mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam mengamalkan ajaran agamanya.
1.2 Menghayati keteladanan para pemimpin dalam toleransi antar umat beragama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
2.1 Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada zaman praaksara, Hindu-Buddha dan Islam.
2.3 Berlaku jujur dan bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran sejarah.
3.8 Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan islam di Indonesia.
4.8 Mengolah informasi mengenai proses masuk dan perkembangan kerajaan Islam dengan menerapkan cara berpikir kronologis, dan pengaruhnya
pada kehidupan
masyarakat Indonesia
masa kini
serta mengemukakannya dalam bentuk tulisan.
C. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Menunjukkan rasa syukur sebagai umat beragama 2. Menunjukkan nilai dan perilaku toleransi antar umat beragama dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. 3. Menerapkan perilaku kerjasama, tanggung jawab dan peduli terhadap
berbagai hasil budaya pada zaman Islam dan menunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Berlaku jujur dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran sejarah. 5. Bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran
sejarah. 6. Menganalisis proses kedatangan Islam di Nusantara dari berbagai teori.
7. Menyajikan informasi tentang jalur masuknya Islam di Nusantara dalam bentuk tulisan.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui diskusi, mengamati dan membaca referensi peserta didik mampu: 1. Bersyukur sebagai umat beragama
2. Bertoleransi antar umat beragama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bekerjasama, bertanggung jawab dan peduli terhadap berbagai hasil budaya pada zaman Islam dan menunjukkannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Jujur dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran sejarah. 5. Bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran
sejarah. 6. Memahami proses kedatangan Islam di Nusantara dari berbagai teori.
7. Membuat peta tentang jalur masuknya Islam di Nusantara.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Kedatangan Islam ke Nusantara Islam dan jaringan perdagangan antar pulau
Islam Masuk Istana Raja
F. PENDEKATAN, MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan pembelajaran : Saintific Model pembelajaran
: Project-Based Learning
Metode pembelajaran
: Diskusi, Proyek, dan Presentasi
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 6×45 menit
Pertemuan 1 2×45 menit Tahap Kegiatan
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu 1.
Kegiatan Pendahuluan
1.1 Guru memberikan salam, menanyakan
kabar siswa dan mengajak siswa untuk berdoa sebelum pelajaran di mulai.
1.2 Guru mempresensi siswa.
1.3 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.
1.4 Guru memberi motivasi siswa untuk
lebih berkonsentrasi
dalam proses
pembelajaran. 1 menit
5 menit 2 menit
2 menit
2. Kegiatan Inti 2.1 Peserta didik mendengarkan penjelasan
guru tentang
proses Project-Based
Learning dengan segala esensinya, yaitu:
1. Penyajian pertanyaan esensial 2. Membuat perencanaan
3. Menyusun penjadwalan 4. Pembuatan proyek dan monitoring
5. Melakukan penilaian 6. Evaluasi
2.2 Mengamati
Peserta didik mengamati gambar yang disajikan guru yaitu gambar peta
Indonesia, gambar kapal dagang Cina yang berlayar di Indonesia dan gambar
batu nisan dari Tralaya yang bercorak Islam.
2.3 Menanya
5 menit
2 menit
2 menit
Peserta didik bertanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan gambar yang
disajikan oleh guru.
2.4 Pembentukan Kelompok
Peserta didik dibagi menjadi 7 kelompok oleh guru.
2.5 Peserta
didik bergabung
dengan kelompoknya masing-masing dan tiap
kelompok mendapat kajian masing- masing, yaitu:
1. Jalur masuknya Islam di Sumatera 2. Jalur masuknya Islam di Jawa
3. Jalur masuknya Islam di Sulawesi 4. Jalur masuknya Islam di Borneo
5. Jalur masuknya Islam di Maluku 6. Jalur masuknya Islam di Irian
7. Jalur masuknya Islam di Nusa Tenggara.
2.6 Penyajian pertanyaan esensial
Peserta didik menyimak pertanyaan esensial yang disajikan guru, yaitu:
Bagaimana cara menyampaikan kepada masyarakat
agar mereka
mudah memahami jalur masuknya Islam ke
Nusantara ?
2.7 Mengumpulkan Informasi
a Peserta didik
mencari referensi
tentang permasalahan yang diajukan guru di buku, internet, artikel, atau
sumber lainnya.
b Peserta didik mempelajari materi 3 menit
2 menit
5 menit
10 menit
5 menit
tentang kedatangan
Islam di
Nusantara. 2.8
MengasosiasiMengolah Informasi a
Perencanaan
Peserta didik melakukan diskusi mengenai perencanaan pembuatan
proyek, mulai
dari desain
perencanaan proyek hingga cara pembuatan
proyek dengan
pendampingan guru. b
Penjadwalan
Peserta didik melakukan diskusi mengenai jadwal pembuatan proyek.
c Monitoring
Peserta didik dimonitoring guru dalam
pelaksanaan diskusi.
Monitoring meliputi: - Memberikan arahan
- Fasilitasi - Memberikan semangat
d Penilaian
Peserta didik dinilai oleh guru dalam proses diskusi mengenai perencanaan
pembuatan proyek. Penilaian pada tahap ini meliputi:
- Persiapan pembuatan proyek
- Penentuan langkah-langkah
pembuatan proyek - Penentuan jadwal pembuatan
proyek - Pembagian
tugas dalam
1 menit
5 menit
1 menit
1 menit
pembuatan proyek
2.9 Membangun Networking
a Evaluasi
- Masing-masing kelompok
mempresentasikan mengenai
perencanaan proyek yang akan dibuat dalam rangka menjawab
permasalahan yang diidentifikasi.
- Peserta didik lain menanggapi apa yang disampaikan kelompok
yang melakukan presentasi.
- Guru merefleksi hasil presentasi
peserta didik.
25 menit
3. Kegiatan
Penutup 3.1
Peserta didik bersama guru membuat
kesimpulan pelajaran mengenai rencana pembuatan proyek.
3.2 Guru menyampaikan informasi kepada
peserta didik untuk mempersiapkan alat dan bahan seperti kertas A3 dan alat tulis
lainnya yang
diperlukan untuk
pembuatan proyek, serta meminta siswa untuk mulai membuat proyek di rumah
dengan memahami konsep atau prinsip yang
terkait dengan
penyelesaian permasalahan.
5 menit
5 menit
Pertemuan 2 2×45 menit Tahap Kegiatan
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu 1.
Kegiatan Pendahuluan
1.1 Guru memberikan salam, menanyakan
kabar siswa dan mengajak siswa untuk 3 menit
berdoa sebelum pelajaran di mulai.
1.2 Guru mempresensi siswa.
1.3 Guru memberi motivasi siswa untuk
lebih berkonsentrasi
dalam proses
pembelajaran. 5 menit
2 menit
2. Kegiatan Inti
2.1 Peserta didik mendengarkan penjelasan
guru tentang kelanjutan pembuatan
proyek. 2.2
Peserta didik kembali bergabung dengan
kelompoknya masing-masing
untuk melanjutkan pembuatan proyek yang
telah buat sebelumnya. 2.3
Masing-masing
kelompok menginformasikan tentang sejauh apa
pembuatam proyeknya.
2.4 Mengamati
Peserta didik mengamati contoh-contoh gambar hasil proyek yang di buat dalam
pembelajaran dengan
menggunakan model Project-Based Learning, yang
sesuai dengan proyek yang dibuat siswa.
2.5 Menanya
Peserta didik bertanya tentang hal-hal yang berkaitan dengan gambar yang
ditayangkan oleh guru. 2.6
Mengumpulkan Informasi
Peserta didik
mempelajari cara
pembuatan proyek dari berbagai sumber untuk menyempurnakan hasil karya
proyeknya.
1 menit
1 menit
2 menit
1 menit
3 menit
5 menit
2.7 MengasosiasiMengolah Informasi
a Pembuatan Proyek
Kelompok melanjutkan pembuatan proyek atau karya dengan memahami
konsep atau prinsip yang terkait dengan penyelesaian permasalahan,
dengan berpedoman pada sumber-
sumber yang telah dikumpulkan. b
Monitoring
Peserta didik dimonitoring oleh guru dalam pembuatan proyek. Guru
memberikan arahan, fasilitasi dan memberikan semangat bagi siswa
untuk giat belajar dan mengerjakan proyek secara optimal. Hal ini
dilakukan agar pelaksanaan proyek sesuai dengan tahapan dan jadwal
yang telah disepakati.
c Penilaian
Peserta didik dinilai oleh guru dalam proses pembuatan proyek. Penilaian
pada tahap pelaksanaan pembuatan proyek ini meliputi:
- Kerjasama tim - Instrumenalat yang digunakan
- Efisiensi waktu - Penguasaan pembuatan proyek
2.8 Membangun Networking melakukan
presentasi a
Evaluasi i
2 atau 3 kelompok yang sudah
33 menit
1 menit
1 menit
20 menit
selesai membuat
proyek melakukan
presentasi hasil
proyek mereka
untuk menyelesaikan
permasalahan yang
diidentifikasi, disertai
dengan arahan dari guru. ii
Peserta
didik lainnya
menanggapi. iii
Guru melakukan
penilaian terhadap hasil proyek, yang
meliputi:
- Kualitas proyek
- Presentasi hasil proyek
1 menit
1 menit
3. Kegiatan
Penutup 3.1
Peserta didik bersama guru membuat
kesimpulan pelajaran mengenai beberapa hasil proyek yang sudah dipresentasikan.
3.2 Guru menyampaikan informasi kepada
siswa untuk melanjutkan pembuatan proyek bagi kelompok yang belum
selesai. 9 menit
1 menit
Pertemuan 3 Tahap Kegiatan
Kegiatan Pembelajaran Alokasi
Waktu 1.
Kegiatan Pendahuluan
1.1 Guru memberikan salam, menanyakan
kabar siswa dan mengajak siswa untuk berdoa sebelum pelajaran di mulai.
1.2 Guru mempresensi siswa.
1.3 Guru memberi motivasi siswa untuk
lebih berkonsentrasi
dalam proses
pembelajaran. 3 menit
5 menit
2 menit
2. Kegiatan Inti 2.1 Peserta didik mendengarkan penjelasan
guru mengenai tindak
lanjut dari
presentasi hasil proyek dari kelompok- kelompok
yang belum
melakukan
presentasi pada pertemuan yang lalu. 2.2
Peserta didik kembali bergabung dengan kelompoknya masing-masing.
2.3 Mengamati
Peserta didik
mengamati langkah-
langkah presentasi yang disajikan guru.
2.4 Menanya
Peserta didik bertanya tentang hal-hal yang
berkaitan dengan
apa yang
dijelaskan guru yang masih belum dipahami oleh peserta didik.
2.5 Mengumpulkan Informasi
Peserta didik mempelajari hal-hal yang
akan disampaikan dalam presentasi. 2.6
MengasosiasiMengolah Informasi dan Membangun
Networking a
Evaluasi
Masing-masing kelompok
yang belum melakukan presentasi pada
pertemuan lalu, mempresentasikan hasil proyeknya di depan kelas dan
peserta didik yang lain menanggapi.
b Penilaian
Guru melakukan penilaian terhadap hasil proyek yang dibuat peserta
2 menit
1 menit
1 menit
1 menit
10 menit
20 menit
1 menit
didik berupa laporan proyek yang meliputi:
- Kualitas proyek - Presentasi hasil proyek
c Guru merefleksi hasil presentasi dari
masing-masing kelompok.
4 menit
3. Kegiatan
Penutup 3.1
Penggabungan
peta perpulau
agar menjadi satu kesatuan Nusantara.
3.2 Peserta didik bersama guru membuat
kesimpulan pelajaran.
3.3 Peserta
didik diajak
merenungkan manfaat dari kegiatan pembelajaran.
3.4 Guru memberikan penghargaan kepada
peserta didik
yang aktif
serta mengucapkan terimakasih kepada siswa.
30 menit
5 menit
4 menit
1 menit
H. SUMBER DAN MEDIA
Sumber :
Hapsari, Ratna. M. Adil. 2014. Sejarah Indonesia untuk SMAMA Kelas X. Jakarta: Erlangga
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Sejarah Indonesia kelas X Semester 2. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia. Medianya
: -
Laptop - kertas A3
- Gambar
- sterofom
I. PENILAIAN
1. Sikap Spiritual
No Nama Siswa
Sikap Spiritual Total Skor
Mensyukuri 1-4
1 2
3 Keterangan:
Sikap Spiritual
Indikator sikap spiritual “mensyukuri”: - Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran.
- Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut.
- Mengucapkan syukur setelah pembelajaran selesai - Menjaga lingkungan hidup di sekolah.
Rubrik pemberian skor: - 4 = jika siswa melakukan semua kegiatan tersebut
- 3 = jika siswa melakukan 3 empat kegiatan tersebut - 2 = jika siswa melakukan 2 empat kegiatan tersebut
- 1 = jika siswa melakukan salah satu empat kegiatan tersebut.
2. Sikap Sosial
No Nama
Ker jasam
a
Disi p
li n
T an
ggu n
g jaw
ab Jumlah
score
1 2
3 Skala skor : 1-4
Rubrik penilaian sikap:
Aspek Sikap Nilai Rubrik
Kerjasama
4 Peduli, mau membantu, ramah, dan menghargai
sesama dalam melakukan tugas.
3 Cukup peduli dan saling membantu sesama dalam
melakukan tugas.
2 Kurang peduli kepada sesama dalam melakukan
tugas.
1 Tidak peduli kepada sesama dalam melakukan
tugas.
Disiplin
4 Sangat disiplin dan serius dalam menyelesaikan
tugas. 3
cukup disiplin dalam menyelesaikan tugas. 2
Kurang disiplin dalam menyelesaikan tugas. 1
Tidak disiplin dalam menyelesaikan tugas.
Tanggung jawab
4 Melakukan tugas dengan sangat baik dan tepat
waktu.
3 Berupaya melakukan tugas dengan baik, tapi
belum maksimal.
2 Kurang serius dalam menyelesaikan tugas dan
tidak berupaya secara maksimal.
1 Tidak serius dalam menyelesaikan tugas dan
melalaikan tugas yang diberikan.
3. Pengetahuan
No Nama
Penguasaan Materi
1-4 Jumlah Score
1 2
3 Rentang nilai 1-4
Rubrik pemberian skor: 4
= jika peserta didik sangat mampu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan berkreasi
terhadap materi yang diajarkan. 3
= jika peserta didik cukup mampu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan berkreasi
terhadap materi yang diajarkan. 2
= jika peserta didik kurang mampu mampu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan berkreasi
terhadap materi yang diajarkan. 1
= jika peserta didik tidak mampu mengingat, memahami, mengaplikasikan, menganalisis, mengevaluasi, dan berkreasi
terhadap materi yang diajarkan.
4. Keterampilan
No Nama
Perencanaan 1-4
Pengerjaan Proyek
1-4 Laporan
Proyek 1-4
Jumlah Skor
1 2
3 Skor penilaian menggunakan skala 1-4
1 = kurang 2 = cukup
3 = baik 4 = amat baik
5. Diskusi Kelompok
No Nama Mengkomu
nikasikan 1-4
Mendengar kan
1-4 Berargumen
tasi 1-4
Berkontri busi
1-4 Jumlah
Skor
1 2
3
a. Kemampuan mengomunikasikan adalah kemampuan peserta
didik untuk mengungkapkan atau menyampaikan ide atau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif.
b. Kemampuan mendengarkan
dipahami sebagai
kemampuan peserta didik untuk tidak menyela, memotong, atau menginterupsi
pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan gagasannya.
c. Kemampuan berargumentasi
menunjukkan kemampuan
peserta didik dalam mengemukakan argumentasi logis ketika ada pihak yang bertanya atau mempertanyakan gagasannya.
d. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai
kemampuan peserta didik memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke penarikan kesimpulan termasuk di
dalamnya menghargai perbedaan pendapat.
e. Skor rentang antara 1 – 4
4 = Kurang 2. = Cukup
3. = Baik 4. = Amat Baik.
6. Presentasi Proyek
No Nama Menjelaskan
1-4 memvisua
lisasikan 1-4
Merespon 1-4
Jumlah Skor
1 2
3
Menjelaskan adalah kemampuan peserta didik untuk menyampaikan
dan menguraikan hal-hal penting yang sesuai dengan permasalahan
dengan cara dan bahasa yang baik. Memvisualisasikan adalah kemampuan peserta didik untuk
menggambarkan hal-hal yang disampaikan dalam presentasi dengan
cara yang baik dan sesuai. Merespon adalah kemampuan peserta didik untuk menjawab
berbagai pertanyaan dan sanggahan dengan cara yang baik dan
dengan jawaban yang sesuai. Skor rentang antara 1
– 4
1 = Kurang 2 = Cukup
3 = Baik 4 = Amat Baik.
Gubug, April 2015 Mengetahui,
Guru Mapel Sejarah Peneliti
Dra. Maria Sri Gunarti Widowati
NIP. 196005171986092001 NIM. 3101411082
Langkah-langkah model Project-Based Learning
Langkah-langkah model Project-Based Learning Pertemuan 1 1.
Penyajian Pertanyaan Esensial, pada nomor 2.6
Pada tahap ini peserta didik dihadapkan pada pertanyaan esensial yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Hal ini dilakukan untuk merangsang peserta didik
agar mampu membuat proyek untuk menyelesaikan permasalahan yang sesuai dengan pertanyaan yang disajikan. Pertanyaan esensial tersebut yaitu:
Bagaimana strategi yang harus dilakukan untuk melestarikan hasil-hasil akulturasi budaya islam di Indonesia agar tidak dilupakan oleh masyarakat ?
2. Perencanaan, pada nomor 2.8 point a
Pada tahap ini peserta didik melakukan diskusi untuk membuat perencanaan mengenai proyek apa yang akan dibuat. Pada tahap ini peserta didik juga
mendiskusikan persiapan pembuatan proyek, desain proyek, dan langkah-langkah pembuatan proyek.
3. Penjadwalan, pada nomor 2.8 point b
Pada tahap ini peserta didik melakukan diskusi untuk menyusun jadwal pembuatan proyek. Jadwal pembuatan proyek ini dibuat mulai dari persiapan
pembuatan proyek sampai penyelesaian pembuatan proyek, sehingga pembuatan proyek bisa selesai tepat waktu.
4. Monitoring, pada nomor 2.8 point c
Saat melakukan diskusi untuk membuat perencanaan dan penjadwalan proyek, peserta didik dimonitoring oleh guru. Hal ini dilakukan agar diskusi dapat
berjalan dengan baik, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Kegiatan monitoring tersebut meliputi: pemberian arahan, fasilitasi, dan pemberian
semangat kepada peserta didik.
5. Penilaian, pada nomor 2.8 point d
Pada tahap ini guru melakukan penilaian terhadap peserta didik saat melakukan diskusi mengenai perencanaan pembuatan proyek. Penilaian pada tahap ini
meliputi: a. Persiapan pembuatan proyek
b. Penentuan langkah-langkah pembuatan proyek
c. Penentuan jadwal pembuatan proyek d. Pembagian tugas dalam pembuatan proyek.
6. Evaluasi, pada 2.9 point a
Pada tahap ini peserta didik bersama guru melakukan evaluasi. Evaluasi ini dilakukan peserta didik dengan melakukan presentasi mengenai perencanaan
pembuatan proyek. Pada tahap ini guru juga ikut mendampingi dan memberikan pengarahan kepada peserta didik apabila terdapat kekurangan terhadap apa yang
disampaikan peserta didik mengenai perencanaan pembuatan proyek.
Langkah-langkah model Project-Based Learning Pertemuan 2 1.
Pembuatan proyek, pada nomor 2.6 point a
Pada tahap ini peserta didik membuat proyek. Pembuatan proyek disini adalah untuk melanjutkan pembuatan proyek yang telah dilakukan peserta didik
sebelumnya yaitu di rumah sesuai dengan kelompoknya masing-masing. Pembuatan proyek ini didasarkan pada perencanaan yang telah dibuat
sebelumnya.
2. Monitoring, pada nomor 2.6 point b
Pada tahap ini peserta didik dimonitoring oleh guru dalam pembuatan proyek. Guru memberikan arahan, fasilitasi dan memberikan semangat bagi siswa untuk
giat belajar dan mengerjakan proyek secara optimal. Arahan, fasilitasi dan pemberian semangat ini juga telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya saat
dilakukan instruksi untuk mulai membuat proyek di rumah, diantaranya dengan memberikan alat dan bahan untuk membuat proyek seperti kertas A3. Hal ini
dilakukan agar pelaksanaan proyek sesuai dengan tahapan dan jadwal yang telah disepakati, sehingga pembuatan proyek dapat selesai tepat waktu dan hasilnya
memuaskan.
3. Penilaian, pada nomor 2.6 point c
Pada tahap ini peserta didik dinilai oleh guru dalam proses pembuatan proyek. Penilaian pada tahap pelaksanaan pembuatan proyek ini meliputi:
- Kerjasama tim - Instrumenalat yang digunakan
- Efisiensi waktu - Penguasaan pembuatan proyek
4. Evaluasi, pada nomor 2.7 point a
Pada tahap ini peserta didik melakukan presentasi hasil proyek. Presentasi dilakukan oleh 2-3 kelompok awal. Saat kelompok melakukan presentasi, peserta
didik pada kelompok lainnya menanggapi. Presentasi ini meliputi pemaparan dari tahap perencanaan, pembuatan proyek, dan hasil dari proyek ini, sehingga dapat
memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan pada pertanyaan esensial yang telah disajikan di awal. Pada tahap ini guru juga melakukan penilaian
terhadap hasil proyek yang meliputi kualitas proyek dan tampilan presentasi hasil proyek.
Langkah-langkah model Project-Based Learning Pertemuan 3 1.
Evaluasi
Pada tahap ini masing-masing kelompok yang belum melakukan presentasi pada pertemuan sebelumnya, saat ini mempresentasikan hasil proyek yang telah dibuat
selama beberapa kali pertemuan. Presentasi ini meliputi pemaparan dari tahap perencanaan, pembuatan proyek, dan hasil dari proyek ini, sehingga dapat
memberikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan pada pertanyaan esensial yang telah disajikan di awal.
2. Penilaian
Pada tahap ini guru melakukan penilaian terhadap hasil proyek yang dibuat peserta didik berupa laporan proyek yang meliputi:
- Kualitas proyek - Tampilan presentasi hasil proyek
Penilaian dari
presentasi ini
meliputi kemampuan
menjelaskan, memvisualisasikan, dan kemampuan merespon terhadap berbagai pertanyaan
yang diajukan terkait hasil proyek yang dibuat peserta didik.
Ringkasan Materi
ISLAMISASI DAN SILANG BUDAYA DI NUSANTARA
Agama Islam lahir dan tumbuh di Mekkah, Saudi Arabia. Agama ini pertama kali diperkenalkan oleh Nabi Muhammad SAW, sekitar abad ke-7 M. Melalui
perjalanan yang panjang, agama ini kemudian berkembang dan ikut memengaruhi peradaban dunia.
Khadijah dan sahabat-sahabat Nabi seperti Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, dan Zaid bin Haritsah tercatat sebagai pemeluk pertama Islam. Sekitar tahun 613 M,
Nabi Muhammad menyebarkan agama Islam secara lebih terbuka. Tantangan terbesar datang dari suku Quraisy dan penduduk Mekkah, sebab ajaran Muhammad
dianggap menghancurkan agama asli Watsani serta kekasaan mereka atas Ka’bah.
Setelah 13 tahun Nabi Muhammad bersama pengikutnya memutuskan untuk pindah ke Yatzrib, yang kelak bernama Madinah. Peristiwa yang dikenal dengan nama
Hijrah ini kemudian digunakan sebagai awal penanggalan Islam. Di Madinah, Islam berkembang pesat. Untuk mendapatkan Mekkah, Nabi
Muhammad terpaksa terlibat serangkaian perang dengan orang-orang kafir di Mekkah. Pada tahun 630 M Nabi berhasil membebaskan kota Mekkah dari
kekuasaan kaum kafir. Pasca perang, orang-orang Quraisy dan penduduk Mekkah mulai memeluk agama Islam, dan Ka’bah menjadi kiblat ibadah umat islam. Hal ini
kemudian diikuti banyak suku lain yang berdiam di Jazirah Arab. Setelah nabi Muhammad wafat, kepemimpinannya digantikan oleh para
khalifah. Kedudukannya hanya sebagai pemimpin umat muslim dalam mengatur kehidupan, bukan mengganti posisi kenabian.Khalifah yang menggantikan Rasul
adalah Abu Bakar 632-634, ia diberi gelar As-Shidiq yang artinya dapat dipercaya. Kedua, Umar bin Khattab 634-644, ketiga Usman bin Affan 644-656, terakhir Ali
bin Abi Thalib 656-662. Setelah masa pemerintahan khulafaur Rasyidin umat Islam dipimpin oleh Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah.
a. Kedatangan Islam ke Nusantara
Terdapat berbagai pendapat mengenai proses masuknya Islam ke Kepulauan Indonesia, terutama perihal waktu dan tempat asalnya. Pertama,
sarjana-sarjana Barat kebanyakan dari Negeri Belanda mengatakan bahwa Islam yang masuk ke Kepulauan Indonesia berasal dari Gujarat sekitar abad ke-13 M
atau abadke-7 H. Pendapat ini mengasumsikan bahwa Gujarat terletak di India bagian barat, berdekatan dengan Laut Arab. Letaknya sangat strategis berada di
jalur perdagangan antara timur dan barat. Pedagang Arab yang bermahzab Syafi’i telah bermukim di Gujarat dan Malabar sejak awal tahun Hijriyah abad
ke-7 M. Orang yang menyebarkan Islam ke Indonesia menurut Pijnapel bukanlah dari orang Arab langsung, melainkan para pedagang Gujarat yang telah
memeluk Islam dan berdagang ke dunia Timur. Pendapat J. Pijnapel kemudian didukung oleh C. Snouck Hurgronye, dan J.P. Moquetta 1912. Kedua, Hoesein
Djajadiningrat mengatakan bahwa Islam yang masuk ke Indonesia berasal Persia Iran sekarang. Pendapatnya didasarkan pada kesamaan budaya dan tradisi yang
berkembang antara masyarakat Persia dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain:tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah
atas kematian Husein bin Ali, seperti yang berkembang dalam tradisi tabot di Pariaman di Sumatra Barat dan Bengkulu. Ketiga, Buya Hamka Haji Abdul
Malik Karim Amrullah mengatakan bahwa Islam berasal dari tanah kelahirannya,yaitu Arab atau Mesir. Proses ini berlangsung pada abad-abad
pertama Hijriah atau abad ke-7 M.Senada dengan pendapat Hamka, teori yang mengatakan bahwa Islam berasal dari Mekkah dikemukakan Anthony H. Johns.
Menurutnya, proses Islamisasi dilakukan oleh para musafir kaum pengembara yang datang ke Kepulauan Indonesia. Kaum ini biasanya mengembara dari satu
tempat ke tempat lainnya dengan motivasi hanya pengembangan agama Islam. Semua teori di atas bukan mengada ada, tetapi mungkin bisa saling melengkapi.
Sumber-sumber berita yang mengatakan Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 yaitu catatan sejarah kerajaan Cina, Catatan Chou Ku-Fei, dan berita
Jepang. Sumber-sumber berita yang mengatakan Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13 yaitu catatan perjalanan Marco Polo 1292 dan berita Ibn Battutah.
Saluran proses Islamisasi di Indonesia dilakukan melalui beberapa jalan, yaitu
Perdagangan Perkawinan
Pendidikan Tasawuf
Kesenian
Proses penyebaran Islam di Indonesia khususnya di Pulau Jawa tidak terlepas dari peranan para wali yang biasa disebut walisanga Sunan Ampel,
Sunan Maulana Malik Ibrahim, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Bonang, Sunan Muria, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Gunung Jati. Para wali bertindak
sebagai juru dakwah, penyebar dan perintis agama Islam. Selain sembilan orang wali yang dikenal, terdapat pada beberapa tokoh lokal yang berpengaruh
diantaranya adalah Syekh Abdul Muhyi, Syekh Siti Jenar, Syekh Lemah Abang, Sunan Geseng, Sunan Tembayat, Sunan Panggung.
Agama Islam tidak mengenal sistem pembagian masyarakat berdasarkan perbedaan kasta. Dalam ajaran agama Islam tidak dikenal adanya perbedaan
golongan dalam masyarakat. Setiap anggota masayarakat mempunyai kedudukan yang sama sebagai hamba Allah.
b. Islam dan Jaringan Perdagangan Antar pulau
Berdasarkan data arkeologis seperti prasasti-prasasti maupun data historis berupa berita-berita asing, kegiatan perdagangan di kepulauan Indonesia sudah
dimulai sejak abad pertama Masehi. Jalur-jalur pelayaran dan jaringan perdagangan Kerajaan Sriwijaya dengan negeri-negeri di Asia Tenggara, India,
dan Cina terutama berdasarkan berita-berita Cina. Demikian pula dari catatan- catatan sejarah Indonesia dan Malaya yang dihimpun dari sumber-sumber Cina
telah menunjukkan adanya jaringan-jaringan perdagangan antara kerajaan- kerajaan di Indonesia dengan berbagai negeri terutama dengan Cina. Kontak
dagang ini sudah berlangsung sejak abad pertama Masehi sampai dengan abad ke-16. Kemudian kapal-kapal dagang Arab juga sudah mulai berlayar ke wilayah
Asia Tenggara sejak permulaan abad ke-7. Dari literatur Arab banyak sumber berita tentang perjalanan mereka ke Asia Tenggara. Adanya jalur pelayaran
tersebut menyebabkan munculnya jaringan perdagangan dan pertumbuhan serta
perkembangan kota-kota pusat kesultanan dengan kota-kota bandarnya pada abad ke-13 sampai abad ke-18 misalnya, Samudra Pasai, Malaka, Bnda Aceh,
Jambi, Palembang, Siak Indrapura, Minangkabau, Demak, Cirebon, Bnaten, Ternate, Tidore, Goa-Tallo, Kutai, banjar, dan kota-kota lainnya.
Ditaklukkannya Malaka oleh Portugis pada 1511, dan usaha Portugis selanjutnya untuk menguasai lalu lintas di selat tersebut, mendorong para
pedagang untuk mengambil jalur alternatif, dengan melintasi semenanjung atau pantai barat Sumatra ke Selat Sunda. Pergeseran ini melahirkan pelabuhan
perantara yang baru, seperti Aceh, Patani, Pahang, Johor, Bnaten, Makassar dan lain sebagainya. Saat itu pelayaran di selat Malaka sering diganggu oleh bajak
laut. Perompakan laut sering terjadi pada jalur-jalur perdagangan yang ramai, tetapi kurang mendapat pengawasan oleh penguasa setempat. Kegiatan ini
dilakukan karena merosotnya keadaan politik dan mengganggu kewenangan pemerintahan yang berdaulat penuh atau kedaulatannya di bawah penguasa
kolonial. Akibat dari aktivitas bajak laut rute pelayaran perdagangan yang semula melalui Asia Barat ke Jawa lalu berubah melalui pesisir Sumatra dan
Sunda. Dari pelabuhan ini pula para pedagang singgah di pelabuhan Barus, Pariaman, dan Tiku.
Perdagangan pada
wilayah timur
kepualauan Indonesia
lebih terkonsentrasi pada perdagangan cengkih dan pala. Meningkatnya ekspor lada
dalam kancah perdagangan internasional, membuat pedagang nusantara mengambil alih peranan India sebagai pemasok utama bagi pasaran Eropa yang
berkembang dengan cepat. Kemunduran perdagangan dan kerajaan yang berada di daerah tepi pantai
disebabkan karena kemenangan militer ekonomi dari Belanda, dan munculnya kerajaan-kerajaan agraris di pedalaman yang tidak menaruh perhatian pada
perdagangan.
c. Islam Masuk Istana Raja
Awal pertumbuhan dan perkembangan kerajaan-kerajaan islam di Indonesia berpusat di beberapa daerah, seperti:
1. Kerajaan-kerajaan Islam di Sumatera - Kerajaan Samudra Pasai
- Kesultanan Aceh Darussalam - Kerajaan Islam di Riau
- Kerajaan Islam di Jambi - Kerajaan Islam di Sumsel
- Kerajaan Islam di Sumbar 2. Kerajaan-kerajaan Islam di Jawa
- Kerajaan Demak - Kerajaan Mataram Islam
- Kesultanan Banten - Kesultanan Cirebon
3. Kerajaan-kerajaan Islam di Kalimantan - Kerajaan Pontianak
- Kerajaan Banjar 4. Kerajaan-kerajaan Islam di Sulawesi
- Kerajaan Gowa Tallo - Kerajaan Wajo
5. Kerajaan-kerajaan Islam di Maluku Utara - Kerajaan Ternate
6. Kerajaan-kerajaan Islam di Papua 7. Kerajaan-kerajaan Islam di Nusa Tenggara
- Kerajaan Lombok dan Sumbawa
NUSANTARA
Sumber: Taufik Abdullah dan A.B Lapisan Kemendikbud, 2013 KAPAL DAGANG
Sumber: Taufik Abdullah dan A.B Lapisan Kemendikbud, 2013
BATU NISAN
Sumber: Kartodirdjo Kemendikbud, 2013
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP KELAS KONTROL
SMA : SMA Negeri 1 Gubug
Program : Wajib
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas : X
Semester : 2
Materi Pokok : Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara
Sub Materi : Menganalisis Kedatangan Islam di Nusantara
Alokasi Waktu : 6×45 Menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya 2. Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 3. Memahami, menerapkan,dan menjelaskan pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, serta
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR