Ketahanan Pangan Pemberdayaan Masyarakat Statistik
RKPD Kota Semarang Tahun 2014 II.20
pengelolaan kepegawaian. Untuk menumbuhkan kenyamanan di masyarakat maka diperlukan adanya penegakan peraturan daerah, yang pada tahun 2011 jumlahnya
mencapai 810 kegiatan, menurun dibandingkan tahun 2010 yang dilakukan sebanyak 810 kegiatan. Pada tahun 2011 juga dilakukan kegiatan patroli petugas Satuan Polisi
Pamong Praja satpol PP untuk pemantauan dan penyelesaian K3 sebanyak 4.314 kegiatan. Jumlah ini menurun dibandingkan kondisi pada tahun 2010 yang mencapai
5.265 kegiatan. Penurunan ini salah satunya diindikasi sebagai semakin meningkatnya kepatuhan masyarakat terhadap ketentuan dalam Perda. Untuk mendukung
pelaksanaan penegakan perda ini, didukung oleh rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk yang jumlahnya meningkat pada tahun 2011 menjadi 2,2 dari
kondisi pada tahun 2010 yang hanya 1,6. Sedangkan jumlah petugas Perlindungan Masyarakat pada tahun 2011 mencapai 6.647 orang.
Untuk memberikan rasa aman dan perlindungan kepada masyarakat salah satunya dapat terlihat melalui persentase ketepatan waktu tindakan pemadam
kebakaran, dimana pada tahun 2012 jumlahnya mencapai 75,69 yaitu 193 dari 255 kasus kejadian kebakaran. Angka ini menurun dibandingkan tahun 2011 yang hanya
sebesar 81,46 yaitu 167 dari 205 kasus kejadian kebakaran.
Keterbukaan dan akuntabilitas kepada publik menjadi suatu hal yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah untuk menjamin terselenggaranya kepemerintahan
yang baik. Untuk melaksanakan hal ini, Pemerintah Kota Semarang telah memiliki sistem informasi manajemen sejumlah 4 buah yang dipergunakan untuk mendukung
pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan. Persentase penanganan pengaduan yang masuk pada tahun 2012 mencapai 100, yaitu dari 152 pengaduan yang masuk,
semuanya dapat terselesaikan dengan baik. Jumlah ini menurun dibandingkan pada tahun 2011 yang mencapai 771 kasus.
Pada sisi regulasi, pada tahun 2012 dari 43 Raperda yang masuk prolegda telah ditetapkan 14 Perda, jumlah ini menurun lebih sedikit dibanding tahun 2011 yaitu
dari 39 Raperda yang masuk prolegda, telah ditetapkan sejumlah 23 perda. Dari sisi pengelolaan kepegawaian, jumlah Pejabat Struktural yang telah mengikuti Diklat
Tahun 2012 mencapai 75 orang, meningkat dari tahun lalu yang hanya 43 orang. Sementara dari sisi pendapatan daerah, pada tahun 2012 persentase Pendapatan Asli
Daerah PAD terhadap pendapatan dalam APBD meningkat menjadi 30,98. Sumber Pendapatan Asli Daerah PAD tahun 2012 yang terbesar berasal dari pajak daerah
yang menyumbang Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp.597.485.288.205,- atau sekitar 76,08 prosen. Dibandingkan tahun 2011 penerimaan dari pajak daerah mengalami
peningkatan cukup signifikan yaitu sebesar 60,25 dari penerimaan pajak daerah tahun 2011 yang sebesar Rp.361.471.100.496,-. Kenaikan penerimaan pajak daerah
yang cukup signifikan ini karena adanya penyerahan penanganan PBB secara penuh dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Kota Semarang.