IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Pengumpulan Data
Penelitian ini dilakukan di PT Sinar Sosro Kantor Perwakilan Wilayah KPW Banten yang beralamat di Jalan Raya Legok Desa Cibogo Kulon,
Kelurahan Kelapa Dua, Kecamatan Kelapa Dua, Tangerang, Banten. Pemilihan ini dilakukan secara sengaja purposive dengan mempertimbangkan bahwa PT
Sinar Sosro merupakan pemimpin pasar minuman teh dalam kemasan di Indonesia dan KPW Banten adalah salah satu kantor perwakilan penjualan Teh
Botol Sosro yang sedang mengalami penurunan penjualan. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Januari-Juni 2010.
4.2. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung di
lapangan, berupa data kualitatif dari hasil wawancara langsung dengan pihak perusahaan dan data kuantitatif dari pengisian kuesioner responden terpilih.
Penentuan responden dilakukan secara sengaja purposive. Dalam analisis ini untuk menentukan responden, tidak ada jumlah minimal yang diperlukan,
sepanjang responden yang dipilih merupakan ahli expert dibidangnya. Responden adalah pihak-pihak perusahaan yang terkait dengan pengambilan
keputusan strategi promosi Teh Botol Sosro di wilayah Banten. Terdiri dari dua responden yaitu marketing support manager dan promosion support.
Data sekunder dalam penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu data internal diperoleh dari pihak perusahaan PT Sinar Sosro KPW Banten berupa laporan
penjualan, modul pelatihan, dan data profil. Sedangkan, data eksternal diperoleh dari hasil riset atau penelitian terdahulu, dan berbagai literatur baik dari
perpustakaan maupun situs internet yang relevan dengan masalah penelitian yang dilakukan.
4.3. Metode dan Pengolahan Data
Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah Proses Hirarki Analitik PHA. Analisis data dilakukan secara kualitatif
46 dan kuantitatif. Hasil pengolahan data disajikan dalam bentuk tabel, bagan, dan
uraian. Penjelasan mengenai masing-masing alat analisis pada penelitian ini disajikan sebagai berikut.
4.3.1. Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif bertujuan untuk mendapatkan gambaran menyeluruh yang mendalam mengenai obyek penelitian, sehingga dapat mengetahui kondisi
rill perusahaan khususnya mengenai strategi promosi yang sudah dilakukan. Hasil analisis ini disajikan dalam bentuk tabel, gambar maupun matriks sesuai hasil
yang diperoleh.
4.3.2. Metode Pengolahan Data
Proses hirarki analitik merupakan suatu metode pengambilan keputusan berdasarkan penilaian, pertimbangan logis, dan sistematis. Proses hirarki analitik
memiliki aspek kualitatif dan kuantitatif. Metode PHA didasarkan pada penilaian orang yang ahli di bidang yang sedang dikaji untuk dicari pemecahannya.Tahap
pengolahan data dan penentuan arah strategi promosi PT Sinar Sosro KPW Banten dengan PHA terdiri dari lima langkah kerja utama yaitu:
1. Mendefinisikan permasalahan yang terkait dengan penurunan penjualan Teh
Botol Sosro dan merinci pemecahan permasalahan yang diinginkan. Hal ini dilakukan secara group discussion dengan pihak manajemen perusahaan.
2. Membuat struktur hirarki dari sudut pandang pengambil keputusan
perusahaan secara menyeluruh dengan mengalami tiga kali perubahan. 3.
Mengumpulkan semua pertimbangan yang dilakukan dari hasil perbandingan melalui pengisian kuesioner oleh responden, yaitu pihak perusahaan yang
mengetahui dan memahami mengenai kegiatan promosi Teh Botol Sosro Lampiran 2.
Kuesioner berisi pertanyaan yang terkait untuk menganalisis matriks berpasangan dengan digunakan skala banding Tabel 4. Menurut Saaty 1991,
skala perbandingan dengan sembilan satuan membuktikan bahwa skala tersebut dapat diterima dan mencerminkan derajat sampai mana responden mampu
membedakan intensitas tata hubungan antar elemen.
47
Tabel 4. Nilai Skala Banding Berpasangan
Intensitas Kepentingan
Definisi Penjelasan
1 Kedua elemen sama pentingnya
Dua elemen menyumbang sama besar pada sifat itu
3 Elemen yang satu sedikit lebih
penting daripada yang lainnya Pengalaman dan pertimbangan
sedikit mendukung satu elemen atas lainnya
5 Elemen yang satu sangat penting
daripada elemen lainnya Pengalaman dan pertimbangan
dengan kuat mendukung satu elemen atas elemen lainnya
7 Satu elemen jelas lebih penting
daripada elemen lainnya. Satu elemen yang kuat didukung
dan didominasinya
9 Satu elemen mutlak lebih
penting daripada elemen lainnya Bukti yang mendukung elemen
yang satu atas yang lainnya memiliki tingkat yang mungkin
menguatkan
2,4,6,8 Nilai-nilai
di antara
dua pertimbangan yang berdekatan
Kompromi diperlukan di antara dua pertimbangan
Kebalikannya Jika untuk aktifitas i mendapatkan satu angka bila dibandingkan
dengan aktifitas j, maka j memiliki nilai kebalikannya bila dibandingkan dengan i
Sumber: Saaty, 1991
4. Pengolahan hasil kuesioner dengan menggunakan sofware expert choice
2000 untuk menghasilkan pengolahan horizontal. 5.
Mengevaluasi inkonsistensi untuk seluruh hirarki. Langkah ini dilakukan dengan mengembalikan setiap indeks konsistensi
dengan prioritas-prioritas kriteria yang bersangkutan dan menjumlahkan hasil kalinya. Hasil ini dibagi dengan pernyataan sejenis yang menggunakan indeks
konsistensi acak, yang sesuai dengan dimensi masing-masing matriks. Untuk memperoleh hasil yang baik, rasio inkonsistensi harus bernilai kurang dari atau
sama dengan 10 persen. Rasio inkonsistensi diperoleh setelah matriks diolah secara horizontal
dengan menggunakan sofware expert choice 2000. Jika CR mempunyai nilai lebih dari 10 persen, maka informasi harus ditinjau kembali dan diperbaiki. Cara
memperbaiki antara lain dengan memperbaiki cara mengajukan pertanyaan ketika melakukan pengisian ulang kuesioner dan mengarahkan responden yang mengisi
kuesioner dengan baik.
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1. Sejarah Bisnis PT Sinar Sosro
Sosro merupakan pelopor produk teh siap minum dalam kemasan yang pertama di Indonesia. Nama “Sosro” diambil dari nama keluarga pendirinya yakni
Sosrodjojo. Tahun 1940, keluarga Sosrodjojo memulai usahanya di sebuah kota kecil bernama Slawi di Jawa Tengah. Pada saat memulai bisnisnya, produk yang
dijual adalah teh kering dengan merek Teh Cap Botol dimana daerah penyebarannya masih di seputar wilayah Jawa Tengah. Tahun 1953, keluarga
Sosrodjojo mulai memperluas bisnisnya dengan merambah ke ibukota Jakarta untuk memperkenalkan produk Teh Cap Botol yang sudah sangat terkenal di
daerah Jawa Tengah. Perjalanan memperkenalkan produk Teh Cap Botol ini dimulai dengan
melakukan strategi cicip rasa product sampling ke beberapa pasar di kota Jakarta. Awalnya, datang ke pasar-pasar untuk memperkenalkan Teh Cap Botol
dengan cara memasak dan menyeduh teh langsung di tempat. Setelah seduhan tersebut siap, teh tersebut dibagikan kepada orang-orang yang ada di pasar. Tetapi
cara ini kurang berhasil karena teh yang telah diseduh terlalu panas dan proses penyajiannya terlampau lama sehingga pengunjung di pasar yang ingin
mencicipinya tidak sabar menunggu. Cara kedua, teh tidak lagi diseduh langsung di pasar, tetapi dimasukkan ke
dalam panci-panci besar untuk selanjutnya dibawa ke pasar dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lagi-lagi cara ini kurang berhasil karena teh yang dibawa,
sebagian besar tumpah dalam perjalanan dari kantor ke pasar. Hal ini disebabkan pada saat itu jalanan di kota Jakarta masih berlubang dan belum sebagus sekarang.
Akhirnya, muncul ide untuk membawa teh yang telah diseduh di kantor, dikemas ke dalam botol yang sudah dibersihkan. Ternyata cara ini cukup menarik minat
pengunjung karena selain praktis juga bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu menunggu tehnya dimasak seperti cara sebelumnya.
Pada tahun 1969 muncul gagasan untuk menjual teh siap minum ready to drink tea dalam kemasan botol, dan pada tahun 1974 didirikan PT Sinar Sosro
yang merupakan pabrik teh siap minum dalam kemasan botol pertama di
49 Indonesia dan di dunia. Model botol untuk kemasan Teh Botol Sosro mengalami
tiga kali perubahan yakni : 1.
Botol versi pertama, dikeluarkan pada tahun 1970 dengan merek Teh Cap Botol soft drink Sosrodjojo.
2. Botol versi kedua, dikeluarkan pada tahun 1972 dengan merek Teh Cap
Botol dengan penulisan ”Cap” lebih kecil, sehingga orang lebih membaca Teh Botol, selain itu penulisan soft drink dihilangkan, dan tulisan Teh Botol
diganti dengan warna merah putih yang menggambarkan produk asli Indonesia. Penulisan Sosrodjojo juga disingkat menjadi “Sosro” dalam logo
bulat merah. 3.
Botol versi ketiga, terjadi pada tahun 1974. Desain botolnya tidak seperti botol versi pertama dan kedua. Dengan bentuk botol yang baru dan
perubahan pada penulisan merek Teh Botol Sosro pada kemasannya. Desain botol ketiga ini diperkenalkan seiring dengan didirikannya pabrik PT Sinar
Sosro yang pertama di daerah Cakung, Jakarta.
Gambar 5. Model Teh Botol Sosro
Sumber: Profil PT Sinar Sosro 2010
Selain mengalami perubahan model kemasan, PT Sinar Sosro juga mengalami perubahan slogan yang dikeluarkan melalui periklanan untuk menarik
konsumennya, yaitu:
50
Tahun 1975 “Pelepas Dahaga Asli”, slogan ini berhasil menarik peminum baru teh botol, sebagai alternatif pelepas dahaga.
Tahun 1986 “Hari-Hari Teh Botol”.
Tahun 1996 “Aslinya Teh”, gempuran teh yang luar biasa membuat Sosro
mengatakan yang asli hanya mereknya.
Tahun 1997 “Ahlinya Teh”, slogan korporat ide yang muncul bahwa Sosro adalah ahlinya teh, sehingga Sosro berhak meluncurkan produk – produk lain
yang berbasis teh, seperti : permen, kopi, air mineral, dan sebagainya.
Tahun 2002 sampai sekarang “Apapun Makanannya, Minumnya The Botol Sosro”, kampanye baru terlihat berbeda dan menggeser objek pasar, bukan
lagi remaja, tapi keluarga. Bisnis Sosro merupakan bisnis keluarga yang hingga saat ini sudah
dijalankan oleh tiga generasi Sosrodjojo yakni generasi pertama pendiri grup Sosro oleh Sosrodjojo alm., generasi kedua oleh Soemarsono Sosrodjojo alm.,
Soegiharto Sosrodjojo, Soetjipto Sosrodjojo, dan Surjanto Sosrodjojo. Sejak awal tahun 1990, bisnis ini telah mulai dikelola oleh cucu Bapak Sosrodjojo atau dapat
juga disebut dengan generasi ketiga. Pengembangan bisnis minuman teh selanjutnya dilakukan oleh dua perusahaan yang bernaung dibawah perusahaan
induk holding company yakni PT Anggada Putra Rekso Mulia grup Rekso: 1. PT Sinar Sosro, perusahan yang memproduksi teh siap minum dalam
kemasan. Produk-produknya adalah Teh Botol Sosro, Fruit Tea Sosro, Joy Tea Green Sosro, Tebs, Happy Jus, Country Choice, S-Tee, dan Air Minum Prim-
A. 2. PT Gunung Slamat, perusahaan yang memproduksi teh kering siap saji.
Produk-produknya adalah Teh Celup Sosro, Teh Cap Botol, Teh Poci, Teh Terompet, Teh Sadel, Teh Sepatu, dan Teh Berkah.
5.2. Profil Perusahaan