a. Kedatangan Islam ke Nusantara
Terdapat berbagai pendapat mengenai proses masuknya Islam ke Kepulauan Indonesia, terutama perihal waktu dan tempat asalnya. Pertama,
sarjana-sarjana Barat kebanyakan dari Negeri Belanda mengatakan bahwa Islam yang masuk ke Kepulauan Indonesia berasal dari Gujarat sekitar abad ke-13 M
atau abadke-7 H. Pendapat ini mengasumsikan bahwa Gujarat terletak di India bagian barat, berdekatan dengan Laut Arab. Letaknya sangat strategis berada di
jalur perdagangan antara timur dan barat. Pedagang Arab yang bermahzab Syafi’i telah bermukim di Gujarat dan Malabar sejak awal tahun Hijriyah abad
ke-7 M. Orang yang menyebarkan Islam ke Indonesia menurut Pijnapel bukanlah dari orang Arab langsung, melainkan para pedagang Gujarat yang telah
memeluk Islam dan berdagang ke dunia Timur. Pendapat J. Pijnapel kemudian didukung oleh C. Snouck Hurgronye, dan J.P. Moquetta 1912. Kedua, Hoesein
Djajadiningrat mengatakan bahwa Islam yang masuk ke Indonesia berasal Persia Iran sekarang. Pendapatnya didasarkan pada kesamaan budaya dan tradisi yang
berkembang antara masyarakat Persia dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain:tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah
atas kematian Husein bin Ali, seperti yang berkembang dalam tradisi tabot di Pariaman di Sumatra Barat dan Bengkulu. Ketiga, Buya Hamka Haji Abdul
Malik Karim Amrullah mengatakan bahwa Islam berasal dari tanah kelahirannya,yaitu Arab atau Mesir. Proses ini berlangsung pada abad-abad
pertama Hijriah atau abad ke-7 M.Senada dengan pendapat Hamka, teori yang mengatakan bahwa Islam berasal dari Mekkah dikemukakan Anthony H. Johns.
Menurutnya, proses Islamisasi dilakukan oleh para musafir kaum pengembara yang datang ke Kepulauan Indonesia. Kaum ini biasanya mengembara dari satu
tempat ke tempat lainnya dengan motivasi hanya pengembangan agama Islam. Semua teori di atas bukan mengada ada, tetapi mungkin bisa saling melengkapi.
Sumber-sumber berita yang mengatakan Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 yaitu catatan sejarah kerajaan Cina, Catatan Chou Ku-Fei, dan berita
Jepang. Sumber-sumber berita yang mengatakan Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13 yaitu catatan perjalanan Marco Polo 1292 dan berita Ibn Battutah.
Saluran proses Islamisasi di Indonesia dilakukan melalui beberapa jalan, yaitu
Perdagangan Perkawinan
Pendidikan Tasawuf
Kesenian
Proses penyebaran Islam di Indonesia khususnya di Pulau Jawa tidak terlepas dari peranan para wali yang biasa disebut walisanga Sunan Ampel,
Sunan Maulana Malik Ibrahim, Sunan Giri, Sunan Drajat, Sunan Bonang, Sunan Muria, Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Gunung Jati. Para wali bertindak
sebagai juru dakwah, penyebar dan perintis agama Islam. Selain sembilan orang wali yang dikenal, terdapat pada beberapa tokoh lokal yang berpengaruh
diantaranya adalah Syekh Abdul Muhyi, Syekh Siti Jenar, Syekh Lemah Abang, Sunan Geseng, Sunan Tembayat, Sunan Panggung.
Agama Islam tidak mengenal sistem pembagian masyarakat berdasarkan perbedaan kasta. Dalam ajaran agama Islam tidak dikenal adanya perbedaan
golongan dalam masyarakat. Setiap anggota masayarakat mempunyai kedudukan yang sama sebagai hamba Allah.
b. Islam dan Jaringan Perdagangan Antar pulau