130
Gambar: Tipe interaksi antara ekosistem padang lamun dengan ekosistem mangrove dan terumbu karang Ogden dan Gladfelter, 1983 dalam Bengen, 2002
A. 1. Kelestarian Ekosistem Mangrove
Hutan mangrove memegang peranan yang sangat penting dalam eksosistem wilayah pesisir. Peran ini telah diketahui oleh masyarakat umum walupun tidak begitu
dalam, namun sudah cukup menjadi dasar acuan bagi pemerintah untuk membangkitkan semangat dalam diri masyarakat agar melakukan penyelamatan terhadap areal hutan
mangrove yang masih tersisa. Namun terkadang dikarenakan kebutuhan ekonomi dan pengetahuan yang masih tipis tersebut mereka malah tidak peduli dan melakukan
penebangan baik secara terang-terangan maupun diam-diam yang akibatnya kerugian banyak pihak.
Seiring dengan peningkatan jumlah dan aktivitas penduduk di desa Pekan Tanjung Beringin dan desa Pantai Cermin Kanan maka hutan mangrove banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat setempat antara lain: dikonversi menjadi lahan
Universitas Sumatera Utara
131 perikanan, pertanianperkebunan dan pemukiman, penebangan untuk dijadikan kayu.
Hal ini menyebabkan mangrove tidak berfungsi dengan baik sehingga memberikan dampak negatif terhadap lingkungan pesisir seperti: peningkatan salinitas hutan
mangrove karena kurangnya aliran air tawar, menurunnya tingkat kesuburan, mengancam regenerasi stok ikan dan udang di perairan, pendangkalan perairan pantai,
erosi garis pantai dan intrusi garam, terjadinya pencemaran laut, sedimentasi dan lain- lain.
Masyarakat nelayan sudah sejak lama memanfaatkan beraneka ragam sumberdaya hayati flora dan fauna yang hidup bebas di kawasan hutan-hutan bakau
tersebut, dan masih terlihat aktivitas pemanfaatan sampai saat ini walaupun intensitasnya telah mengalami pengurangan drastis seiring berkurangnya lahan-lahan
bakau dan stok sumberdaya akibat langsung daei menipisnya habitat asli hutan mangrove. Tercatat ada 4 jenis alat penangkapan tradisional yang digunakan nelayan
dalam mengelolanya yaitu: jaring insang kecil, jala, parang untuk mengorek jenis kerang-kerangan. Ditambah lagi pemanfaatan tumbuh-tumbuhan bakau kayu dan daun
nipah yang ada dilokasi mangrove tersebut. Karakter tradisional setidaknya mampu bertahan untuk menutupi sebagian
kebutuhan nelayan akan ikan dan biota-biota laut, akan tetapi mulai timbul persoalan saat kawasan mangrove terdegradasi oleh kepentingan bentuk-bentuk pengusahaan yang
mulai di minati dan yang dibutuhkan masyarakat dua desa ini yaitu: pembuatan areal pertambakan udang, penebangan areal hutan bakau yang tidak terkendali untuk
dijadikan kayu bakar, arang dan bahan bangunan, perluasan areal pemukiman,
Universitas Sumatera Utara
132 pembuatan areal perkebunan dan lain-lain. Aktifitas tersebut akan mengganggu mata
rantai siklus hidup berupa ikan, udang, kerang-kerangan dan biota lainnya.
A. 2. Kelestarian Ekosistem Trumbu Karang dan Padang Lamun