137 pengusaha perikanan besar dengan aparat laut dan mantan-mantan purnawirawan ABRI
yang melindungi mereka dari sudut pandang hukum kelautan. Hal ini juga yang mendorong nelayan tradisional untuk melakukan tindakan yang sama sebagimana
ungkapan bapak Arian di desa Pekan Tanjung Beringin nelayan pukat cincin: “ Gimana kami bisa bertahan kalau kapal besar itu terus-terusan
menangkap ikan dengan cara kayak gitu. Jadi daripada mereka aja yang dapat bahan laut, kan lebih bagus kami ikut bersaing aja. Lagian
penghasilan kami bisa bertambah dengan menggunakan alat yang sama meskipun alat mereka itu tetap lebih besar dan canggih. Tapi setidaknya
kami nggak habis-habis kali lah”
A. 3. Kelestarian Pesisir Pantai Dan Sungai
Aktifitas masyarakat nelayan memang sebagian besar berada di perairan laut lepas, namun aktifitas masyarakat di dua desa ini yang notabene bertempat tinggal di
sepanjang sungai juga dapat berakibat terhadap kerusakan ekosistem pesisir dan laut. Dimana menurut Dahuri 2001 bahwa Berbagai aktifitas manusia dalam pemanfaatan
sumberdaya pesisir seperti pembukaan lahan untuk pertanian, pengembangan kota dan industri, penebangan kayu dan penambangan di daerah aliran sungai DAS
mengakibatkan terjadinya pencemaran dan perobahan lingkungan wilayah pesisir. Di desa Pekan Tanjung Beringin dan desa Pantai Cermin Kanan terlihat nyata
bahwa masyarakatnya secara langsung maupun tidak langsung melakukan pembuangan sampah rumah tangga ke sungai yang mengalir ke laut lepas. Mereka mengatakan
bahwa sampah tersebut tidak akan berpengaruh apa-apa terhadap ekosistem lautan. Mereka secara pasti tidak mengetahui bahwa sampah-sampah tersebut akan berakibat
Universitas Sumatera Utara
138 buruk pula terhadap kondisi laut. Karena proses pembusukan atas sampah tersebut akan
menimbulkan bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan dan akan mempengarihi kehidupan laut. Dampak negatif dari pencemaran tidak hanya membahayakan
kehidupan biota dan lingkungan laut, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan manusia atau bahkan menyebabkan kematian, mengurangi atau merusak nilai estetika
lingkungan pesisir dan lautan dan menimbulkan kerugian secara sosial ekonomi. Disamping itu pula aktiftas dari para industri-industri yang membuang bahan
beracun yang menjadi limbah industri mereka ke aliran sungai juga dapat mengganggu eksosistem laut. Namun akibat yang akan dirasakan secara pasti adalah oleh masyarakat
sekitar. Seperti yang diuatarakan oleh beberepa masyarakat di dua desa ini bahwa pernah terjadi pencemaran sekitar tahun 2002-2004 akibat beberapa pabrikan yang ada
diwilayah tersebut membuang limbah mereka ke aliran sungai. Akibatnya masayarakat yang menggunakan sungai tersebut sebagai tempat MCK menderita penyakit kulit yang
cukup lama dan parah. Perkembangan dunia pariwisata di desa Pantai Cermin saat ini pula menyumbang
limbah-limbah rumah tangga dan industri yang cukup besar pula. Memang pada dasarnya tempat wisata tersebut melakukan beberapa kegiatan perlindungan dan
kebersihan terhadap pesisir pantai yang mereka gunakan sebagai tempat wisata, tempat wisata tersebut telah melakukan hal-hal yang penting dalam membangunan sarana dan
prasarana wisata mereka dengan baik. Salah satunya adalah progaram pengendalian limbah yang mereka hasilkan dengan cara membuat fasilitas bak-bak penampungan
sampah padat di sekitar wilayah pantai wisata tersebut dan membuangnya jauh dari lokasi wisata. Dan mereka mebuat pula sumur-sumur resapan untuk air kotor, namun
Universitas Sumatera Utara
139 untuk wilayah pesisir pantai yang lain yang ada disekitarnnya tidak mereka perdulikan.
Hal tersebut akan mengakibatkan kecemburuan sosial bagi masyarakat yang bertempat tinggal di wilayah tersebut.
Dan penagruh dunia pertanian darat seperti sawah dan ladang yang dimiliki oleh sebagian masyarakat menurut mereka tidak mempengaruhi ekosistem lautan dan pesisir,
karena menurut para petani ini tingkat penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang mereka gunakan tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sering. Hal tersebut dibuktikan
dengan keberadaan sungai yang mereka gunakan untuk mengaliri sawah mereka. Mereka bisa saja menggunakan aliran sungai setiap hari namun tidak terjadi apa-apa
dengan kesehatan mereka. Bilapun terjadi suatu pencenaran itu adalah akibat pera pemilik pabrik yang membuang limbah mereka ke sungai tampa di sterilkan terlebih
dahulu.
B. Pandangan Dan Sikap Nelayan Terhadap Kerusakan Ekosistem Mangrove, Dan Ekosistem Trumbu Karang.