Dilihat dari permintaan, tingginya harga terjadi karena permintaan akan suatu komoditi meningkat. Sedangkan turunnya permintaan akan menyebabkan turunnya harga cateris
paribus .
Harga sayuran yang fluktuatif ini menjadikan komoditas ini sulit untuk diprediksi. Sebagai contoh kasus, penelitian ini akan mengambil lokasi di Pasar Induk Kramat Jati
PIKJ. Setiap harinya Pasar Induk Kramat Jati mendapat ratusan ton pasokan sayuran dari berbagai daerah penghasil sayuran di Indonesia. Selain itu perubahan harga sayuran di Pasar
Induk Kramat Jati juga dicatat setiap harinya. Sehingga dengan adanya pencatatan harga setiap hari fluktuasi harga dapat terpantau dengan jelas.
Fluktuasi harga sayuran yang terjadi menyebabkan Badan Ketahanan Pangan mengalami kesulitan dalam mengawasi perubahan harga tesebut. Badan Ketahanan Pangan
merasa kesulitan dalam menetapkan kebijakan harga untuk sayuran tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan suatu analisis tingkat risiko harga komoditas sayuran agar fluktuasi harga dapat
segera diatasi. Pengukuran tingkat risiko perlu dilakukan untuk memetakan ketidakpastian tersebut. Tingkat risiko yang ada pada harga sayuran di Pasar Induk Kramat Jati dapat
memberikan gambaran berapa tingkat ketidakpastian yang akan ditanggung baik oleh penjual ataupun pembeli jika terjadi perubahan harga sayuran di pasar.
Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana volatilitas harga sayuran di Pasar Induk Kramat Jati?
2. Bagaimana hubungan antara jumlah pasokan sayuran dengan harga sayuran di pasar
Induk Kramat Jati?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Membandingkan volatilitas harga antar sayuran di Pasar Induk Kramat Jati.
2. Menganalisis hubungan antara jumlah pasokan sayuran dengan harga sayuran di pasar
induk kramat jati.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah seperti Badan Ketahanan Pangan dalam menentukan kebijakan harga. Selain itu dapat bermanfaat bagi
masyarakat yang membacanya untuk memperluas wawasan. Untuk penulis penelitian ini tentunya bermanfaat sebagai penerapan ilmu yang diperoleh selama perkuliahan yang akan
menjadi penyeimbang pada dunia kerja dalam hal memperluas wawasan dan melatih kemandirian. Hasil penelitian ini juga bermanfaat sebagai tambahan informasi dan referensi
untuk penelitian selanjutnya.
1.5. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dibatasi pada analisis volatilitas harga komoditas tujuh sayuran utama di Pasar Induk Kramat Jati namun tidak membahas faktor-faktor yang mempengaruhi volatilitas
itu sendiri. Analisis volatilitas harga ini dilakukan karena adanya fluktuasi harga komoditas sayuran, dan digunakan model ARCHGARCH untuk menganalisisnya karena model
ARCHGARCH merupakan salah satu model yang dapat mengakomodasi adanya fluktuasi atau variasi.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
2.1. Konsep Risiko
Manusia selalu dihadapkan dengan risiko sehingga risiko menjadi bagian dari manusia. Begitu juga dengan perusahaan, perusahaan akan selalu berhadapan dengan risiko,
ketidakmampuan perusahaan dalam menangani berbagai risiko yang dihadapi akan merugikan perusahaan. Menurut Kountur 2004, risiko berhubungan dengan ketidakpastian,
ketidakpastian ini terjadi akibat kurangnya atau tidak tersedianya informasi yang menyangkut apa yang akan terjadi.
Selanjutnya Kountur menjelaskan ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dapat berdampak merugikan atau menguntungkan. Apabila ketidakpastian yang dihadapi
berdampak menguntungkan maka disebut dengan istilah kesempatan opportunity, sedangkan ketidakpastian yang berdampak merugikan disebut sebagai risiko. Oleh sebab itu
risiko adalah sebagai suatu keadaan yang tidak pasti yang dihadapi seseorang atau perusahaan yang dapat memberikan dampak yang merugikan.
Menurut Robison dan Barry 1987 dan Kadarsan 1992, risiko risk adalah kemungkinan merugi possibility of loss or injury, jadi peluang akan terjadinya suatu
kejadian telah diketahui terlebih dahulu yang didasarkan pada pengalaman. Ketidakpastian uncertainty adalah suatu yang tidak bias diramalkan sebelumnya the quality or state of
being uncertain;something that is uncertain , peluang terjadinya merugi belum diketahui
sebelumnya. Analisis risiko berhubungan dengan teori pengambilan keputusan decision theory
berdasarkan konsep expected utility model Robison dan Barry, 1987; Moschini dan Hennessy, 1999. Dalam menganalisis mengenai pengambilan keputusan yang berhubungan
dengan risiko dapat menggunakan expected utility model. Model ini digunakan karena adanya kelemahan yang terdapat pada expexted return model, yaitu bahwa yang ingin dicapai oleh
seseorang bukan nilai return tetapi kepuasan utility. Hubungan fungsi kepuasan dengan pendapatan adalah positif, dimana jika tingkat kepuasan meningkat maka pendapatan yang
akan diperoleh juga meningkat. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 3.
Sumber
: Debertin, 1986
Gambar 3.
Hubungan Fungsi Kepuasan dengan Pendapatan
Risiko adalah konsekuensi dari apa yang telah kita lakukan. Seluruh kegiatan yang dilakukan baik perorangan atau perusahaan juga mengandung risiko. Kegiatan bisnis sangat
erat kaitannya dengan risiko. Risiko dalam kegiatan bisnis juga dikaitkan dengan besarnya return
yang akan diterima oleh pengambil keputusan. Semakin besar risiko yang dihadapi umumnya dapat diperhitungkan bahwa return yang diterima juga akan lebih besar. Hubungan
antara risiko dengan return dapat dilihat pada Gambar 4. Utility
Income Income
Income Risk Averse
Risk Netral
Risk Preferer