42 utamanya persepsi manusia. Keahlian, pengalaman, dan wawasan yang luas
sangat diperlukan untuk memberikan suatu penilaian yang tepat terhadap variabel keputusan yang dijadikan kriteria pemilihan.
Hal yang diutamakan dalam data yang diterapkan pada analisis PHA adalah kualitas dari responden, bukan kuantitas responden. Dengan demikian
metode PHA dapat dilakukan hanya berdasarkan penilaian orang yang ahli pada bidang yang dipermasalahkan. Walaupun hanya didasarkan pada penilaian satu
orang, metode PHA mampu menyajikan analisis kuantitatif serta kualitatif yang memadai.
Kelebihan menggunakan PHA antara lain adalah: 1.
Struktur yang hirarki, sebagai konsekuensi dari kriteria yang dipilih sampai kepada sub-sub kriteria yang paling dalam
2. Memperhitungkan validitas sampai pada batas toleransi konsistensi berbagai
kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan 3.
Proses hirarki analitik mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih altenatif terbaik berdasarkan tujuan
mereka 4.
Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan output analisis sensitivitas pengambil keputusan
5. Mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang multi obyektif
dan multi kriteria yang berdasarkan pada perbandingan preferensi dari setiap elemen hirarki.
Kelemahan dari metode PHA adalah ketergantungan model PHA pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal
ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru. Hal ini dapat diatasi dengan
benar-benar memilih orang yang ahli atau pakar di bidang yang akan diteliti.
3.2. Kerangka Operasional
Terbukannya peluang pasar ready to drink untuk produk minuman teh dalam kemasan di dalam negeri, menyebabkan semakin banyaknya bermunculan
produsen minuman teh dengan berbagai jenis produk. Produk-produk tersebut ternyata berusaha mengambil pangsa pasar Teh Botol Sosro dan mencoba
43 bersaing dalam bisnis yang sama, dengan harapan dapat mengikuti jejak
keberhasilan PT Sinar Sosro dan merebut beberapa persen pangsa pasar yang telah dimiliki oleh Teh Botol Sosro. Hal ini menyebabkan semakin tingginya
persaingan diantara merek produk minuman teh dalam kemasan. Adanya penurunan penjualan Teh Botol Sosro selama dua tahun terakhir
pada tahun 2008 dan 2009 khususnya di wilayah Banten membuat PT Sinar Sosro KPW Banten menginginkan perbaikan strategi promosi. Perbaikan strategi
promosi dipilih sebagai salah satu cara untuk dapat kembali meningkatkan penjualan Teh Botol Sosro karena promosi merupakan aktivitas yang dirasa
perusahaan dapat secara langsung menghambat aktivitas pesaing. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk merumuskan alternatif strategi promosi Teh Botol
Sosro yang sesuai agar produk tersebut terkomunikasikan kepada konsumen yang dapat menghambat aktivitas pesaing dan meningkatkan penjualan Teh Botol
Sosro itu sendiri. Untuk dapat merumuskan alternatif strategi promosi Teh Botol Sosro di
KPW Banten, peneliti mengidentifikasi bauran promosi yang telah dilakukan perusahaan dengan metode analisis deskriptif sehingga dapat melihat faktor
kendala dan pendukung apa saja yang selama ini berpengaruh terhadap aktivitas promosi perusahaan. Faktor kendala yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
sesuatu yang menjadi faktor penghambat berjalannya kegiatan strategi promosi Teh Botol Sosro. Sedangkan, faktor pendukung adalah segala sesuatu yang
menjadi faktor permudah dalam menjalankan strategi promosi Teh Botol Sosro. Faktor kendala dan pendukung tersebut akan menjadi dasar pemilihan dalam
menentukan alternatif strategi promosi Teh Botol Sosro yang sesuai di KPW Banten.
Dalam merumuskan dan menganalisis urutan prioritas strategi promosi Teh Botol Sosro, peneliti menggunakan metode PHA dan menggunakan sofware
expert choice 2000.
Metode ini digunakan karena dinilai mampu memformulasikan alternatif strategi promosi Teh Botol Sosro berdasarkan
pertimbangan faktor kendala dan pendukung serta subfaktornya pada tingkatan atau level yang berbeda dalam sebuah hirarki. Alternatif strategi promosi dengan
44 bobot tertinggi merupakan prioritas pertama yang direkomendasikan kepada KPW
Banten.
Gambar 4.
Kerangka Pemikiran Operasional Keseluruhan hasil yang akan direkomendasikan bagi KPW Banten berupa
hasil perumusan dan analisis alternatif strategi promosi. Keseluruhan proses tersebut digambarkan secara sistematis dalam kerangka operasional penelitian
Gambar 4.
Terbukanya peluang pasar ready to drink untuk produk minuman teh dalam kemasan di dalam negeri sehingga tingginya persaingan
minuman teh dalam kemasan
Penurunan penjualan Teh Botol Sosro di wilayah Banten selama dua tahun terakhir pada tahun 2008 dan 2009
Promosi Teh Botol Sosro di wilayah Banten
Identifikasi bauran promosi yang telah
dilakukan
Analisis deskriptif
Identifikasi faktor kendala dan pendukung yang
mempengaruhi penyusunan alternatif strategi promosi
Perumusan dan penetapan alternatif strategi promosi
Teh Botol Sosro yang sesuai bagi KPW Banten
Interpretasi hasil
PHA
Interpretasi hasil perumusan alternatif strategi promosi
Rekomendasi strategi promosi Teh Botol Sosro bagi PT Sinar Sosro KPW Banten
IV METODE PENELITIAN
4.1. Lokasi dan Waktu Pengumpulan Data