Hasil Penelitian D Hasil Penelitian

Gambar 4.8 Presenta Berdasarkan Gam eksperimen berada pada kontrol berada pada kate siswa yang berada pada tinggi. Hasil temuan pen baik daripada sikap ilmia

4.1.3 Hasil Penelitian D

Tanggapan siswa materi larutan penyang mempresentasikan enam sangat setuju SS, setu Analisis deskriptif data setuju SS, bobot 3 untu untuk sangat tidak setuj yang mempresentasikan siswa. Visualisasi presen 20 40 60 80 sangat rendah 0 0 P re se n st a se s ik a p i lm ia h ntase Sikap Ilmiah Kelas Kontrol dan Kelas Ekspe ambar 4.8 ditemukan persentase sikap ilmi da kategori sangat tinggi dan tinggi, sedangkan ategori sedang, tinggi, dan sangat tinggi namun leb da interval skor kategori tinggi dibanding kateg enelitian bahwa sikap ilmiah siswa kelas eksper miah siswa kelas kontrol. Data Angket Tanggapan Siswa a terhadap metode eksperimen berpendekatan in angga diungkap melalui enam pertanyaan an am aspek. Tanggapan siswa yang diharapkan tuju S, tidak setuju TS, dan sangat tidak set ta angket dilakukan dengan memberi bobot 4 un ntuk setuju S, bobot 2 untuk tidak setuju TS, d tuju STS. Dengan demikian dari enam pertanya an enam aspek dapat diperoleh prosentase tiap entase tanggapan siswa disajikan pada Gambar 4. ngat dah rendah sedang tinggi sangat tinggi 13.51 54.05 32.43 36.67 63.3 kategori sikap ilmiah kelas kontr kelas ekspe sperimen lmiah kelas n pada kelas lebih banyak tegori sangat erimen lebih inkuiri pada angket yang an meliputi etuju STS. untuk sangat , dan bobot 1 yaan angket tiap jawaban .9. gat ggi 3 63.33 ntrol ksperimen Keterangan: 1. Aspek menarik dan m 2. Aspek pemahaman k 3. Aspek peningkatan k 4. Aspek motivasi bela 5. Aspek kecocokan de 6. Aspek penerapan un Berdasarkan gamb eksperimen mengenai p diperoleh dari data angk a Sebagian besar sis menyenangkan, b Pe inkuiri membuat siswa Siswa merasa kemampu tersimpan di memori ota merasa bahwa penerapa materi larutan penyangg berpendekatan inkuiri di 10 20 30 40 50 60 70 1 30 13 46.70 20 3.33 p e rs e n ta se Gambar 4.9 Presentase Tanggapan Siswa n menyenangkan konsep larutan penyangga n kemampuan mengingat konsep larutan penyangg lajar dengan materi larutan penyangga untuk materi lain mbar 4.9 diperoleh hasil penelitian tanggapan s penerapan metode eksperimen berpendekatan in gket yang dibagikan setelah pembelajaran berlang siswa merasa pembelajaran berlangsung me Pembelajaran dengan metode eksperimen berp a lebih mudah memahami materi larutan peny puan untuk mengingat konsep larutan penyangga otak, d Siswa menjadi lebih termotivasi belajar, pan metode eksperimen berpendekatan inkuiri co gga, dan f Siswa setuju jika penerapan metode e diterapkan pada materi lain. 2 3 4 5 6 13.30 23.30 23.30 23.30 23.30 50 60 63.30 46.70 43.30 36.70 16.70 13.30 26.70 30 3 3.33 3.33 aspek pertanyaan gga siswa kelas inkuiri yang ngsung yaitu menarik dan erpendekatan nyangga, c a lebih lama ar, e Siswa cocok untuk e eksperimen .33 SS S TS STS

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Metode Eksperimen berpendekatan Inkuiri terhadap Pemahaman Konsep Siswa dan Peningkatannya Berdasarkan hasil penelitian pemahaman konsep siswa pada materi larutan penyangga pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan proses dan metode pembelajaran yang berbeda, kelas eksperimen yang menggunakan metode ekperimen berpendekatan inkuiri memiliki rata-rata nilai postes sebesar 79,84 sedangkan kelas kontrol yang menggunakan metode eksperimen verifikatif memiliki nilai postes sebesar 62,53. Pencapaian rata-rata nilai postes kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Berdasarkan hasil uji perbedaan dua rata-rata data nilai postes seperti disajikan pada Tabel 4.4, maka hasil temuan penelitian ini menunjukkan rata-rata pemahaman konsep kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Pada kelompok sampel, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol mendapat materi pelajaran dan latihan soal yang sama, namun proses pembelajaran dan metode pembelajaran berbeda. Proses dan metode pembelajaran yang berbeda inilah yang menyebabkan rata-rata pemahaman konsep kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Pembelajaran dengan metode eksperimen berpendekatan inkuiri memberi keleluasaan kepada siswa untuk melakukan praktikum sendiri dalam menyelesaikan masalah dengan bimbingan guru, menemukan konsep sendiri dari hasil praktikum tersebut, sehingga memotivasi dan mendorong siswa secara aktif menggali pengetahuannya sendiri menjadi pribadi yang aktif, mandiri, dan