yang yang perlu ditegaskan adalah sebagai berikut.
1.5.1 Keefektifan
Keefektifan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008:375, bermakna keadaan berpengaruh; hal berkesan; kemanjuran; kemujaraban tt obat;
keberhasilan tt usaha, tindakan; hal mulai berlakunya tt undang-undang, peraturan. Keefektifan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keadaan
berpengaruh dan keberhasilan dari model PBL dengan teknik radiant thinking terhadap kemampuan problems solving dan kemandirian siswa. Keberhasilan dari
suatu pembelajaran dilihat ketercapaian tujuan operasional indikator pembelajaran. Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1 Siswa kelas VIII yang pembelajarannya menggunakan model PBL dengan
teknik radiant thinking mencapai kriteria ketuntasan belajar secara klasikal pada aspek pemecahan masalah, yakni lebih dari atau sama dengan 75 siswa
mendapat nilai minimal 70. 2
Lebih dari atau sama dengan 75 siswa kelas VIII yang pembelajarannya menggunakan model PBL dengan teknik radiant thinking mendapat skor
kemandirian belajar siswa dengan kategori minimal sedang .
1.5.2 PBL
PBL adalah singkatan dari problem based learning. Model pembelajaran yang akar intelektualnya adalah Democracy and Education 1916 karya John
Dewey Arends, 2008:46. PBL dalam penelitian ini menggunakan metode mind map yang pembuatannya menggunakan teknik radiant thinking untuk membantu
siswa dalam memahami konsep dan permasalahan serta membantu penyelesaian
masalah.
1.5.3 Teknik Radiant Thinking
Teknik radiant thinking adalah suatu proses mencari ide atau asosiasi baru berdasarkan suatu pusat pemikiran Windura, 2008a: 147. Pada penelitian
ini radiant thinking utamanya digunakan untuk membuat mind map tentang materi yang akan atau telah diajarkan. Mind map diharapkan dapat membantu
pemahaman siswa. 1.5.4
Kemampuan Problems Solving
Kemampuan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2008:979, artinya kesanggupan kecakapan, berasal dari kata dasar “mampu”, yang artinya
bisasanggup melakukan sesuatu. Keterampilan memiliki makna kecakapan untuk menyelesaikan tugas 2008:1688. Berdasarkan kedua pengertian tersebut, jelas
bahwa kemampuan semakna dengan keterampilan. Menurut Woolfolf [sic], sebagaimana dikutip Uno 2008: 134
“keterampilan problems solving adalah keterampilan seseorang siswa dalam menggunakan proses berpikirnya untuk memecahkan masalah melalui
pengumpulan fakta, analisis informasi, menyusun berbagai alternatif penyelesaian dan memilih pemecahan masalah yang paling efektif”.
Kemampuan problems solving dalam penelitian ini masuk dalam ranah kognitif Hudojo, 2005: 19, sehingga akan diukur menggunakan tes tertulis
berupa posttest di akhir pembelajaran yang penskorannya menggunakan penskoran kemampuan pemecahan masalah yang mengacu pada langkah-langkah
pemecahan masalah Polya.
1.5.5 Kemandirian Siswa