satu unit pH didalam larutan Syukri, 1999: 423. Kapasitas buffer dipengaruhi oleh dua hal yaitu:
1 Jumlah mol komponen penyangga
Semakin banyak jumlah mol komponen penyangga, semakin besar kemampuan untuk mempertahankan pH.
2 Perbandingan mol komponen penyangga
Perbandingan mol antara komponen-komponen penyangga sebaiknya antara 0,1-10.
2.6.3 Komponen Larutan Penyangga
Larutan penyangga dibedakan atas larutan penyangga asam dan larutan penyangga basa.
1 larutan penyangga asam.
Larutan penyangga asam mengandung suatu asam lemah HA dengan basa konjugasinya A
-
. Basa konjugasi merupakan basa yang berasal dari asam setelah kehilangan H
+
Utami dkk, 2009: 181. Contoh:
CH
3
COOHaq + H
2
Ol CH
3
COO
-
aq + H
+
aq + H
2
Oaq CH
3
COONaaq CH
3
COO
-
aq + Na
+
aq Dalam reaksi tersebut, CH
3
COOH merupakan asam lemah sedangkan CH
3
COO
-
merupakan basa konjugasi. Campuran asam lemah CH
3
COOH dan basa konjugasinya, yaitu ion CH
3
COO
-
membentuk larutan penyangga. Dalam pembentukan larutan penyangga ini, ion CH
3
COO
-
dapat berasal dari garam CH
3
COONa, CH
3
COOK, atau CH
3
COO
2
Ba.
2 larutan penyangga basa.
Larutan penyangga basa mengandung basa lemah B dengan asam konjugasinya BH
+
Utami dkk, 2009: 181. Contoh:
NH
3
aq + H
2
Ol NH
4 +
aq + OH
-
aq NH
4
Claq NH
4 +
aq + Cl
-
aq Campuran basa lemah NH
4
OH dan asam konjugasinya yaitu ion NH
4 +
membentuk larutan penyangga. Dalam pembentukan larutan penyangga, ion NH
4 +
dapat berasal dari garam seperti NH
4
Cl, NH
4
Br, atau NH
4 2
SO
4
.
2.6.4 Prinsip Kerja Larutan Penyangga
Jika kedalam larutan penyangga ditambahkan sedikit asam, asam tersebut akan bereaksi dengan zat yang bersifat basa. Begitu juga sebaliknya, jika
ditambahkan sedikit basa, basa tersebut akan bereaksi dengan zat yang bersifat asam.
1 Pengaruh penambahan sedikit asam atau sedikit basa terhadap larutan
penyangga Sebagai contoh, larutan penyangga yang terbentuk dari campuran asam lemah
CH
3
COOH dam basa konjugasinya ion CH
3
COO
-
. Jika kedalam campuran tersebut ditambahkan sedikit asam, misalnya
HCl, akan terjadi reaksi berikut, CH
3
COO
-
aq + HClaq CH
3
COOHaq + Cl
-
aq Berdasarkan reaksi ini, berarti jumlah basa konjugasi ion CH
3
COO
-
akan berkurang dan asam lemah CH
3
COOH akan bertambah. Mekanisme
penambahan asam ke dalam larutan penyangga akan menurunkan konsentrasi basa konjugasi dan meningkatkan konsentrasi asam. Perubahan ini tidak
menyebabkan perubahan pH yang besar. Jika ke dalam campuran tersebut ditambahkan sedikit basa NaOH akan
terjadi reaksi berikut, CH
3
COOHaq + NaOHaq CH
3
COO
-
aq + Na
+
aq + H
2
Ol Berdasarkan reaksi tersebut, berarti jumlah asam lemah CH
3
COOH akan berkurang dan basa konjugasi ion CH
3
COO
-
akan bertambah. Seperti pada penambahan sedikit asam, perubahan inipun tidak menyebabkan perubahan
pH yang besar. Contoh lain, larutan penyangga dari campuran basa lemah NH
4
OH dan asam konjugasinya ion NH
4 +
. Setiap penambahan asam akan bereaksi dengan zat yang bersifat basa dan setiap penambahan basa akan bereaksi
dengan zat yang bersifat asam. Jika ke dalam campuran tersebut ditambahkan sedikit asam, misalnya
HCl akan terjadi reaksi sebagai berikut: NH
4
OHaq + HClaq NH
4 +
aq + Cl
-
aq + H
2
Ol Jika kedalam campuran tersebut ditambahkan basa, misalnya NaOH
akan terjadi reaksi berikut: NH
4 +
aq + NaOHaq NH
4
OHaq + Na
+
aq Pengaruh penambahan sedikit asam atau sedikit basa terhadap
campuran basa lemah dan asam konjugasinya, praktis tidak mengubah pH
larutan penyangga tersebut selama penambahan asam atau basa tersebut tidak sampai menghabiskan salah satu komponen buffer Sutresna, 2006: 107-108.
2 Pengaruh pengenceran terhadap larutan penyangga
Derajat keasaman atau pH suatu larutan penyangga ditentukan oleh komponen-komponennya. Dalam perhitungan pH larutan penyangga,
komponen-komponen tersebut membentuk perbandingan tertentu. Jika campuran tersebut diencerkan, harga perbandingan komponen-komponen
tersebut tidak berubah sehingga pH larutan penyangga juga praktis tidak berubah. Berapapun tingkat pengenceran larutan penyangga, secara teoritis
tidak akan mengubah harga pH.
2.6.5 Perhitungan pH Larutan Penyangga