Tahap persiapan Tahap Pelaksanaan

3.3 Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian keefektifan model PBL dengan teknik radiant thinking sebagai berikut.

3.3.1 Tahap persiapan

Kegiatan-kegiatan pada tahap persiapan adalah sebagai berikut. 1. Studi kepustakaan tentang kemampuan problems solving, pembelajaran dengan problem based learning, teknik radiant thinking, pembuatan mind map, kemandirian belajar siswa, dan merancang perangkat pembelajaran serta instrumen pengumpul data. 2. Memohon izin melakukan penelitian kepada Dekan FMIPA Universitas Negeri Semarang UNNES dan Kepala SMP N 4 Batang. 3. Mengobservasi pembelajaran di sekolah dan berkonsultasi dengan guru matematika untuk menentukan waktu dan pelaksanaan penelitian serta meminjam hasil nilai rapot atau hasil ulangan siswa sebagai data awal. 4. Menguji normalitas dan homogenitas data UAS semester Gasal 20142015 kelas VIII SMP Negeri 4 Batang. 5. Memilih sampel penelitian berupa satu kelompok siswa menggunakan cluster random sampling serta memilih dua kelompok uji coba kelas untuk uji coba instrumen penelitian.

3.3.2 Tahap Pelaksanaan

Kegiatan-kegiatan pada tahap pelaksanaan adalahsebagai berikut. 1. Melaksanakan pembelajaran menggunakan RPP pertemuan 1, 2, dan 3 serta instrumen penelitian lainnya yang dimaksudkan untuk membangun aspek problems solving dan kemandirian belajar siswa pada kelas uji coba 1. Sedangkan pada kelas uji coba 2 dilaksanakan pembelajaran biasa yang dilaksanakan di sekolah. 2. Melaksanakan tes uji coba kemampuan problems solving dan angket kemandirian belajar siswa pada kelas uji coba 1 dan uji coba tes hasil belajar pada kelas uji coba 2. 3. Menganalisis hasil tes uji coba tersebut untuk mengetahui validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran dari butir tes uji coba, kemudian menentukan butir soal yang dapat digunakan. 4. Menganalisis hasil angket kemandirian belajar siswa untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya, kemudian menentukan butir angket yang dapat digunakan. 5. Melaksanakan pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan model PBL dengan teknik radiant thinking. Kelompok eksperimen memperoleh pembelajaran dengan waktu, fasilitas papan tulis, spidol, serta sumber belajar yang sama dengan ketentuan sekolah. Sebelum pelaksanaan pembelajaran dengan model ini diadakan pemaparan mengenai aturan atau tahap-tahap yang diterapkan dalam pembelajaran PBL dengan teknik radiant thinking. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut. a. Pendahuluan 1 Guru membuka pelajaran. 2 Guru mengkondisikan kelas dan siswa pada situasi belajar yang kondusif. 3 Guru mengadakan apersepsi, sebagai penggalian pengetahuan awal siswa terhadap materi yang akan diajarkan. 4 Menyampaikan tujuan pembelajaran. 5 Guru menjelaskan proses dan prosedur PBL serta teknik radiant thinking secara rinci. 6 Guru membagi siswa dalam kelompok dengan 4-5 anggota. b. Kegiatan Inti 1 Fase 1: guru memberikan orientasi situasi bermasalah dengan hati-hati, semenarik, dan seakurat mungkin dengan membagikan LTS, kemudian LKS. 2 Fase 2: guru mengorganisasikan siswa untuk meneliti melakukan kegiatan untuk menemukan konsep dengan LKS dan juga membaca buku paket matematika dengan membantu siswa untuk belajar dan mengorganisasikan tugas-tugas belajar yang terkait permasalahannya. 3 Fase 3: guru mendorong siswa untuk mendapatkan informasi yang tepat dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang membimbing pemikiran siswa ke pemikiran secara radiant radiant thinking. 4 Fase 4: mengembangkan dan mempresentasikan artefak dan exhibit. Pada tahap ini semua kelompok berdiskusi, setiap kelompok menyampaikan pemecahan masalah berdasarkan diskusi kelompok mereka dan antara kelompok satu dan yang lain dapat menyanggah maupun memberikan saran. 5 Fase 5: menganalisis dan mengevaluasi proses mengatasi masalah. c. Kegiatan penutup 1 Guru merefleksi proses dan membuat simpulan apa yang diperoleh dari pembelajaran yang berlangsung. 2 Siswa diminta untuk mengerjakan kuis yang telah disedikan. 3 Guru memberi tugas siswa yaitu merangkum hasil pembelajaran dalam bentuk mind map. 4 Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam .

3.3.3 Tahap evaluasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa

2 17 0

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( CPS ) BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI KUBUS DAN BALOK

4 17 221

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL TABA DENGAN STRATEGI CONCEPT MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KARAKTER SISWA KELAS VIII

66 247 322

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL DESIGNED STUDENT CENTERED INSTRUCTIONAL TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI PESERTA DIDIK KELAS VIII MATERI LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG SISI DATAR

1 25 255

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN DENGAN PERFORMANCE ASSESSMENT TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI LINGKARAN

2 68 200

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL CORE DENGAN ASESMEN PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MATERI GEOMETRI

1 35 323

Keefektifan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Semester II SMP N 1 Lebaksiu pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar.

0 2 88

Perbandingan Keefektifan Pembelajaran CTL dan Pembelajaran PBL Ditinjau dari Prestasi Belajar Bangun Ruang Sisi Datar, Kemampuan Berpikir Kritis, dan Kepercayaan Diri Siswa SMP Kelas VIII.

0 0 2

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN PROBLEM SOLVING AND REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN

1 1 19

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 1 6