1. 5. Nelayan Jaring Gembung Jaring SalamGill Net

90 dari seorang toke ketika mereka akan melaut. Hal ini dilakukan oleh nelayan karena mereka kehabisan modal atau sedang dalam kesulitan keuangan sehingga mereka akan berhutang dengan si toke. Pembayaran yang dilakukan oleh nelayan dengan cara menjual hasil laut mereka kepada toke. Mekanisme lelang melibatkan beberapa orang pembeli yang terlebih dahulu berembuk, mengumpulkan uang untuk modal membeli ikan tersebut, setelah ikan sesuai harganya dengan nelayan ikan yang dibeli itu dilelangkan kembali kepada anggota-anggota pengumpul modal tadi. Jika telah ada yang bersedia membeli maka ia akan mengembalikan modal awal hasil pengumpulan untuk membeli ikan dari nelayan kepada pihak-pihak yang terlibat rembuk pengumpul modal tersebut.

C. 1. 5. Nelayan Jaring Gembung Jaring SalamGill Net

Komunitas nelayan yang menggunakan jaring gembung lebih banyak di desa Pekan Tanjung Beringin. Hal ini terlihat dari aktifitas mereka yang setiap hari melakukan penangkapan dan perawatan jaring di pelataran-pelataran mereka. Menurut data Base Perikanan dan Kelautan Kabupaten Serdang Bedagai tahun 2007 perbandingan antara kedua desa ini, jumlah nelayan yang menggunakan jaring ini adalah untuk desa Pekan Tanjung Beringin sebanyak 84 nelayan dan untuk desa Pantai Cermin Kanan sebanyak 15 nelayan. Jaring ini banyak digunakan nelayan yang pemasangannya dibiarkan hanyut mengikuti arus dan salah satu ujungnya diikatkan pada perahukapal atau nelayan sering meninggalkanmenahan jaring tersebut selama beberapa jam sebelum ditarik kemabali yang ditandai dengan pelampung-pelampung Universitas Sumatera Utara 91 kecil sebagai tanda lokasi jaring terpasang. Tetapi jaring ini juga dapat dilingkarkan sesuai dengan inisiatif nelayan dalam pengoperasiannya. Wilayah penangkapan jaring adalah jalur I, 3 mil laut. Namun pada prakteknya nelayan sampai ke jalur II dan III, 4 sampai 12 mil laut dan zona terbuka bagi seluruh nelayan karena biasanya kemampuan mesin kapal untuk melakukan pengoperasian ini sudah memadai untuk mengadakan penjelajahan daerah penangkapan. Pengoperasian alat ini dibantu dengan kapalboat bermesin 3-15 PK disamping mesin tempel. Satu unit kapalboat terdiri dari 1-2 orang anggota kru, panjang jaring 2-4 set atau sama dengan 200-400 m. Jaring terbuat dari benang nilon, ditambah pelampung, timah pemberat dan tali ris untuk penarik jaring. Lebar mata jaring tergantung jenis dan besar ikan yang akan ditangkap yaitu anak pari, hiu dan ikan sebelah dapat pula tertangkap. Tetapi pada umumnya jaring ini dikhususkan untuk menangkap jenis-jenis ikan aso-asogembung, gembung kuring, dan lainnya. Harga jaring gembung berkisar Rp. 11.000.000,- dengan ukuran 24 kaki. Nelayan jaring gembung beroperasi 2 kali sehari, waktu pagi hari jam 05.00- 10.00 WIB kemudian dilanjutkan jam 15.00-21.00 WIB. Pemilihan waktu tersebut berhubungan dengan perubahan pola siklus angin darat menuju laut dan dari laut menuju darat hal ini menurut nelayan berkorelasi dengan kecenderungan ikan untuk timbul dalam bermain dan mencari makan. Nelayan jaring ini juga beroperasi bersamaan dengan bagan boat saat mengatrol jaringnya untuk memburu ikan-ikan gembungaso-aso, menurut mereka bagan sulit untuk menangkap ikan-ikan tersebut Universitas Sumatera Utara 92 yang sering terlepas dari perangkap mereka untuk itu nelayan jaring salam telah siap menghambat ikan-ikan itu dengan alat tangkap yang mereka miliki. Dalam pengoperasiannya jaring gembung ini mudah sekali mengalami kerusakan. Kerusakan jaring bisa saja diakibatkan tersangkut di karang atau ada kepiting yang terperangkap yang dapat memutuskan benang-benang jaring karena terkadang dioperasikan didasar laut. Dan bila dalam kondisi seperti ini nelayan terpaksa selalu menambal agar jaring kembali layak pakai. Untuk memperbaiki jaring biasanya akan mengeluarkan dana yang tidak sedikit. Bila kerusakannya tidak begitu parah maka nelayan akan mengeluarkan dana minimal Rp. 100.000 perharinya, tetapi bila kerusakan cukup parah maka nelayan akan mengeluarkan dana bisa sampai minimanl Rp. 500.000,- perharinya. Kegiatan penambalan ini biasanya dilakukan disaat para nelayan sedang tidak melaut, dan dilakukan dipelataran para toke mereka.

C. 1. 6. Nelayan Jaring Udang Trammel Net

Dokumen yang terkait

Kajian Perbandingan Tingkat Kemiskinan pada Nelayan dan Petani (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai)

1 15 100

Peran Ganda Istri Nelayan dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Keluarga (Kasus: Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 5 100

Kajian Perbandingan Tingkat Kemiskinan pada Nelayan dan Petani (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 12

Kajian Perbandingan Tingkat Kemiskinan pada Nelayan dan Petani (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin Kecamatan Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 1

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 13

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 2

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 6

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 24

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 3 3

Analisis Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan Ikan Tangkap (Studi Kasus : Desa Pekan Tanjung Beringin, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai)

0 0 11