MB2; menunjukkan minat terhadap mata pelajaran MB3; senang mencari dan memecahkan soal MB4 secara nyata membentuk variabel motivasi belajar.
4.1.4. Analisis Structural Equation Modeling SEM
Analisis structural equation modeling digunakan untuk mengetahui hubungan struktural antara variabel yang diteliti. Hasil diagram jalur dapat dilihat
pada Gambar 4.5. Hubungan struktural antar variabelnya dilihat dari diagram jalur yang diperoleh dari output program AMOS 18 dan diuji kesesuaiannya dengan
goodness-of-fit index. Nilai chi square sebesar 121,719 dengan probability 0,209 0,05, sehingga hipotesis nihil diterima yang berarti tidak terdapat perbedaan antara
matrik kovarian sampel dengan matrik kovarian populasi yang diestimasi. Dengan kata lain model analisis SEM ini sesuai dengan data. Disamping itu juga
ditunjukkan dari nilai GFI sebesar 0,908 0,900, nilai CFI sebesar 0,987 dan nilai TLI sebesar 0,985. Salah satu syarat dalam pengujian hubungan kausal adalah
masing-masing variabel konstruk eksogen atau independennya tidak berkorelasi pada tingkat serius 0,9 satu sama lain. Dalam penelitian ini sebagai variabel
independennya yaitu persepsi siswa mengenai kompetensi kepribadian guru KK, persepsi siswa mengenai kompetensi profesional guru KP dan kesiapan belajar
KB. Nilai korelasi KK dan KP adalah 0,32, nilai korelasi KP dan KB adalah 0,26, nilai korelasi KK dan KB adalah 0,28.
Gambar 4. 5 Hasil Analisis SEM Full Model
Dari analisis jalur Gambar 4.5 maka diperoleh model struktural sebagai berikut:
1. MB = 0,22 KK + 0,25 KP+ 0,23 KB Model tersebut bermakna bahwa apabila setiap terjadi kenaikan satu
satuan persepsi siswa mengenai persepsi siswa mengenai kompetensi kepribadian guru KK diikuti kenaikan motivasi belajar MB sebesar 0,22,
dan setiap terjadi kenaikan satu satuan persepsi siswa mengenai persepsi siswa
mengenai kompetensi profesional guru KP diikuti kenaikan motivasi belajar MB sebesar 0,25, serta setiap terjadi kenaikan satu satuan kesiapan belajar
KB akan diikuti kenaikan motivasi belajar MB sebesar 0,23. 2. PB = 0,22 KK + 0,23 KP+ 0,18 KB + MB 0,20
Model tersebut menunjukkan bahwa apabila terjadi kenaikan satu satuan satu satuan persepsi siswa mengenai kompetensi kepribadian guru KK
diikuti kenaikan prestasi belajar PB sebesar 0,22, setiap terjadi kenaikan satu satuan persepsi siswa mengenai kompetensi profesional guru KP
diikuti kenaikan prestasi belajar PB sebesar 0,23, dan setiap terjadi kenaikan satu satuan kesiapan belajar KB akan diikuti kenaikan prestasi belajar PB
sebesar 0,18, serta setiap terjadi kenaikan satu satuan motivasi belajar MB akan diikuti kenaikan prestasi belajar PB sebesar 0,20.
4.1.5. Uji Hipotesis