berpikir kritis, rasa ingin tahu, disiplin, dan peduli lingkungan ditanamkan kepada siswa pada setiap kegiatan pembelajaran.
3.6.3.2 Kelas Kontrol
Pada penelitian ini, sebagai kelas kontrol adalah kelas XI IA 5. Pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan metode eksperimen verifikatif.
Pembelajaran dilakukan dalam tujuh kali pertemuan sama seperti pada kelas eksperimen. Perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah pada
kelas kontrol tidak dilakukan pembelajaran berpendekatan inkuiri. Walaupun kegiatan praktikun dilakukan, namun praktikum tersebut bertujuan untuk
membuktikan teori sedangkan praktikum inkuiri bertujuan menemukan teori. Rincian kegiatan pembelajaran kelas kontrol disajikan pada Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Kegiatan Pembelajaran Kelas Kontrol pertemuan
Jam pelajaran Kegiatan pembelajaran
1 2
Pengerjaan soal pretes 2
2 Penjelasan definisi konsep larutan penyangga
dan komponen larutan penyangga 3
2 Penjelasan perhitungan pH larutan penyangga
4 2
Penjelasan pengaruh penambahan sedikit asam, basa, dan pengenceran pada larutan penyangga
5 2
Praktikum larutan penyangga 6
2 Presentasi hasil praktikum dan penjelasan
peranan larutan penyangga diskusi 7
2 Pengerjaan soal postes dan pengisian angket
sikap ilmiah Pertemuan pertama kelas kontrol dilakukan kegiatan pengerjaan soal pretes
selama 60 menit. Sisa waktu 30 menit digunakan untuk menjelaskan materi asam basa bronsted lowry sesuai saran guru mitra. Pertemuan lainnya dilakukan
kegiatan pembelajaran metode ceramah yang menjelaskan materi secara langsung kepada siswa. Sehingga proses penemuan konsep pada kelas kontrol dilakukan
secara langsung melalui pemberian ceramah oleh guru tanpa pemberian masalah terlebih dahulu. Hal ini tidak merangsang siswa untuk berpikir kritis melainkan
hanya sekedar menerima konsep jadi dari guru. Lain halnya dengan kelas eksperimen, proses penemuan konsep dilakukan sendiri oleh siswa dengan
bimbingan guru melalui pemberian masalah, sehingga siswa dengan penuh rasa ingin tahu dan berpikir kritis berusaha menemukan pemecahan masalah tersebut.
Selain metode ceramah, metode tanya jawab dan penugasan juga dilakukan oleh guru. Setiap pembelajaran selalu diselingi tanya jawab dan setiap akhir
pembelajaran diberi tugas pengerjaan soal larutan penyanggga yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya. Latihan soal hitungan dikerjakan secara mandiri oleh
siswa sehingga siswa merasa bosan dan banyak yang tidak bertanggung jawab dalam mengerjakan. RPP kelas eksperimen pertemuan kedua sampai kempat
dapat dilihat pada Lampiran 8 sampai 10. Pertemuan kelima pada kelas kontrol dilakukan kegiatan praktikum larutan
penyangga. Tiap kelompok melakukan praktikum yang berbeda sesuai cara kerja dalam LKS. Hal ini sama seperti kegiatan praktikum pada kelas eksperimen,
perbedaanya terletak pada proses pembuatan rancangan praktikum dan tujuan praktikum. Pada kelas kontrol siswa hanya melakukan praktikum sesuai cara kerja
pada LKS tanpa mencoba membuat rancangan cara kerja terlebih dahulu, sedangkan pada kelas eksperimen walaupun cara kerja sesuai LKS tetapi
sebelumnya siswa mencoba membuat rancangan cara kerja yang selanjutnya dibenarkan oleh guru. Praktikum kelas kontrol bertujuan untuk sekedar
membuktikan teori sedangkan praktikum kelas eksperimen bertujuan menemukan teori. RPP kelas kontrol pertemuan kelima dapat dilihat pada Lampiran 11.
Pertemuan keenam pada kelas kontrol dilakukan presentasi kelompok mengenai hasil praktikum dan laporan praktikum. Pada kegiatan diskusi
kelompok, hanya sedikit siswa yang aktif melakukan tanya jawab dan menanggapi presentasi kelompok lain. Setelah presentasi selesai, dilanjutkan guru
menjelaskan mengenai peranan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari. Semua materi disampaikan dengan metode ceramah oleh guru sehingga membuat
siswa dikelas kontrol tidak aktif bertanya. RPP kelas kontrol pertemuan keenam dapat dilihat pada Lampiran 12.
Pertemuan ketujuh pada kelas kontrol dilakukan pengerjakan soal postes pemahaman konsep selama 60 menit. Kegiatan ini sama seperti kegiatan pada
kelas eksperimen. Setelah mengerjakan soal postes pemahaman konsep, siswa mengisi angket sikap ilmiah baik kegiatan di kelas maupun kegiatan praktikun.
Perbedaan dengan kelas ekperimen adalah pada kelas kontrol siswa tidak mengisi angket tanggapan pembelajaran.
3.7 Perangkat Penelitian