Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan pengajaran, bimbingan dan latihan baik di sekolah dan di luar sekolah yang bertujuan untuk memberikan kecakapan hidup bagi peserta didik mampu memainkan peranannya dalam kehidupan dimasa sekarang dan masa yang akan datang Hamalik, 2013:2. Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi kompetensi peserta didik Trianto, 2011: 1. Salah satu usaha nyata untuk mewujudkan pendidikan yang optimal adalah melalui pembelajaran di sekolah. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal, karena di sekolah dilaksanakan serangkaian kegiatan pendidikan terencana dan terorganisasi termasuk kegiatan pembelajaran di kelas. Kegiatan pembelajaran yang baik bukan saja terfokus pada hasil yang dicapai peserta didik, melainkan proses belajar mengajarnya juga mampu memberikan pemahaman yang baik, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu serta dapat memberikan perubahan perilaku dan mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka Suprihatin, 2014. Begitu pula dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah di sekolah, selain untuk menghasilkan generasi yang cerdas, diharapkan menghasilkan generasi yang bermoral, berkepribadian dan mengenal sejarah bangsanya melalui pembelajaran sejarah. Namun dalam kenyataannya, hasil penelitian dari Suryadi 2012:79 menunjukkan bahwa terdapat problematika dalam pembelajaran sejarah yang diklasifikasikan sebagai berikut : pertama, marginalisasi pembelajaran sejarah oleh pemerintah dalam struktur kurikulum dan marginalisasi oleh masyarakat; kedua, terkait materi pembelajaran sejarah; ketiga, terkait kompetensi guru sejarah yang kurang memadai. Permasalahan dalam pembelajaran sejarah muncul karena: 1 terkait marginalisasi pembelajaran sejarah oleh pemerintah, Wasino dalam Suryadi 2012:80 menjelaskan bahwa sistem pendidikan di Indonesia memang cenderung mementingkan pelajaran tertentu terutama yang ujikan secara nasional. Imbas dari tidak diujikan secara nasional maka otomatis muncul persepsi baik dari siswa, sekolah maupun masyarakat bahwa pembelajaran sejarah adalah sesuatu yang kurang penting karenanya sering disepelekan ketika diajarkan di sekolah, 2 adanya paradigma berpikir bahwa belajar sejarah sebatas pada hafalan tanggal, nama dan tokoh pada masa lalu sehingga siswa tidak tertarik mengikuti pelajaran sejarah di sekolah, 3 model pembelajaran sejarah yang digunakan guru kurang menantang daya intelektual peserta didik karena mata pelajaran sejarah diajarkan dengan satu metode andalan ceramah, sehingga sejarah identik dengan ceramah, seolah-olah pembelajaran sejarah mentabukan inovasi dalam desain pembelajaran. Kondisi tersebut juga masih ditemukan di SMA Negeri 1 Gubug, dimana dalam pelaksanaan pembelajaran sejarah minat belajar siswa kelas X masih cukup rendah. Rendahnya minat belajar siswa terlihat dari ketidaktertarikan siswa selama proses pembelajaran. Guru sejarah kelas X SMA Negeri 1 Gubug ibu Dra. Maria Sri Gunarti mengatakan bahwa saat mengumpulkan tugas harian ada beberapa siswa yang tidak mengumpulkan, seringkali siswa juga tidak tepat waktu dalam mengumpulkan tugas, ketika mengerjakan soal kadangkala siswa saling mencontek, dan siswa sering mengantuk ketika mengikuti pembelajaran sejarah terutama pada jam-jam siang. Hal ini didukung pendapat dari Sheila Raditya salah satu siswa kelas X MIA 5 SMA Negeri 1 Gubug yang mengatakan bahwa ia tidak suka mengikuti pembelajaran sejarah, karena selama pembelajaran sejarah guru hanya ceramah dan meminta siswa mengerjakan soal-soal yang ada di LKS. Melihat permasalahan yang muncul dalam pembelajaran sejarah yang dipaparkan di atas dapat digarisbawahi bahwa pelaksanaan pembelajaran sejarah di sekolah belum dapat berlangsung dengan optimal, sehingga tujuan dari pembelajaran sejarah tidak dapat terlaksana dengan baik yang sesuai dengan harapan. Permasalahan dalam pembelajaran sejarah perlu segera ditangani sebab apabila tidak segera dilakukan perbaikan pembelajaran sejarah tidak akan pernah mengalami kemajuan. Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh guru untuk mengatasi permasalahan di atas adalah dengan menarik minat siswa untuk mempelajari sejarah melalui penggunaan metode pembelajaran sejarah yang bervariasi yang berpusat pada siswa. Selain itu, guru dapat memilih satu dari sekian banyak model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran sejarah Purnomo, 2012:4. Model pembelajaran yang juga dapat dikembangkan dalam pembelajaran sejarah adalah model Project-Based Learning. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Syaifudin 2013 yang menunjukkan bahwa model pembelajaran berbasis proyek efektif meningkatkan minat belajar dan hasil belajar siswa. Model pembelajaran berbasis proyek ini merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif dalam merancang tujuan pembelajaran untuk menghasilkan produk atau proyek yang nyata, sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa. Hasil penelitian lain dari Dewi, Garminah dan Pudjawan 2012 menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis proyek berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa dibandingkan dengan model konvensional. Meningkatnya hasil belajar siswa akan mendorong peningkatan minat belajar siswa pula, karena dalam pelaksanaan model Project-Based Learning dapat membangun kamandirian dan kreativitas siswa. Selain itu, Sutirman 2013 berpendapat melalui pembelajaran berbasis proyek siswa dilatih untuk terbiasa bertanggungjawab mewujudkan apa yang telah direncanakan sesuai dengan minat dan kemampuannya. Menurut Thomas dalam Ngalimun 2013:190 Fokus pembelajaran dalam model Project-Based Learning adalah terletak pada prinsip-prinsip dan konsep- konsep inti dari suatu disiplin ilmu, melibatkan siswa dalam investigasi pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna yang lain, memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri dalam mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri, serta target utamanya adalah untuk menghasilkan produk yang nyata. Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang sangat besar untuk memberi pengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa. Project-Based Learning merupakan suatu model yang cocok untuk pendidikan yang merespon isu-isu peningkatan kualitas pendidikan. Berbeda dengan model-model pembelajaran tradisional yang umumnya bercirikan praktik kelas yang berdurasi pendek dan aktivitas pembelajaran berpusat pada guru, model Project-Based Learning menekankan kegiatan belajar yang relatif berdurasi panjang, berpusat pada siswa, dan terintegrasi dengan praktik dan isu- isu dunia nyata. Penerapkan model pembelajaran seperti ini diharapkan dapat menarik minat belajar sejarah siswa. Berdasarkan pemaparan di atas, model Project Based Learning merupakan model pembelajaran yang efektif untuk diterapkan pada pembelajaran sejarah. Berkaitan dengan hal tersebut, maka peneliti mengadakan suatu penelitian dengan judul: “Pengaruh Implementasi Model Project-Based Learning terhadap Minat Belajar Sejarah Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Gubug Tahun Ajaran 20142015”.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X SMA TRI SUKSES NATAR TAHUN AJARAN 2013/2014

0 7 77

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SIDOMULYO TAHUN AJARAN 2014/2015

0 5 89

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

2 6 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

1 3 23

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA NEGERI 1 SIBORONGBORONG TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 25

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 3 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT-BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENYUNTING TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANAH JAWA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 3 26

PENGARUH MODEL PROJECT - BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KUALA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

3 35 24

PENDAHULUAN Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Problem Based Learning Dan Project Based Learning Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI TERMOKIMIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 8