Jahe Ginger Kayu Secang Sepang

6 dan cengkeh merupakan rempah-rempah yang efektif sebagai antimikroba. Kandungan senyawa antimikroba mampu meningkatkan umur simpan produk. Hal ini telah dibuktikan oleh Damayanti 2004, bahwa ekstrak campuran rempah Cinna-Ale memiliki aktivitas antibakteri terutama terhadap bakteri patogen dan perusak E. coli, S. typhimurium, P. aeruginosa dan S. aureus. Berikut adalah rempah-rempah yang digunakan dalam pembuatan Cinna- Ale instan beserta komponen aktif dan khasiatnya :

1. Jahe Ginger

Jahe adalah rimpang dari tanaman Zingiber officionale Roscoe, yang termasuk dalam famili Zingiberaceae. Menurut Agusta 2000, sifat khas jahe disebabkan adanya minyak atsiri dan oleoresin. Minyak atsiri jahe berupa cairan kental berwarna hijau sampai kekuningan dan beraroma khas jahe. Rimpang jahe pada umumya mengandung atsiri 0.25-3.3 yang terdiri dari zingiberin, kurkumin dan phelladrin Guzman dan Siemonsma, 1999. Oleoresin pada jahe sebesar 4.3-6.0, mengandung komponen pemberi rasa pedas pada jahe seperti gingerol 33-45, shogaol, dan gingeron Agusta, 2000. Ekstrak jahe juga dapat menyembuhkan sakit reumatik, disentri bakteri yang akut, penyakit malaria, radang, influensa, batuk dan pendarahan. Rimpang ini juga dapat merangsang nafsu makan, memperlancar pencernaan dan mengurangi asam perut karena ada zat antioksidan yang merangsang selaput lendir dan usus. Herlina, et al.2002 membuktikan bahwa ekstrak jahe dapat menghambat waktu terjadinya oksidasi lipida dari 20 detik menjadi 10 menit. Muchtadi dan Sugiono, 1992 menyatakan bahwa ekstrak jahe mempunyai daya antioksidan yang dapat dimanfaatkan untuk mengawetkan minyak dan lemak.

2. Kayu Secang Sepang

Secang Caesalpinia sappan Linn termasuk ke dalam famili Leguminoseae . Kandungan kimia secang adalah brazilin, tanin asam tanat, asam galat, resin, resorsin, brazilin, brazilein, sappanin, dan pigmen sappan merah Maharani, 2003. Secang dapat digunakan sebagai sumber zat warna 7 alami karena mengandung brazilin yang berwarna merah dan mudah larut dalam air panas. Selain sebagai bahan pewarna, brazilin kayu secang mempunyai aktivitas sebagai antibakteri dan bakteriostatik. Brazilin yang merupakan komponen terbesar dari kayu secang merupakan senyawa antioksidatif yang memiliki gugus catechol pada struktur kimianya. Berdasarkan sifat antioksidannya, brazilin merupakan pelindung terhadap bahaya radikal bebas pada sel. Menurut Sanusi 1999, kelompok senyawa fenol homoisoflavanoid diduga bertanggung jawab atas khasiat obat pepagan dan kayunya. Batang dan daunnya mengandung alkaloid dan tanin, serta banyak mengandung saponin dan fitosterol. Kayu ini digunakan sebagai obat untuk muntah darah, berak darah atau luka luar yang berdarah, diare, disentri, menurunkan kolesterol dalam darah dan antibiotik Sanusi, 1999.

3. Cabe Jawa Long Pepper