,63 tercapai Bapermas Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I KK 108.158 114.007 105,41 tercapai Bapermas Pengendalian angka kelahiran TFR TFR 2,75 2 72,73 tercapai Bapermas Jumlah PUS dibawah 20th 1 0,5 18 tercapai Bapermas meningkatnya Prosentase KB aktif thdp PUS 75,58 76,0 100,56 tercapai Bapermas Jejaring kemitraan peduli KB PPKBD Mandiri 85 85 100 tercapai Bapermas Jejaring kemitraan peduli KB Sub PPKBD Mandiri 44 44 100 tercapai Bapermas Jumlah PIK Remaja per jumlah kelurahan Kelompo k 45 45 100 tercapai Bapermas Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam memahami bahaya penyalahgunaan dan peredaran narkoba 100 100 100 tercapai Bapermas Kelompok aktif BK: BKB 291 52 50 96,15 tidak tercapai Bapermas Kelompok aktif BK: BKR 162 47 45 95,74 tidak tercapai Bapermas Kelompok aktif BK: BKL 248 45 45 100 tercapai Bapermas

13. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Sosial

Kinerja pembangunan urusan sosial menunjukkan kinerja yang kurang baik. Lebih dari 50 indikator program yang dilaksanakan di tahun 2012 masih berstatus tidak tercapai. Ketidaktercapaian kinerja pembangunan disebabkan karena beberapa hal, yaitu 1 Belum adanya peraturan daerah yang mengatur tentang penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial PMKS, lebih spesifik lagi terkait penanganan pengemis, gelandangan, tuna susila maupun RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.52 anak jalanan, 2 kurangnya peran serta masyarakat, khususnya para pelaku usaha dalam hal perekrutan tenaga kerja dari anak jalanan purna bina, 3 merebaknya Anak Jalanan dan PGOT yang justru berasal dari luar Kota Semarang, 4 masih kurangnya pemahaman masyarakat akan mekanisme pemberian hibah dan bantuan sosial sesuai Permendagri Nomor 32 Tahun 2011, 5 diterbitkannya Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 yang menyatakan bahwa pemberian bantuan sosial tidak dapat diberikan dalam bentuk uang tetapi dalam bentuk barang dan tidak dapat diberikan secara terus menerus dan harus melalui tim pengkaji sehingga kegiatan pemberian paket lebaran bagi tokohwarga masyarakat dan kegiatan bantuan sosial pengajar TPQ dan Modin tidak dapat terealisasikan pada Tahun Anggaran 2012. Adapun rencana tindak lanjut untuk mengatasi permasalahan urusan sosial tersebut diatas antara lain : 1 tindak lanjut dari belum adanya peraturan daerah yang mengatur tentang penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial PMKS, lebih spesifik lagi terkait penanganan pengemis, gelandangan, tuna susila maupun anak jalanan. Dinsospora Kota Semarang melakukan langkah-langkah awal yaitu kajian survei tentang anak jalanan, yang diharapkan sebagai identifikasi awal akademik terkait penanganan anak jalanan, 2 perlunya peningkatan kerjasama dengan dunia usaha melalui program pemagangan bagi anak jalanan purna bina, 3 mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk fasilitasi penanganan PGOT dan anak jalanan antar daerah, 4 Pemerintah Kota Semarang akan melakukan sosialisasi secara terpadu terkait mekanisme dan tata cara pemberian hibah maupun bantuan sosial, 5 pada tahun 2013, Pemerintah Kota Semarang menganggarkan kegiatan pengelolaan dana hibah dan bantuan sosial dengan tujuan mengoptimalkan proses pemberian bantuan hibah mulai dari pengajuan permohonan proposal sampai dengan pertanggungjawaban keuangan. Total alokasi anggaran Urusan Sosial adalah sebesar Rp 11.709.156.100,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 9.335.024.164,- atau sebesar 79,72 . Dari data yang ada capaian prestasi fisiknya jauh lebih tinggi yaitu sebesar 95,62. Sedangkan capaian indikator kinerja program Urusan Sosial dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.19. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Sosial Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 capaian Status SKPD Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi buah 122 110 90,16 tidak tercapai Dinsospora PMKS yg memperoleh bantuan sosial orang 2.128 1.179 55,40 tidak tercapai Dinsospora Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial orang orang 3.932 1.179 29,98 tidak tercapai Dinsospora terlatihnya 49 personil 30 personil rescuer BPBD 16 aparat kecamatan dan 3 orang aparatur kelurahan rawan bencana personil 80 80 100 tercapai BPBD terpenuhinya kegiatan posko penanganan bencana 24 jam dengan petugas 20 orang hari sistem 2 kali pergantian orang 20 20 100 tercapai BPBD RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.53 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 capaian Status SKPD terpenuhinya pakaian seragam rescuer 30 set dan 2 unit mobil operasional dan 5 unit sepeda motor paket 42 42 100 tercapai BPBD Prosentase pembentukan laporan hasil kajian dan verifikasi pasca bencana kota semarang tahun 2011 100 100 100 tercapai BPBD Juml. ketepatan waktu tindakan rescuer 1jam setelah pengaduan 100 100 100 tercapai BPBD waktu tanggap response time rate menit menit 40 40 100 tercapai BPBD Jumlah posko penanganan bencana di kota semarang posko 6 6 100 tercapai BPBD Meningkatkan profesionalisme aparatur BPBD Kota Semarang yang berdedikasi tinggi, peduli serta antisipasif. 100 100 100 tercapai BPBD Terlaksananya kegiatan pengendalian penyaluran bantuan social kegiatan pelajar dan mahasiswa proposal 300 tidak tercapai Bagian Kesra Terlakasananya pembinaan bagi tim pembina UKS tempat 16 10 62,50 tidak tercapai Bagian Kesra Terlaksananya pemberian paket lebaran bagi tokohwarga masyarakat paket 50.000 tidak tercapai Bagian Kesra Terlaksananya kegiatan pengendalian penyaluran bantuan sarana dan prasarana pendidikan non formal keagamaan sarana 162 tidak tercapai Bagian Kesra Terlaksanannya pendataan pengajar TPQ dan modin orang 60.000 tidak tercapai Bagian Kesra Terlaksananya kegiatan keagamaan dan penyaluran bantuan tempat ibadah sarana 418 tidak tercapai Bagian Kesra Terbantunya calon jamaah haji di Kota Semarang orang 2.360 tidak tercapai Bagian Kesra Terlaksananya kegiatan donor darah dan sunatan massal orang 1.000 950 95 tidak tercapai Bagian Kesra Terlaksananya kegiatan peringatan hari besar keagamaan dengan lancar kegiatan 6 19 316,67 tercapai Bagian Kesra Terlaksananya pengeluaran administrasi penyaluran santunan kematian orang 6.000 2.200 36,67 tidak tercapai Bagian Kesra Meningkatnya kualitas baca bagi penyandang tuna netra buku 25 4 16 tidak tercapai Bagian Kesra RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.54 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 capaian Status SKPD Meningkatnya pengetahuan keagamaan bagi masyarakat buku 3.000 4.000 133,33 tercapai Bagian Kesra Terselenggaranya koordinasi penganggulangan bahaya narkotika SKPD 5 5 100 tercapai Bagian Kesra Prosentase jumlah fakir miskin yang tertangani dihadapkan dengan jumlah fakir miskin yang ada 11 10 90,91 tidak tercapai Dinsospora Prosentase peningkatanpenanganan, pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial yang ditangani 55 55 100 tercapai Dinsospora Prosentase jumlah anak terlantar yang terbina dihadapkan dengan jumlah anak terlantar yang ada 44 44 100 tercapai Dinsospora Prosentase jumlah penyandang cacat dan trauma yang terbina dihadapkan dengan jumlah penyandang cacat dan trauma yang ada 20 20 100 tercapai Dinsospora Jumlah sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo, panti rehabilitasi,rumah singgah dll yang terdapat si suatu daerah unit 122 80 65,57 tidak tercapai Dinsospora Peningkatan Jumlah atlet yang dibina orang 33 90 272,73 tercapai Dinsospora Jumlah medali yang diperoleh 48 45 93,75 tidak tercapai Dinsospora Peningkatan jumlah kelembagaan kesejahteraan sosial yang tertangani dengan kelembagaan kesejahteraan sosial yang ada unit 2,19 2 91,32 tidak tercapai Dinsospora

14. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Ketenagakerjaan

Kinerja pembangunan urusan ketenagakerjaan menunjukkan kinerja yang cukup baik, terlihat dari indikator kinerja yang dilaksanakan di tahun 2012 masih terdapat 3 indikator yang berstatus tidak tercapai. Indikator yang tidak tercapai antara lain : 1 Angka partisipasi angkatan kerja, 2 Tingkat partisipasi angkatan kerja, 3 Keselamatan dan perlindungan. Terdapat 10 indikator kinerja program yang berstatus tercapai. Dari 10 indikator kinerja program tersebut, terdapat 3 indikator yang memiliki capaian yang cukup besar, yaitu lebih dari 100. Ketiga indikator tersebut antara lain: 1 tingkat pengangguran terbuka TPT, 2 angka sengketa pengusaha-pekerja, dan 3 Penempatan pencari kerja sebanyak 49.050 orang. Total alokasi anggaran Urusan Ketenagakerjaan adalah sebesar Rp 8.176.067.000,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 5.624.029.204,- atau sebesar 68,79 . Namun capaian prestasi fisiknya telah mencapai 99,65. RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.55 Sedangkan capaian indikator kinerja Program urusan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.20. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Ketenagakerjaan Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 capaian Status SKPD Angka partisipasi angkatan kerja 65,73 63,47 96,56 tidak tercapai Disnakertrans Angka sengketa pengusaha- pekerja kasus 241 192 120,33 tercapai Disnakertrans Tingkat partisipasi angkatan kerja 78,02 53,9 69,08 tidak tercapai Disnakertrans Pencari kerja yang ditempatkan pencaker 10.090 10.146 100,56 tercapai Disnakertrans Tingkat pengangguran terbuka 12,5 10,07 119,44 tercapai Disnakertrans Keselamatan dan perlindungan 30,3 11,88 39,21 tidak tercapai Disnakertrans Perselisihan buruh dan pengusaha thd kebijakan pemerintah daerah 100 100 100 tercapai Disnakertrans Jumlah pelatihan ketrampilan bagi tenaga kerja 2.310 orang orang 800 800 100 tercapai Disnakertrans Tenaga kepelatihan yang berkompetensi sebesar 25 10 10 100 tercapai Disnakertrans Penempatan pencari kerja sebanyak 49.050 0rang orang 18.250 19.266 105,57 tercapai Disnakertrans Pemberian Fasilitas dan mendorong sistem pendanaan berbasis masyarakat pengelolaan DBHCHT 100 100 100 tercapai Disnakertrans Menurunnya Angka perselisihan hubungan industrial PHIPHKUnjukrasa 2 per tahun kasus 241 241 100 tercapai Disnakertrans Jumlah perusahaan yang menerapkan K3 sebanyak 570 perusahaan 45,6 perusah aan 382 382 100 tercapai Disnakertrans

15. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah Kinerja pembangunan urusan koperasi dan usaha kecil menengah menunjukkan kinerja yang baik. Ketidakoptimalan ini terlihat dari masih terdapatnya satu indikator yang berstatus tidak tercapai dari total 8 indikator yang ada, yaitu meningkatnya perningkat kesehatan koperasi 55 dari koperasi aktif. Ketidaktercapaian indikator diatas disebabkan karena beberapa hal, antara lain : 1 Masih adanya penerima pinjaman modal bergulir baik Koperasi, UKM maupun LKM yang belum memenuhi kewajiban angsuran sesuai perjanjian yang telah disepakati, 2 masih terdapatnya koperasi yang belum menerapkan manajemen keuangan, manajemen pengelolaan koperasi sesuai standart akuntansi koperasi yang berlaku, 3 masih adanya koperasi yang tidak RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.56 aktif Tahun 2012 sebanyak 226 atau 21,38 dari 1.057 jumlah keseluruhan koperasi yang ada di Kota Semarang. Persentase capaian indikator yang telah tercapai banyak menunjukkan hasil kinerja yang tinggi. Sebanyak 6 indikator dari 7 indikator yang berstatus tercapai, memiliki persentase capaian lebih dari 100. Total alokasi anggaran Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah adalah sebesar Rp 5.095.895.000,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 4.862.471.522,- atau sebesar 95,42 . Namun demikian capaian prestasi fisiknya mencapai 100,00 . Sedangkan capaian indikator kinerja program Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.21. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 capaian Status SKPD Persentase koperasi aktif 75 78,07 104,09 tercapai Dinas Koperasi Jumlah UKM non BPRLKM UKM 2 2 100 tercapai Dinas Koperasi Jumlah BPRLKM Unit 418 571 136,60 tercapai Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Kecil Unit 10.587 11.206 105,85 tercapai Dinas Koperasi Prosentase koperasi aktif 75 75 78.62 104,83 tercapai Dinas Koperasi Meningkatnya penyerapan tenaga kerja pada sektor UMKM meningkat 2 pertahun serta meningkatnya jumlah UMKM 2 pertahun 2 4.88 244 tercapai Dinas Koperasi Meningkatnya akses pembiayaan koperasi dan UMKM 5 5 6,60 132 tercapai Dinas Koperasi Meningkatnya peningkat kesehatan koperasi 55 dari koperasi aktif 42 39,83 94,83 tidak tercapai Dinas Koperasi

16. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Penanaman Modal

Kinerja pembangunan urusan Penanaman Modal menunjukkan kinerja yang sangat baik. Dari 8 indikator kinerja program yang ditargetkan di tahun 2012, semuanya berstatus telah tercapai. Pembinaan terhadap BUMD masih perlu diadakan meskipun semua indikator program berstatus telah tercapai supaya mampu meningkatkan kemandirian dan kinerja BUMD itu sendiri, baik sebagai kelembagaan yang profit-oriented maupun sosial-oriented. Disamping itu, perlu adanya peningkatan sarana dan prasarana untuk menunjang pelayanan perijinan dan penanaman modal. Total alokasi anggaran Urusan Penanaman Modal adalah sebesar Rp 12.128.694.000,- dari dana tersebut realisasi penyerapannya adalah sebesar Rp 10.786.550.461,- atau sebesar 88,93 . Adapun realisasi fisik yang dicapai adalah sebesar 97,00, lebih tinggi dibandingkan dengan penyerapan anggaran. Sedangkan capaian indikator kinerja Program urusan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.57 Tabel 2.22. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Penanaman Modal Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 capaian Status SKPD Jumlah investor berskala nasional PMDNPMA Perusah aan 2,63 2,63 100 tercapai BPPT Jumlah nilai investasi berskala nasional PMDNPMA Milyar Rupiah 356 356 100 tercapai BPPT Rasio daya serap tenaga kerja 7,5 7,5 100 tercapai BPPT Kenaikan Nilai Realisasi PMDN Miluar Rupiah 81,46 81,46 100 tercapai BPPT Jumlah dan nilai penanaman modal daerah Trilyun Rp 2,85 2.85 100 tercapai BPPT Tingkat daya tarik investasi dalam bentuk jumlah pelaku investasi pembangunan daerah Investor 3.350 3.350 100 tercapai BPPT Jumlah tenaga kerja yang terserap orang 15.930 15.930 100 tercapai BPPT Ketersediaan pranata investasi 100 100 100 tercapai BPPT

17. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Kebudayaan

Kinerja pembangunan urusan kebudayaan menunjukkan kinerja yang kurang baik. Terlihat dari 7 program indikator yang ditargetkan di tahun 2012 , hanya terdapat 3 indikator yang berstatus tercapai dengan capaian kinerja yang sangat baik capaian lebih dari 100, sedangkan 4 indikator lain berstatus tidak tercapai capaian kinerja tahun 2012 kurang dari 100 . Indikator yang tidak tercapai, antara lain: 1 benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan. 2 meningkatkan pelestarian nilai tradisional adat budaya sebesar 10 per tahun, 3 meningkatkan pelestarian kekayaan budaya sebesar 10 per tahun, 4 meningkatkan kerjasama pengelolaan kekayaan seni. Tidak tercapainya indikator-indikator program yang ditargetkan di tahun 2012 disebabkan karena ada beberapa hal, diantaranya yaitu 1 generasi muda sebagai sasaran utama penerus pelestari budaya bangsa kurang berminat dalam kegiatan kesenian dan budaya tradisional, 2 kemajuan dibidang teknologi dan komunikasi mempermudah masuknya budaya asing yang lebih diminati generasi muda, 3 kepedulian masyarakat terhadap pelestarian seni budaya tradisional dan peninggalan bersejarah masih kurang. Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang untuk meningkatkan capaian indikator-indikator yang tidak tercapai tersebut, antara lain dengan melakukan: 1 melibatkan generasi muda dalam kegiatan pelestarian dan pengelolaan seni budaya tradisional, 2 menumbuhkan minat generasi muda dengan kegiatan atraksi seni dan budaya yang lebih kreatif melalui sekolah, lembaga kepemudaan dan sanggar seni budaya, 3 meningkatkan kegiatan pelestarian seni dan budaya tradisional di masyarakat dengan memanfaatkanmengoptimalkan tempat tempat bersejarah. Total alokasi anggaran Urusan Kebudayaan adalah sebesar Rp 4.892.764.000,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 4.638.604.332,- atau sebesar 94,81 . Sementara itu capaian prestasi fisiknya sebesar 99,44. Sedangkan capaian indikator kinerja Program urusan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.58 Tabel 2.23. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Kebudayaan Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 capaian Status SKPD Penyelenggaraan festival seni dan budaya Keg 46 86 186,96 tercapai Disbud par Sarana penyelenggaraan seni dan budaya Keg 55 67 121,82 tercapai Disbud par Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan keg 174 171 98,28 Tidak tercapai Disbud par Meningkatkan pelestarian nilai tradisional adat budaya sebesar 10 per tahun Keg 3 2 66,67 tidak tercapai Disbud par Meningkatkan pelestarian kekayaan budaya sebesar 10 per tahun Keg 3 1 33,33 tidak tercapai Disbud par Meningkatkan pelestarian kekayaan seni budaya daerah sebesar 10 per tahun Keg 3 7 233,33 tercapai Disbud par Meningkatkan kerjasama pengelolaan kekayaan seni budaya daerah Keg 3 tidak tercapai Disbud par

18. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Pemuda dan Olah Raga

Kinerja pembangunan urusan Pemuda Dan Olah Raga di tahun 2012 dilaksanakan melalui 13 program indikator. Dari 13 program indikator tersebut, terdapat 3 program indikator yang belum diketahui capaiannya, yaitu 1 Gelanggangbalai remaja selain milik swasta, 2 Lapangan olahraga, 3 Peningkatan rehabilitasi jumlah arana prasarana olah raga masyarakat serta 3 indikator yang berstatus tidak tercapai, yaitu 1 Jumlah organisasi olahraga, 2 jumlah kegiatan kepemudaan, 3 jumlah kegiatan olahraga. Permasalahan yang menyebabkan tidak tercapaianya capaian indikator kinerja program urusan pemuda dan olahraga disebabkan, oleh: 1 masih kurangnya pemahaman klub olahraga dan kelompok masyarakat akan mekanisme pemberian hibah dan bantuan peralatan olahraga, dan 2 masih kurangnya koordinasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Pemerintah Kota Semarang, berkaitan dengan pemberitahuan pelaksanaan waktu kegiatan dan jumlah quota peserta kegiatan kepemudaan di tingkat provinsi yang tidak dilengkapi petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis kegiatan.Total alokasi anggaran Urusan Olah Raga adalah sebesar Rp 5.090.725.000,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 2.388.050.400,- atau sebesar 46,91 . Meskipun penyerapan dananya sangat rendah namun prestasi fisiknya telah mencapai sebesar 96,67 . Sedangkan capaian indikator kinerja Program urusan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.24. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Pemuda dan Olahraga Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 capaia n Status SKPD Jumlah organisasi pemuda unit 47 47 100 tercapai Dinsospora Jumlah organisasi olahraga org 41 3 7,32 tidak tercapai Dinsospora RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.59 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 capaia n Status SKPD Jumlah kegiatan kepemudaan keg 14 12 85,71 tidak tercapai Dinsospora Jumlah kegiatan olahraga keg 19 5 26,32 tidak tercapai Dinsospora Gelanggang balai remaja selain milik swasta unit 3 0,00 tidak tercapai Dinsospora Lapangan olahraga unit 10,7 Dinsospora Prosentase jumlah peserta dihadapkan dengan jumlah anggota organisasi kepemudaan dalam rangka peningkatan peran serta generasi muda dalam pembangunan 10 10 100 tercapai Dinsospora Jumlah organisasi kepemudaan unit 47 47 100 tercapai Dinsospora Pelatihan kewirausahaan bagi pemuda 4 4 100 tercapai Dinsospora Pengkajian kebijakan- kebijakan pembangunan olahraga 94 94 100 tercapai Dinsospora Peningkatan jumlah atlet yang dibina 46 46 100 tercapai Dinsospora jumlah medali yang diperoleh buah 48 100 208,3 3 tercapai Dinsospora Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam memahami bahaya penyalah gunaan dan peredaran narkoba 100 100 100 tercapai Dinsospora

19. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Kesatuan Bangsa dan

Politik Dalam Negeri Kinerja pembangunan urusan Kesatuan Bangsa dan politik Dalam Negeri menunjukkan kinerja yang baik yaitu ditunjukkan dengan tercapainya semua indikator program yang dilaksanakan tahun 2012. Meski semua indikator program semuanya telah tercapai, namun masih ada beberapa permasalahn yang dihadapi, diantaranya yaitu : 1 upaya-upaya peningkatan pemahaman wawasan kebangsaan dalam rangka menanamkan nilai-nilai ideologi dan rasa nasionalisme serta nilai-nilai budaya telah dilaksanakan masih kurang sebanding dengan besarnya pengaruh globalisasi terhadap sikap dan perilaku masyarakat., 2 pengaruh masa transisi dari sistem demokrasi sebelumnya dengan sistem demokrasi setelah reformasi yang nuansanya lebih bebas masih belum sepenuhnya dipahami, perbedaan persepsi dalam memberi makna kebebasan dan keterbukaan masih tampak pada penyampaian opini, aspirasi atau pendapat dimuka umum oleh sebagian masyarakat yang kurang mengindahkan kaidah-kaidah hukum dan norma sosial yang ada, 3 dalam Penanggulangan Bencana, kurangnya pelatihan – pelatihan khusus kebencanaan kepada personil Rescuer BPPD dan kurangnya sarana dan prasarana penanggulangan bencana. Total alokasi anggaran Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri adalah sebesar Rp 10.535.734.800,- dari dana tersebut realisasi RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.60 penyerapannya adalah sebesar Rp 9.891.880.360,- atau sebesar 93,89 . Sementara itu capaian fisiknya adalah sebesar 98,43 . Sedangkan capaian indikator kinerja Program urusan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.25. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Tingkat gangguan terhadap keamanan dan kenyamanan lingkungan 5 5 100 tercapai Kesbangpol Tingkat partisipasi masyarakat dalam kehidupan berbangsa, bernegara 85 85 100 tercapai Kesbangpol Partisipasi masyarakat dalam menjaga persatuan dan kesatuan 85 85 100 tercapai Kesbangpol Partisipasi dan kepedulian masyarakat dalam bidang politik 70 70 100 tercapai Kesbangpol Tingkat partisipasi masyarakat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara 100 100 100 tercapai Satpol PP Rasio jumlah lokasi tertib pelanggaran perda Lokasi 14 14 100 tercapai Satpol PP Rasio jumlah kegiatan penegakan pelanggaran perda Kegiatan 182 182 100 tercapai Satpol PP

20. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Otonomi Daerah,

Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepagawaian dan Persandian Total alokasi anggaran Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepegawaian dan Persandian adalah sebesar Rp 230.193.317.562,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 171.749.020.704,- atau sebesar 74,61. Sementara itu capaian prestasi fisiknya berada di atas penyerapan anggaran yaitu sebesar 87,97 . Kinerja urusan Otonomi Daerah, pemerintahan Umum, Administrasi keuangan Daerah, kepegawaian dan persandian mempunyai 65 indikator program yang dilaksanakan di tahun 2012. Dari 65 indikator program yang dilaksanakan di tahun 2012, ada 10 indikator program yang berstatus tidak tercapai, yaitu 1 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk, 2 Meningkatnya pelayanan pemulangan pegawai yang pensiun purna tugas meninggal dunia per tahun selama 5 tahun perencanaan, 3 Terisinya 98 jabatan struktural di lingkungan Pemerintah Kota Semarang selama 5 tahun perencanaan, 4 Dialog audiensi dengan tokoh-tokoh masyarakat, pimpinan anggota organisasi sosial dan masyarakat, 5 Fasilitasi percepatan penyelesaian tapal batas wilayah administrasi kecamatan, 6 Fasilitas penanganan konflik- konflik pertanahan di Kota Semarang, 7 Penanganan kasus pada wilayah pemerintahan dibawahnya, 8 Tingkat kinerja lembaga perwakilan rakyat dalam pelaksanaan fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan Raperda dan Perda, 9 Meningkatnya Kapasitas Sumber Daya Aparatur, 10 Meningkatnya Pembinaan dan Pengembangan aparatur. RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.61 Ketidaktercapaian kesebelas indikator tersebut disebabkan oleh beberapa hal, antara lain : 1 terhambatnya pembahasan Raperda karena adanya perubahan peraturan perundang-undangan yang menjadi acuan Raperda, 2 masalah kerjasama antar daerah, khususnya Kedungsepur masih mengalami kendala, dimana sampai saat ini belum dapat mengimplementasikan kerjasama fisik secara optimal, 3 masih adanya kerjasama dengan pihak ke tiga yang belum memberikan keuntungan kepada Pemerintah Kota Semarang secara maksimal, 4 masih adanya SKPD di lingkungan Pemerintah Kota Semarang yang kurang memanfaatkan keberadaan Unit Pelayanan Pengadaan ULP dalam kegiatan pengadaan barangjasa, 5 belum selesainya pembahasan Raperda penyertaan modal PT.Bank Jateng menyebabkan terhambatnya pencairan penyertaan modal ke PT. Bank Jateng yang sudah dialokasikan dalam APBD tahun anggaran 2012, 6 masih rendahnya indek integritas pelayanan publik Pemerintah Kota Semarang, 7 belum seluruh aset tanah Pemerintah Kota Semarang yang memiliki sertifikat tanah atas nama Pemerintah Kota Semarang, 8 perbedaan persepsi tentang pelaksanaan Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 32 tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang mengakibatkan Anggaran yang sudah direncanakan tidak dapat dilaksanakan, 9 pelaksanaan Kegiatan pengadaan CPNS, mengacu pada Pemerintah pusat sehingga perencanaan yang sudah dipersiapkan tidak selalu dapat dilaksanakan karena kewenangan dan kebijakan pengadaan CPNS ditentukan oleh Pemerintah Pusat, 10 kekurangan pegawai banyak pada jenis jabatan teknis tertentu, lapangan, tenaga kesehatan non kesehatan, guru kelas SD dan guru mata pelajaran tertentu, 11 terkait dengan kebijakan manajemen kepegawaian dalam mendukung pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Pemerintah Kota Semarang, keberhasilan pelaksanaannya membutuhkan komitmen dari semua pihak, 12 keterbatasan anggaran yang tersedia sehingga belum semua pegawai mendapatkan hak untuk mengikuti diklat sesuai dengan kompetensinya, 13 belum tersedianya gedung Diklat Kampus Diklat dan Asrama Diklat yang representatif yang mampu mendukung kelancaran pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan, 14 belum adanya pasal didalam PP Nomor 100 tahun 2001 tentang Pendidikan dan Pelatihan PNS yang menyebutkan sanksi bagi Pejabat struktural yang tidak mengikuti Diklatpim sesuai dengan jenjangnya sehingga tersirat bahwa Diklat Pim bukan merupakan diklat wajib bagi pejabat struktural Sedangkan capaian indikator kinerja program Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepagawaian dan Persandian dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2.26. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Kepagawaian dan Persandian Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk 262 1.557.089 x 10.000 2,11 1,68 79,62 Tidak tercapai Satpol PP Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk 6.647 1.557.089 x 10.000 35,22 42,69 121,21 tercapai Satpol PP Rasio Pos Siskamling per jumlah kelurahan 4.818177 7,68 27,22 354,43 tercapai Satpol PP RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.62 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adiministrasi pemerintah Adatidak Sistem Informasi 9 26 288,89 tercapai Satpol PP Petugas Perlindungan Masyarakat Linmas Orang 5.310 6.647 125,18 tercapai Satpol PP Tingkat waktu tanggap response time rate menit 15 15 100 tercapai Dinas Kebakaran Juml ketepatan waktu tindakan pemadam kebakaran 11,9 75,69 636,05 Tercapai Dinas Kebakaran Jumlah Sistim Informasi Manajemen SIM SIM 10 26 260 tercapai Dinas Kebakaran Meningkatnya pelayanan pemulangan pegawai yang pensiun purna tugas meninggal dunia per tahun selama 5 tahun perencanaan 100 99 99 tidak tercapai Badan Kepegawai an Daerah Meningkatnya pengetahuan Pegawai orang 15 15 100 tercapai Badan Kepegawai an Daerah Terisinya 98 jabatan struktural di lingkungan Pemerintah Kota Semarang selama 5 tahun perencanaan. 94 84 89.36 tidak tercapai Badan Kepegawai an Daerah Menurunnya Jumlah Kasus Pelanggaran oleh Aparatur 90 18 18 100 tercapai Inspektorat Penyelesaian Kasus Pelanggaran Disiplin 95 94 94 100 tercapai Inspektorat Meningkatnya Kualitas SDM 100 20 20 100 tercapai Inspektorat Tersedianya Pedoman dan acuan bagi setiap SKPD dalam penentuan kegiatan dan pengukuran Kinerja SKPD 100 100 100 tercapai Bagian Otda Tersampaikannya Laporan capaian Kinerja Program dan kegiatan Pemkot Kepada Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat sebagai bentuk Pertanggung jawaban Pemkot Smg atas kinerja program dan 100 100 100 tercapai Bagian Otda RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.63 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD kegiatan selama 1 th anggaran Tersedianya Dokumen Standart Kinerja Laporan Kinerja Pemkot Semarang dan SKPD setiap tahun anggaran 100 100 100 tercapai Bagian Otda Tersedianya Pedoman dan Acuan bagi setiap SKPD dalam Pengukuran Kinerja Kegiatan SKPD 100 100 100 tercapai Bagian Otda Pengembangan Penanganan Pengaduan Masyarat 100 100 100 tercapai Bagian Organisasi Setda Penanganan Administrasi Ketatalaksanaan 100 100 100 tercapai Bagian Organisasi Setda Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat 100 100 100 tercapai Bagian Organisasi Setda Penyusunan Standar Kompetensi Jabatan Struktural 100 100 100 tercapai Bagian Organisasi Setda Anjab SKPD 100 100 100 tercapai Bagian Organisasi Setda Forum Komunikasi Pendayagunaan Aparatur Negara 100 100 100 tercapai Bagian Organisasi Setda Pengelolaan dan peningkatan tertib administrasi kepegawaian Setda dan Set DPRD 100 100 100 tercapai Bagian Organisasi Setda Penyusunan Kajian Penataan Kelembagaan Perangkat Daerah 100 100 100 tercapai Bagian Organisasi Setda Monitoring Evaluasi Kelembagaan Perangkat Daerah 100 100 100 tercapai Bagian Organisasi Setda Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik 100 100 100 tercapai Bagian Organisasi Setda Terciptanya efektivitas dan efisiensi kinerja organisasi di Setda Kota Semarang 100 100 100 tercapai Bagian Perlengkapa n Terciptanya disiplin pegawai pemkot semarang 100 100 100 tercapai Bagian Perlengkapa n Tercapainya efisiensi dalam pengelolaan keuangan daerah 100 100 100 tercapai Bagian Perlengkapa n RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.64 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Tercapainya pengelolaan BMD yang efisien guna mendukung pengamanan BMD 100 100 100 tercapai Bagian Perlengkapa n Tercapainya pelayanan administrasi kantor yang efektif dan efisien 100 100 100 tercapai Bagian RT dan Santel Terciptanya efektivitas dan efisiensi kinerja organisasi di Setda Kota Semarang 100 100 100 tercapai Bagian RT dan Santel Dialog audiensi dengan tokoh-tokoh masyarakat, pimpinan anggota organisasi sosial dan masyarakat kel 64 56 87,50 tidak tercapai Bagian Tapem pemasangan pengumuman relaas dari lembaga peradilan keg 12 24 200 tercapai Bagian Tapem pengadaan sarana prasarana kelurahanbuku administrasi kel kel 177 177 100 tercapai Bagian Tapem penetapan batas wilayah antara kota semarang dengan kab demak, kab kendal, dan kab semarang kab 1 1 100 tercapai Bagian Tapem Fasilitasi percepatan penyelesaian tapal batas wilayah administrasi kecamatan pilar 40 27 67,50 tidak tercapai Bagian Tapem Fasilitas penanganan konflik-konflik pertanahan di Kota Semarang kasus 30 12 40.00 tidak tercapai Bagian Tapem Pengendalian manajemen pelaksanaan kebijakan KDH kel 177 177 100 tercapai Bagian Tapem Kerja bakti massal Kota Semarang keg 61 61 100 tercapai Bagian Tapem Penanganan kasus pada wilayah pemerintahan dibawahnya keg 15 12 80 tidak tercapai Bagian Tapem Monitoring, Evaluasi implementasi Perwal Administrasi kec 16 16 100 tercapai Bagian Tapem Fasilitasi pembakuan nama rupabumi kel 177 177 100 tercapai Bagian Tapem Fasilitasi dan tindak lanjut implementasi buah 1 1 100 tercapai Bagian Tapem RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.65 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Perda Kecamatan pendataan perangkat kelurahan kel 177 177 100 tercapai Bagian Tapem pemberian penghargaan kepada lurah berprestasi kel 16 16 100 tercapai Bagian Tapem Monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan tata pemerintahan kecamatan kec 16 16 100 tercapai Bagian Tapem Jumlah Produk Hukum yang telah ditetapkan melalui Perda maupun Perwal 100 100 100 tercapai Bagian Hukum Jumlah Sosialisasi Peraturan Perundang - undangan 100 100 100 tercapai Bagian Hukum Tindak lanjut dari Peraturan Perundang – undangan yang lebih tinggi 100 100 100 tercapai Bagian Hukum 1. Rasio PAD terhadap volume pendapatan daerah. 100 100 100 tercapai DPKAD Tertib administrasi keuangan daerah 100 100 100 tercapai DPKAD Akuntanbilitas administrasi keuangan daerah 100 100 100 tercapai DPKAD Tingkat kemampuan kapaitas aparatur dalam pengelolaan keuanagn daerah 100 100 100 tercapai DPKAD Tingkat ketersediaan dan akurasi data informasi keuangan daerah 100 100 100 tercapai DPKAD 1. Tingkat ketersediaan data aset Pemerintah Daerah. 2. Tingkat akurasi hasil inventarisasi aset Pemerintah Daerah. 100 100 100 tercapai DPKAD Tingkat kinerja lembaga perwakilan rakyat dalam pelaksanaan fungsi legislasi, fungsi anggaran dan fungsi pengawasan Raperda dan Perda Buah 96 63 65,63 tidak tercapai Setwan Menurunnya Jumlah Kasus Pelanggaran oleh Aparatur 90 18 18 100 tercapai Inspektorat RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.66 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Penyelesaian Kasus Pelanggaran Disiplin 95 94 94 100 tercapai Inspektorat Meningkatnya Kapasitas Sumber Daya Aparatur 100 95 95 tidak tercapai Kantor Diklat Meningkatnya Pembinaan dan Pengembangan aparatur 100 93 93 tidak tercapai Kantor Diklat Meningkatnya Kualitas SDM 100 20 20 100 tercapai Inspektorat Terlaksananya rintisan kelurahan sebagai SKPD kelurahan 32 32 100 tercapai Kecamatan

21. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Ketahanan Pangan

Kinerja urusan ketahanan pangan menunjukkan kinerja yang baik. Terlihat dari 8 indikator program yang dilaksanakan di tahun 2012 hanya terdapat 1indikator yang berstatus tidak tercapai. Indikator program yang tidak tercapai yaitu indikator regulasi ketahanan pangan. Tidak tercapainya indikator regulasi ketahanan pangan tersebut disebabkan karena beberapa hal, antara lain : 1 ketidakseimbangan bantuan karena terbatasnya fasilitasi sehingga banyak permintaan beberapa kelompok untuk dapat bantuan harus menunggu tahun anggaran selanjutnya, 2 kurang optimalnya dalam menggali dan memanfatkan potensi wilayah dikarenakan rendahnya kualitas SDM sementara potensi wilayah sangat besar, 3 secara khusus terkait indikator regulasi ketahanan pangan, tidak tercapainya indikator tersebut karena Undang-undang Pangan pada tahun 2013 ini rencananya baru akan direvisi serta masih belum diterbitkannya peraturan gubernur tentang keamanan pangan. Total alokasi anggaran Urusan Ketahanan Pangan adalah sebesar Rp. 1.282.672.000,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp. 1.273.515.078,- atau sebesar 99,29 . Capaian prestasi fisiknya adalah sebesar 100,00 . Sedangkan capaian indikator kinerja program Urusan Ketahanan Pangan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.27. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Ketahanan Pangan, Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Regulasi ketahanan pangan Perwal Keamana n Pangan Tidak tercapai KKP Ketersediaan pangan utama kg1000 penduduk 115.506 167.086,0 4 144,66 tercapai KKP ketahanan pangan daerah kelancaran distribusi pangan dengan tolok ukur : Ketersediaan pangan utama kg1000 penduduk kg1000 penduduk 115.506 167.086 144,66 tercapai KKP RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.67 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD lumbung pangan masyarakat unit 9 17 188,89 tercapai KKP Pola pangan harapan 86 86 100 tercapai KKP Produk pangan olahan pangan yang memenuhi standar mutu 181 191 105,52 tercapai KKP kelurahan mandiri pangan Kel 8 10 125 tercapai KKP kelancaran akses pangan masyarakat miskin 1.200 1.385 115,42 tercapai KKP

22. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Pemberdayaan Masyarakat

Total alokasi anggaran Urusan Pemberdayaan Masyarakat adalah sebesar Rp 28.514.983.000,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 27.733.296.154,- atau sebesar 97,26 . Adapun pencapaian realisasi fisik dari urusan tersebut mencapai 97,31 . Kinerja urusan Pemberdayaan Masyarakat menunjukkan kinerja yang baik, terlihat dari total 37 indikator hanya terdapat 1 indikator program yang berstatus tidak tercapai capaian target tahun 2012 kurang dari 100, dan terdapat 4 indikator yang tidak diketahui capaiannya. Selebihnya sebanyak 32 indikator berstatus telah tercapai. Indikator yang berstatus tidak tercapai yaitu: 1 meningkatnya kepedulian dan kesadaran masyarakat dalam penanganan pembangunan wilayah sedangkan indikator yang tidak diketahui capaiannya pada tahun 2012 antara lain, 1 jumlah kelompok masyarakat yang terbina, 2 jumlah pembangunan hasil musrenbang kecamatan, 3 Jumlah potensi wilayah kelurahan yang meningkat, dan 4 Tingkat partisipasi masyarakan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan. Penyebab ketidaktercapain indikator-indikator tersebut antara lain : 1 Sulitnya Badan Keswadayaan Masyarakat BKM mencari relawan dalam kepengurusan Keaktifan anggota BKM kurang dari 70 , 2 kegiatan sosial produktif yang dilakukan BKM masih ada yang tidak berdasarkan acuan atau pedoman PNPM, 3 bantuan operasional untuk RTRW yang pada tahun lalu dialokasikan pada rekening bantuan sosial, tidak dapat diberikan pada tahun 2012 karena diberlakukannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 tahun 2011. Adapun rencana tindak lanjut yang dilaksanakan urusan Pemberdayaan Masyarakat antara lain : 1 Pemerintah Kota Semarang dalam hal ini Bapermasper dan KB Kota Semarang memperbanyak intensitas komunikasi baik secara kualitas maupun kuantitas dengan pengurus BKM ,sehingga pengurus BKM termotivasi menjadi relawan dalam membangun lingkungan, 2 selalu melaksanakan sosialisasi, monitoring dan evaluasi pada BKM secara berkala, 3 pada tahun anggaraan 2013, Pemerintah Kota Semarang akan melaksanakan fasilitasi terhadap kegiatan lembaga kemasyarakatan dan tidak lagi masuk pada rekening bantuan sosial hibah tetapi ke kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD terkait. Sedangkan capaian indikator kinerja program Urusan Pemberdayaan Masyarakat dapat dilihat pada tabel di bawah ini. RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.68 Tabel 2.28. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Pemberdayaan Masyarakat, Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD PKK aktif 100 100 100 tercapai Bapermas Posyandu aktif 100 100 100 tercapai Bapermas Swadaya Masyarakat terhadap Program pemberdayaan masyarakat 100 100 100 tercapai Bapermas Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat 100 100 100 tercapai Bapermas Tingkat kemampuan lembaga masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan wilayah org 4 4 100 tercapai Bapermas Meningkatnya kepedulian dan kesadaran masyarakat dalam penanganan pembangunan wilayah 20 10 50 tidak tercapai Bapermas Keberdayaan msykader PKK dalam peningkatan Gizi Anak Usia Sekolah bagi Keluarga Kurang mampu 5 5 100 tercapai Bapermas Jumlah kelompok masyarakat yang memanfaatkan TTG sesuai dengan kebutuhan 25 25 100 tercapai Bapermas Jumlah Posyantek yang aktif berfungsi klp 7 16 228,57 tercapai Bapermas Meningkatnya kerjasama dan akses dalam program pemberdayaan ekonomi masyarakat 22 24 109,09 tercapai Bapermas Meningkatkan Jumlah dan Kegiatan usaha ekonomi masyarakat 3 3 100 tercapai Bapermas Tingkat kepeduliaan dan kesadaran masyarakat dalam menangani pembagunan wilayah 100 100 100 tercapai Kec. Tembalang Tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan 100 100 100 tercapai Kec. Tembalang Jumlah organisasi masyarakat yang terberdaya 100 100 100 tercapai Kec. Ngaliyan RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.69 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Jumlah kelompok masyarakat yang terbina 100 Kec. Ngaliyan Jumlah Daftar Skala Prioritas DSP keg 11 100 909,09 tercapai Kec. Ngaliyan Jumlah pembangunan hasil musrenbang kecamatan keg 19 Kec. Ngaliyan Jumlah potensi wilayah kelurahan yang meningkat keg Kecamatan Ngaliyan Jumlah lembaga masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan wilayah di Kecamatan dan Kelurahan ormas 48 48 100 tercapai Kecamatan Pedurungan Jumlah Kegiatan Pembangunan dalam peningkatan kualitas saluran lokasi 18 18 100 tercapai Kecamatan Pedurungan Jumlah kegiatan Pembangunan dalam peningkatan kualitas jalan lokasi 20 20 100 tercapai Kec. Pedurung an jumlah kegiatan pelaksanaan Pembangunan Hasil Musrenbang lokasi 4 4 100 tercapai Kec. Pedurung an Meningkatnya keberdayaan kelompok dan organisasi masyarakat dalam pembangunan wilayah kecamatan 10 10 100 tercapai kecamatan Semarang Utara Tingkat kemampuan lembaga masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan wilayah lembaga 4 4 100 tercapai Kecamatan Semarang Tengah Jumlah lokasi lingkungan pemukiman dan prasarana lingkungan RTM yang terfasilitasi kelurahan 3 3 100 tercapai Kecamatan Semarang Tengah Tingkat partisipasi masyarakan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan Kecamatan Semarang Tengah Tingkat peran aktif ormas terhadap kegiatan pembangunan 100 100 100 tercapai Kecamatan Gajahmung kur RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.70 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Tingkat kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap kegiatan pembangunan wilayah 100 100 100 tercapai Kecamatan Gajahmung kur Tingkat kemampuan lembaga masyarakat berpartisipasi dalam pembangunan wilayah klp 4 4 100 tercapai Kecamatan Genuk Partisipasi masyarakat dalam pembangunan yang semakin baik kelurahan 13 13 100 tercapai Kecamatan Genuk Tingkat kemampuan lembaga masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan wilayah klp 4 4 100 tercapai Kecamatan Gunung Pati Tingkat partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan kelurahan 16 16 100 tercapai Kecamatan Gunung Pati Tingkat kepedulian dan kesadaran masyarakat dalam penanganan pembangunan wilayah 100 100 100 tercapai Kecamatan Semarang Barat Pembinaan ormas di tingkat Kecamatan dan 10 Kelurahan 100 100 100 tercapai Kecamatan Semarang Selatan Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam membangun Kecamatan dan Kelurahan 80 80 100 tercapai Kecamatan Semarang Timur Tingkat kemampuan lembaga masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan wilayah ormas 4 4 100 tercapai Kecamatan Tugu Peran partisipasi masyarakat dalam pembangunan wilayah 100 100 100 tercapai Kecamatan Tugu

23. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Statistik

Kinerja urusan statistik menunjukkan kinerja yang sangat baik. Dilihat dari indikator program yang dilaksanakan di tahun 2012 semuanya berstatus tercapai meskipun masih terdapat kendalapermasaahan yang dihadapi dalam penyelenggaraan urusan statistik, antara lain: 1 terdapat jeda waktu yang cukup lama antara pengumpulan data sampai dengan penyajian data hasil analisis, sehingga data yang pasti belum bisa segera dipublikasikan setelah pengumpulan, 2 beberapa jenis data yang dibutuhkan belum tersedia secara lengkap, 3 terbatasnya sumberdaya yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Semarang dalam pengumpulan data secara mandiri. RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.71 Tindak lanjut dari pemerintah Kota Semarang dalam menindaklanjuti masalah pada urusan statistik, antara lain: 1 penyusunan data sementara sebelum ada data resmi yang dipublikasikan, 2 inventarisasi dan reklasifikasi data sesuai kebutuhan dan peraturan yang berlaku, 3 mempererat kerja sama dan peningkatan koordinasi dengan BPS untuk memperoleh data yang dibutuhkan Total alokasi anggaran Urusan Statistik sebesar Rp. 460.000.000,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp. 450.042.060,- atau sebesar 97,84 . Pelaksanaan urusan tersebut mengalami efisiensi anggaran karena realisasi fisik telah mencapai 100. Sedangkan capaian indikator kinerja Program urusan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2.29. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Statistik Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Buku ”Semarang dalam angka” tersedia ada ada 100 tercapai Bappeda Buku ”PDRB Kota” tersedia ada ada 100 tercapai Bappeda Tingkat ketersediaan data 79 79 100 tercapai Bappeda Statistik pembangunan daerah 79 79 100 tercapai Bappeda

24. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Kearsipan

Kinerja urusan kearsipan menunjukkan kinerja yang baik, terlihat dari indikator program yang dilaksanakan di tahun 2012 semuanya berstatus tercapai. Permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan pembangunan urusan kearsipan di Kota Semarang, antara lain belum tersedianya sarana prasarana penyimpanan arsip yang memadai.Total alokasi anggaran Urusan Kearsipan adalah sebesar Rp 621.000.000,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 549.970.742,- atau sebesar 88,56 . Namun demikian capaian prestasi fisiknya adalah sebesar 100,00 . Capaian indikator kinerja program Urusan Kearsipan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.30. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Kearsipan Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Jumlah arsip dengan sistem administrasi yang baik berkas 6.700 6.700 100 tercapai Kantor Perpustakaan dan Arsip Jumlah dokumenarsip daerah yang diselamatkandipelihara berkas 3.750 3.750 100 tercapai Kantor Perpustakaan dan Arsip Rasio ketersediaan saranaprasarana penyimpanan arsip yang berfungsi dan terpelihara 93 93 100 tercapai Kantor Perpustakaan dan Arsip Aksesbilitasketersediaa n layanan informasi kearsipan 40 40 100 tercapai Kantor Perpustakaan dan Arsip RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.72 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Tersedianya sarana dan prasarana untuk mobilitas dan peningkatan kualitas kinerja 100 100 100 tercapai Kantor Perpustakaan dan Arsip Peningkatan disiplin pegawai dalam menjalankan tugas 100 100 100 tercapai Kantor Perpustakaan dan Arsip Peningkatan SDM dalam pengetahuan perpustakaan dan arsip untuk pelayanan prima 100 100 100 tercapai Kantor Perpustakaan dan Arsip

25. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Komunikasi dan

Informatika Kinerja urusan Komunikasi dan Informatika menunjukkan kinerja yang baik, terlihat dari 13 indikator program yang dilaksanakan di tahun 2012 sebanyak 12 indikator berstatus telah tercapai dan hanya 1 yang tidak diketahui capaian kinerja. Terdapat beberapa permasalahan yang terjadi, meskipun secara umum indikator kinerja telah berstatus tercapai. Permasalahan tersebut, antara lain : 1 masih kurangnya pemahaman dalam memberikan kemudahan akses informasi publik kepada pemohon informasi sesuai yang diamanatkan Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik, 2 kemajuan perkembangan teknologi informasi yang semakin canggih, 3 belum adanya regulasi secara spesifik tentang menara telekomunikasi. Rencana tindak lanjut dalam mengatasi masalah tersebut antara lain : 1 sosialisasi Undang-Undang Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan Walikota Tentang Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Pemerintah Kota Semarang, 2 peningkatan kualitas SDM dan pemenuhan sarana prasarana komunikasi dan informasi yang canggih demi mengikuti era perkembangan teknologi informasi, 3 membuat Peraturan Daerah tentang penataan dan pengendalian menara telekomunikasi. Total alokasi anggaran Urusan Komunikasi dan Informatika adalah sebesar Rp 5.541.696.500,- dan dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 4.931.602.472,- atau sebesar 88,99 . Terjadi efisiensi anggaran dalam pelaksanaan pembangunan urusan tersebut karena capaian prestasi fisiknya sudah mencapai 100 . Adapun capaian indikator kinerja program Urusan Komunikasi dan Informatika dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.31. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Komunikasi dan Informatika Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Jumlah jaringan komunikasi unit 75 89 118,67 Tercapai Bagian Humas Setda Rasio wartelwarnet terhadap 1000 penduduk 0,26 0,6 230,77 Tercapai Bagian Humas Setda Jumlah surat kabar nasionallokal Buah 11 16 145,45 Tercapai Bagian Humas Setda RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.73 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Jumlah penyiaran radioTV lokal Buah 38 38 100 Tercapai Bagian Humas Setda Jumlah TV local buah 15 15 100 Tercapai Bagian Humas Setda Web site milik pemerintah daerah tersedia ada ada 100 Tercapai Bagian PDE Setda Pameranexpo keg 7 8 114,29 Tercapai Bagian Perekonomian Setda Jumlah SIM di SKPD yang terbangun SIM 5 6 120 Tercapai Bagian PDE Setda Persentase kebijakan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang dipublikasi masyarakat 100 100 100 Tercapai Bagian Humas Setda Persentase peliputan, dokumentasi dan informasi media penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan 100 100 100 Tercapai Bagian Humas Setda Jumlah kegiatan Press release, pantauan berita elektronik, analisa berita surat kabar, pemuatan berita di website dan jumpa pers Kali 225 930 413,33 Tercapai Bagian Humas Setda Jumlah Dialog interaktif, publikasi, siaran langusng dan sosialsasi di media Kali 115 199 173,04 Tercapai Bagian Humas Setda Meningkatnya aparatur yang mempunyai pengetahuan teknologi dan informasi 10 Tidak Tercapai Bagian PDE Setda

26. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Perpustakaan

Kinerja pembangunan urusan perpustakaan menunjukan kinerja yang baik, terlihat dari 5 indikator yang diampu dalam urusan perpustakaan telah berstatus. Upaya untuk mempertahankan kinerja capaian urusan perpustakaan tetap perlu dilakukan dengan cara menambahkan koleksi buku perpustakaan, menambah frekuensi pameran perpustakaan , dan pengelolaan dan pelayanan yang baik petugas itu sendiri. Total alokasi anggaran Urusan Perpustakaan adalah sebesar Rp 4.385.720.000,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 4.245.219.412,- atau sebesar 96,80 . Sementara itu capaian prestasi fisiknya telah mencapai sebesar 100,00 . Sedangkan capaian indikator kinerja program Urusan Perpustakaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.74 Tabel 2.32. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Perpustakaan Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Jumlah perpustakaan unit 163 163 100 tercapai Kantor Perpustakaan dan Arsip Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah buah 65.529 65.529 100 tercapai Kantor Perpustakaan dan Arsip Terselenggaranya Pameran perpustakaan paket 2 2 100 tercapai Kantor Perpustakaan dan Arsip Tersedianya Bahan Pustaka berupa Buku eks 65.529 65.529 100 tercapai Kantor Perpustakaan dan Arsip Terkelolanya Koleksi Buku Perpustakaan buku 62.799 62.799 100 tercapai Kantor Perpustakaan dan Arsip

27. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Pertanian

Capaian urusan pertanian di Kota Semarang kurang menunjukkan kinerja cukup baik. Status ini terlihat dari capaian dari 26 indikator yang diampu oleh sector pertanian, sebanyak 10 berstatus tidak tercapai dan 1 indikator tidak diketahui capaian kinerjanya. Indikator yang tidak tercapai pada tahun 2012 ini antara lain: 1 kontribusi sektor pertanianterhadap PDRB, 2 NTP Petani, 3 laporan programa penyuluhan, 4 laporan system LAKU, 5 bibit tanaman buah-buahan, 6 produksi padi,padi gogo dan jagung, 7 alat dan mesin pertanian, 8 produksi daging unggas, 9 produksi daging non-unggas, 10 produksi telur. Indikator kinerja program yang tidak diketahui capaiannya adalah Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB. Permasalahan yang melatarbelakangi terjadinya ketidaktercapaian beberapa indikator ini antara lain: 1. tingkat pendidikan petani yang rata-rata rendah serta kemampuan berorganisasi dan manajemen kelompok tani yang masih lemah menyebabkan kurangnya jumlah sumber daya manusia pertanian yang berkualitas, kreatif, inovatif dan profesional sehingga produktivitas dan efisiensi pertanian belum optimal. 2. belum optimalnya pemasaran hasil produksi pertanianperkebunan karena sebagian produk yang dipasarkan belum dikemas secara baik dan menarik serta produk olahan yang dihasilkan sebagian besar belum ber- PIRT. 3. belum optimalnya pemenuhan kebutuhan petani terhadap sarana produksi pertanian seperti bibit, pupuk dan obat-obatan OPT Organisme Pengganggu Tanamam dan masih kurangnya kemampuan petani dalam mengatasi serangan hama dan penyakit tanaman. 4. belum optimalnya penanganan penyakit menular ternak karena masih terbatasnya obat-obatan, pelayanan kesehatan masyarakat veteriner, biosecurity dan pemeriksaan fisik hewan ternak serta pemantauan reproduksi ternak, higiene dan sanitasi pemeliharaan ternak. 5. belum optimalnya usaha agribisnis peternakan dan hasil produksi peternakan. 6. iklim ekstrim yang masih berlanjut berdampak besar pada produksi sektor pertanian. RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.75 Salah satu langkah tindak lanjut yang akan diambil oleh Pemerintah Kota Semarang adalah dengan membuat beberapa kebijakan yang mengarah kepada peningkatan kualitas sumberdaya manusia, peningkatan kerjasama antara produsen pertanian dengan pemerintah maupun dengan pihak swasta, peningkatan pengadaan sarana dan prasarana pertanian, serta pelaksanaan rekayasa teknologi pertanian. Beberapa langkah diatas ditujukan agar bisa memacu dan meningkatkan produksi pertanian, baik yang berupa pertanian secara utuh maupun peternakan. Total alokasi anggaran Urusan Pertanian adalah sebesar Rp 7.319.317.700,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 6.475.651.896,- atau sebesar 88,47 . Sementara itu capaian prestasi fisiknya lebih besar yaitu 99,77 . Capaian indikator kinerja program Urusan Pertanian dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.33. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Pertanian Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar ton 5,44 5,44 100 Tercapai Dinas Pertanian Kontribusi sektor pertanianterhadap PDRB 1,25 1,09 87,20 Tidak tercapai Dinas Pertanian Kontribusi sektor perkebunan terhadap PDRB 1,36 6,70 492,65 Tercapai Dinas Pertanian Kontribusi sektor pertanian palawija terhadap PDRB 0,75 47,96 6.394,6 7 Tercapai Dinas Pertanian Kontribusi sektor perkebunan tanaman keras terhadap PDRB 0,8 6,70 837,50 Tercapai Dinas Pertanian Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB 100 Dinas Pertanian Cakupan bina kelompok petani klp 15,97 15,97 100,00 Tercapai Dinas Pertanian NTP Petani 266 106,17 39,91 tidak tercapai Dinas Pertanian Laporan programa penyuluhan buah 3 1 33,33 tidak tercapai Dinas Pertanian Laporan programa kecamatan buah 16 16 100 tercapai Dinas Pertanian Laporan sistem LAKU buah 5 4 80 tidak tercapai Dinas Pertanian Pameran tingkat lokal dan pameran tingkat nasional keg 38 38 100 tercapai Dinas Pertanian Pasar murah keg 1.811 10.500 579.79 tercapai Dinas Pertanian Sarana produksi pertanian unit 14 14 100 tercapai Dinas Pertanian Bibit tanaman buah- buahan buah 24.899 13.920 55.91 tidak tercapai Dinas Pertanian RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.76 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Pupuk organic pack 2.548 40.000 1.569,8 6 tercapai Dinas Pertanian Kebun Dinas unit 4 7 175 tercapai Dinas Pertanian Produksi padi,padi gogo dan jagung ton 45.880 43.766 95,39 tidak tercapai Dinas Pertanian Alat dan mesin pertanian buah 10 5 50 Tidak tercapai Dinas Pertanian Hewan ternak sakit ekor 165 175 106,06 tercapai Dinas Pertanian Hewan ternak mati ekor 2 5 250 tercapai Dinas Pertanian Populasi sapi potong ekor 3.594 5.443 151,45 tercapai Dinas Pertanian Produksi daging unggas ton 8.797.7 65,32 7.530.5 08,5 85,60 tidak tercapai Dinas Pertanian Produksi daging non unggas ton 6.976.3 46,88 5.923.4 58,58 84,91 tidak tercapai Dinas Pertanian Produksi susu liter 3.734.3 88,00 3.808.7 25,79 101,99 tercapai Dinas Pertanian Produksi telur liter 7.900.5 96 6.641.8 23 84,07 tidak tercapai Dinas Pertanian

28. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Kehutanan

Kinerja Pembangunan pada urusan kehutanan menunujukan kinerja yang kurang baik. Kinerja tersebut dapat terlihat dari jumlah 4 indikator yang diampu pada urusan kehutuanan, sejumlah 2 indikator berstatus tidak tercapai dan 1 indikator tidak diketahui kinerjanya. 2 indikator yang tidak tercapai antara lain: 1 luas lahan produktif di dalam hutan produksi, dan 2 produksi kayu hutan rakyat. Kurangnya hijauan greenary di Kota Semarang juga menyebabkan tingginya emisi gas rumah kaca yang merupakan penyebab utama pemanasan global. Selain itu, kurangnya kesadaran masyarakat untuk melaksanakan penghijauan lingkungan sehingga upaya rehabilitasi hutan dan lahan belum secara optimal terlaksana di Kota Semarang sehingga konservasi lingkungan hidup belum dapat sepenuhnya diwujudkan Total alokasi anggaran Urusan Kehutanan adalah sebesar Rp 1.951.534.400 dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp 1.646.698.000,- atau hanya 84,38 . Adapun capaian prestasi fisiknya sudah mencapai 100 . Sedangkan capaian indikator kinerja program Urusan Kehutanan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.34. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Pertanian Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Rehabilitasi hutan dan lahan kritis 80.65 Luas lahan produktif di dalam hutan produksi ha 1.559,7 1.025 65,72 tidak tercapai Dinas Pertanian RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.77 Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Luas lahan kritis ha 702.39 732.98 104,36 tercapai Dinas Pertanian Produksi kayu hutan rakyat ton 4.042.7 91 3.921.2 04 96,99 tidak tercapai Dinas Pertanian

29. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Energi dan Sumberdaya

Mineral Kinerja pembangunan dalam urusan energy sumber daya mineral menunjukan kinerja yang kurang baik. Satu indikator yang diampu pada urusan Energi dan Sumberdaya Mineral tidak dapat tercapai. Kurang baiknya capaian kinerja urusan ESDM berbanding lurus dengan penyerapan anggaran dan realisasi fisik dari programkegiatan yang dilakukan. Total alokasi anggaran Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral adalah sebesar Rp. 584.371.000,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp. 86.333.000,- atau sebesar 14,77 . Adapun capaian prestasi fisiknya sudah mencapai 54,53 . Capaian indikator kinerja Program urusan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.35. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Kontribusi sektor pertambangan thd PDRB 0.2 0.14 70 Tidak tercapai PSDA ESDM . Angka Sementara

30. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Pariwisata

Kinerja pada urusan pariwisata di Kota Semarang menunjukkan kinerja yang baik. Capaian yang terlihat pada masing-masing indikator kinerja rata-rata mencapai lebih dari 100. Persentase capaian indikator yang paling besar disumbang oleh indikator peningkatan kunjungan wisatawan asing yaitu sebesar 416,67. Total alokasi anggaran Urusan Pariwisata adalah sebesar Rp. 2.888.250.000,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp. 2.467.851.770,- atau sebesar 85,44 . Sementara itu capaian prestasi fisiknya adalah sebesar 95 . Capaian indikator kinerja program Urusan Pariwisata dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.36. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Pariwisata Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Meningkatkan kunjungan wisata 6, 24 400 tercapai Dinas kebudayaan Pariwisata Meningkatkan kunjungan wisatawan asing 6 25 416,67 tercapai Dinas kebudayaan Pariwisata Tingkat hunian kamar hotel 50 55 110 tercapai Dinas kebudayaan Pariwisata RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.78 Meningkatkan jumlah destinasi wisata 15 15 100 tercapai Dinas kebudayaan Pariwisata Jenis dan jumlah rumah makanrestoran dan kawasan kuliner 10 20 200 tercapai Dinas kebudayaan Pariwisata Jenis dan jumlah pelaku usaha pariwisata 10 20 200 tercapai Dinas kebudayaan Pariwisata

31. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Kelautan dan Perikanan

Kinerja urusan Kelautan dan Perikanan dapat dikategorikan dalam kondisi cukup baik, hal ini bisa dilihat dari 5 indikator ada, terdapat 2 indikator yang masih berstatus tidak tercapai. Kedua indikator tersebut adalah, 1 peningkatan konsumsi ikan per kapita, dan 2 produksi ikan olahan. Tiga indikator lain yang telah mencapai status tercapai adalah, 1 produksi perikanan tangkap, 2 produksi perikanan budidaya, dan 3 kelompok pelaku usaha perikanan. Dilihat dari persentase capaian dibandingkan dengan target, terdapat prestasi yang sangat signifikan dari ketiga indikator yang telah mendapatkan status tercapai. rata-rata persentase capaian per indikator lebih dari 400 dibandingkan dengan target yang telah ditentukan. Total alokasi anggaran Urusan Kelautan dan Perikanan adalah sebesar Rp. 5.573.641.000,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp. 5.399.082.008,- atau sebesar 96,87. Capaian prestasi fisiknya telah mencapai 100,00 . Sedangkan capaian indikator kinerja program Urusan Kelautan dan Perikanan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 2.37. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Kelautan dan Perikanan Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Produksi perikanan tangkap ton ton 103,19 715,53 693,41 tercapai Dinas Kelautan Perikanan Produksi perikanan budidaya ton ton 413,28 1.823,8 441,30 tercapai Dinas Kelautan Perikanan Kelompok pelaku usaha perikanan kel 12 119 991,67 tercapai Dinas Kelautan Perikanan Peningkatan konsumsi ikan per kapita Kg kapita th 24,44 24,04 98,36 tidak tercapai Dinas Kelautan Perikanan Produksi ikan olahan ton 11.517 10.900 94,64 tidak tercapai Dinas Kelautan Perikanan

32. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Perdagangan

Kinerja Urusan Perdagangan dilaksanakan melalui 1 indikator program yaitu kontribusi sector perdagangan terhadap PDRB. Indikator tersebut telah mencapai target pada tahun 2012 sebesar 23.27. Total alakasi anggaran Urusan Perdagangan adalah sebesar Rp. 49.370.374.500,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp. 41.672.634.070,- atau sebesar 84,41 . Presentase capaian realisasi fisiknya lebih tinggi dibandingkan penyerapan anggaran yaitu sebesar 99,26. Sedangkan capaian indikator kinerja program Urusan Perdagangan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.79 Tabel 2.38. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Perdagangan Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Kontribusi sektor Perdagangan thd PDRB 23,27 23,27 100 tercapai Dinas Perdagangan dan industri

33. Capaian Indikator Kinerja Program Urusan Perindustrian

Kondisi pembangunan urusan perindustrian dapat dikategorikan dalam kondisi buruk. Kondisi tersebut tercermin dari sejumlah 4 indikator capaian kinerja yang diampu baru sebanyak 2 indikator yang telah berstatus tercapai sedangkan 2 indikator lainnya berada pada status tidak tercapai. Kedua indikator yang tidak tercapai tersebut antara lain: 1 kontribusi sector industry terhadap PDRB, dan 2 kontribusi industry rumah tangga terhadap PDRB sector industri. Persentase capaian paling besar ditunjukkan oleh indikator pertumbuhan industry yaitu mencapai 505,88. Total alakasi anggaran Urusan Perindustrian adalah sebesar Rp. 2.052.700.000,- dari dana tersebut realiasi penyerapannya adalah sebesar Rp. 1.527.994.370,- atau sebesar 74,44 . Sementara itu capaian prestasi fisiknya adalah sebesar 99,66 . Sedangkan capaian indikator kinerja Program urusan dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 2.39. Capaian Indikator Kinerja Program pada Urusan Perindustrian Indikator Kinerja Program Satuan Target 2012 Capaian 2012 Capaian Status SKPD Kontribusi sektor Industri thd PDRB 28.64 31.45 24,21 76,98 Tdk tercapai Dinas Perdagangan dan industri Kontribusi industri rumah tangga thd PDRB sektor Industri 4.5 4,02 89,33 Tdk tercapai Dinas Perdagangan dan industri Pertumbuhan Industri 0.17 0,86 505,88 Tdk tercapai Dinas Perdagangan dan industri Cakupan bina kelompok pengrajin 26 30,46 117,15 tercapai Dinas Perdagangan dan industri 2.3. PERMASALAHAN PELAKSANAAN RKPD 2012 KOTA SEMARANG 1 Keterlambatan Awal Mulai Pelaksanaan Kegiatan Permasalahan yang paling menonjol dalam implementasi pembangunan di Kota Semarang tahun 2012 adalah terlambatnya waktu pelaksanan kegiatan keterlambatan dalam memulai kegiatan, sehingga hal ini mempengaruhi prestasi capaian prestasi pekerjaan. Demikian pula dalam hal penyerapan dana, dimana penyerapan dana terbesar terjadi pada bulan-bulan terakhir bahkan pada bulan Desember menjelang tutup tahun anggaran. Kejadian semacam ini hampir rutin terjadi setiap tahun namun pada tahun 2012 ini dirasakan lebih berat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Oleh sebab itu hal ini perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan kegiatan di tahun 2013 maupun pada tahun 2014 dan seterusnya. RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.80 2 Besarnya Perubahan Angaran dan Sempitnya Waktu Pelaksanaan. Perubahan anggaran dengan alokasi dana perubahan yang cukup besar yaitu terjadi penambahan dana secara keseluruhan mencapai 21. Besaran kenaikkan dana 21 masih “manageble” atau masih sangat mungkin untuk dilaksanakan jika memiliki rentang waktu yang cukup, namun karena penetapan anggaran perubahan dengan segala persyaratan adminstrasi yang harus dilalui, implementasi anggaran perubahan ini dilaksankan sudah menjelang berakhirnya tahun anggaran Bulan Oktober 2012. Hal ini mengakibatkan beberapa kegatan tertunda, sehingga penyerapan dana yang terjadi rendah. Sampai dengan akhir tahun anggaran penyerapan dana hanya 68,19 . 3 Diberlakukannya Ketentuan Tentang Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial. Keterlambatan dan rendahnya penyerapan dana juga disebabkan oleh banyaknya kegiatan bansoshibah tahun 2012 yang masuk pada anggaran perubahan dan terdapat sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi sesuai dengan Pemendagri No. 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sehingga menyebabkan banyak kegiatan bansos yang tertunda pelaksanaannya .

2.4. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH