1. 3. Penjaring Ikan 1. 4. Nelayan Pukat Pantai Beach Seine Net

84 sekali rumah makan atau yang biasa disebut kafe oleh warga setempat menyediakan berbagai menu makanan yang terbuat dari bahan kepiting atau ketam laut yang harganya cukup mahal per porsinya sekitar Rp. 45.000-75.000,-. Dan menurut para pemilik kafe makanan yang terbuat dari bahan kepiting dan ketam tersebutlah yang menjadi primadona oleh para pengunjung pantai.

C. 1. 3. Penjaring Ikan

Alat tangkap yang digunakan nelayan penjaring ini adalah jaring insang gill net yang berbentuk empat persegi panjang dan dilengkapi dengan pemberat-pemberat pada tali ris dibawahnya dan pelampung-pelampung pada tali ris di atasnya. Jaring ini dipasang tegak lurus dalam air dan menghadang arah gerak ikan atau dipasang melingkar. Ikan-ikan tertangkap karena tersangkut pada mata jaring atau tergulung pada jaring tersebut. Jenis ikan yang sering tertangkap oleh jaring ini adalah ikan belanak, ikan bulan-bulan, bandeng, tertangkap juga kedalam jaring saat dioperasikan. Pembuatan jaring dirakit sendiri dengan membeli bahan-bahan yang diperlukan seperti benang nilon, pelampung dan timah pemberat. Panjang jaring berkisar 15-20 m, lebar 1- 1,5 m. Total harga sebuah jaring gill net ini sekitar Rp. 100.000,- lebih murah dan hemat bila dibandingkan membeli jaring yang telah siap dari toko, begitupun jaring yang bentuk siap dari toko biasanya terlalu panjang dan lebar sehingga tidak sesuai diterapkan di perairan disana, serta daya tahan jaringnya pun kurang kuat dibanding buatan nelayan sendiri. Disamping alat tangkap jaring, alat tangkap jala Cast Net pun digunakan nelayan untuk berburu ikan daerah bakau, mereka menelusuri air setinggi pinggang Universitas Sumatera Utara 85 lantas menyebar jala pada lokasi-lokasi yang dianggap berikan. Jenis ikan yang tertangkap hampir sama dengan penjaring, aktivitas menjala hanya dilakukan seorang nelayan sedangkan menjaring terdiri dari dua orang nelayan dan tidak tertutup kemungkinan mereka menggunakan transportasi sampan perahu dalam mempelancar aktifitas menangkap ikan.

C. 1. 4. Nelayan Pukat Pantai Beach Seine Net

Pukat pantai lazim disebut dengan jaring tepi, nelayan yang mengoperasikan biasnya selalu berkelompok 5-10 orang bahkan lebih terdiri dari seorang kepala regu, 2 orang pembangkit pukat lebihnya anak buah biasa. Bentuk pukat ini rata-rata lebar kotak jaring awal kurang lebih 5cm, lebar jaring penghalang atas bawah 1 m dan lebar kotak kantong jaring tempat terperangkapnya ikan 2 mm dengan demikian ikan kecil 1cm bila masuk kantong jaring maka akan terperangkap. Jaring juga dilengkapi dengan pelampung pengapung berjarak 1m antar pelampung terbuat dari bahan gabus jika tidak nelayan menggantikan dengan sandal bekas, sebagai pemberat terbuat dari batu atau timah seberat 3-6 Kg yang terletak pada ujung jaring pukat tepi. Harga satu unit pukat tepi Rp 7.000.000 jika dibeli siap, namun nelayan cenderung merakit sendiri bahan-bahan jaring sehingga terbentuk sebuah jaring pukat yang siap pakai dengan alasan lebih hemat biaya dan kualitas jaring lebih tahan lama atau kuat dibanding jaring yang dibeli siap pakai dari toko. Pembuatan satu unit jaring membutuhkan sekitar 1 bulan yang dikerjakan secara bersama-sama dengan anggota- anggota. Universitas Sumatera Utara 86 Saat ini yang masih menekuni alat tangkap model pukat tepi hanya nelayan yang tidak memiliki modal yang besar, baik di desa Pekan Tanjung Beringin maupun Pantai Cermin Kanan. Para nelayan dalam operasi penangkapan selalu membawa bekal makan siang akomodasi sebab tidak ada waktu untuk kembali ke rumah saat menjatuhkan jaring di pantai yang agak jauh dari tempat tinggal mereka atau mereka cukup makan dan minum di warung-warung terdekat dengan pusat operasi dan penjual ikan tangkapan. Pukat tepi beroperasi di perairan laut yang landai atau berlumpur harus menghindari kawasan terumbu karang sebab akan menghambat kelancaran jaring, karena jaring akan tersangkut pada karang dan akan fatal akibatnya pada jaring. Namun tidak jarang juga ada beberapa nelayan yang berani menebarkan jaring di areal trumbu karang, biasanya mereka mengambil resiko tersebut dikarenakan alasan ketiadaan ikan- ikan di luar perairan trumbu karang tersebut. Biasanya mereka yang menebar jaring di areal trumbu karang dengan memperhitungkan titik rawan dan mekanisme penarikan jaring untuk menghindari kerusakan. Faktor musim sangat mempengaruhi kinerja nelayan pukat tepi, arus deras saat bulan-bulan musim Barat Desember-Maret terkadang mengganggu penebaran dan penarikan jaring sebab jaring akan menyamping terbawa arus menyebabkan ikan sukar terperangkap, tetapi suasana ini tidak selalu datang. Musim Barat menurut kebiasaan nelayan ikan cenderung ke pinggir, air laut keruh maka musim ini menjadi masa panen nelayan pukat tepi. Dibandingkan pada Musim Timur bulan Juni-September dan musim peralihan Musin Selatan bulan April, Mei, Oktober, Nopember menurut kebiasaan air Universitas Sumatera Utara 87 laut tenang, jernih menyebabkan kecenderungan ikan akan ketengah, dan dikarenakan air laut terlihat jernih, ikan akan melihat ketika jaring sedang ditebarkan sehingga ikan- ikan akan sangat sulit untuk terperangkap di jaring. Bila keadaan begini maka nelayan pukat tepi melaksanakan operasi pada malam hari. Dimana menurut mereka keliaran ikan berkurang saat malam. Namun para nelayan pukat tepi ini bila mengadakan operasi di malam hari akan bersaing dengan para nelayan bagan pancang, bagan boat dan pukat cincin sebab mereka aktif melampu ikan menangkap ikan di tengah laut dengan demikian lampu ransangan akan menghambat arah ikan ke peinggir, ikan akan lebih tertarik kepada gejala fototaksis gerak rangsang makhluk hidup untuk bergerak menuju cahaya atau benda yang bercaya alat-alat tangkap moderen. Hambatan teknis maupun non teknis sangat mempengaruhi hasil pendapatan mereka, semakin hari pendapatan mereka semakin menurun sebab utamanya adalah persaingan alat tangkap perairan laut yang makin kompleks, daya efektifitas pukat tepi dan semakin berkurangnya persediaan ikan over fishing di pesisir dan laut. Seperti penuturan seorang informan Agustaf Pekan Tanjung Beringin: “Dulu kita tidak perlu ketengah laut untuk menangkap ikan, cukup dipinggir-pinggir saja sudah banyak ikan yang dapat. 1 atau 2 kali tebar jaring ikannya sudah banyak yang dapat. Dulupun musim mempengaruhi hasil tangkapan tapi sekarang karena ikan mulai berkurang jadi musim tidak diperhitungkan lagi. Banyaknya persaingan antar nelayan aja sudah membuat hasil laut berkurang. Apalagi Universitas Sumatera Utara 88 ditambah nelayan yang datang dari luar pakai pukat yang seharusnya tidak boleh dipakai di pinggir, maka ikan-ikan jadi cepatlah habisnya”. Pemorsiran nelayan pukat turun untuk melaut terdorong oleh semakin sulitnya mendapatkan hasil tangkap maksimal sehingga mengenyampingkan faktor-faktor musim gejala alam terkecuali cuaca yang sangat rawan baik aktifitas turun beroperasi, selama ini musim seyogyanya menjadi perhitungan kaun nelayan dalam penangkapan ikan. Hasil tangkap nelayan pukat tepi berupa ikan pelagis seperti ikan aso- asogembung, gembung kuring, teribada, bawal, tenggiri, pandan-pandan, sinangin dan lain-lain. Ikan demersal button Fish seperti sumbelang, pari, jenis udang-udangan udang putih, udang kelong, udang windu, udang batu, udang kotak dan lain-lain. Biasanya jenis-jenis hasil tangkap sesuai dengan musimnya, namun saat ini tidak tentu lagi. Ikan hasil penangkapan sangat bervariasi dan masih berdasarkan kecenderungan musim-musim koloni-koloni jenis ikan yang terdapat dalam areal perairan. Tetapi tidak jarang nelayan hanya mendapatkan banyak berjenis-jenis ikan namun sangat sedikit hasilnya sehingga harus dipilih ikan-ikan yang berkualitas baik, berharga mahal bila dipasarkan seperti tenggiri, aso-asogembung dan lain-lain. Ikan-ikan seperti itu nelayan menyebutnya dengan istilah lauk baik ikanbagus sedangkan ikan berharga rendah disebut dengan istilah lauk campur. Biasanya ikan-ikan tersebut tidak dijual, nelayan mengolahnya menjadi ikan asin supaya agak terangkat harganya jika dijual kepasar. Universitas Sumatera Utara 89 Saat operasi penangkapan di antara kru nelayan pukat terkadang mengkombinasikan alat tangkap tepi dengan jaring lampu disebut dengan istilah melampu, dengan melilitkan jaring ke arah kantong pukat kegunaannya menangkap ikan-ikan yang terlepas dari jaring pukat, dilaksanakan ketika jaring utama telah berada 10-15m dari tepi pantai. Jika ikan dirasa banyak masuk jaring tetapi banyak yang terlepas maka dihambat dengan jaring lampu, biasanya dilakukan 2-3 orang nelayan dengan merenangkan jaring untuk melilitkannya. Jaring lampu sama seperti jaring gill net, besar mata jaring 1-2cm dilengkapi dengan pemberat. Hasil tangkapan jaring ini hanya dibagi kepada nelayan aktif melampu sebagai penambah dari pembagian hasil tangkapan pukat tepi. Pemasaran ikan hasil tangkapan nelayan ada dua jenis. Yang pertama dengan sistem penjualan hasil langsung kepada toke-toke mereka, yang kedua dengan menjualnya secara langsung dengan sistem borong per keranjang kepada para pedagang berjalan atau langsung dengan konsumen yang biasanya adalah masyarakat setempat dengan harga kiloan. Bila dijual kepada si toke, maka harga akan ditentukan oleh toke mereka tersebut. Biasanya nelayan yang menjual kepada toke adalah nelayan yang mempunyai ikan patron-klien. Si toke adalah patron dan si nelayan adalah kliennya. Sistem ini ada dikarenakan si nelayan adalah nelayan yang tidak memiliki kapalboat sendiri sehingga mereka bekerja membawa kapal milik toke dengan perjanjian bahwa hasil yang ditangkap akan dijual hanya kepada toke. Ada pula yang hubungan antara toke dan nelayan adalah hubungan pinjaman modal melaut. Biasanya nelayan tersebut memiliki perahu sendiri namun ketika melaut mereka meminjam atau meminta dana Universitas Sumatera Utara 90 dari seorang toke ketika mereka akan melaut. Hal ini dilakukan oleh nelayan karena mereka kehabisan modal atau sedang dalam kesulitan keuangan sehingga mereka akan berhutang dengan si toke. Pembayaran yang dilakukan oleh nelayan dengan cara menjual hasil laut mereka kepada toke. Mekanisme lelang melibatkan beberapa orang pembeli yang terlebih dahulu berembuk, mengumpulkan uang untuk modal membeli ikan tersebut, setelah ikan sesuai harganya dengan nelayan ikan yang dibeli itu dilelangkan kembali kepada anggota-anggota pengumpul modal tadi. Jika telah ada yang bersedia membeli maka ia akan mengembalikan modal awal hasil pengumpulan untuk membeli ikan dari nelayan kepada pihak-pihak yang terlibat rembuk pengumpul modal tersebut.

C. 1. 5. Nelayan Jaring Gembung Jaring SalamGill Net

Dokumen yang terkait

Kajian Perbandingan Tingkat Kemiskinan pada Nelayan dan Petani (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai)

1 15 100

Peran Ganda Istri Nelayan dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Kasus: Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 5 100

Kajian Perbandingan Tingkat Kemiskinan pada Nelayan dan Petani (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 12

Kajian Perbandingan Tingkat Kemiskinan pada Nelayan dan Petani (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 13

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 2

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 6

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 24

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 3 3

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 11