39 tanpa diikuti masyarakat. Pengembangan wisata tanpa konsep kelestarian ekologi
terlihat jelas, komponen ekosistem laut yang diperlukan menunjang wisata bahari serta berbagai tempat pelestarian sumber daya biota atau perikanan laut yang berguna bagi
masyarakat secara sengaja atau tidak sepengetahuan masyarakat sekitar sudah sangat rawan kehancuran dengan aktifitas penangkapan ikat dengan berbagai alat yang dapat
merusak ekosistem laut. Kawasan bakau pun terancam penebangan, perluasan areal tambak udang, walaupun aktifitas tersebut tidak dilakukan langsung oleh masyarakat
setempat namun dampaknya sudah terasa dengan timbulnya abrasi di kawasan pantai wisata, pemukiman penduduk dan pertambakan, semakin menurunnya produksi hasil
tangkap nelayan adalah indikasi kemerosotan dan terputusnya jaringan-jaringan ekosistem pantai.
C. Tata Pemukiman serta Luas dan Pola PenggunaanPemanfaatan Lahan
Lahan di dua wilayah ini yang luasnya 210, 314 km2 menurut data primer untuk wilayah Kecamatan Pantai Cermin dan 7.766, 09 Ha 74, 17 Km
2
untuk wilyah Kecamatan Tanjung Beringin meliputi daerah daratan, rawa-rawa pasang surut
bakaumangrove dan pinggir pantailaut yang mengelilingi desa. Lahan-lahan tersebut sebagian besar dipergunakan sebagai lahan pemukiman, sebagian besar lagi
diperuntukkan lahan perkebunan kelapa sawit, dan sebagian kecil saja untuk lahan pertanian berupa sawah, ladang terutama di daerah yang cukup jauh dari batas air
pasang. Dahulu, menurut penduduk kira-kira tahun 1980-an lahan hutan Mangrove
masih sangat banyak, lebat dan luas. Namun akibat pertambahan penduduk dan
Universitas Sumatera Utara
40 kebutuhan penduduk yang semakin tinggi maka lahan-lahan hutan Mangrove berubah
fungsi menjadi lahan perumahan, perkebunan, pertambakan, keramba, dan ada pula yang menebang hutan tersebut dengan sengaja untuk dijadikan kayu bakar, ditebang
untuk dijadikan arang oleh sekelompok orang. Dan untuk wilayah desa Pantai Cermin Kanan penebangan hutan dilakukan untuk pembuatan tempat kawasan wisata.
Konsentrasi pemukiman penduduk di desa Pekan Tanjung Beringin berada dekat dengan bibir sungai yang mengalir menuju laut terlihat rapat dengan jalan besar
setapak yang sudah di aspal dikeraskan. Lahan pemukiman selalu dibarengi, dikombinasikan dengan tempat usaha seperti pelataran tempat kapal atau boat
melabuhkan atau menjual ikan hasil tangkap mereka setelah melaut kepada para toke biasanya pelataran tersebut adalah milik para toke, kedai warung untuk berjualan
nasi, kopi, restoran tempat masyarakat atau wisatawan local atau luar yang ingin melakukan kegiatan liburan seperti memancing atau hanya sekedar melihat suasana laut
saja. Sementara di Pantai Cermin khususnya Desa Pantai Cermin Kanan konsentrasi
penduduknya berada pada jalan besar yang telah di aspal yang menghubungkan desa tersebut dengan desa lainnya. Hal ini disebabkan karena adanya kawasan wisata yang
bernama Theme Park yang keberadaannya cukup terkenal. Ada sebuah aliran sungai yang cukup lebar yang dijadikan oleh para nelayan sebagai tempat berlabuhnya
kapalboat mereka bila tidak sedang melaut. Dan sejajar sungai itulah pelataran- pelataran tempat penjualan ikan-ikan hasil tangkap nelayan kepada para toke yang siap
menampungnya dan bisanya pelataran tersebut adalah milik para toke.
Universitas Sumatera Utara
41 Kondisi meluasnya lahan pemukiman di dua wilayah ini sulit dihindari sebab
faktor pertumbuhan penduduk, tekanan produksi perikanan laut sektor ekonomi masyarakat memerlukan lahan-lahan pendukung aktifitas bongkar muat kapal, lokasi
penjemuran ikan dan lain-lainya. Areal pemukiman warga di dua wilayah ini tergolong mengelompok dan cukup
padat. Sebagian besar rumah-rumah warga berdempetan antara satu dinding rumah dengan dinding rumah lainnya. Satu rumah dengan rumah lainnya tidak teratur tata letak
bangunannya, dapur yang satu menghadap pekarangan atau halaman depan rumah lainnya. Hanya beberapa rumah yang mempunyai pekarangan. Keteraturan tata letak
rumah hanya terdapat di sepanjang jalan utama desa yang saling berhadapan di antarai oleh jalan besar desa. Barulah pada lapisan susunan berikutnya terlihat tidak beraturan.
Rata-rata pekarangan rumah penduduk di wilayah Pekan Tanjung Beringin dan desa Pantai Cermin Kanan sangat sempit. Pekarangan rumah tersebut banyak ditumbuhi
bunga-bungaan yang sengaja ditanam oleh pemilik rumah dan juga banyak pula ditumbuhi oleh pohon jambu, mangga, pohon kelapa, dan bila pekarangannya cukup
luas maka pekarangan tersebut ditumbuhi oleh rumput dan pohon ubi kayu. Wilayah tersebut juga telah berbaur, antara masyarakat etnis Melayu, Batak, Jawa, Sunda, Cina
dan lainnya. Lahan-lahan pemukiman penduduk terlihat ramai dan padat dengan berbagai
aktifitas sosial, ekonomi dari mulai menjemur ikan, membongkar muat kapal, menjual ikan, warung-warung, anak-anak bermain, sekolah, areal pariwisata dan lain-lain
merupakan pemandangan keseharian di dua wilayah itu, frekuensinya tinggi bila hasil
Universitas Sumatera Utara
42 lautnya memuncak, namun sebaliknya bila hasil laut menurun maka segala bentuk
aktifitas tampak drastis menurun.
D. Sarana Dan Prasarana Serta Infra Struktur Sosial D.1 Sarana Perumahan