Angket Lembar Pengamatan Observasi

sedangkan kisi-kisi soal uji coba TKPS, soal uji coba TKPS, dan pedoman penskorannya disajikan berturut-turut pada lampiran 22, 23, dan 24.

3.8.7 Instrumen Non-Tes

Instrumen non tes meliputi kuesioner angket, lembar pengamatan, dan pedoman wawancara. Menurut Sugiyono 2012: 199, kuesioner merupakan teknik mengumpulkan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Metode ini digunakan untuk mengetahui kemandirian belajar siswa. Di samping itu, lembar observasi digunakan untuk memastikan pelaksanaan pembelajaran PBL dengan teknik radiant thinking telah sesuai dengan teori. Wawancara digunakan untuk melengkapi data yang dirasakan kurang dalam observasi dan pengisian angket kemandirian siswa.

3.8.7.1 Angket

Intrumen dari metode angket adalah angket kemandirian belajar siswa yang digunakan untuk mengukur kemandirian belajar siswa. Penyusunan angket memerlukan penyusunan kisi-kisi dan pedoman penskoran angket. Tahap-tahap penyusunan angket menurut Mc. Millan sebagaimana dikutip oleh Sutoyo 2009: 171 adalah sebagai berikut: 1 justifikasi justification; 2 menetapkan tujuan defining objectives; 3 menulis pertanyaan pernyataan write items; 4 melihat kembali butir aitem yang telah disusun review items; 5 menyusun format keseluruhan construct general format; 6 uji coba pretes; dan 6 perbaikan-perbaikan berdasarkan hasil uji coba revision. Kisi-kisi dan angket yang disusun dikonsultasikan dengan dosen pembimbing untuk kemudian dimintakan validasi kepada ahli. Angket perlu diuji coba dan dianalisis untuk mengetahui kualitasnya sebelum digunakan pada kelas eksperimen. Kisi-kisi angket, angket uji coba, dan pedoman penskoran angket uji coba berturut - turut dapat dilihat pada lampiran 25, 26, dan 27.

3.8.7.2 Lembar Pengamatan Observasi

Lembar pengamatan dalam penelitian ini terdiri dari 1 lembar pengamatan aktivitas guru LPAG dan 2 lembar pengamatan aktivitas siswa LPAS. Secara umum lembar pengamatan digunakan di tiap pertemuan dan berfungsi sebagai alat evaluasi proses pembelajaran dan data hasil pengamatan dijadikan sebagai pedoman perbaikan bagi pembelajaran selanjutnya. Secara khusus LPAG bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran menggunakan model PBL dengan teknik radiant thinking serta untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan yang membangun aspek kemampuan problems solving dan aspek kemandirian belajar siswa. LPAG dapat dilihat pada lampiran 28. Sedangkan LPAG digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Mengetahui keaktifan siswa pada kegiatan pemecahan masalah dan kegiatan kemandirian belajar siswa dalam kelas. Pada pertemuan I dan pertemuan II, pengamatan dilakukan secara umum, yakni berdasarkan persentase banyak siswa yang melaksanakan kegiatan yang menjadi indikator. Pada pertemuan III pengamatan dilakukan pada tiap siswa. LPAS dapat dilihat pada lampiran 29.

3.8.7.3 Pedoman Wawancara

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa

2 17 0

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( CPS ) BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI KUBUS DAN BALOK

4 17 221

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL TABA DENGAN STRATEGI CONCEPT MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KARAKTER SISWA KELAS VIII

66 247 322

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL DESIGNED STUDENT CENTERED INSTRUCTIONAL TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI PESERTA DIDIK KELAS VIII MATERI LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG SISI DATAR

1 25 255

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN DENGAN PERFORMANCE ASSESSMENT TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI LINGKARAN

2 68 200

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL CORE DENGAN ASESMEN PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MATERI GEOMETRI

1 35 323

Keefektifan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Semester II SMP N 1 Lebaksiu pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar.

0 2 88

Perbandingan Keefektifan Pembelajaran CTL dan Pembelajaran PBL Ditinjau dari Prestasi Belajar Bangun Ruang Sisi Datar, Kemampuan Berpikir Kritis, dan Kepercayaan Diri Siswa SMP Kelas VIII.

0 0 2

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN PROBLEM SOLVING AND REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN

1 1 19

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 1 6