Belajar Belajar dan Pembelajaran Sejarah

B. Landasan Teori

1. Belajar dan Pembelajaran Sejarah

1.1 Belajar

Throndike dalam Uno 2011: 11 menyatakan bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus yang berupa pikiran, perasaan, atau gerakan, dan respons. Stimulus hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, meskipun respon mungkin bermacam-macam bentuknya. Gagne dalam Slameto 2010:13 memberikan dua definisi yaitu: a Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. b Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh melalui instruksi. Sedangkan, Skinner dalam Uno 2011:13 menyatakan bahwa deskripsi hubungan antara stimulus dan respon untuk menjelaskan perubahan tingkah laku adalah deskripsi yang tidak lengkap. Sedangkan respon yang diberikan, dapat menghasilkan berbagai konsekuensi yang pada gilirannya akan mempengaruhi tingkah laku. Berdasarkan ketiga pandangan di atas, terungkap bahwa belajar adalah pemerolehan pengalaman baru oleh seseorang dalam bentuk perubahan tingkah laku perilaku yang relatif menetap, sebagai akibat adanya proses dalam bentuk interaksi belajar terhadap suatu objek pengetahuan, atau melalui suatu penguatan reinforcement dalam bentuk pengalaman terhadap suatu objek yang ada dalam lingkungan belajar. Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia Rifa’i Anni, 2011:82. Oleh karena itu, belajar sangat penting bagi kehidupan manusia karena belajar merupakan suatu kegiatan untuk memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan oleh setiap orang. Belajar adalah suatu kegiatan untuk memperoleh jawaban dari suatu masalah dan juga merupakan kegiatan yang dilakukan oleh setiap orang sepanjang hayat. Belajar selalu melekat pada kehidupan karena setiap orang selalu dihadapkan pada persoalan- persoalan baru di dalam hidupnya. Skinner dalam Rifa’i Anni 2011: 106 menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku. Perilaku dalam belajar mempunyai arti luas, yang sifatnya bisa berwujud perilaku yang tidak tampak inert behavior atau perilaku yang tampak overt behavior, sebagai suatu proses, dalam kegiatan belajar dibutuhkan waktu sampai mencapai hasil belajar berupa perubahan perilaku yang lebih sempurna dibandingkan dengan perilaku sebelum melakukan kegiatan. Pengertian belajar mengandung tiga unsur pokok, yaitu perubahan perilaku, pengalaman, lamanya waktu perubahan perilaku yang dimiliki oleh pembelajar Rifa’i Anni, 2011:82. Perubahan perilaku yang dimaksud dapat berbentuk perubahan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Gagne dalam Rifa’i Anni 2011:98 merumuskan perubahan perilaku berkaitan dengan apa yang dipelajari oleh pembelajar dalam bentuk kemahiran intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, kemahiran motorik, dan sikap. Unsur-unsur yang terdapat di dalam belajar meliputi: pembelajaran, stimulus, memori, dan respon Gagne dalam Rifa’i Anni, 2011:84. Belajar yang efektif dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal pembelajar. Faktor internal meliputi antara lain: faktor fisik, psikis, dan sosial, sedangkan faktor eksternal meliputi antara lain: tingkat kesulitan bahan ajar, tempat belajar, iklim atau cuaca, dan suasana lingkungan. Banyak sekali teori yang berkaitan dengan belajar yang dinamakan teori belajar. Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan mengenai bagaimana terjadinya belajar atau bagaimana informasi diproses dalam pikiran siswa. Berdasarkan suatu teori belajar, suatu pembelajaran diharapkan lebih meningkatkan keaktifan dan minat siswa dalam proses belajar mengajar. Salah satu teori belajar yang cocok dengan penelitian ini adalah teori Konstruktivistik. Teori Konstruktivistik yang dikembangkan oleh Piaget, berpendapat bahwa pada dasarnya setiap individu sejak kecil memiliki kemampuan untuk mengkonstruksikan pengetahuannya sendiri. Pengetahuan yang dikonstruksikan oleh anak sebagai subjek, maka akan menjadi pengetahuan yang bermakna. Sedangkan pengetahuan yang hanya diperoleh melalui proses pemberitahuan tidak akan menjadi pengetahuan yang bermakna. Pengetahuan tersebut hanya untuk diingat sementara setelah itu dilupakan Sanjaya, 2011: 123. Teori belajar Konstruktivistik ini efektif untuk dikembangkan dalam proses belajar sejarah, karena dalam perkembangannya pembelajaran tidak hanya didominasi oleh guru saja tetapi lebih dari itu. Siswa mempunyai peran dalam belajar sehingga terjadilah interaksi dalam proses belajar tersebut. Selain itu menurut teori konstruktivisme, satu prinsip yang paling penting dalam psikologi pendidikan adalah bahwa guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru hanya sebagai fasilitator yang dapat memberikan kemudahan untuk proses ini. Pemberian kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan menerapkan ide-ide mereka sendiri, serta mengajak siswa menjadi sadar, maka secara tidak sadar mereka akan menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar Trianto, 2011: 13.

1.2 Pembelajaran Sejarah

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN RESOURCE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS X SMA TRI SUKSES NATAR TAHUN AJARAN 2013/2014

0 7 77

STUDI PERBANDINGAN HASIL BELAJAR EKONOMI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DAN DISCOVERY LEARNING DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SIDOMULYO TAHUN AJARAN 2014/2015

0 5 89

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

2 6 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK NEGERI 1 MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

1 3 23

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA NEGERI 1 SIBORONGBORONG TAHUN AJARAN 2014/2015.

0 2 25

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TAHUN PELAJARAN 2014/2015.

0 3 20

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT-BASED LEARNING) TERHADAP KEMAMPUAN MENYUNTING TEKS PROSEDUR KOMPLEKS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANAH JAWA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

0 3 26

PENGARUH MODEL PROJECT - BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KUALA TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015.

3 35 24

PENDAHULUAN Eksperimen Pembelajaran Matematika Dengan Menggunakan Problem Based Learning Dan Project Based Learning Ditinjau Dari Aktivitas Belajar Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Kartasura Tahun Ajaran 2014/2015.

0 2 7

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING DAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI TERMOKIMIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 8