Uji Normalitas Uji Kesamaan D Uji Hipotesis

yang tidak berbeda. P Lampiran 43.

3.9.2 Analisis Data Ta

Setelah dilakukan Dari hasil tes tersebut menguji hipotesis dalam

3.9.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas me 2005: 273 bertujuan u sampel dan untuk m parametrik atau non p statistik parametrik, sed non parametrik. = − = k i i i i E E O 1 2 χ Keterangan : 2 = chi kuadrat O i = frekuensi pengam E i = frekuensi yang d K = banyaknya kelas Kriteria pengujian distribusi data tidak be normal.

3.9.2.2 Uji Kesamaan D

Uji kesamaan dua antara kedua kelompok Perhitungan lengkap hasil uji anava dapat di ahap Akhir n analisis tahap awal, maka dilaksanakan pretes d ut diperoleh data yang digunakan sebagai da m penelitian ini. menggunakan Chi Kuadrat yang disadur da untuk mengetahui normalitas data dari kedua menentukan uji selanjutnya apakah memaka parametrik. Jika sebaran data normal, maka edangkan jika sebaran data tidak normal memak amatan diharapkan as interval an adalah jika 2 hitung 2 1- k-3 taraf signifikan berbeda dengan distribusi normal atau data be n Dua Varians ua varians digunakan untuk mengetahui perbeda ok sampel yang diambil dengan teknik cluste dilihat pada s dan postes. dasar dalam dari Sudjana a kelompok kai statistik a digunakan akai statistik n 5 maka berdistribusi daan varians ster random sampling . Homogenitas data digunakan sebagai ukuran keadaan kelas yang menyatakan kelas tersebut mempunyai sebaran siswa yang seimbang Hipotesis yang akan diuji adalah: Ho : S = S , Ha : s ≠ s , Rumus : F = varians besar varians kecil Diambil taraf signifikan = 5 dengan dk pembilang adalah banyaknya data varian terbesar dikurangi satu dan dk penyebut adalah banyaknya data varian terkecil dikurangi satu, maka diperoleh _ ` 8 a A +, c + sebagai F tabel . Setelah didapat nilai F hitung kemudian dibandingkan dengan nilai F tabel . Jika F hitung _ ` 8 a A +, c + , maka Ho diterima yang berarti kedua kelas tersebut mempunyai varians yang sama Sudjana, 2005: 249.

3.9.2.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk membuktikan hipotesis penelitian yang menyatakan pembelajaran dengan metode eksperimen berpendekatan inkuiri pada materi larutan penyangga akan berpengaruh positif terhadap pemahaman konsep siswa dan dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa. Uji ini meliputi: uji perbedaan dua rata-rata, korelasi biserial, koefisien determinasi, uji t-test berpasangan, dan uji normalized gain. 3.9.2.3.1 Uji Perbedaan Dua Rata-rata Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan untuk mengetahui perbedaan rata-rata pemahaman konsep mengenai materi larutan penyangga antara kelas eksperimen dan kelas kontrol baik sebelum perlakuan ataupun sesudah perlakuan. Hipotesis dapat dibuktikan bahwa ada pengaruh penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri pada materi larutan penyangga terhadap pemahaman konsep siswa dengan melihat perbedaan rata-rata menggunakan data postes. Uji perbedaan rata-rata menggunakan uji satu pihak kanan menggunakan uji t. Hipotesis yang diajukan adalah: H = Rata-rata pemahaman konsep kelas eksperimen kurang dari atau sama dengan rata-rata pemahaman konsep kelas kontrol µ 1 µ 2 . Ha = Rata-rata pemahaman konsep kelas eksperimen lebih tinggi dari pada rata- rata pemahaman konsep kelas kontrol µ 1 µ 2 . Berdasarkan uji kesamaan dua varians, karena dua kelompok mempunyai varians yang sama S 1 2 = S 2 2 digunakan rumus t hitung . t hitung = + − 2 1 2 1 1 1 n n S X X dengan S = 2 1 1 2 1 2 2 2 2 1 1 − + − + − n n S n S n dk = n 1 + n 2 -2 Keterangan : = Rata-rata postes kelompok eksperimen = Rata-rata postes kelompok kontrol 1 n = Jumlah siswa kelompok eksperimen = Jumlah siswa kelompok kontrol 2 1 S = Varians data kelompok eksperimen 2 1 S = Varians data kelompok kontrol S = Simpangan baku gabungan 1 X 2 X 2 n Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : 1 Ho diterima jika t hitung t 1- n1+n2-2 . Hal ini berarti rata-rata pemahaman konsep kimia kelas eksperimen tidak lebih baik dari nilai rata-rata pemahaman konsep kimia kelas kontrol. 2 Ha diterima jika t hitung ≥ t 1- αn1+n2-2 . Hal ini berarti rata-rata pemahaman konsep kimia kelas eksperimen lebih baik dari pada rata-rata pemahaman konsep kimia kelas kontrol. 3.9.2.3.2. Korelasi Biserial Untuk menentukan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat digunakan koefisien korelasi biserial. Rumus yang digunakan disadur dari Sudjana 2005: 390. Digunakan rumus korelasi biserial karena variabel bebas pada penelitian ini bersifat diskrit sedangkan variabel terikatnya bersifat kontinu yaitu pemahaman konsep. = Ῡ − Ῡ ef gh i Keterangan: r b = koefisen korelasi biserial Ῡ = rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen Ῡ = rata-rata hasil belajar kelompok kontrol p = proporsi siswa kelompok eksperimen q = proporsi siswa kelompok kontrol q = 1 – p u = tinggi ordinat pada kurva normal pada titik-titik yang memotong bagian normal baku menjadi bagian p dan q h i = simpangan baku untuk semua nilai dari kedua kelompok 3.9.2.3.3 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk menentukan persen besarnya kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat Sudjana, 2005: 369, dalam hal ini kontribusi penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri terhadap pemahaman konsep siswa pada materi larutan penyangga. Harga koefisien determinasi adalah r 2 . Rumus yang digunakan disadur dari Sudjana 2005: 369. KD = rb 2 x 100 dimana, KD : koefisien determinasi Rb : indeks determinasi yang diperoleh dari harga kuadrat rb koefisien biserial 3.9.2.3.4 Uji t-test Berpasangan Statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata dua sampel bila datanya berbentuk interval atau ratio adalah menggunakan t-test. Uji t-test untuk menguji hipotesis penelitian apakah korelasi antara dua variabel berpengaruh positif atau tidak. Untuk membandingkan kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen maka digunakan t-test sampel related. Rumus yang digunakan adalah: t= x 1 -x 2 . s12 n1 + s22 n2 -2r j s1 kn1 lj s2 kn2 l 3.9.2.3.5 Uji Normalized gain Uji N-gain digunakan untuk mengetahui besar peningkatan pemahaman konsep siswa berdasarkan nilai pretes dan postes. rumus N-gain dari Hake yang dituliskan sebagai berikut; N-Gain = skor maksimal – skor pretes Skor postes – skor pretes Kriteria tingkat pencapaian harga N-gain dikategorikan rendah jika N-gain 0,00– 0,29, ketegori sedang jika N-gain 0,30 – 0,69, dan kategori tinggi jika harga N-gain 0,70 – 1,00. 3.9.2.3.6 Uji Paired Sample Test Uji paired sample test digunakan untuk mengetahui taraf signifikansi peningkatan dari nilai pretes dan postes. Rumus yang digunakan disadur dari Sudjana 2002: 242. , = mn S op Keterangan: Xd = Beda rata-rata pretes dan postes Sb = Simpangan baku n = Jumlah siswa Kriteria pengujian adalah jika t tidak berada pada daerah -t 1-12a t t 1-12a dengan a=5 dan dk= n-1 , maka terdapat peningkatan yang signifikan.

3.9.2.4 Analisis Lembar Pengamatan Sikap Ilmiah