120 Disamping hal tersebut diatas, secara umum pengetahuan mengenai gejala alam
semakin lama semakin ditinggalkan para komunitas nelayan di desa Pekan Tanjung Beringin dan desa Pantai Cermin Kanan sebab dianggap kurang efektif seperti
sediakalanya dulu. Banyak nelayan tidak mau tahu akan hal ini, yang paling utama bagi mereka adalah bagaimana meningkatkan kecanggihan alat tangkap agar mampu
meningkatkan produksi dan bersaing dengan nelayan yang telah lebih dahulu menggunakan alat tangkap yang canggih dan moderen, menurut mereka teknologi alat
tangkap yang moderen tidak lagi terlalu dipengaruhi gejala-gejala alam. Secara langsung ataupun tidak moderenisasi teknologi kelautan ikut andil menekan nelayan
tradisional kehilangan tradisi pengetahuan lokal mereka.
E. 2. Konflik-Konflik Nelayan
Kebebasan penerapan dan penggunaan teknologi dalam penangkapan ikan di perairan laut memberi peluang besar bagi pihak-pihak nelayan moderen berperan lebih
menonjol dalam operasi penangkapan di lokasi-lokasi zona penangkapan tradisional sementara nelayan tradisional kalah bersaing terhadap teknologi penangkapan mutakhir,
kondisi lautnya pun semakin hari produktifitasnya menurun drastis. Persaingan bebas antara nelayan menimbulkan kecemburuan sosial yang menjurus ke konflik terbuka
karena salah satu pihak merasa dirugikan terus menerus oleh pihak lain. Persaingan antar nelayan ini menimbulkan konflik yang semakin hari berlarut-larut yang
mengakibatkan para nelayan mengambil sikap diam dalam menanggapi semua persaingan yang ada. Bukan hanya persaingan antara nelayan tradisional dan nelayan
Universitas Sumatera Utara
121 moderen saja yang timbul namun sesama nelayan tradisional pun selalu merasa
dirugikan satu dan yang lainnya.
E. 2. 1. Konflik Sesama Nelayan Tradisional
Pemanfaatan zona perairan perikanan pantai yang semakin padat oleh para nelayan tradisional antara lain pukat tepi, jaring udang, jaring salam, jaring kepiting dan
nelayan yang menggunakan alat pancing sederhana mengakibatkan persaingan diantara mereka dalam penangkapan dan perebutan lokasi tangkap. Walaupun secara tidak
langsung, tetapi mereka akan berusaha mempertahankan lokasi mereka bila mereka mendapatkan hasil yang banyak dari suatu lokasi tangkap. Mereka tidak akan
memberitahukan kepada nelayan lain bila suatu waktu mereka menemukan lokasi tangkap yang kebetulan mempunyai banyak hasil tangkap. Walapun masing-masing
nelayan memiliki lokasi-lokasi tertentu dalam pengoperasiannya, tidak jarang diantara mereka juga terjadi keributan kecil akibat terjadinya perebutan wilayah secara tidak
sengaja ataupun disengaja. Hal tersebut dikibatkan ketidak adannya keterbatasan nelayan untuk menangkap ikan di perairan laut.
Contoh lainnya adalah saat komunitas nelayan jaring gembung di desa Pekan Tanjung Beringin atau komunitas nelayan jaring Kepiting di desa Pantai Cemin Kanan
sangat terganggu bila pendirian bagan pancang semakin menjamur tanpa mengenal batas-batas perairan daerah pembangunannya, baik yang didirikan di pinggir maupun
agak ke tengah perairan terlihat seperti perumahan kecil berderet di tengah laut. Rasa keberatan mereka berupa alasan bahwa bekas-bekas reruntuhan bagan pancang yang
berada didalam perairan laut dapat mengganggu kelancaran kegiatan menangkap ikan
Universitas Sumatera Utara
122 sebab jaring akan mudah tersangkut dan mengalami kerusakan parah Begitu juga yang
dirasakan penjaring udang dan pukat tepi jika bagan-bagan tersebut sudah sangat banyak berdiri dan tegak ke tepi akan mengganggu jaring yang dibentangkan, maka
tindakan yang mereka ambil adalah meruntuhkan bagan-bagan yang berdiri seenaknya saja tanpa sepengetahuan sipemilik bagan. Lalu oleh si pemilik bagan yang diruntuhkan
tersebut dengan ikhlas hati harus rela memindahkan bagan miliknya. Konflik yang sering juga terjadi pada nelayan jaring kepiting di desa Pantai
Cermin Kanan, dimana para nelayan ini sering sekali kehilangan jaring mereka ketika sedang di tinggalkan oleh pemiliknya di tengah laut. Cara penggunaan jaring kepiting
yang mengharuskan nelayan tersebut pergi untuk memasang jaringnya ketika pagi-pagi buta sekitar jam 05.00 Wib dan meninggalkan jaringnya di tempat dimana mereka biasa
melakukan penangkapan, lalu akan kembali lagi ke lokasi untuk melihat hasil tangkapan sekitar jam 10.00 Wib. Namun tidak jarang mereka sering kehilangan jaring akibat
adanya pencurian oleh nelayan lainnya. Bila hal tersebut terjadi biasanya mereka tidak dapat melakukan apapun. Alasannya, mereka tidak bisa menuduh siapapun dan bila
mereka menuduh tanpa bukti maka si nelayan akan di cap pembuat onar. Nelayan yang kehilangan jaring hanya bisa diam dan segera mengganti jaring tersebut dengan yang
baru. Dikalangan interen nelayan, pembangunan unit yang saling berdekatan akan
menimbulkan kecurigaan satu sama lainnya, terutama operasi mekanisme penangkapannya sama maka salah satu diantaranya harus pindah membangun bagan
baru yang jaraknya relatif jauh. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah terjadinya
Universitas Sumatera Utara
123 kecurigaan antar nelayan bila suatu waktu salah satu dari jaring mereka terjadi
kerusakan atau kehilangan. Hal tersebutlah yang biasa dilakukan untuk mencegah terjadinya keributan.
E. 2. 2. Konflik Antar Nelayan Tradisional Dan Nelayan Moderen