larutan penyangga tersebut selama penambahan asam atau basa tersebut tidak sampai menghabiskan salah satu komponen buffer Sutresna, 2006: 107-108.
2 Pengaruh pengenceran terhadap larutan penyangga
Derajat keasaman atau pH suatu larutan penyangga ditentukan oleh komponen-komponennya. Dalam perhitungan pH larutan penyangga,
komponen-komponen tersebut membentuk perbandingan tertentu. Jika campuran tersebut diencerkan, harga perbandingan komponen-komponen
tersebut tidak berubah sehingga pH larutan penyangga juga praktis tidak berubah. Berapapun tingkat pengenceran larutan penyangga, secara teoritis
tidak akan mengubah harga pH.
2.6.5 Perhitungan pH Larutan Penyangga
Contoh larutan penyangga yang terbentuk dari campuran asam lemah CH
3
COOH dan basa konjugasinya yaitu ion CH
3
COO
-
. Ion CH
3
COO
-
berasal dari garam yang mengandung asetat seperti CH
3
COONa. Dalam air kedua senyawa tersebut mengalami ionisasi;
CH
3
COOH
aq
CH
3
COO
- aq
+ H
+ aq
CH
3
COONa
aq
CH
3
COO
- aq
+ Na
+ aq
Persamaan tetapan kesetimbangan Ka: Ka
= [H
+
] =
Secara umum persamaan tersebut dapat ditulis sebagai berikut, [H
+
] =
Atau [H
+
] =
Selanjutnya konsentrasi asam lemah ditulis [a] dan konsentrasi anion yang berasal dari garam ditulis [g], tetapi besarnya bergantung pada jumlah anion yang
diikat. Rumus pH untuk penyangga asam:
[H
+
] =
atau =
Jika volume sama, maka: [H
+
] =
Karena pH = -log [H
+
], maka -log [H
+
] =
− log −
pH = pKa – log
dengan: Ka
= tetapan disosiasi asam lemah a
= jumlah mol asam lemah g
= jumlah mol basa konjugasi garam Rumus pH untuk penyangga basa:
[OH
-
] = atau
+
=
Jika volume sama, maka: [OH
-
] =
Karena pOH= -log [OH
-
], maka: -log [OH-]
= − log − log
pOH = pKb -
log dengan:
Kb = tetapan ionisasi basa lemah
b = jumlah mol basa lemah.
g = jumlah mol asam konjugasi garam
Utami dkk, 2009: 191-192
2.6.6 Fungsi Larutan Penyangga
Sistem larutan penyangga banyak digunakan dalam reaksi-reaksi kimia. Misalnya, reaksi kimia yang banyak digunakan dalam bidang kesehatan dan
dalam tubuh manusia, dalam reaksi kimia tersebut dibutuhkan pH yang stabil Keenan et al., 1984: 629. Berikut beberapa fungsi larutan penyangga:
1 Fungsi Larutan Penyangga dalam Bidang Kesehatan
Pada bidang farmasi, banyak zat aktif yang harus berada dalam keadaan pH stabil. Perubahan pH akan menyebabkan khasiat zat aktif tersebut berkurang
atau hilang sama sekali. Contohnya: obat tetes mata digunakan campuran asam borat H
2
BO
3
dan natrium borat NaHBO
3
. Obat tetes mata harus memiliki pH yang sesuai dengan pH air mata agar tidak menimbulkan iritasi yang
mengakibatkan rasa perih pada mata. Pada minuman isotonik maupun sari buah digunakan campuran asam sitrat dan natrium sitrat.
2 Fungsi Larutan Penyangga dalam Tubuh
Pada tubuh manusia, sistem larutan penyangga terdapat dalam sel, cairan antar sel dan dalam darah. Sistem larutan penyangga dalam sel, contohnya adalah
campuran asam dihidrogen fosfat H
2
PO
4 -
dan basa konjugasinya yaitu monohidrogen fosfat HPO
4 2-
. Sistem larutan penyangga dalam cairan antar sel, contohnya adalah campuran asam karbonat H
2
CO
3
dan basa konjugasinya yaitu ion bikarbonat HCO
3 -
. Sistem larutan penyangga dalam
darah, contohnya yaitu campuran asam karbonat H
2
CO
3
dan basa konjugasinya ion bikarbonat HCO
3 -
serta campuran asam hemoglobin HHb dan basa konjugasinya HbO
2 -
.
2.7 Penelitian yang Relevan