Sikap Ilmiah PENERAPAN METODE EKSPERIMEN BERPENDEKATAN INKUIRI PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN SIKAP ILMIAH SISWA

diterangkan oleh guru sebelumnya. Proses Create umumnya berhubungan dengan pengalaman belajar siswa yang sebelumnya. Penelitian ini hanya akan menilai pemahaman konsep siswa berdasarkan dimensi proses kognitif revisi taksonomi Bloom C1-C6.

2.5 Sikap Ilmiah

Pelajaran kimia bagi kelas XI termasuk dalam jenjang kelas 10-12 memiliki indikator pengembangan karakter: rasa ingin tahu, jujur, peduli lingkungan, senang membaca, kritis, toleransi, peduli sosial, religius, disiplin, komunikatif, mandiri, dan cinta tanah air Depdiknas, 2010: 47-48. Sikap peserta didik terhadap mata pelajaran harus lebih positif setelah peserta didik mengikuti pembelajaran. Perubahan ini merupakan salah satu indikator keberhasilan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Pembentukan sikap mental dan perilaku anak didik tidak akan terlepas dari soal penanaman nilai-nilai, transfer of values . Sejalan dengan KTSP salah satu kompetensi sains adalah siswa memiliki sikap ilmiah yang mencakup sikap jujur dan objektif terhadap fakta, bersikap terbuka terhadap pandangan yang terbukti kebenarannya, kritis terhadap pernyataan ilmiah Akbariani, 2011: 16. Pendidikan untuk pembelajaran kimia perlu dan dapat dimuati unsur pembentukan karakter melalui pengembangan sikap ilmiah. Sikap yang dikembangkan dalam sains adalah sikap ilmiah. Sikap ilmiah mengandung dua makna, yaitu attitude to science dan attitude of science. Pertama, mengacu pada sikap terhadap sains, sedangkan yang kedua, mengacu pada sikap yang melekat setelah mempelajari sains. Disebutkan dalam Akbariani 2011: 17 ada beberapa karakteristik sikap ilmiah, yaitu mengembangkan keingintahuan tentang lingkungannya, percaya bahwa setiap akibat ada sebabnya, mempunyai pandangan terbuka, berpikir kritis, bebas dari penyimpangan, menghargai pendapat orang lain, mempertahankan kejujuran, kesabaran, ketelitian, kecermatan, dan kedisiplinan. Sikap ilmiah menurut Sardinah, dkk 2012: 73 dibagi menjadi beberapa aspek dan indikator sesuai yang tercantum pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 Aspek Sikap Ilmiah dalam Melaksanakan Kegiatan Praktikum IPA No Aspek-aspek sikap ilmiah indikator 1. Ilmuwan bersifat jujur 1 Melaporkan pemerhatian asal walaupun pemerhatian asal menyangkal hipotesis awal 2 Ilmuwan harus terbuka pada ide-ide baru. 2 Kesediaan untuk menukar pandangan 3 Menerima hasil penyelidikan sesuai dengan data walaupun tidak sesuai dengan hipotesis 3. Ilmuwan harus bertanggung jawab terhadap keilmuwannya 4 Menjaga alat dan bahan yang dilakukan dalam praktikum atau penyelidikan 5 Melaksanakan tugas dan kewajiban yang dibebankan dalam kegiatan percobaan atau penyelidikan 4. Ilmuwan harus bersikap objektif 6 Sikap mempertimbangkan semua data yang ada sebelum membuat keputusan 7 Melaporkan apa adanya tanpa melakukan manipulasi data. 5. Bekerja sama cooperative 8 Menghargai pendapat orang lain 9 Berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan kelompok dalam kegiatan pembelajaran 10 Menafsirkan bersama-sama terhadap hasil pengamatan 6. Pemikiran kritikal critical mindedness 11 Mencari kejelasan pernyataan atau pertanyaan 12 Mencoba memperoleh informasi yang benar 7. Berlandaskan pada bukti respect for evidence 13 Sikap seseoramg bergantung kepada fakta, data-data emperikal dalam membuat keputusan 8. Rasa ingin tahu 14 Mengajukan dugaan sementara hipotesis terhadap fenomena alam 15 Mengamati kejadian atau fenomena alam yang dilaksanakan dalam praktikum IPA 9. Sikap mawas diri hati- hati 16 Sikap hati-hati dalam melaksanakan praktikum 17 Menjaga keamanan dan bahaya yang ditimbulkan dalam melaksanakan praktikum atau penyelidikan 10. Kedisiplinan diri 18 Patuh pada berbagai ketentuan atau peraturan laboratorium 19 Menempatkan alat laboratorium pada tempatnya 11. Kesadaran atau peduli lingkungan 20 Mengembangkan upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi. Sardinah, dkk, 2012: 73 Aplikasi pembentukan sikap ilmiah dapat dilaksanakan dalam setiap proses pembelajaran, baik dalam menyampaikan materi, melaksanakan percobaan, dalam menilai hasil percobaan dan prestasi belajar siswa. Sikap ilmiah sangat bermakna dalam interaksi sosial, ilmu pengatahuan dan teknologi. Apabila sikap ilmiah telah terbentuk dalam diri siswa maka akan terwujudlah suri tauladan yang baik bagi peserta didik, baik dalam melaksanakan penyelidikan atau berinteraksi dengan masyarakat. Untuk mengetahui kemunculan sikap ilmiah siswa makan dilakukan pengamatan langsung terhadap sikap ilmiah siswa yang dilaksanakan dalam praktikum. Pada penelitian ini, sikap ilmiah yang akan diteliti hanya meliputi 9 aspek yaitu: sikap jujur, terbuka, tanggung jawab, obyektif, bekerja sama, berpikir kritis, rasa ingin tahu, disiplin, dan peduli lingkungan.

2.6 Tinjauan Materi Larutan Penyangga