Sehingga, dapat dikatakan bahwa dengan adanya persepsi siswa mengenai kompetensi kepribadian guru yang baik akan lebih mendorong siswa untuk
meningkatkan motivasi belajar yang baik sehingga pada akhirnya akan berpengaruh terhadap prestasi belajar yang diperoleh.
4.2.2 Pengaruh Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Profesional Guru
Terhadap Motivasi Belajar H
2
Guru yang memiliki kompetensi profesional akan tercermin dalam pelaksanaan pengabdian tugas-tugas yang ditandai dengan keahlian baik dalam
materi maupun metode pembelajaran, disamping itu dapat terlihat pada tanggung jawabnya dalam melaksanakan pengabdiannya. Dalam penelitian ini hipotesis 2
H
2
diterima dan signifikan, hal ini berarti ada pengaruh persepsi siswa mengenai kompetensi profesional guru terhadap motivasi belajar.
Salah satu cara meningkatkan kompetensi profesional guru yaitu dengan selalu memperbaharui pengetahuan dan mendalami keahliannya. Guru yang
memiliki kompetensi profesional yang baik akan berusaha mengembangkan kemampuannya guna meningkatkan profesionalitas kerja. Guru yang profesional
dituntut untuk memiliki keterampilan khusus pada saat melakukan pembelajaran sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa. Keterampilan khusus yang
dimiliki guru dalam mengajar akan menimbulkan ketertarikan atau minat dari siswa untuk fokus dalam pembelajaran.
Seorang guru yang profesional akan mampu mengembangkan pembelajaran yang dapat membentuk peserta didik mendapatkan prestasi belajar
yang baik. Hal ini sejalan dengan pendapat Broke dan Store dalam Mulyasa
2009:25 yang menyatakan bahwa kompetensi guru adalah salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran dan pendidikan di sekolah.
kompetensi profesional guru sangatlah berpengaruh terhadap motivasi, hai ini sesuai dengan penelitian Nurlaila 2009 yang menyatakan bahwa persepsi siswa
mengenai kompetensi profesional guru berpengaruh terhadap motivasi belajar dengan nilai koefisien 0,368.
4.2.3 Pengaruh Kesiapan Belajar Terhadap Motivasi Belajar H
3
Kesiapan belajar merupakan kemampuan seseorang untuk mendapatkan keuntungan dari pengalaman yang ia temukan. Jika siswa memiliki kesiapan
belajar yang baik maka dapat dikatakan siswa juga memiliki motivasi dalam diri untuk belajar. Dalam penelitian ini hipotesis 3 H
3
diterima dan signifikan, hal ini berarti ada pengaruh kesiapan belajar terhadap motivasi belajar.
Siswa yang memiliki kesiapan belajar yang baik akan menimbulkan motivasi belajar yang tinggi dalam diri siswa. Kesiapan belajar adalah suatu
kondisi pada saat siswa siap untuk menerima informasi yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Siswa yang memiliki kesiapan belajar yang baik biasanya
memiliki minat atau ketertarikan terhadap mata pelajaran yang dipelajarinya. Jika siswa sudah memiliki minat terhadap apa yang akan dipelajarinya, maka akan
timbul motivasi untuk mencapai prestasi belajar yang optimal. Menurut Djamarah 2002 kesiapan belajar berkaitan dengan kemampuan
menempatkan diri dan berorientasi untuk bertindak terkait dengan aktivitas belajar. Kesiapan belajar siswa juga berkaitan dengan motivasi belajar dalam diri siswa.
Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi maka dia akan siap untuk mengikuti
proses pembelajaran. Dimyati 2009:97 menyebutkan ada beberapa unsur yang dapat mempengaruhi motivasi belajar diantaranya, cita-cita atau aspirasi siswa,
kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa. Kesiapan belajar termasuk kedalam unsur yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu kondisi siswa.
Jika seorang siswa memiliki kondisi jasmani dan rohani yang baik maka siswa akan merasa siap untuk mengikuti proses pembelajaran. Hal ini sejalan dengan
penelitian Novita 2012 yang menyatakan bahwa kesiapan belajar berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajar.
4.2.4 Pengaruh Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar H