Kecukupan, Kebutuhan dan Toksisitas Vitamin A dan Beta Karoten Konversi Vitamin A dan Karotenoid Lainnya

sejumlah 70 vitamin A hilang. Metabolit karoten juga terbawa dalam asam empedu untuk diekskresikan. Sisa 30 vitamin A metabolites dikeluarkan melalui urin Wildman Medeiros 2000.

7. Kecukupan, Kebutuhan dan Toksisitas Vitamin A dan Beta Karoten

Kecukupan vitamin A untuk wanita hamil 370 μg RE dan tingkat asupan yang aman vitamin A yang di rekomendasi 800 μg RE retinol ekivalent Muhilal Sulaeman 2004b. Kekurangan vitamin A terbanyak ditemukan pada balita di negara berkembang. Tanda-tanda kekurangan pada balita yaitu gangguan pertumbuhan, keratinisasi sel epitel, xeropthalmia dan bahkan penyebab kebutaan. Tanda sub klinis balita dinegara berkembang banyak mengalami kadar plasma vitamin A dibawah normal. Asupan vitamin A berlebihan terutama dari suplemen dapat menimbulkan keracunan tingkat akut, kronik maupun teratogenik. Keracunan tingkat akut bila asupan vitamin A dosis sangat tinggi, biasanya 100 kali Angka Kecukupan Gizi AKG yang dianjurkan pada orang dewasa. Keracunan tingkat kronis yang lebih umum terjadi, karena asupan vitamin A dengan dosis ≤ 10 kali AKG dan berulang kali dikonsumsi dalam jangka waktu mingguan bahkan tahunan. Gejala awal keracunan yang muncul mual, muntah-muntah, pusing, vertigo dan pada tingkat kronik timbul kulit kering dan gatal, hepatomegali. Pada ibu hamil asupan vitamin A berlebihan dikhawatirkan menimbulkan keracunan teratogenik. Efek teratogenik yang ditimbulkan yaitu kelainan pertumbuhan janin, aborsi, lahir cacat dan melahirkan keturunan cacat mental yang permanen. Dosis yang aman disarankan IVACG pada ibu hamil agar tidak terjadi efek teratogenik adalah asupan vitamin A sampai dengan 10.000 IU 3000 μg RE per hari atau sampai dengan 25.000 IU 8500 μg RE per minggu Olson 1996; IVACG 1999. Pada ibu hamil yang mengkonsumsi karotenoid baik dari makanan maupun suplemen dibuktikan tidak memberikan efek teratogenik Hatcock et al. 1990; Bendich 1988.

8. Konversi Vitamin A dan Karotenoid Lainnya

Istilah dari “retinol activity equivalent” RAE dikenalkan oleh Institute of Medicine IOM untuk mengganti “retinol equivalent” RE yang digunakan oleh FAOWHO 1988. Penggantian didasarkan atas penelitian bioefikasi karotenoid. Bioefikasinya diperkirakan lebih rendah pada populasi di negara berkembang. Revisi konversi vitamin A dan karotenoid menurut International Vitamin A Consultative Group IVACG 2002 adalah sebagai berikut : Tabel 7 Konversi Vitamin A dan Karotenoid Retinol Activity Equivalent RAE Commonly Used Units 1 μg RAE = 1 RE of retinol vitamin A 1 μg retinol vitamin A 2 μg -carotene dalam minyak suplemen 12 μg -carotene dari bahan makanan 24 μg provitamin A karotenoid lain dalam bahan makanan 3.33 IU vitamin A aktif dari retinol Sumber: IVACG 2002 9. Beberapa Penelitian Tentang Suplemen Vitamin A dan Beta Karoten Penelitian tentang suplemen vitamin A dan beta karoten yang diberikan pada ibu hamil di Nepal dilaporkan oleh Katz 2000 dan West 1999. Hasil temuan kedua penelitian tersebut yaitu baik vitamin A maupun beta karoten efektif dalam menurunkan angka kematian ibu maternal mortality. Vitamin A diketahui mempunyai efek teratogenik. Namun dalam dua penelitian tersebut dosis vitamin A yang diberikan sebesar 7000 μg retinol ekivalen setara dengan 23310 IU per minggu masih merupakan dosis aman yang disarankan oleh IVACG IVACG 1999. Dosis beta karoten yang diberikan per minggu sebesar 42 mg dan beta karoten tidak mempunyai efek teratogenik. Tabel 8 Penelitian tentang Suplemen Vitamin A dan Beta Karoten pada Ibu Hamil Penelitian Lokasi Dosis dan Lama intervenís Desain penelitian Jumlah sampel Hasil penelitian dan kesimpulan Katz .2000 Nepal Retinol 7000 μg per minggu Beta karoten 42 mg per minggu Randomized Cluster Trial Ada 3 grup n=43559 - retinol 7000 μg per minggu ekivalen dengan retinyl palmitat vitamin A - all-trans - karoten 42 mg per minggu - placebo Dari 43559 WUS; 17373 hamil; bayi lahir 15987. Fetal loss dari : -grup placebo 92.01000 kehamilan -RR grup retinol RR 1.06 95 CL:0.91,1.25 -grup beta karoten RR 1,03 95 CL:0.87,1.19 Mortalitas bayi 6 bulan: grup placebo 70.81000 kelahiran grup retinol RR: 1.05 95 CL:0.87,1.25 grup beta karoten RR 1.03 95 CL:0.86,1.22 Kesimpulan: dosis retinol atau beta karoten untuk WUS pra konsepsi, hamil dan 6 bln postpartum tidak memperbaiki fetal infant survival West 1999 Nepal Vitamin A 7000 μg retinol ekivalen per minggu -karoten 42 mg ekivalen dengan 7000 μg retinol per minggu Lama intervensi: 3 ½ th Double blind, cluster randomized dari 44646 WUS 22189 ibu hamil Ada 3 grup: - plasebo - vitamin A 7000 μg retinol -Beta karoten 42 mg Mortality selama hamil per 100.000 kehamilan - 704; 426; 361 untuk placebo; vitamin A; beta karoten - RR vit A 0,60 95 CL; 0.37-0.97 - RR karoten 0,51 95 CL; 0.30-0.86 - penurunan vitamin A 40 p0.04 - penurunan 49 p0.01 - vitamin A dan beta karoten dapat menurunkan mortalitas 44 dan ratio maternal mortality turun dari 645 menjadi 385 kematian per 100.000 kelahiran Kesimpulan: suplementasi WUS dengan vitamin A beta karoten menurunkan maternal mortalitas

III. KERANGKA PEMIKIRAN DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Pemikiran Pemberian suplemen minyak iodium dosis rendah ditambah beta karoten yang diberikan pada ibu hamil trimester 1 di daerah endemik GAKI diharapkan lebih meningkatkan sintesa dan sekresi hormon tiroksin bebas FT4 dari kelenjar tiroid, meningkatkan kadar EIU dan menghambat menurunkan sekresi hormon TSH oleh kelenjar hipofisa selama hamil dan masa nifas akhir penelitian dibandingkan dengan pemberian suplemen minyak iodium dosis tinggi dan suplemen minyak iodium dosis rendah. Selain itu tambahan beta karoten pada suplemen minyak iodium dosis rendah diharapkan dapat meningkatkan kadar serum vitamin A dan memicu peningkatan hormon tiroksin selama hamil dan masa nifas akhir penelitian. Kebutuhan hormon tiroksin janin dapat dipenuhi dari suplai hormon tiroksin ibu yang ditransfer melalui plasenta dan dari sekresi hormon tiroksin dari kelenjar tiroid janin sendiri. Kemudian hormon tiroksin digunakan janin untuk berbagai proses metabolisme dalam tubuh, pertumbuhan jaringan tulang terutama jaringan otak. Pemberian suplemen minyak iodium dosis rendah ditambah beta karoten pada ibu hamil diharapkan berdampak positif terhadap kecukupan iodium bayi diukur dari TSH neonatal dan status gizi bayi neonatal dan perkembangan motorik bayi dibandingkan dengan pemberian suplemen minyak iodium dosis tinggi dan suplemen minyak iodium dosis rendah. Beberapa variabel pengganggu dalam mempelajari pengaruh pemberian suplemen iodium berbagai dosis terhadap status iodium ibu selama hamil, masa nifas akhir penelitian dan bayi yang dilahirkan diukur seperti asupan iodium dari bahan makanan termasuk dari garam, asupan sianida dari bahan makanan dan pengetahuan GAKI dan manfaat garam beriodium. Namun pengaruh pemberian suplemen minyak iodium berbagai dosis terhadap iodium air susu ibu ASI tidak diteliti.