Hipotesis Hipotesis Lokasi Penelitian Variabel Penelitian

2.9 Hipotesis

Penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri Materi kimia larutan penyangga Proses pembelajaran: 1. Teoritik, mengesampingkan praktik tidak sesuai isi silabus 2. Praktikum verifikatif 3. Sikap ilmiah tidak dibekalkan Bahasan: 1. Abstrak 2. Bahasa simbolik 3. Kesadaran akan skala 1. Pemahaman konsep siswa rendah. 2. Sikap ilmiah siswa rendah. Siswa kesulitan Pembelajaran dengan metode eksperimen berpendekatan inkuiri akan berpengaruh positif terhadap pemahaman konsep dan meningkatkan sikap ilmiah siswa Gambar 2.1 Kerangka Berpikir perlu Kegiatan eksperimen Berbantuan LKS 1. Pemecahan masalah 2. Perumusan hipotesis 3. Perancangan eksperimen 4. Analisis data eksperimen 5. Penemuan konsep

2.9 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan Sugiyono, 2010: 96. Berdasarkan permasalahan yang ditentukan maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah: 1 Penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri pada materi larutan penyangga berpengaruh positif terhadap pemahaman konsep siswa. 2 Penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri pada materi larutan penyangga meningkatkan pemahaman konsep siswa. 3 Penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri pada materi larutan penyangga meningkatkan sikap ilmiah siswa 4 Siswa memberikan tanggapan positif terhadap penerapan metode eksperimen berpendekatan inkuiri pada materi larutan penyangga. 42 BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMAN 7 Semarang yang beralamat di Jalan Untung Suropati, Kelurahan Bambankerep, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang. Alasan dipilihnya SMAN 7 Semarang sebagai lokasi penelitian dikarenakan di SMA tersebut tidak dilakukan kegiatan praktikum pada materi larutan penyangga sesuai tuntutan kurikulum dan sikap ilmiah belum dibekalkan.

3.2 Subyek Penelitian

3.2.1 Populasi

Populasi adalah siswa kelas XI IA SMAN 7 Semarang tahun ajaran 20122013 kecuali kelas XI IA 2. Tabel 3.1 Populasi Penelitian Kelas Jumlah siswa XI IA 1 38 XI IA 3 37 XI IA 4 38 XI IA 5 38 Populasi penelitian seperti yang termuat pada Tabel 3.1 mempunyai kesamaan dalam hal berikut: 1 Siswa-siswi berada dalam tingkatan kelas yang sama, yaitu kelas XI IA SMAN 7 Semarang tahun ajaran 20122013. 2 Siswa-siswi berada dalam semester yang sama, yaitu semester genap tahun ajaran 20122013. 3 Siswa-siswi diajar oleh guru yang sama, memiliki jumlah jam pelajaran yang sama, media dan kurikulum yang seragam.

3.2.2 Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2010: 174. Cara pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik cluster random sampling yaitu pengambilan sampel penelitian berupa kelompok yang dilakukan secara acak dengan pertimbangan populasi yang ada terbagi dalam kelas-kelas yang berdistribusi normal dan memiliki homogenitas yang sama. Salah satu kelas bertindak sebagai kelas eksperimen sedangkan kelas lainnya sebagai kelas kontrol. Alasan digunakan teknik cluster random sampling dalam penelitian ini adalah: supaya penelitian obyektif maka pengambilan sampel dilakukan secara acak; karena desain penelitian yang digunakan adalah pretest-postest kontrol group design maka pemilihan sampel harus secara random Sugiyono, 2010: 113; pada SMA terdapat tingkatan-tingkatan kelas X, XI, XII kelompok kelas tersebut dipandang sebagai tingkatan sehingga sampel diambil secara cluster random . Setelah dilakukan analisis tahap awal yang meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji anava, anggota populasi normal dan memiliki sebaran homogen, sehingga memenuhi syarat untuk diambil sampel secara cluster random sampling. Pemilihan sampel dilakukan dengan mengambil salah dua dari empat buah gulungan kertas yang masing-masing bertuliskan anggota populasi yaitu kelas XI IA 1, XI IA 3, XI IA 4, dan XI IA 5. Didapatkan kelas XI IA 1 sebagai kelas eksperimen dan XI IA 5 sebagai kelas kontrol, sehingga jumlah sampel adalah 50 dari jumlah anggota populasi.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Arikunto, 2010: 161. Variabel dalam penelitian ini adalah: 1 Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat Sugiyono, 2010: 61. Variabel bebas dalam penelitan ini adalah pembelajaran menggunakan metode eksperimen berpendekatan inkuiri pada kelas eksperimen dan pembelajaran menggunakan metode eksperimen verifikatif pada kelas kontrol. 2 Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang di dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas Sugiyono, 2010: 61. Variabel terikat pada penelitian ini adalah pemahaman konsep dan sikap ilmiah siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol semester genap SMAN 7 Semarang. Instrumen yang digunakan untuk menilai pemahaman konsep siswa adalah soal tes tertulis berbentuk pilihan ganda rentang C1 sampai C6 sesuai revisi taksonomi Bloom tahun 2002. Pemahaman konsep yang dinilai berupa dimensi proses kognitif yang terdiri dari enam tingkatan yaitu: aspek mengingat C1, aspek memahami C2, aspek menerapkan C3, aspek menganalisis C4, aspek menilai C5, dan aspek berkreasi C6. penilaian pemahaman konsep menggunakan soal pretes dan soal postes. Soal pretes dan soal postes pemahaman konsep dapat dilihat pada Lampiran 27 sampai 32. Instrumen yang digunakan untuk menilai sikap ilmiah adalah lembar pengamatan sikap ilmiah dan angket sikap ilmiah yang terdiri dari angket sikap ilmiah kegiatan praktikum dan angket sikap ilmiah kegiatan di kelas. Aspek sikap ilmiah yang dinilai terdiri dari enam aspek yaitu: sikap jujur, terbuka, tanggung jawab, obyektif, bekerja sama, berpikir kritis, rasa ingin tahu, disiplin, dan peduli lingkungan. Penilaian dilakukan dengan mengamati sikap ilmiah siswa melalui lembar pengamatan pada setiap proses pembelajaran dengan bantuan observer. Selain itu, untuk melengkapi data sikap ilmiah lembar pengamatan digunakan angket sikap ilmiah yang diisi langsung oleh siswa setelas semua kegiatan pembelajaran selesai. Lembar pengamatan sikap ilmiah dan angket sikap ilmiah dapat dilihat pada Lampiran 17 sampai 21. 3 Variabel Kontrol Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah guru, materi pembelajaran, jumlah jam pelajaran, dan kurikulum. Cara mengontrol variabel kontrol agar tidak mempengaruhi variabel bebas adalah proses pembelajaran dilakukan dalam satu waktu yang sama.

3.4 Desain Penelitian