0.00. Dengan uji ANOVA tidak ditemukan adanya perbedaan rerata status gizi tiga kelompok pada bayi neonatal maupun bayi usia 3-4 bulan p0.05
Peningkatan status gizi menurut indeks BBTB yang dinyatakan dari nilai Z- skor bayi 3-4 bulan dan bayi neonatal ditampilkan pada Gambar 26. Nilai Z-skor
artinya nilai simpangan baku dari median standar. Pada usia neonatal, status gizi kelompok dosis tinggi dengan nilai rerata - 0.10 Z-skor, kelompok dosis rendah
dengan nilai 0.10 Z skor dan kelompok dosis rendah+beta karoten dengan nilai - 0.50 Z-skor. Setelah 3 bulan status gizi bayi tiga kelompok diukur kembali.
Hasil pengukuran status gizi menunjukkan bahwa status gizi bayi usia 3-4 bulan dari contoh kelompok dosis rendah dan kelompok dosis rendah+beta
karoten meningkat sebesar 0.3 Z-skor dan 0.5 Z-skor. Status gizi bayi contoh kelompok dosis tinggi pada bayi usia 3-4 bulan tidak mengalami peningkatan.
Keterangan:
-1 -0,5
0,5 1
Umur bl Z skor
DT DR
DRB
0 bl 3-4 bl
DT= minyak iodium dosis tinggi; DR= minyak iodium dosis rendah DRB= minyak iodium dosis rendah+beta karoten
Gambar 26 Peningkatan Nilai Z-Skor BBTB Bayi Neonatal sampai Usia 3-4 Bulan pada Tiga Kelompok
5. Perkembangan Bayi Usia 3-4 Bulan
Perkembangan bayi dipantau pada usia 3-4 bulan. Tujuan pemantauan untuk mengetahui apakah terjadi gangguan perkembangan bayi keterlambatan pada
gerak motorik, gangguan daya lihat dan daya dengar. Pemantauan perkembangan anak dilakukan dengan melihat pola perkembangan khusus untuk perkembangan
motorik kasar anak.
Pola perkembangan bayi 8-12 minggu yang menjadi fokus pengamatan di lapangan memakai pedoman dari Departemen Kesehatan dan Tumbuh Kembang
Pediatri Sosial Depkes 2002. Setelah pengamatan perkembangan motorik kasar ditemukan adanya
keterlambatan perkembangan motorik bayi 3-4 bulan pada kelompok dosis tinggi sebesar 15, hal ini ditunjukkan sebanyak 8 bayi yang hanya dapat mencapai 4
gerakan dan 7 mencapai 3 gerakan. Pada kelompok dosis rendah keterlambatan perkembangan ditemukan sebesar 12 dengan rincian 8 mencapai 4 gerakan
dan 4 mencapai 3 gerakan, sedangkan kelompok dosis rendah+beta karoten ditemukan 8 bayi yang mengalami hambatan lebih detail sekitar masing-masing
4 yang mencapai 4 gerakan dan 3 gerakan Gambar 27.
Pro p
orsi p
er kemban
g an m
o torik
85
8 7
88
8 4
92
4 4 10
20 30
40 50
60 70
80 90
100
DT DR
DRB 5 gerakan
4 gerakan
3 gerakan
Keterangan: DT= minyak iodium dosis tinggi; DR= minyak iodium dosis rendah
DRB= minyak iodium dosis rendah+beta karoten
Gambar 27 Proporsi Perkembangan Motorik Bayi Usia 3-4 Bulan pada Tiga Kelompok
Kepemilikan alat permainan dirumah untuk bayi pada tiga kelompok diobservasi selama penelitian. Dari wawancara ditemukan lebih dari 50 orang
tua mempunyai alat bermain untuk anak di rumah. Alat permainan yang ditemukan permainan krinjingan, boneka dll yang sesuai untuk bayi. Orang tua
yang tidak mempunyai alat permainan untuk anak dirumah mengungkapkan
bahwa keterbatasan dana yang menyebabkan orang tua tidak dapat menyediakan alat bermain untuk bayinya dirumah Tabel 29.
Tabel 29 Sebaran Bayi pada Tiga Kelompok menurut Kepemilikan Alat Permainan
Kelompok DT
n=45 Kelompok
DR n=34
Kelompok DRB
n=35 Kepemilikan alat
Permainan n n n
Punya 30 67
24 71
19 54
Tidak punya 15
33 10
29 16
46
Keterangan: DT= minyak iodium dosis tinggi; DR= minyak iodium dosis rendah
DRB= minyak iodium dosis rendah+beta karoten
Perkembangan bayi akan baik tergantung pengasuhan yang diberikan. Sebagian besar bayi diasuh ibunya. Fakta dilapangan ditemukan 60-70
pengasuhan bayi ditangan ibu. Sisanya diasuh oleh ayah, kakak, nenek dll. Tabel 30 Sebaran Bayi Pada Tiga Kelompok menurut Pengasuh Bayi
Usia 3-4 Bulan Kelompok
DT n=45
Kelompok DR
n=34 Kelompok
DRB n=35
Pengasuh Bayi usia 3- 4 bulan
n n N Ibu 32
68 24
71 21
60 Ayah 0
3 8
Kakak 2 4
Nenek 8 17
4 12
5 14
Lainnya 5
11 3
9 9
26
Keterangan: DT= minyak iodium dosis tinggi; DR= minyak iodium dosis rendah
DRB= minyak iodium dosis rendah+beta karoten
Pengasuhan di kelompok dosis rendah dilakukan oleh ibu 71 Tabel 30, diikuti oleh kelompok dosis tinggi sebesar 68 dan kelompok dosis
rendah+beta karoten yang terendah sebanyak 60.
6. Pemberian ASI, Makanan Padat dan Kunjungan ke Posyandu