2.4 Fungsi Minat dalam Belajar
Minat berfungsi sebagai pendorong keinginan seseorang, penguat hasrat dan sebagai penggerak dalam berbuat yang berasal dari dalam diri
seseorang untuk melakukan sesuatu dengan tujuan dan arah tingkah laku sehari-hari. Dari pandangan di atas jika dijabarkan minat ini memiliki
beberapa fungsi, yaitu: a mendorong manusia untuk berbuat, yaitu sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi; b menentukan
arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai dan; c menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
serasi guna mencapai tujuan.
Sehubungan dengan hal tersebut, The Liang Gie dalam Faqiir 2011 menyebutkan ada lima fungsi minat dalam belajar, yaitu: 1
minat melahirkan perhatian yang serta merta; perhatian yang serta merta terjadi secara spontan, bersifat wajar mudah bertahan dan tumbuh tanpa
pemakaian. 2 minat memudahkan tercapainya konsentrasi; minat memudahkan terciptanya konsentrasi dalam pikiran seorang siswa yaitu
pemusatan pikiran terhadap suatu pelajaran, tanpa minat maka konsentrasi terhadap pelajaran juga sulit di perkembangan dan di
pertahankan. 3 minat mencegah gangguan perhatian di luar; seseorang mudah terganggu perhatiannya atau sering mengalami pengalihan
perhatian dari pelajaran kepada suatu hal yang lain, kalau minat studinya kecil. 4 minat memperkuat melekatnya bahan pelajaran dalam ingatan;
Pengingatan itu hanya mungkin terlaksana kalau siswa berminat terhadap pelajarannya. 5 minat memperkecil kebosanan belajar dalam
diri siswa; minat untuk melakukan sesuatu berasal dari dalam diri seseorang. Oleh karena itu penghapusan kebosanan dalam studi dari
seorang siswa juga hanya bisa terlaksana dengan jalan menumbuhkan minat studi dan kemudian meningkatkan minat itu sebesar-besarnya.
2.5 Cara Menumbuhkan Minat Belajar
Minat merupakan salah satu hal yang ikut menentukan keberhasilan seseorang dalam segala bidang, baik dalam studi, kerja dan
kegiatan- kegiatan lain, hal tersebut karena minat akan memunculkan perhatian yang spontan terhadap bidang tersebut Loekmono, 1994 : 62.
Ketika seorang siswa mempunyai minat terhadap pelajaran tertentu maka siswa tersebut akan merasakan senang dan dapat memberi perhatian pada
mata pelajaran sehingga menimbulkan sikap keterlibatan ingin belajar. Sesuatu yang menarik minat dan dibutuhkan anak, akan menarik
perhatiannya, dengan demikian mereka akan bersungguh-sungguh dalam belajar. Hal ini menunjukkan bahwa proses belajar akan berjalan lancar
bila disertai dengan minat belajar sehingga dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang tertentu.
Minat belajar harus ditumbuhkan sendiri oleh masing-masing individu. Ada pun pihak lain hanya memperkuat menumbuhkan minat
dan untuk memelihara minat yang telah dimiliki seseorang. Menurut Loekmono 1994: 61 beberapa hal yang bisa dilakukan oleh siswa untuk
menumbuhkan minat terhadap bidang studi tertentu yaitu berusaha memperoleh informasi tentang bidang studi tersebut, melakukan
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan bidang studi tersebut.
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam upaya memperkuat dan menumbuhkan minat adalah dengan memelihara minat yang telah
dimiliki siswa, pihak di luar siswa khususnya guru pun dapat membantu hal tersebut. Tanner dalam Slameto 2010:181 menjelaskan bahwa
selain memanfaatkan minat yang sudah ada, pengajar juga berusaha membentuk minat-minat baru pada diri siswa. Hal ini dapat dicapai
dengan jalan memberikan informasi pada siswa mengenai hubungan suatu bahan pengajaran yang lalu, menguraikan kegunaannya kepada
siswa dimasa yang akan datang. Menurut Purnomo 2012: 4 salah satu cara yang dapat ditempuh
oleh guru untuk menarik minat siswa dalam belajar khususnya belajar sejarah yaitu melalui penggunaan metode pembelajaran sejarah yang
bervariasi yang berpusat pada siswa. Guru dapat memilih satu dari sekian banyak model pembelajaran yang dapat digunakan dalam
pembelajaran sejarah. Penggunaan model pembelajaran yang bervariasi dapat menggairahkan belajar anak didik. Penggunaan model yang
bervariasi juga dapat menjembatani gaya-gaya belajar anak didik dalam menyerap bahan belajar. Umpan balik dari anak didik akan bangkit
sejalan dengan penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi psikologis anak didik, maka penting memahami kondisi
psikologis anak didik sebelum menggunakan model pembelajaran guna mendapatkan umpan balik optimal dari setiap anak didik.
3. Project-Based Learning