BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berangkat dari pertanyaan dan tujuan penelitian, data penelitian ini kemudian
dikumpulkan dan dianalisis. Dari hasil analisis data penelitian ini dan pembahasan yang dilakukan terhadap hasil penelitian, beberapa simpulan dapat dirumuskan
sebagai berikut. 1
Teori Tata Bahasa Fungsional mampu menjelaskan predikasi bahasa Angkola berdasarkan data empiris penggunaan bahasa. Teori ini mendeskripsikan
bahasa berdasarkan apa yang dapat diamati pada setiap teks, baik teks lisan maupun teks tulis.
2 Setelah dideskripsikan baik dari jenis predikat dasar maupun predikat
turunan, maka dalam bahasa Angkola ditemukan beberapa jenis predikat seperti yang dapat disimpulkan berikut ini:
a Predikat verbal V predikat yang pada dasarnya digunakan sebagai fungsi
predikatif. Beberapa predikat verba mungkin mempunyai dua kerangka predikat. Pada satu konteks predikat verba tersebut mempunyai kerangka
predikat dengan satu argumen sementara pada konteks lainnya predikat verba yang sama mempunyai kerangka predikat berargumen dua.
Universitas Sumatera Utara
b Predikat Nominal N predikat yang pada dasarnya digunakan sebagai inti
terma. c
Predikat Adjektival Adj predikat yang pada intinya digunakan dalam fungsi atributif.
d Predikat Adposisional gabungan beberapa kata yang membentuk terma
melalui kaidah pembentukan terma.
3 Kerangka predikat dalam bahasa Angkola terdiri atas kerangka predikat verbal,
nominal, adjektival, dan adposisional yang bisa diperoleh melalui kaidah pembentukan predikat.
Kerangka predikat verbal di antaranya:
muba [V] x
1
Proc ra [V] x
1
: animataPo mulak [V] x
1
: animataAg mulak [V] x
1
: animataAg x
2
Dir mardalan [V] x
1
: animataFo juguk [V] x
1
: animataPos x
2
Loc diligin [V] x
1
: animataProc x
2
Go mambege [V] x
1
: animataAg x
2
Go lehen [V] x
1
: animataAg x
2
Go x
3
: animataRec
Universitas Sumatera Utara
Kerangka predikat nominal:
bagas [N] ilx
i
: inanimata x
1
∅ bagas [N] ilx
i
: inanimata x
1
∅ x
2
Ref
Kerangka predikat adjektival:
torang [A] x
1
∅
Kerangka predikat adposisional:
tu [P] x
1
∅ x
2
Loc di pudi-pudi [P] x
1
∅ x
2
Loc
4 Bila ditinjau daya ikat valensi yang terdapat dalam bahasa Angkola, maka
dapat disimpulkan daya ikat predikat bahasa Angkola adalah: a
Bervalensi satu b
Bervalensi dua c
Bervalensi tiga d
Mendapat perluasan valensi e
Mendapat pengurangan valensi.
5 Predikasi terbentuk dari gabungan predikat dengan terma atau operator dan
satelit.
Universitas Sumatera Utara
6 Predikasi bahasa Angkola terbagi atas predikasi inti, predikasi pokok dan
predikasi perluasan. a
Predikasi inti bergantung pada kerangka predikat atau daya ikat predikat. Dalam predikasi inti terdapat satu atau beberapa terma yang isinya
bergantung pada kerangka predikat yang digunakan. Predikat inti juga bisa mempunyai operator tertentu berdasarkan jenis terma yang digunakan,
apakah terma dasar atau turunan. b
Operator klausa membentuk kalimat deklaratif, interogatif, dan imperatif. c
Predikasi pokok yaitu predikasi inti yang diperluas dengan operator predikat dan satelit predikat atau operator predikasi dan satelit predikasi.
d Predikasi perluasan yaitu predikasi pokok dengan memperluas entitas
yang menjadi terma dalam predikasi inti atau predikasi pokok menjadi predikasi yang lebih luas.
7 Hubungan predikasi dan prikeadaan adalah konsepsi tentang sesuatu yang
terjadi di dunia. Keberadaan Perikeadaan tidak saja ditentukan oleh apa yang diungkapkan tetapi juga oleh bagaimana apa yang diungkapkan itu dibentuk ke
dalam kerangka predikat. Predikasi menetapkan perikeadaan melalui kerangka predikat dengan posisi argumen yang berbeda-beda dan dengan pola kombinasi
yang berbeda juga. Argumen dan pola kombinasi argument tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Ag Go Ag Go Rec
Ag Loc Ag Go Dir
Ag Dir Ag So
∅ Ref Po Go
Po Loc Pro So
Fo Dir
6.2 Implikasi Penelitian