Luas Permukaan Prisma dan Limas Volume Prisma dan Limas

2.1.10 Materi Bangun Ruang

Materi bangun ruang dipelajari di kelas VIII. Standar kompetensi untuk materi bangun ruang adalah memahami sifat-sifat kubus, balok, prisma,limas, dan bagian-bagiannya, serta menentukan ukurannya BSNP, 2006. Kompetensi dasar pada materi bangun ruang antara lain 1 mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok, prisma dan limas serta bagian-bagiannya; 2 membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma, dan limas; dan 3 menghitung luas permukaan dan volume kubus, balok, prisma, dan limas BSNP, 2006. Namun dalam penelitian ini hanya menilai kompetensi dasar menghitung luas permukaan dan volume prisma dan limas. Berikut ini adalah uraian materi tentang luas permukaan dan volume dari prisma dan limas.

2.1.10.1 Luas Permukaan Prisma dan Limas

Clemens et al. 1984: 440 menyatakan bahwa luas permukaan dari prisma dan limas dapat ditemukan menggunakan aturan berikut: 2.1.10.1.1 Luas Permukaan Prisma Prisma merupakan bangun ruang sisi datar, sehingga luas permukaannya mengikuti prinsip luas bangun ruang sisi datar. Surface Area = Sum of the areas of the lateral faces + Area of the bases. Luas permukaan sebuah prisma adalah jumlah semua luas sisi prisma itu. Sukino, 2006: 328 Dari Gambar tersebut terlihat bahwa prisma segitiga ABC.DEF memiliki sepasang segitiga yang identik dan tiga buah persegipanjang sebagai sisi tegak. Dengan demikian, luas permukaan prisma segitiga tersebut adalah luas permukaan prisma = luas ΔABC + luas ΔDEF + luas EDAB + luas DCF DFCA + luas FEBC = 2 x l uas ΔABC + luas EDBA + luas DFAC + luas FEBC = 2 x luas alas + luas bidang-bidang tegak Jadi, secara umum luas permukaan dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut. Agus, 2007: 204 C B A D D E F E D A B B C B E F E 3 1 4 2 5 D Gambar 2.2 Prisma segitiga dan jaring- jaringnya Luas permukaan prisma = 2 x luas alas + luas bidang-bidang tegak 2.1.10.1.2 Luas Permukaan Limas Gambar di atas memperlihatkan sebuah limas segiempat T.ABCD beserta jaring-jaringnya. Dengan demikian, luas permukaan limas tersebut adalah sebagai berikut. Luas permukaan limas T. ABCD = luas ABCD + luas Δ ABT + luas Δ BCT + luas Δ CDT + luas Δ ADT = luas ABCD + luas Δ ABT + luas Δ BCT + luas Δ CDT + luas Δ ADT Jadi, secara umum, luas permukaan limas adalah sebagai berikut. Agus, 2007: 212

2.1.10.2 Volume Prisma dan Limas

Teorema 12- 4 menyatakan bahwa “The volume of any prism is the product of the length of an altitude and the area of the base” Clemens, et al., 1984: 445. A B C T D T T T T A B C D Gambar 2.3 Limas segi empat dan jaring-jaringnya Luas permukaan limas = luas alas + jumlah luas sisi-sisi tegak Lebih lanjut pada teorema 12- 7 dinyatakan “given a pyramide with altitude hand base area B, the volume is found by the formula ” Clemens et al., 1984: 449. 2.1.10.2.1 Volume Prisma Perhatikan gambar berikut untuk mengetahui rumus volume prisma. Volume prisma BCD.EFH volume balok ABCD.EFGH luas alas tinggi. Jadi, volume prisma tegak dapat dihitung menggunakan rumus volume prisma = luas alas tinggi. Secara umum berlaku: t l A C D B E F G H A B E F D D C B H F G H p l t p volume prisma = luas alas x tinggi A B E F H p t Gambar 2.4 Belahan balok 2.1.10.2.2 Volume Limas Gambar di samping ini menunjukkan sebuah kubus ABCD.EFGH. Kubus tersebut memiliki 4 buah diagonal ruang yang saling berpotongan di titik O. Keempat diagonal tersebut membentuk 6 buah limas segi empat beraturan yang kongruen, yaitu limas O.ABCD, O.EFGH, O.ABFE, O.CDGH, O.BCGF, dan O. DAEH. Dengan demikian, volume kubus ABCD.EFGH merupakan gabungan volume keenam limas tersebut. 6 x volume limas O.ABCD = volume kubus ABCD.EFGH Volume limas O.ABCD = = = = l l n . Jadi, secara umum dapat ditulis : volume limas = x luas alas x tinggi. Rumus di atas dapat pula dituliskan sebagai berikut. Jika V = volume limas, A= luas alas, dan t = tinggi, maka V = x A x t 2a 2a 2a a Gambar 2.5 Diagonal ruang kubus 2.1.10.2.3 Volume Prisma Tegak dan Limas Beraturan Jika Ukuran Rusuknya Berubah Jika panjang rusuk alas suatu prisma segi empat beraturan = s, tinggi = t, dan volume = V, kemudian panjang rusuk alas dan tingginya diperbesar atau diperkecil k kali maka dengan V baru = volume prisma segiempat beraturan setelah diperbesar atau diperkecil V = volume prisma segi empat beraturan semula k = konstanta positif perbesaran perkecilan Volume limas segi empat beraturan jika rusuknya diubah dapat ditentukan dengan cara yang sama. Suatu limas segi empat beraturan memiliki panjang rusuk alas = s dan tinggi = t. Kemudian ukuran limas diubah menjadi panjang rusuk alas = ks dan tinggi = kt, dengan k konstanta. Diperoleh 2 cm 3 cm Gambar 2.6 Model Prisma berbagai ukuran 6 cm 4 cm 9 cm 6 cm V baru = ks x ks x kt = k 3 x s 2 x t = k 3 x luas alas x t = k 3 V Cara tersebut dapat digunakan pada limas yang lain dengan syarat alasnya harus beraturan.

2.2 Kajian Penelitian yang Relevan

Berikut adalah beberapa penelitian yang relevan terkait implementasi PBL dengan teknik radiant thinking terhadap kemampuan problems solving dan kemandirian belajar yang menjadi pertimbangan peneliti dalam membuat hipotesis. 1 Penelitian Padmavathy Mareesh 2013, menunjukkan bahwa “PBL method of teaching is more effective for teaching mathematics. ... can create a number of tinkers, critical decision makers, problem solvers which is very much needed for the competitive world. ...” yang artinya “metode pembelajaran PBL efektif untuk mengajar matematika ... dapat menciptakan sejumlah pemikir, pembuat keputusan, pemecah masalah yang sangat dibutuhkan untuk dunia yang kompetitif ...” 2 Penelitian Sugandi 2013, yang meneliti tentang kemandirian siswa. Penelitian ini bertujuan untuk memeriksa sumber pengaruh pendekatan berbasis masalah dengan setting jigsaw terhadap kemandirian siswa. Penelitian ini menunjukan bahwa pendekatan berbasis masalah dengan setting V baru = x luas alas x tinggi = x ks 2 x kt = k 3 x x s 2 x t = k 3 V

Dokumen yang terkait

Pengaruh metode Thinking Aloud Pair Problem Solving (TAPPS) dan gender terhadap kemampuan berpikir kritis matematika siswa

2 17 0

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING ( CPS ) BERBANTUAN CD PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VIII MATERI KUBUS DAN BALOK

4 17 221

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODEL TABA DENGAN STRATEGI CONCEPT MAPPING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN KARAKTER SISWA KELAS VIII

66 247 322

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL DESIGNED STUDENT CENTERED INSTRUCTIONAL TERHADAP KEMAMPUAN REPRESENTASI PESERTA DIDIK KELAS VIII MATERI LUAS PERMUKAAN BANGUN RUANG SISI DATAR

1 25 255

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN DENGAN PERFORMANCE ASSESSMENT TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SMP KELAS VIII PADA MATERI LINGKARAN

2 68 200

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MODEL CORE DENGAN ASESMEN PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN KONEKSI DAN DISPOSISI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MATERI GEOMETRI

1 35 323

Keefektifan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) terhadap Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII Semester II SMP N 1 Lebaksiu pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar.

0 2 88

Perbandingan Keefektifan Pembelajaran CTL dan Pembelajaran PBL Ditinjau dari Prestasi Belajar Bangun Ruang Sisi Datar, Kemampuan Berpikir Kritis, dan Kepercayaan Diri Siswa SMP Kelas VIII.

0 0 2

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DAN PROBLEM SOLVING AND REASONING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN

1 1 19

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALL THROWING DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR - Repository Universitas Muhammadiyah Semarang

0 1 6