55 Keterangan :
A = Berat labu lemak + lemak hasil ekstraksi g B = Berat labu lemak kosong g
4. Analisis Kadar Nitrogen, Metode Mikro Kjehldal AOAC, 1995
Sebanyak 1-2 gram contoh ditimbang kemudian dimasukan ke dalam labu kjeldahl, lalu ditambahkan 1,9 + 0,1 gram K
2
SO
4
, 40 + 10 ml H
2
O, dan 2,0 + 0,1 ml H
2
SO
4
. kemudian contoh didihkan sampai cairan jernih. Larutan jernih ini kemudian dipindahkan ke dalam alat destilasi. Labu Kjehldahl
dicuci dengan air kemudian air cuciannnya dimasukan kedalam alat destilasi. Selanjutnya ditambahkan 8-10 ml larutan NaOH
– Na
2
S
2
O
3
.Di bawah kondensor diletakan erlenmeyer berisi 5 ml larutan H
3
BO
3
dan 2-4 tetes indikator campuran 2 bagian metil merah 0,2 dalam alkohol. Ujung
kondensor harus terendam dalam larutan H
3
BO
3
kemudian isi erlemeyer diencerkan sampai 50 ml lalu dititrasi dengan HCl 0,02 sampai terjadi
perubahan warna menjadi abu. Kadar nitrogen dihitung berdasarkan rumus :
Keterangan : FK faktor korelasi = 6,25
5. Analisis Kadar Karbohidrat Metode by Difference
Kadar karbohidrat dihitung dengan metode by difference menggunakan rumus sebagai berikut:
Kadar karbohidrat bb = 100 – air + abu + lemak + protein
6. Analisis Kadar VRS Volatile Reducing Substance Zein, 1998
Sebanyak 10 gram contoh dimasukkan ke dalam labu aerasi VRS apparatus
dan ditambahkan 10 ml air destilata dan 10 ml KmnO
4
0.02 N. Alat VRS dipasang selama kurang lebih 40 menit, kemudian ke dalam tabung
56 aerasi tersebut segera ditambahkan 5 ml H
2
SO
4
6N, dan 3 ml KI 20. Isi labu reaksi dituangkan ke dalam erlenmeyer. Titrasi dilakukan dengan
menggunakan Natrium tiosulfat Na
2
S
2 3
0.02N sampai terbentuk warna kuning muda. Indikator kanji ditambahkan pada akhir penitrasi. Titrasi
dihentikan apabila warna biru hilang. Hal yang sama juga dilakukan terhadap blanko. Kadar VRS dihitung dengan persamaan
Keterangan : a = ml titran untuk menitrasi blanko
b = ml titran untuk menitrasi contoh N = normalitas Na-tiosulfat
7. Pengukuran Aktivitas Antioksidan Menggunakan DPPH Emmons, et al.,
1999
Sebelum dilakukan pengukuran aktivitas antioksidan, dilakukan pembuatan kurva standar dengan menggunakan larutan asam askorbat dengan
konsentrasi 0 sampai 110 ppm. Prosedur pembuatan larutan untuk kurva standar sama dengan prosedur pengujian sampel.
Sampel Cinna-Ale diekstraksi, sebanyak 1 gram serbuk Cinna-Ale dicampurkan dengan 10 ml etanol dan disentrifuse pada 4000 rpm selama 15
menit. Sebanyak 2 ml supernatan ekstrak sampel ditambahkan 7 ml metanol. Blanko yang digunakan adalah 9 ml metanol. Sebanyak 2 ml larutan DPPH
ditambahkan ke dalam sampel, sehingga konsentrasi akhir larutan DPPH menjadi 0.02 mM dan divortex. Sampel didiamkan selama 30 menit dalam
suhu ruang. Absorbansi larutan diukur pada 517 nm. Kadar antioksidan dinyatakan dalam AEAC Ascorbic Acid Equivalent Antioxidant Capacity.
Aktivitas antioksidan
dinyatakan dalam
bentuk persentase
penghambatan terhadap radikal DPPH dengan perhitungan sebagai berikut :
57 Keterangan :
C = kapasitas antioksidan dari kurva standar mgg FP = Faktor Pengenceran
M = Bobot sampel kering g FK = Faktor konversi
8. Warna Metode Hunter