13 Sedangkan, kekurangan komoditi teh di industri Indonesia Spillane 1992,
yaitu sebagai berikut: 1. Tergantung pada pengaruh alam
Tanaman teh tidak dapat tumbuh di sembarang tempat dan membutuhkan tanah, iklim atau cuaca, dan suhu udara tertentu agar dapat memberikan hasil
dan mutu terbaik. 2. Membutuhkan banyak waktu produksi
Tanaman teh yang sudah dapat diproduksi adalah yang sudah mencapai umur minimal lima tahun.
3. Tingkat penghasilan rendah bagi tenaga kerja pemetik. 4. Membutuhkan modal yang besar
Membuka lahan perkebunan baru, membutuhkan dana yang cukup besar untuk saranan dan prasarana operasional. Sedangkan, hasilnya dapat diperoleh
dengan waktu yang cukup lama. 5. Perluasan produksi cukup sulit karena membutuhkan waktu yang relatif lama.
6. Memerlukan pengawasan yang intensif dalam pemetikan agar mutu komoditi teh tidak menurun.
2.3. Penelitian Terdahulu
Analisis positioning Teh Botol Sosro dan implikasinya terhadap bauran pemasaran PT Sasana Caraka Mekarjaya dilakukan oleh Widianingrum 2001
dengan menggunakan metode survey dan multi stage random sampling. Data yang diperoleh dianalisis dengan tabulasi sederhana untuk analisis konsumen dan
menggunakan analisis biplot dengan menggunakan skala likert untuk pengolahan data mengenai kepuasan terhadap teh kemasan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa positioning Teh Botol Sosro lebih unggul dibandingkan merek teh dalam botol pesaing dilihat dari tingkat kepuasan
konsumen terhadap Sosro, secara berurutan karena produk mudah ditemui, teh sangat terasa, manisnya pas, mutunya terjamin, harga sesuai mutu, kemasannya
bersih, higienis, aromanya wangi, dan tersedia dalam kemasan dingin. Analisis strategi promosi Super Bihun pada PT Kuala Pangan, yang
dilakukan oleh Agustina 2001 bertujuan untuk mengkaji bentuk strategi promosi yang dijalankan perusahaan, menganalisis pengaruh biaya promosi terhadap
14 penjualan, mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi perusahaan dalam
memilih media iklan, dan melakukan analisis terhadap pemilihan jenis media iklan.
Dalam mengkaji bentuk strategi promosi dan menganalisis pemilihan jenis media, menurut Agustina 2001, perlu diketahui terlebih dahulu tujuan dari
kegiatan promosi dan sasaran yang dituju, yaitu segmentasi dan target pasar serta penempatan produk. Analisis pengaruh biaya promosi terhadap penjualan dan
pemilihan jenis media iklan yang efektif dilakukan dengan menggunakan metode Ordinary Least Square OLS.
Hasil pengolahan dengan OLS diketahui bahwa biaya pomosi secara bersama-sama berpengaruh terhadap penjualan dengan koefisien determinasi
sebesar 99,2 persen. Strategi promosi yang tepat adalah strategi periklanan, mengingat masyarakat belum terlalu familiar untuk mengkonsumsi bihun sebagai
makanan alternatif. Analisis strategi promosi Nata De Coco pada PT Halilintar Bahana yang
dilakukan oleh Nugroho 2003 menggunakan metode Proses Hirarki Analitik PHA dengan dua model hirarki. Hasil untuk model hirarki pertama adalah
identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penyusunan strategi promosi Nata De Coco adalah anggaran promosi karena berkaitan dengan dana promosi yang
terbatas. Hasil analisis hirarki kedua adalah alternatif strategi promosi yang tepat berdasarkan kendala dan pendukung yang dimiliki yaitu menitikberatkan pada
promosi penjualan kepada distributor. Analisis strategi promosi Teh Botol Sosro di PT Sinar Sosro Kantor
Perwakilan Wilayah KPW Jawa Barat Area 1 Bandung oleh Tatik 2005 dengan menggunakan metode PHA dengan dua model hirarki. Hirarki pertama
disusun untuk mengidentifikasi target operasi yang menjadi prioritas utama berdasarkan tujuan promosi yang ditetapkan. Sedangkan, hirarki kedua bertujuan
untuk memperoleh alternatif strategi promosi yang sesuai bagi PT Sinar Sosro KPW Jabar Area 1 berdasarkan kendala dan pendukung yang dimiliki oleh
perusahaan. Hasil dari pengolahan hirarki pertama diketahui bahwa tujuan utama
perusahaan adalah menghambat aktivitas
pesaing dan upaya dalam
15 mempertahankan positioning-nya dengan produk ready to drink. Dari tujuh
channel outlet, yang dijadikan target operasi utama untuk produk Teh Botol Sosro, dihasilkan bahwa lokasi makan dengan food court sebagai dinilai paling
penting dalam melaksanakan kegiatan promosi. Kegiatan promosi yang diutamakan adalah branding pada lokasi makan, yaitu dengan pemasangan
beberapa materi promosi, seperti jam dinding, tempat tisu, dan lainnya. Berdasarkan hasil pengolahan pada hirarki kedua, diketahui bahwa dalam
melaksanakan promosi Teh Botol Sosro, kendala manajemen dan promosi produk lain merupakan dasar pemilihan yang dianggap paling mempengaruhi dalam
penentuan strategi promosi. Alternatif strategi promosi yang dihasilkan dengan menitikberatkan pada kegiatan pemasaran langsung.
Analisis pengaruh promosi terhadap tingkat penjualan produk SimPATI PT Telkomsel oleh Annisa 2008 bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi
produk SimPATI secara keseluruhan dan parsial terhadap tingkat penjualan. Annisa 2008 mengatakan bahwa Telkomsel melakukan kegiatan promosi
melalui media lini atas above the line dan media lini bawah below the line. Dengan menggunakan metode regresi berganda didapatkan bahwa hasil promosi
berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat penjualan, sedangkan secara parsial hanya media lini atas yang berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat
penjualan sebesar 0,39. Analisis strategi promosi Teh Botol Sosro pada PT Sinar Sosro Kantor
Penjualan KP Bogor oleh Sembiring 2010 dengan menggunakan matriks Internal-External
IE dan matriks
Strength-Weakness-Opportunitu-Threat SWOT. Untuk tahap keputusan, metode yang digunakan adalah PHA.
Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal perusahaan yang dilakukan oleh Sembiring 2010 bahwa PT Sinar Sosro KP Bogor memiliki kekuatan dan
kelemahan. Faktor kekuatan tersebut antara lain kualitas produk, brand image, citra perusahaan, harga produk yang kompetitif, jaringan distribusi, sumber daya
manusia yang berkualitas dan terlatih, dan kondisi keuangan yang baik. Sedangkan, faktor kelemahan antara lain mesin produksi yang sudah menua,
produksi tergantung dengan jumlah permintaan, diversifikasi produk yang belum banyak diketahui oleh konsumen, dan promosi belum intensif.
16 Analisis lingkungan eksternal PT Sinar Sosro yang dilakukan oleh
Sembiring 2010 menghasilkan faktor peluang dan ancaman bagi perusahaan. faktor peluang tersebut antara lain pertumbuhan jumlah penduduk yang terus
meningkat, pengurangan dan pengapusan pajak barang minuman ringan, perubahan gaya hidup masyarakat menuju sehat, peningkatan teknologi informasi
dan pengolahan pangan, dan budaya minuman ringan. Sedangkan, faktor ancaman antara lain konsumsi minuman ringan di Indonesia masih rendah, perusahaan
pesaing gencar dalam kegiatan promosi, banyaknya produk subsitusi, kondisi sosial ekonomi yang belum kondusif, gejolak nilai rupiah, dan kekurangan daya
listrik. Berdasarkan hasil matriks IE Sembiring 2010, posisi PT Sinar Sosro
berada dalam sel IV, yaitu pada kondisi bertumbuh dan membangun. Strategi yang dapat dikembangkan adalah strategi penetrasi pasar serta pengembangan
pasar dan produk. Dari matiks SWOT terdapat enam alternatif strategi promosi yang dapat digunakan dan dari hasil PHA bahwa prioritas pertama hingga terakhir
yang dapat dijalankan perusahaan adalah 1 melakukan promosi secara insentif; 2 strategi mempertahankan saluran distribusi yang ada dengan cara menjalin
kerjasama yang baik dengan pihak terkait; 3 strategi optiomalisasi biaya operasional; 4 strategi meningkatkan kapasitas persediaan produk; 5
meningkatkan kualitas produk; dan 6 aktif melakukan kegiatan pengembangan produk yang berbeda dengan pesaing.
Berdasarkan hasil-hasil penelitian terdahulu, dapat diambil kesimpulan, yaitu:
1. Positioning Teh Botol Sosro lebih unggul dibandingkan merek teh dalam
kemasan botol lain dilihat dari tingkat kepuasaan konsumen terhadap Sosro secara berurutan karena produk mudah ditemui, teh sangat terasa, manisnya
pas, mutunya terjamin, harga sesuai mutu, kemasannya bersih, higienis, aromanya wangi, dan tersedia dalam kemasan dingin.
2. Promosi
merupakan hal
yang penting
sebagai cara
untuk mengkomunikasikan produk ke konsumen. Hal ini ditunjukan dengan
adanya korelasi positif antara promosi dengan peningkatan penjualan.
17 Promosi tersebut dapat dilakukan melalui media lini atas dan media lini
bawah. 3.
Salah satu alternatif strategi promosi yang dapat dilaksanakan dengan tepat adalah dengan menitikberatkan pada promosi penjualan kepada distributor.
4. Terdapat penelitian strategi promosi di salah satu KPW PT Sinar Sosro
dengan metode PHA yang dapat disimpulkan bahwa alternatif strategi dengan menitikberatkan pada pemasaran langsung untuk menghambat
aktivitas pesaing dan diimplementasikan pada target operasi lokasi makan dengan kegiatan branding.
Dari kesimpulan diatas, peneliti dalam penelitian ini mengambil topik mengenai analisis strategi promosi Teh Botol Sosro dengan menggunakan metode
PHA. Point-point pada kesimpulan diatas dapat dijadikan masukan bagi peneliti dalam melakukan penelitian dan penentuan hirarki yang akan diambil untuk
menganalisis strategi promosi di PT Sinar Sosro KPW Banten.
III KERANGKA PEMIKIRAN
3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Promosi