Teori Ausubel Teori Belajar yang Mendukung

curam maks. 45°. Sumber: Adaptasi Rubric for Mind Map From Hilary McLeod: 2014

2.1.6 Teori Belajar yang Mendukung

Menurut Sugandi 2004, sebagaimana dikutip oleh Haryati 2009, teori belajar adalah konsep-konsep dan prinsip-prinsip belajar yang bersifat teoritis dan telah teruji kebenarannya melalui eksperimen. Model pembelajaran PBL mengambil dukungan teoritis dari Psikologi Kognitif, yaitu kajian mental melalui proses-proses mental atau pikiran Arends, 2008: 45, teori kontruktivisme Ausubel, Bruner, Piaget, dan Vygotsky. Teori kontruktivisme menyatakan bahwa manusia membangun dan memaknai pengetahuan dari pengalamannya sendiri. Rifa‟i Anni 2011: 225 menyatakan bahwa esensi pembelajaran kontruktivis adalah peserta didik secara individu menemukan dan mentransfer informasi yang kompleks apabila menghendaki informasi itu menjadi miliknya. Jadi, berdasarkan teori kontruktivisme agar suatu pengetahuan menjadi milik dari peserta didik, maka peserta didik harus aktif membangun pengetahuannya sendiri. Adapun teori-teori kontruktivisme oleh Ausubel, Bruner, Piaget, dan Vygotsky yang mendukung penelitian ini diuraikan sebagai berikut.

2.1.6.1 Teori Ausubel

Dahar 2011: 100, mengutip pendapat Ausubel: “The most important single factor influencing learning is what the learner already knows. Ascertain this and teach him accordingly” yang berarti “Faktor terpenting yang mempengaruhi belajar ialah apa yang diketahui siswa. Yakinilah hal ini dan ajarkanlah demikian”. Pernyataan inilah yang menjadi inti dari teori belajar Ausubel, yakni belajar bermakna. Pengertian belajar bermakna menurut Ausubel, sebagaimana dikutip oleh Dahar 2011: 95, merupakan proses dikaitkannya informasi dengan konsep- konsep yang relevan pada struktur kognitif seseorang. Jadi, agar terjadi belajar belajar bermakna, informasi atau konsep baru harus dikaitkan dengan konsep- konsep yang telah ada. Sehingga pada saat awal pembelajaran siswa diingatkan kembali dengan konsep yang telah dipelajari yang berkaitan dengan informasi baru yang akan diajarkan sehingga informasi baru tersebut akan lebih mudah dipahami siswa. Selain itu siswa pun belajar mengaitkan antara konsep yang satu dengan yang lainnya. Apabila tidak terdapat konsep yang relevan , yang oleh Ausubel disebut sebagai subsumer-subsumer, pada diri seseorang maka informasi dipelajari secara hafalan. Menurut Ausubel dan Novak, sebagaimana dikutip Dahar 2011: 98, ada tiga kebaikan dari belajar bermakna, yaitu: 1 informasi yang dipelajari lebih dapat diingat; 2 informasi yang tersubsumsi mengakibatkan diferensiasi dari subsumer-subsumer, jadi memudahkan pembelajaran berikutnya untuk materi yang mirip; dan 3 mempermudah belajar hal-hal yang mirip meskipun informasi telah dilupakan, karena subsumsi obliteratif meninggalkan residual. Pada penelitian ini prinsip Ausubel diterapkan melalui pemberian tugas pembuatan mind map yang diharapkan dapat membantu siswa mengaitkan informasi- informasi dari materi yang dipelajari. Selain itu pada tiap pertemuan siswa juga diingatkan kembali dengan konsep yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan materi prasyarat.

2.1.6.2 Teori Bruner

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa

2 17 0

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( CPS ) BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI KUBUS DAN BALOK

4 17 221

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL TABA DENGAN STRATEGI CONCEPT MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KARAKTER SISWA KELAS VIII

66 247 322

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL DESIGNED STUDENT CENTERED INSTRUCTIONAL TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI PESERTA DIDIK KELAS VIII MATERI LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG SISI DATAR

1 25 255

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN DENGAN PERFORMANCE ASSESSMENT TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI LINGKARAN

2 68 200

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL CORE DENGAN ASESMEN PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MATERI GEOMETRI

1 35 323

Keefektifan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Semester II SMP N 1 Lebaksiu pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar.

0 2 88

Perbandingan Keefektifan Pembelajaran CTL dan Pembelajaran PBL Ditinjau dari Prestasi Belajar Bangun Ruang Sisi Datar, Kemampuan Berpikir Kritis, dan Kepercayaan Diri Siswa SMP Kelas VIII.

0 0 2

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN PROBLEM SOLVING AND REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN

1 1 19

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 1 6