Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama mengikuti proses kegiatan belajar mengajar dalam jangka waktu tertentu dan umumnya prestasi belajar berbentuk pemberian nilai angka dari guru kepada siswa yang menunjukkan sejauh mana kemampuan siswa menguasai materi pelajaran. Prestasi belajar dinilai dari ranah afektif, kognitif dan psikomotor yang ditunjukkan dengan indikator – indikator berupa nilai rapor, indeks prestasi studi, angka kelulusan, dan lain-lain

2.1.4 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Ada banyak faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa, baik yang ada pada diri siswa itu sendiri maupun faktor yang berasal dari luar diri siswa. Menurut Dimyati 2009 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar meliputi sikap terhadap belajar, motivasi belajar, konsentrasi belajar, rasa percaya diri siswa, intelegensi, keberhasilan belajar, kebiasaan belajar, guru, sarana dan prasarana pembelajaran lingkungan sekolah, kurikulum, dan lain –lain. Sedangkan Slameto 2010:54-72 membedakan faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menjadi dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor yang berasal dari dalam diri individu atau faktor intern yang sedang belajar meliputi: 1 faktor jasmaniah yang terdiri dari faktor kesehatan dan cacat tubuh; 2 faktor psikologis yang terdiri dari intelegensi, perhatiaan, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan; dan 3 faktor kelelahan. Faktor intern yang pertama adalah faktor jasmaniah. faktor jasmaniah yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri dari dua yaitu faktor kesehatan dan cacat tubuh. Dalam faktor kesehatan dijelaskan bahwa sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagiannyabebas dari penyakit. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu. Agar seseorang dapat belajar dengan baik haruslah mengusahakan kesehatan badannya tetap terjamin. Keadaan cacat tubuh juga dapat mempengaruhi belajar. Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuhbadan. Siswa yang cacat hendaknya belajar pada lembaga pendidikan khusus. Faktor psikologis juga termasuk dalam faktor intern yang dapat mempengaruhi belajar. Faktor psikologi yang mempengaruhi belajar terdiri dari intelegensi, perhatiaan, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan. Untuk memberikan pengertian tentang intelegensi, Chaplin dalam Slameto 2010:55 merumuskannya sebagai The ability to meet and adapt to novel situations quickly and effectively, the ability to utilize abstract concepts effectively, the ability to grasprelationships and to learn quickly. Jadi intelegensi itu adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahuimenggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Selain intelegensi, perhatian juga termasuk dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Menurut Gazali dalam Slameto 2010:56 intelegensi adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu obyek bendahal atau sekumpulan objek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbullah kebosanan, sehingga ia tidak suka lagi belajar. Minat yang timbul dari diri siswa juga termasuk dalam faktor psikologis yang dapat mempengaruhi belajar. Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Faktor psikologis lain yang dapat mempengaruhi belajar adalah bakat atau aptitude. Menurut Hilgard dalam Slameto 2010:57 Bakat atau aptitude adalah the capacity to learn. Dengan kata lain bakat adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Jika bahan pelajaran yang dipelajari siswa sesuai dengan bakanya, maka hasil belajarnya lebih baik kerena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya itu. Dalam belajar diperlukan motivasi yang tinggi untuk mencapai tujuan. Di dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerakpendorongnya. Motif juga termasuk kedalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar. Kematangan seorang siswa juga dapat mempengaruhi belajar. Kematangan adalah suatu tingkatfase dalam pertumbuhan seseorang, di mana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Anak yang sudah siap matang belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Belajar akan lebih berhasil jika anak sudah siap matang. Jadi kemajuan baru untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar. Faktor psikologis lain yang dapat mempengaruhi belajar menurut Slameto adalah Kesiapan. Kesiapan atau readiness menurut Jamies Drever dalam Slameto 2010:59 adalah Preparedness to respond or react. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi response atau bereaksi. Kesiapan ini perlu diperhatikan dalam proses belajar, karena jika siswa belajar dan padanya sudah ada kesiapan, maka hasil belajarnya akan lebih baik. Faktor intern lain yang dapat mempengaruhi belajar adalah faktor kelelahan. Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani bersifat psikis. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah lunglainya tubuh dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang. Agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya. Sedangkan faktor yang berasal dari luar diri individu atau faktor ekstern yang mempengaruhi belajar meliputi: 1 faktor keluarga yang terdiri dari cara orangtua mendidik anak, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan akuntansi keluarga, dan lainnya; 2 faktor sekolah yang terdiri dari metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah; 3 faktor masyarakat yang terdiri dari kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, bentuk kehidupan masyarakat. Faktor keluarga merupakan faktor ekstern yang dapat mempengaruhi belajar dan mempunyai peranan yang sangat penting. Hal tersebut dikarenakan pendidikan anak yang paling banyak diterima anak adalah pendidikan dari keluarga. Keluarga dapat mempengaruhi belajar siswa melalui cara orang tua mendidik, suasana rumah, relasi antar keluarga, kondisi ekonomi, latar belakang kebudayaan, dan pengertian orang tua. Faktor ekstern lain yang dapat mempengaruhi belajar adalah faktor sekolah. Faktor sekolah yang dapat mempengaruhi belajar siswa terdiri dari: metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. Faktor masyarakat juga dapat mempengaruhi belajar, faktor masyarakat ini termasuk dalam faktor eksternfaktor yang berasal dari luar individu yang dapat mempengaruhi belajar. Faktor masyarakat yang mempengaruhi belajar meliputi: kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat. Kegiatan siswa dalam masyarakat dapat menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi jika siswa ambil bagian dalam kegiatan masyarakat yang terlalu banyak, belajarnya akan terganggu, lebih-lebih jika tidak bijaksana dalam mengatur waktunya. Dalam belajar siswa juga menggunakan mass media sebagai sumber pembelajaran. mass media diantaranya meliputi: bioskop, radio, TV, surat kabar, majalah, buku-buku, komik dan lain-lain. Mass media yang baik memberi pengaruh yang baik terhadap siswa dan juga terhadap belajarnya. Sebaliknya mass media yang jelek juga berpengaruh jelek terhadap siswa. Teman bergaul juga dapat mempengaruhi siswa dalam hal belajar. Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka perlulah diusahakan agar siswa memiliki teman bergaul yang baik dan pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua dan pendidik harus cukup bijaksana. Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar, pejudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan berpengaruh jelek kepada anak siswa yang berada di situ.

2.1.5 Prestasi Belajar Ekonomiakuntansi

Dokumen yang terkait

Al-Alaqoh Baina Kafa'ah Mudarrid Asy-Syaksiah Wa Dawaafi' Thullab Ila Ta'allum Lughah Arabiyah Bi Madrasah "Islamiyah" Al-Muthawasitoh Ciputat

0 5 103

Hubungan antara kompetensi profesional guru dengan ptrestasi belajar siswa : studi korelasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Legok-Tangerang

0 13 80

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU, KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, FASILITAS BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMIAKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA

1 16 209

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DALAM MENERIMA PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DALAM MENERIMA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP MUH

0 1 18

“PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajar

0 0 20

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajara

0 0 15

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas Xi Ips Sma Muhammadiyah 1 Sura

0 0 17

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Dan Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Siswa Kela

0 0 17

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X SMK N I Banyudono TAhun Aj

0 0 15

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 186