Kriteria tingkat pencapaian harga N-gain dikategorikan rendah jika N-gain 0,00– 0,29, ketegori sedang jika N-gain 0,30 – 0,69, dan kategori tinggi jika harga
N-gain 0,70 – 1,00.
3.9.2.3.6 Uji Paired Sample Test Uji paired sample test digunakan untuk mengetahui taraf signifikansi
peningkatan dari nilai pretes dan postes. Rumus yang digunakan disadur dari Sudjana 2002: 242.
, = mn
S op
Keterangan: Xd = Beda rata-rata pretes dan postes
Sb = Simpangan baku n = Jumlah siswa
Kriteria pengujian adalah jika t tidak berada pada daerah -t
1-12a
t t
1-12a
dengan a=5 dan dk= n-1
,
maka terdapat peningkatan yang signifikan.
3.9.2.4 Analisis Lembar Pengamatan Sikap Ilmiah
Analisis lembar pengamatan sikap ilmiah menggunakan analisis statistika uji normalized gain
dan uji paired sample test. Setelah skor sikap ilmiah awal dan akhir diperoleh, selanjutnya dihitung peningkatan sikap ilmiah siswa
menggunakan rumus N-gain dari Hake yang dituliskan sebagai berikut:
Kriteria tingkat pencapaian harga N-gain dikategorikan rendah jika N-gain 0,00–0,29, ketegori sedang jika N-gain 0,30 – 0,69, dan kategori tinggi jika harga
N-Gain = skor maksimal – skor pretes
Skor postes – skor pretes
N-gain 0,70 – 1,00. Kemudian untuk mengetahui taraf signifikansi peningkatan
digunakan uji paired sample test. Rumus yang digunakan disadur dari Sudjana 2002: 242.
, = mn
S op
Keterangan: Xd = Beda rata-rata pretes dan postes
Sb = Simpangan baku n = Jumlah siswa
Kriteria pengujian adalah jika t tidak berada pada daerah -t
1-12a
t t
1-12a
dengan a=5 dan dk= n-1
,
maka terdapat peningkatan yang signifikan.
3.9.2.5 Analisis Data Angket
Pada analisis tahap akhir ini, digunakan data hasil pengisian angket oleh siswa. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yang bertujuan untuk
mengetahui sikap ilmiah siswa dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran kimia materi larutan penyangga dengan metode eksperimen berpendekatan inkuiri.
3.9.2.5.1 Angket Sikap Ilmiah
Skor tiap siswa dianalisis untuk mencari persentase sikap ilmiah pada tiap kategori. Rumus yang digunakan adalah:
Setelah skor tiap individu diperoleh, kemudian masukkan dalam kelas interval skor dengan masing-masing kategori. Interval skor 0-39 berada pada
katergori sangat rendah, interval skor 40-44 berada pada kategori rendah, interval Persentase skor =
Skor maksimal Skor yang diperoleh
X 100
skor 56-65 berada pada kategori sedang, interval 66-79 berada pada kategori tinggi, dan interval 80-100 berada pada kategori sangat tinggi Istikomah dkk,
2012: 40-43 3.9.2.5.2
Angket Tanggapan Tiap aspek dari pembelajaran kimia menggunakan metode eksperimen
berpendekatan inkuiri dianalisis untuk mengetahui rata-rata nilai tiap aspek dalam kelas eksperimen. Dalam menganalisis data yang berasal dari angket bergradasi
atau berperingkat 1 sampai dengan 4, peneliti menyimpulkan makna setiap alternatif sebagai berikut:
1 “Sangat setuju” menunjukkan gradasi paling tinggi. Untuk kondisi tersebut
diberi nilai 4 2
“Setuju”, menunjukkan peringkat lebih rendah dibandingkan dengan kata “Sangat Setuju”. Oleh karena itu kondisi tersebut diberi nilai 3
3 “Tidak Setuju” yang berada di bawah “Setuju”, diberi nilai 2
4 “Sangat Tidak Setuju” yang berada di gradasi paling bawah, diberi nilai 1
Untuk mengetahui rata-rata nilai tiap aspek dalam kelas. Besarnya persentase tanggapan siswa dihitung dengan rumus:
Rata-rata tiap aspek = Jumlah responden
Jumlah nilai
89
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Hasil Penelitian Pemahaman Konsep
Hasil penelitian pemahaman konsep siswa dianalisis menggunakan analisis data tahap akhir meliputi uji normalitas, uji kesamaan dua varians, uji perbedaan
dua rata-rata satu pihak kanan, korelasi biserial, koefisien determinasi, uji t-test berpasangan satu pihak kanan, uji normalized gain, dan uji t paired. Ringkasan
nilai pretes dan postes pemahaman konsep secara keseluruhan dimuat pada Tabel 4.1. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 44 dan 45.
Tabel 4.1 Nilai Pretes dan Postes Pemahaman Konsep secara Keseluruhan Nilai terendah
Nilai tertinggi Rata-rata
Kontrol eksperimen kontrol
Eksperimen kontrol Eksperimen
Pretes 11
6 61
83 38,37
38,24 Postes
37 65
92 98
62,53 79,84
Berdasarkan Tabel 4.1 terlihat bahwa hasil pretes antara kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki perbedaan rata-rata yang tidak terlalu jauh, sedangkan
pada hasil postes antara kelas kontrol dan kelas eksperimen memiliki perbedaan rata-rata yang cukup jauh. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh penerapan
metode eksperimen berpendekatan inkuiri pada kelas eksperimen. Pada Gambar 4.1 disajikan visualisasi rerata nilai pretes postes pemahaman konsep secara
keseluruhan.