Gambar 2.7 Bagan Alur Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut.
Permasalahan: 1 kemampuan
problems solving siswa belum optimal; 2 persentase daya serap
siswa pada soal pemecahan masalah materi bangun ruang di peringkat
bawah dengan persentase 3 muncul indikator bahwa siswa tidak mandiri
dalam belajar.
Solusi: 1 pembelajaran yang
efektif terhadap kemampuan problems solving dan kemandirian
belajar; 2 model PBL dengan teknik radiant thinking.
Indikator: 1 siswa mencapai
ketuntasan belajar klasikal pada aspek kemampuan problems solving;
2 siswa mencapai ketuntasan belajar klasikal pada aspek
kemampuan problems solving.
Landasan teori: 1 teori
belajar; 2 Pembelajaran model PBL; 3 teknik radiant
thinking; 4 Kemampuan problems solving; 5
kemandirian belajar; dan 6 penelitian relevan.
Landasan Perundangan: 1
UU No. 20 tahun 2003; 2 UU No. 22 tahun 2006; 3
Permendiknas No. 41 tahun 2007.
Pencapaian indikator: Penerapan
model PBL dengan teknik radiant thinking efektif terhadap
kemampuan problems solving dan kemandirian belajar siswa.
Masalah dapat diselesaikan.
Indikator: 1 peringkat TIMSS
38 dari 42; 2 peringkat PISA 63 dari 64; 3 rata-rata UAN
matematika paling rendah; 4 daya serap materi bangun ruang;
dan 5 hasil pengamatan dan wawancara.
1 Siswa kelas VIII yang pembelajarannya menggunakan model PBL dengan
teknik radiant thinking mencapai kriteria ketuntasan belajar aspek pemecahan masalah, yakni lebih dari atau sama dengan 75 siswa mendapat nilai
minimal 70 pada tes. 2
Lebih dari atau sama dengan 75 siswa kelas VIII yang pembelajarannya menggunakan model PBL dengan teknik radiant thinking mendapat skor
kemandirian belajar siswa dengan kategori minimal sedang .
62
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah suatu penelitian pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas program belajar mengajar agar tercapai hasil belajar
yang maksimal Arikunto, 2006: 5. Penelitian ini dilaksanakan dengan cara eksperimen, karena peneliti ingin mengetahui akibat dari penggunaan model PBL
dengan teknik radiant thinking terhadap kemampuan problems solving dan kemandirian belajar siswa.
Pendekatan metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, karena data penelitian adalah hasil pengukuran kemampuan problems solving dan
kemandirian belajar siswa berupa skor-skor Selain itu diajukan pula hipotesis yang akan dianalisis menggunakan uji statistik.
3.2 Desain Penelitian
Berdasarkan desain penelitiannya, jenis desain penelitian eksperimen yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian Pre Experimental Design yaitu
suatu eksperimen yang tidak sebenarnya. Hal ini dikarenakan sulit melaksanakan penelitian True Experimental Design di sekolah.
Secara khusus Pre Experimental Design yang digunakan adalah One-shot case study. Arikunto 2006, 85 menyatakan pada desain ini suatu subjek
penelitian diberi treatmen dan kemudian diberi post test. Berikut adalah pola desain penelitian One-shot case study yang digunakan.