Gambar 7 Vitamin A dan Beta karoten Brody 1999.
1. Sumber Vitamin A dan Beta Karoten
Retinol bentuk aktif dari vitamin A jarang ditemukan dalam makanan. Dalam makanan vitamin A ditemukan dalam bentuk retinil ester retinil palmitat
yang ditemukan umumnya pada makanan dari hewan seperti kuning telur, hati, minyak ikan susu dan mentega. Groof Grooper 2000.
Dalam pangan nabati, vitamin A dalam bentuk prekursor vitamin A atau provitamin A. Provitamin A dalam tanaman berupa karotenoid. Makanan yang
kaya karoten adalah buah yang berwarna, sayuran berwarna, wortel, sayuran daun hijau dan minyak sayuran. Kandungan beta karoten dari bahan makanan bervariasi
tergantung kondisi pertumbuhan dan penanganan pasca panen dan juga pencernaan mempengaruhi ketersediaannya Berdanier 2000.
2. Pencernaan Vitamin A dan Beta Karoten
Bahan makanan yang dikonsumsi yang mengandung vitamin A sebagai retinil ester seperti retinil palmitat dari pangan hewani, provitamin A dalam
pangan nabati dan beta karoten elemental suplemen mengalami proses pencernaan dalam tubuh. Di lambung, protein dalam makanan yang dikonsumsi
dihidrolisis oleh ensim pepsin. Pemisahan protein dari retinil ester dan karotenoid dari bahan makanan berlanjut di usus halus oleh ensim proteolitik dan di pankreas
oleh ensim esterase. Pada saat bersamaan di pankreas, asam lemak triasilgliserol, fosfolipid dan kolesterol ester dihidrolisa juga oleh ensim pakreas. Di usus halus
retinol dan karotenoid dilepas dan larut dalam cairan misel bersama dengan komponen makanan yang larut lemak. Kemudian cairan misel tersebut berdifusi
melalui lapisan glikoprotein yang mengelilingi microvili dari duodenum dan jejunum masuk ke enterosit Groff Grooper 2000.
Dalam sel mukosa usus dan juga terjadi sedikit di hati, beta-karoten dikonversi oleh ensim beta karoten 15,15’-dioxygenase menjadi retinal.
Kemudian retinal berikatan dengan cellular retinoid binding protein CRBP II kemudian dikonversi menjadi retinol oleh retinal reductase yang merupakan ensim
NADHNADPH-dependen. Tidak seluruh beta karoten dikonversi menjadi retinal, diperkirakan sampai 30 beta karoten meninggalkan usus tanpa oksidasi.
Walaupun retinal interkonversi menjadi retinol, beberapa retinal diperkirakan dioksidasi menjadi retinoic acid Groff Grooper 2000.
Retinol mengalami proses reesterifikasi di enterosit dengan melalui dua cara yaitu:
1. Melibatkan cellular retinol binding protein CRBP II, sintesa tergantung kepada retinoic acid. CRBP II mengikat retinol dan retinal. Kemudian
CRBP II mereduksi retinal menjadi retinol. CRBP II mengikat retinol diesterifikasi oleh ensim lechitin retinol acyl transferase LRAT untuk
membentuk retinyl palmitat. 2. Cara kedua reesterifikasi melibatkan pengikatan retinol kepada protein sel
yang non spesifik, kemudian reesterifikasi oleh ensim acyl CoA retinol acyl transferase ARAT Groff Grooper 2000.
Gambar 8 Absorpsi Vitamin A dan Karoten dalam Sel Usus Halus Groff Gropper 2000.
3. Penyerapan Vitamin A dan Karotenoid