proses pembelajaran. Dimyati 2009:97 menyebutkan ada beberapa unsur yang dapat mempengaruhi motivasi belajar diantaranya, cita-cita atau aspirasi siswa,
kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa. Kesiapan belajar termasuk kedalam unsur yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu kondisi siswa.
Jika seorang siswa memiliki kondisi jasmani dan rohani yang baik maka siswa akan merasa siap untuk mengikuti proses pembelajaran. Hal ini sejalan dengan
penelitian Novita 2012 yang menyatakan bahwa kesiapan belajar berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajar.
4.2.4 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar H
4
Motivasi merupakan daya penggerak atau pendorong untuk melakukan sesuatu. Dalam penelitian ini hipotesis 4 H
4
diterima, hal ini berarti ada pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar.
Prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa variabel salah satunya adalah motivasi belajar. Motivasi belajar yang tinggi akan mempengaruhi keberhasilan
siswa memperoleh hasil belajar yang optimal. Motivasi belajar yang berasal dari dalam diri siswa mengenai apa yang akan mereka capai dimasa depan akan
membuat siswa senang melakukan kegiatan-kegiatan belajarnya. Kegiatan belajar siswa akan dipengaruhi oleh kuat lemahnya motivasi yang mereka miliki. Apabila
motivasi yang dimiliki siswa kuat maka akan memepertinggi semangat mereka untuk belajar. Sebaliknya, apabila motivasi siswa lemah makan semangat mereka
untuk belajar juga akan turun. Hal ini mengakibatkan prestasi belajar mereka menjadi rendah.
Hal ini didukung oleh pendapat Sardiman 20011:85, yang menyatakan bahwa motivasi belajar mempunyai fungsi mendorong manusia untuk berbuat,
menentukan arah perbuatan dan menyeleksi perbuatan untuk mencapai tujuan. Hal ini sesuai dengan penelitian Anshori 2012 yang menyebutkan bahwa ada
pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar sebesar 53,30.
4.2.5 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Persepsi Siswa Mengenai
Kompetensi Kepribadian Guru Terhadap Prestasi Belajar H
5
Kompetensi kepribadian
guru sangat
berperan penting
dalam pembelajaran. Kepribadian guru yang baik akan menciptakan rasa hormat siswa
kepada guru sehingga dalam pembelajaran siswa juga akan memperhatikan materi yang disampaikan oleh guru. Dalam penelitian ini hipotesis 5 H
5
diterima, hal ini berarti ada pengaruh secara langsung dan tidak langsung persepsi siswa mengenai
kompetensi kepribadian guru terhadap prestasi belajar siswa. Setiap guru dituntut untuk memiliki kompetensi kepribadian yang
memadai, bahkan kompetensi ini akan menjadi landasan bagi kompetensi- kompetensi lainnya. Guru tidak hanya dituntut untuk mampu memaknai
pembelajaran, tetapi dan yang paling penting adalah guru dapat menjadikan pembelajaran sebagai ajang pembentukan kompetensi dan perbaikan kualitas
pribadi peserta didik. Pribadi guru juga sangat berperan dalam membentuk kepribadian anak, hal ini sesuai dengan pendapat Mulyasa 2009:117 yang
menyatakan bahwa Kompetensi kepribadian memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam membentuk kepribadian anak, guna menyiapkan dan
mengembangkan sumber daya manusia SDM, serta mensejahterakan masyarakat, kemajuan Negara, bangsa pada umumnya.
Hal ini sejalan dengan penelitian Ridaul 2012 yang menyatakan bahwa ada pengaruh secara langsung dan tidak langsung kompetensi guru terhadap
prestasi belajar sebesar 40,9 .
4.2.6 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung Persepsi Siswa Mengenai