Pembentukan Radikal Bebas RADIKAL BEBAS

22 Radikal bebas juga dapat terbentuk ketika ikatan kovalen putus dan jika satu elektron dari setiap pasangan berbagi dengan setiap atom, yang prosesnya dikenal dengan nama hemolytic fission Halliwell dan Gutteridge, 1999.

1. Pembentukan Radikal Bebas

Terjadinya radikal bebas dalam tubuh, antara lain dari proses reduksi molekul oksigen dalam rangkaian transpor elektron dalam mitokondria atau dalam proses-proses lain yang terjadi secara acak dari berbagai proses kimiawi dalam tubuh. Proses-proses tersebut melibatkan senyawa organik maupun senyawa anorganik Zakaria, 1996. Menurut Halliwell dan Gutteridge 2000, ketika radikal bebas bereaksi dengan senyawa non radikal, terbentukklah radikal baru dan reaksi berantai dapat terjadi. a. Radikal x dapat bergabung dengan molekul lain. Hasil penggabungan itu merupakan senyawa yang masih memiliki elektron yang tidak berpasangan X + Y  [X-Y] b. Radikal berperan sebagai zat pereduksi, memberikan satu elektron ke molekul non radikal. Molekul penerima mempunyai elektron yang tidak berpasangan. X + Y  X + + Y + c. Radikal berperan sebagai zat pengoksidasi, menerima satu elektron dari molekul non radikal. Molekul non radikal kemudian mempunyai elektron yang tidak berpasangan PR + OH  PR + + OH - d. Radikal mengganti atom H dari ikatan C-H, sehingga atom H hanya mempunyai satu elektron dan atom karbon akan mempunyai elektron yang tidak berpasangan CH + OH CH + H 2 O 23 Radikal bebas secara umum berkesinambungan dibuat oleh tubuh kita Wijaya, 1996 : a. Umumnya sebagai reaksi redoks biokimiawi yang melibatkan oksigen, sebagai bahan dari metabolisme sel normal. Ketika terjadi proses oksidasi molekul dengan oksigen, molekul oksigen dengan sendirinya membentuk senyawa intermediet yang tereduksi. Beberapa senyawa intermediet tersebut merupakan radikal bebas. O 2 + e - + H +  HO 2 hidroperoksil radikal HO 2  H + + O 2 - superoksida radikal O 2 - + 2H + + e -  H 2 O 2 hidrogen peroksida H 2 O 2 + e -  OH - + OH - hidroksil radikal Menurut Karyadi 2009, secara umum sebagai senyawa intermediet, radikal bebas tersebut tidak berumur lama, tetapi dalam jangka waktu yang pendek itu, bila radikal bebas dapat bertemu dengan DNA, enzim, asam lemak tak jenuh, maka hal ini akan mengawali terjadinya kerusakan sel. b. Oleh proses fagositosis, sebagai bagian dari reaksi inflamatori yang terkontrol. Proses fagositosis akan menghasilkan sejumlah besar superoksida sebagai bagian dari mekanisme yang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme asing. Pada inflamasi kronis, mekanisme perlindungan yang normal ini akan bersifat merusak. c. Sebagian respon terhadap radiasi, sinar ultraviolet, polusi lingkungan, asap rokok, hiperoksida, olahraga yang berlebihan dan iskemia. Radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang rendah misalnya sinar gamma dapat memecah air H 2 O dalam tubuh kita untuk menghasilkan radikal hidroksil OH. Radikal ini akan menyerang semua molekul yang berdekatan dengannya, dan menimbulkan reaksi berantai. Bahan pangan tercemar yang dikonsumsi dan masuk ke dalam tubuh juga dapat mengakibatkan terbentuknya radikal bebas dalam tubuh. Senyawa logam seperti Pb, akan mengkatalis terbentuknya hidroksil radikal bila bertemu 24 dengan peroksida. Senyawa pemutih bahan pangan seperti benzoil peroksida dalam tubuh dapat dirubah menjadi senyawa radikal yang telah diteliti berperan dalam kerusakan DNA sehingga dapat menyebabkan terbentuknya tumor atau kanker. Hidrokarbon aromatik yang mengkontaminasi bahan pangan dari asap rokok, tanah, polusi udara dan air, bahan tambahan makanan, melalui reaksi oksidasi, reduksi dan hidroksilasi akan diubah menjadi senyawa epoksi yang bersifat elektrofil dan dapat menyerang DNA. Senyawa amin heterosiklik yang terbentuk selama proses pemanggangan atau pembakaran, bila masuk ke dalam tubuh akan berubah menjadi senyawa radikal yang dapat bereaksi dengan rantai DNA. Senyawa pestisida seperti karbon tetraklorida, paraquat dan diquat yang sering terdapat dalam produk sayur dan buah, dapat juga menjadi radikal yang reaktif yang dapat menyebabkan peroksidasi lemak Zakaria, 1996.

2. Beberapa Jenis Radikal Bebas