Fungsi dan Bentuk-bentuk Motivasi Belajar

2.6.3 Fungsi dan Bentuk-bentuk Motivasi Belajar

Menurut Sardiman 2008:85 bahwa hasil belajar akan optimal jika terdapat motivasi, sehingga dapat dijelaskan fungsi motivasi disini adalah sebagai berikut: a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. b. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Disamping fungsi-fungsi diatas, motivasi dapat juga berfungsi sebagai pendorong usaha dalam pencapaian prestasi. Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi belajar disekolah. Menurut Sardiman 2008:91 untuk menumbuhkan motivasi belajar dilakukan dengan cara memberi angka, memberi hadiah, menumbuhkan persaingan atau kompetisi, menumbuhkan ego involvment, memberi ulangan, memberitahukan hasil ulangan kepada siswa, memberikan pujian dan hukuman, menumbuhkan hasrat untuk belajar, menumbuhkan minat siswa, dan merumuskan tujuan yang akan dicapai Memberi angka merupakan salah satu cara untuk meningkatkan motivasi yaitu dengan memberi nilaiangka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya. Banyak siswa, yang utama justru untuk mencapai angka atau nilai yang baik sehingga siswa biasanya yang dikejar adalah nilai ulangan atau nilai pada rapot agar nilainya baik-baik. Angka-angka yang baik itu bagi siswa merupakan motivasi yang kuat. Selain dengan memberi angka, pemberian hadiah juga dapat meningkatkan motivasi siswa. hadiah dapat membuat seorang siswa agar memperoleh nilai yang baik, dengan adanya hadiah anak dapat terpacu untuk mendapat hadiahnya. Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah selalu demikian. Karena hadiah untuk suatu pekerjaan, mungkin tidak akan menarik seseorang yang tidak senang atau tidak berbakat untuk suatu pekerjaan tersebut. Saingan dan kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong belajar siswa. Persaingan, baik persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Menumbuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan pentingnya tugasdan menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk motivasi yang cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk mencapai prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya. Cara untuk meningkatkan motivasi ini disebut juga dengan Ego-involvement. Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada ulangan. Oleh karena itu, memberi ulangan ini juga merupakan sarana motivasi. Tetapi yang harus diingat guru, jangan terlalu sering karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas. Dalam hal ini guru juga harus terbuka jika akan ada ulangan. Setelah diadakan ulangan, guru sebaiknya memberitahukan hasil pekerjaan kepada siswa. Hal tersebut dapat dijadikan cara untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Jika siswa mengetahui terjadi hasil pekerjaannya terjadi kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin mengetahui bahwa grafik belajar meningkat, maka ada motivasi pada diri siswa untuk terus belajar, dengan harapan hasilnya terus meningkat. Guru juga sebaiknya memberikan pujian dan hukuman yang sesuai kepada siswa. Pujian, adalah reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Supaya pujian ini merupakan motivasi, pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan membentuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri. Selain pujian guru juga dapat memberikan hukuman. Hukuman adalah reinforcement yang negatif tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman. Cara lain untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah dengan meningkatkan hasrat untuk belajar. Jika ada hasrat untuk belajar berarti dalam diri anak didik itu ada motivasi untuk belajar, sehingga sudah barang tentu hasilnya akan lebih baik. Jika siswa memiliki hasrat belajar yang tinggi maka siswa akan belajar dengan kemauan sendiri dan akan menimbulkan minat untuk belajar tanpa adanya paksaan dari orangtua maupun guru. Salah satu alat atau cara meningkatkan motivasi yang penting adalah adanya tujuan yang diakui dan diterima baik oleh siswa. Sebab dengan memahami tujuan yang harus dicapai, karena dirasa sangat berguna dan menguntungkan, maka akan timbul gairah untuk terus belajar Dari penjelasan berdasarkan ciri-ciri motivasi tersebut maka indikator motivasi belajar adalah: Tekun menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, menunjukkan minat terhadap mata pelajaran, senang mencari dan memecahkan soal-soal.

2.7 Hasil Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Al-Alaqoh Baina Kafa'ah Mudarrid Asy-Syaksiah Wa Dawaafi' Thullab Ila Ta'allum Lughah Arabiyah Bi Madrasah "Islamiyah" Al-Muthawasitoh Ciputat

0 5 103

Hubungan antara kompetensi profesional guru dengan ptrestasi belajar siswa : studi korelasi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Legok-Tangerang

0 13 80

PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU, KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, FASILITAS BELAJAR DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMIAKUNTANSI SISWA KELAS XI IPS SMA

1 16 209

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DALAM MENERIMA PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR DALAM MENERIMA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII DI SMP MUH

0 1 18

“PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajar

0 0 20

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Ekonomi Pada Siswa Kelas Xi Ips Sma Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Ajara

0 0 15

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI Pengaruh Motivasi Belajar Dan Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas Xi Ips Sma Muhammadiyah 1 Sura

0 0 17

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Persepsi Siswa Mengenai Kompetensi Guru Dan Penggunaan Media Pembelajaran Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi Siswa Kela

0 0 17

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA pengaruh Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi Belajar Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X SMK N I Banyudono TAhun Aj

0 0 15

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, DISIPLIN BELAJAR, DAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

0 0 186