bahasa Angkola mengikat dua partisipan yaitu solomku dan ayamu, dan pada contoh keenam yaitu halai dan miak lilin. Pada contoh ketujuh dapat dilihat kemampuan
predikat bahasa Angkola mengikat tiga partisipan yaitu alai, istri nia i dan tu dukunan.
5. Palalu jolo kirim solomku tu ayamu sampaikan dulu kirim salamku pada ayahmu
‘Sampaikan salamku pada ayahmu’
6. Dioban halai ma on miak lilin on dibawa mereka PART minyak lilin itu
‘Mereka membawa minyak lilin itu’
7. Kehema mulaki alai dohot istri nia i tu dukunan pergi PART kembali dia dan istrinya ke dukun itu
‘Dia dan istrinya pergi ke dukun itu lagi’
Daya ikat ini mungkin saja mengikat lebih dari tiga partisipan dengan predikatnya dalam bahasa Angkola, dan fenomena inilah yang salah satunya akan
dikaji dalam penelitian ini. Contoh-contoh tersebut hanya sebagai data awal dan akan dilanjutkan dalam langkah-langkah penelitian ini.
1.2 Rumusan Masalah
Proposisi dalam bahasa secara universal mengandung unsur utama yang disebut predikasi. Menurut Tata Bahasa Fungsional ujaran bahasa pun berawal dari
Universitas Sumatera Utara
konstruksi predikasi. Perbedaan antara satu bahasa dengan bahasa lainnya sering disebabkan oleh variasi dalam predikasi yang di antaranya meliputi unsur-unsur
predikat, daya ikat predikat terhadap unsur-unsurnya. Masalah utama penelitian ini adalah “Bagaimanakah predikasi ini dalam bahasa Angkola menurut Tata Bahasa
Fungsional?” Secara khusus, beberapa pertanyaan penelitian yang berhubungan dengan masalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah unsur predikat dalam bahasa Angkola digambarkan
dengan menggunakan Tata Bahasa Fungsional? 2.
Bagaimanakah kerangka predikat bahasa Angkola digambarkan dengan menggunakan Tata Bahasa Fungsional?
3. Bagaimanakah daya ikat predikat terhadap unsur-unsur lainnya dalam
predikasi bahasa Angkola? 4.
Bagaimanakah Tata Bahasa Fungsional memerikan predikasi bahasa Angkola?
5. Bagaimanakah Tata Bahasa Fungsional memerikan hubungan predikasi
dengan Perikeadaan?
1.3. Tujuan Penelitian
Bersesuaian dengan masalah seperti yang diuraikan pada pertanyaan penelitian di atas, dengan menggunakan kerangka teoretis Tata Bahasa Fungsional,
penelitian ini bertujuan untuk: 1.
Menemukan dan menganalisis unsur predikat dalam bahasa Angkola.
Universitas Sumatera Utara
2. Menentukan dan menganalisis kerangka predikat bahasa Angkola.
3. Menentukan daya ikat predikat terhadap unsur-unsur predikasi lainnya dalam
bahasa Angkola. 4.
Menganalisis predikasi bahasa Angkola. 5.
Menganalisis hubungan predikasi dan prikeadaan.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat yang cukup besar dalam perkembangan dunia kebahasaan. Manfaat dibedakan menjadi manfaat teoritis dan
praktis, yang masing-masing berhubungan dengan teori bahasa dan dengan penerapan hasil penelitian ini untuk kepentingan praktis.
1. Manfaat Teoretis
Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam beberapa aspek sebagai berikut:
a. Perkembangan teori sintaksis bahasa, terutama dari pendekatan fungsional;
hasil penelitian ini nantinya dapat memperkaya khazanah teori kebahasaan, khususnya yang berkaitan dengan bahasa-bahasa daerah di Indonesia.
b. Perkembangan minat pemerhati bahasa untuk melakukan kajian-kajian
mendalam terhadap bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia. c.
Pemanfaatan bahasa daerah sebagai salah satu sumber kajian baik untuk kepentingan peningkatan keilmuan maupun upaya pelestarian. Dengan
demikian, penelitian ini akan memberikan manfaat kepada penyusunan
Universitas Sumatera Utara
kerangka teoretis, langkah-langkah ataupun kebijakan pelestarian bahasa Angkola.
2. Manfaat Praktis
Sementara itu, secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam beberapa aspek sebagai berikut:
a. Dari segi keberadaan bahasa Angkola sebagai salah satu kekayaan Linguistik
Indonesia khususnya dan kebudayaan Indonesia pada umumnya, penelitian ini merupakan salah satu dokumentasi bahasa Angkola yang dapat dimanfaatkan
lebih lanjut lagi untuk kepentingan lain. b.
Pendeskripsian bahasa Angkola dapat memberikan gambaran lebih jelas tentang pola tata bahasa, khususnya predikasi bahasa Angkola sehingga dapat
dijadikan acuan bagi penelitian lanjut tentang bahasa Angkola. c.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk pengembangan bahan ajar bahasa Angkola.
1.5 Organisasi Disertasi