Two-Step Engel-Granger Test Metode Pengolahan dan Analisis Data

BAB IV GAMBARAN UMUM

4.1. Perkembangan Produksi Sayuran Indonesia

Pengembangan budidaya sayuran memiliki prospek yang sangat baik di Indonesia karena keadaan agroklimatologis dan kondisi alam Indonesia yang sangat mendukung. Dari Tabel 5 dapat terlihat bahwa total produksi sayuran terus meningkat dari periode 2003-2008. Peningkatan tertinggi tercatat antara periode tahun 2003-2004, yaitu sekitar 5,65 persen dan terendah pada periode tahun 2004-2005 yaitu sekitar 0,47 persen. Tabel 5 . Produksi Total Sayuran di Indonesia tahun 2003 – 2008 Tahun Produksi Ton 2003 8.574.870 2004 9.059.676 2005 9.101.987 2006 9.350.436 2007 9.455.464 2008 9.563.075 Rata-rata 9.130.009 Sumber : Departemen Pertanian, 2009. Ket : angka sementara Jika dilihat dari luas areal panennya, berdasarkan data yang didapat dari Departemen Pertanian, Tabel 6, luas areal panen sayuran secara keseluruhan dari periode tahun 2003-2008 mengalami fluktuasi, yaitu meningkat pada periode 2003-2004 dan 2005-2006, menurun pada periode 2004-2005 dan 2006-2008. Tabel 6. Perkembangan Luas Areal Panen Sayuran Indonesia Tahun Ketersediaan Perkapita Kg 2003 913.445 2004 977.552 2005 944.695 2006 1.007.839 2007 1.001.606 2008 990.915 Rata-rata 972.675 Sumber : Departemen Pertanian, 2009. Ket : angka sementara Terlihat pada Tabel 6 peningkatan tertinggi tercatat pada periode tahun 2003-2004, yaitu sekitar 7,02 persen dan terendah pada periode tahun 2004-2005 yaitu sekitar 3,36 persen.

4.2. Ketersediaan Sayuran Indonesia

Sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral di samping buah-buahan, yang dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk menjaga kesehatan tubuhnya. Berbeda dengan buah-buahan yang beberapa produksinya tergantung terhadap musim seperti durian, rambutan, mangga, dan duku, untuk produksi sayuran tidak bergantung pada musim sehingga pasokannya selalu ada meskipun berfluktuasi. Perkembangan ketersediaan sayuran di Indonesia disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Perkembangan Ketersediaan Sayuran Indonesia Tahun Ketersediaan Perkapita Kg 2003 35,36 2004 37,49 2005 39,30 2006 40,37 2007 40,14 2008 43,01 Rata-rata 39,18 Sumber : Departemen Pertanian, 2009. Ket : angka sementara Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa meskipun hingga tahun 2008 tingkat ketersediaan sayuran perkapita di Indonesia cenderung meningkat namun untuk konsumsi masyarakat masih di