Permaesih et al. 1996 menemukan ibu nifas yang diberi kapsul minyak iodium 200 mg yodiol pola pembuangan urin serupa dengan pola diatas, sebulan
intervensi iodium yang dibuang melalui urin sebesar 99.79 kemudian nilai EIU turun terus sampai mencapai nilai awal setelah 6 bulan intervensi.
Sedangkan pola EIU dari kelompok minyak iodium dosis rendah dan kelompok minyak iodium dosis rendah+beta karoten mempunyai efek kumulatif
yaitu pemberian minyak iodium dosis yang rendah setiap bulan akan meningkatkan nilai EIU dan nilai EIU akan turun apabila pemberian minyak
iodium dihentikan. Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian ini yakni pemberian minyak iodium dosis rendah dan minyak iodium dosis rendah+beta karoten
meningkatkan nilai EIU 1 bulan sebesar 203 μgL dan 223 μgL p0.05. Pada
5-6 bulan intervensi trimester 3 kadar EIU menjadi sebesar 210 μgL dan 276
μgL p0.05. Setelah enam bulan intervensi pemberian minyak iodium dosis rendah dan dosis rendah+beta karoten dihentikan, maka nilai EIU turun menjadi
126 μgL dan 119 μgL pada masa nifas p0.05. Setelah 6 bulan intervensi, pada
masa nifas kadar EIU kelompok minyak iodium dosis rendah dan minyak iodium dosis rendah+beta karoten meningkat sebesar 27 dan 21 dibandingkan nilai
EIU pada awal penelitian. Pola yang serupa ditemukan juga oleh Glinoer et al. 1995 yang melakukan penelitian pada ibu hamil yang diberikan suplemen
iodium dan hormon tiroksin setiap hari sampai melahirkan. Ekskresi Iodium Urin merupakan salah satu indikator yang disarankan oleh
WHO untuk mempelajari dampak GAKI karena EIU sangat sensitif untuk perubahan asupan iodium terkini WHO 2001. Selain itu EIU merupakan
indikator biokimia yang non invasive dan lebih murah dibandingkan indikator biokimia darah. Pada penelitian ini indikator EIU belum dapat secara siknifikan
mendeteksi perubahan asupan iodium yang terjadi pada 5-6 bulan intervensi trimester 3 dan pada akhir penelitian masa nifas pada ketiga suplemen
Gambar 22.
3. TSH Neonatal
Proporsi TSH neonatal dengan kadar 5-9 uUml ditemukan tertinggi pada kelompok minyak iodium dosis tinggi 82 sedangkan pada dosis rendah dan
dosis rendah+beta karoten sebesar 65 dan 59. Tidak ditemukan kasus bayi neonatal yang dicurigai mengalami kongenital hipotiroid dengan TSH neonatal
20 μUml Gambar 25. Hasil ini serupa dengan temuan dari penelitian Chaouki
Benmiloud 1994 yang telah memberikan kapsul lipiodol 240 mg pada ibu hamil di Aljazair. Serum TSH bayi neonatal merupakan indikator yang disarankan oleh
WHO 2001 untuk mendeteksi baik hipotiroid maupun hipertiroid. Dengan uji ANOVA ditemukan perbedaan TSH neonatal bayi antar
kelompok p0.05. Dengan uji Multiple Comparison LSD ditemukan rerata TSH neonatal yang berbeda bermakna adalah kelompok minyak iodium dosis tinggi
dan kelompok minyak iodium dosis rendah+beta karoten p0.05Tabel 25.
4. Serum Retinol
Kadar serum vitamin A meningkat pada ibu nifas Tabel 19 dan 20. Peningkatan tersebut diduga disebabkan pada ibu nifas lebih banyak
mengkonsumsi sayuran untuk memperbanyak produksi ASI. Desa penelitian merupakan daerah penghasil sayuran yang akan dikirim ke kota besar. Kandungan
beta karoten dan retinol dalam darah ibu menyusui yang tinggal di daerah penghasil sayuran sudah dibuktikan lebih tinggi dari pada ibu menyusui yang
tinggal didaerah bukan penghasil sayuran Pambudi et al. 2001. Peningkatan pada kelompok minyak iodium dosis rendah+beta karoten lebih besar dari
kelompok lainnya, hal ini di duga disebabkan karena ibu selama hamil mendapatkan suplementasi beta karoten. Namun dengan uji statistik tidak
ditemukan ada perbedaan rerata serum retinol antara tiga kelompok p0.05.
5. Free T4 dan Hemoglobin
Rerata serum FT4 pada awal dan akhir penelitian diatas 1.0 ngdl hal ini menunjukkan bahwa rerata serum FT4 masih dalam batas ambang normal. Tidak
ada perbedaan rerata serum FT4 pada awal dan akhir penelitian p0.05Tabel 19 dan 20. Tidak ditemukan ada kasus yang hipertiroid secara biokimia.
Rerata kadar hemoglobin pada awal dan akhir contoh pada tiga kelompok relatif sama. Penelitian ini tidak melarang contoh mendapatkan tablet besi dari
bidan, karena tablet besi dibagikan merupakan Program Pemerintah dalam
Penanggulangan anemia karena kekurangan zat gizi besi. Walaupun tidak dikumpulkan kadar hemoglobin pada akhir kehamilan, diperkirakan proporsi
anemia contoh kelompok yang diberi iodium dosis rendah+beta karoten akan lebih rendah dari pada 2 kelompok lainnya. Hal ini didukung dari hasil penelitian
Zimmermann et al. 2005 dan Saidin et al. 2002 bahwa pemberian iodium bersama vitamin A dan tablet besi lebih dapat meningkatkan kadar hemoglobin
dibandingkan pemberian iodium tunggal. Peningkatan proporsi anemia pada akhir penelitian nifas terjadi pada tiga kelompok diduga disebabkan zat besi
banyak hilang melalui persalinan dan pada masa nifas ibu tidak mengkonsumsi tablet besi. Bagaimanapun juga peningkatan proporsi anemia tetap tertinggi pada
kelompok dosis tinggi 16, terendah kelompok dosis rendah dan dosis
rendah+beta karoten sebesar 6 dan 7.
C. Tumbuh Kembang Bayi 1. Status Gizi Bayi