58 Penyebaran ekosistem laut tersebut terkonsentrasi dan terbagi di berbagai tempat di dua
wilayah ini.
A. Ekosistem Mangrove Bakau
Kawasan populasi hutan mangrove adalah hutan yang berada di daerah tepi pantai yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut, sehingga lantai hutannya selalu
tergenang air dikenal masyarakat dengan sebutan hutan bakau. Bakau menjadi salah satu lokasi masyarakat desa beraktifitas mencari biota-biota laut, menjaring ikan,
menebang pepohonan bakau, mengambil daun nipah, sarana transportasi, kayu gelondongan, dan tempat pengelolaan budidaya udang.
Pesatnya pertumbuhan
penduduk dan meningkatnya kebutuhan ekonomi
menimbulkan kawasan bakau yang menyimpan keanekaragaman hayati dan sebagai pusat kawasan pertumbuhan flora dan fauna laut Nursery Groud semakin menyempit
terdegradasi oleh eksploitasi masyarakat terhadap sumberdaya didalamnya. Biota-biota, ikan dan tumbuhan bakau yang beranekaragam jenis telah dimanfaatkan penduduk
sekitar untuk bermacam-macam keperluan sehari-hari antara lain dikonsumsi, obat, bahan bangunan dan bahan bakar.
Penduduk setempat sebenarnya memahami fungsi bakau, namun mereka tidak begitu menghiraukan keberadaan bakau yang sangat bermanfaat dan hanya aktif
menggali, mencari dan mengambil jenis hewan, tumbuhan bermanfaat untuk kebutuhan ekonomi atau konsumsi mereka tanpa memikirkan pengaruh merosotnya kelestarian
kawasan ekosistem mangrove bakau sebagai daerah pertumbuhan. Pemahaman masyarakat tentang bakau sesungguhnya sudah sangat jelas. Bentuk pemahaman itu
terlihat ketika mereka mengatakan bahwa hutan bakau adalah kumpulan pepohonan
Universitas Sumatera Utara
59 yang hidup di sekitar tepi pantai, di pinggr muara atau bahkan dipinggir sungai yang
dengan dengan muara yang didalamnya sering terdapat binatang-binatang tertentu seperti biawak, ular bakau, ketam dan lain-lain. Menurut sebahagian masyarakat di
kedua desa hutan bakau memiliki banyak fungsi yang diantaranya adalah sebagai: -
Tempat ikan serta udang bertelur dan juga merupakan tempat ketam bakau berkembang biak.
- Benteng yang mencegah tanah dari erosi yang disebabkan oleh arus
sungaipaluh atau akibat pasang surutnya air laut. -
Sumber bahan bangunan dan bahan kayu bakar. Selain daripada itu yang namanya hutan bakau mangrove, pepohonan yang ada
didalamnya harus terdiri dari pepohonan yang biasanya berupa pohon bakau Rhizopora, api-api Avicenia, lenggadai, tengat dan lainnya. Menurut sebagian
informan bahwa sebuah hutan bakau biasanya akan terdapat didalamnya berbagai hewan serta beberapa jenis ikan seperti ikan belacak. Di kawasan hutan bakau yang
terendam oleh air laut maupun sungai akan terdapat berbagai jenis hewan air seperti udang-udangan, kepiting, dan berbagai jenis ikan-ikanan.
Dalam banyak kajian diterangkan bahwa hutan bakau memiliki beberapa fungsi yaitu:
1. Perlindungan Pantai dengan ciri pohon-pohon yang kuat dan berakar banyak
berfungsi sebagai peredam ombak dan mempercepat pengendapan yang dibawa oleh sungai-sungai sekitarnya. Tanaman mangrove dapat berfungsi sebagai
penahan abrasi, pelindung pemukiman penduduk dan sarana perhubungan jalan.
Universitas Sumatera Utara
60 2.
Pengendalian banjir yang ditandai dengan banyaknya pohon yang ada didalamnya dan fungsi ini akan hilang apabila tanaman ditebang.
3. Penyerapan bahan pencemaran yang bisa berupa gas buangan industri,
kendaraan dan lainya. 4.
Sumber energi lingkungan perairan.
Daun tanaman mangrove berguguran, oleh jasad-jasad mikro diurai menjadi komponen bahan organik, menjadi sumber makanan bagi biota perairan
seperti kepiting, udang dan sebagainya.
Bagi daerah hutan bakau di sepanjang pantai akan merupakan daerah perawatan udang.
5. Penunjang kondisi lingkungan yang ditandai banyaknya manfaat hutan bakau
bagi manusia dengan penggunaan peralatan yang baik dan dapat dikonservasi untuk menunjang program ekstensifikasi tambak maupun budidaya laut.
6. Sumber produksi kayu, dan ini diperjelas dengan kenyataan bahwa sejak dahulu
hutan bakau telah dieksploitasi untuk berbagai macam kegunaan, yaitu kayu baker, arang, bahan balu pulpkertas, bahan penyamak dan bahan bangunan.
7. Sumber produksi akuatik. Hal ini terjadi dikarenakan ekosistem mangrove
terkenal sebagai penghasil bahan organik, yang merupakan mata rantai jaringan makanan di daerah patai, tempat bertelur dan memijah binatang perairan ikan,
udang dan tempat berlindung suaka alam berbagai jenis binatang burung, kalong, dan binatang mamalia lainnya.
Universitas Sumatera Utara
61 8.
Sumber rekreasi. Hutan mangrove merupakan tempat rekreasi yang nyaman untuk olah raga pancing, berperahu dan rekreasi burung seperti burung
pemakan ikan: Belekok rawa, Pecuk ular, trinil dan lainnya 9.
Sumber Pelindung. Hutan mangrove memberikan perlindungan terhadap angina dan gelombang ombang sehingga dibelakangnya terhindar dari erosi pantai.
Dahuri: 2000 Menurut masyarakat di kedua wilayah ini, kira-kira tahun 1980-an kondisi hutan
Mangrove bakau masih sangat baik, hutan bakau masih sangat lebat dengan berbagai jenis tumbuhan mangrove didalamnya. Namun saat ini hutan tersebut sudah tidak ada
lagi, saat ini yang ada hanya tumbuhan jenis nipah, api-api dan tumbuhan yang dapat hidup dalam kondisi air payau. Bakau yang berguna untuk perlindungan terhadap
ombak laut sudah hampir habis, keberadaannya hanya tinggal beberapa saja yang masih hidup.
Kondisi hutan mangrove di kedua wilayah sekitar tahun 1980-an terkesan begitu asri dan alami. Namun keadaan seperti itu tidak bisa dipertahankan dan pada akhirnya
kemunculan tambak, pembangunan perumahan, perkebunan kelapa sawit serta perkembangan pariwisata berakibat penebangan dan penggundulan hutan bakau.
Penebangan itu sendiri tidaklah dilakukan secara langsung melainkan tahap demi tahap. Pada mulanya hutan bakau yang ditebangi hanyalah yang berada disekitar wilayah
pemukiman penduduk dan kemudian semakin meluas hingga akhirnya habis.
A. 1. Pengumpul Daun Nipah